Lemon Yellow || Chaelisa.

By callme_lalice

30.7K 3.2K 484

Ga tau mau deskripsiin apa pokoknya baca aja, ini cerita hasil pengen-pengen aja soalnya, ya udah baca sekara... More

1. Perjodohan
2. Pertemuan
3. Pernikahan
4. Malam Pertama
5. Lemon Yellow
6. Apartemen
7. Berangkat
9. Honeymoon
10. Honeymoon 2
11. Pulang
12. Kesal
13. Sabar
14. Main sindir
15. Ya begitulah
16. merengek
17. Si mesum
18. Odading
19. Rosé nakal
20. Bertingkah
21. Ibu Negara
22. Bola Voli
23. Sakit
24. Audisi
25. Kalah
26. Official
27. Kabar Bahagia
28. Ngulang
29. Kontrak YG
30. Ga Enakan
31. Shopping
32. Packing
33. Nyebelin
34. Perpisahan
35. Mendukung
36. Setia
37. Garang
38. Janji
39. Takut
40. Nasehat
41. Tiket
42. Manggung
43. Kelelahan
44. Sakit?
45. Hamil
46. Cuti
47. Melahirkan
48. Girl or Boy
49. Kasihan
50. Take
51. Khusus
52. Keputusan
53. Ke Agensi
54. Bertemu
55. Ikut Dada
56. Enak
57. Gagal
58. Bertekak
59. Damai
60. Ke kampus
61. Panik
62. Adek sakit
63. Berhenti
64. Liburan
65. Nostalgia
66. Drama si Adek
67. Ke Laut
68. Pertanyaan Random
69. Love you (End)
70. Best Part (End)

8. Jeju

442 52 3
By callme_lalice

Setelah beberapa jam berlayar di tengah lautan, akhirnya pasangan suami istri chaelisa tiba juga di pelabuhan Jeju, hari sudah malam dan keduanya baru saja turun dari kapal.

Selama turun dari kapal, rosé juga tidak turun dari gendongan punggung Lisa, gadis itu masih menempel seperti saat akan berangkat tadi.

Tapi kali ini sedikit berbeda, jika tadi pagi alasannya encok karena perjalanan jauh, maka saat ini karena mabuk kapal, gadis itu sepanjang hari ini sudah menguras habis isi perutnya.

Dan sekarang pun terlihat tidak berdaya sama sekali di gendongan, Lisa selaku suami sebenarnya tidak tega juga melihat sang istri yang sudah pasrah akan hidupnya.

Ia tidak tau kalau istrinya ini mabuk perjalanan laut.

"Pak, bisa tolong keluarin mobil saya dari dalam kapal."tanya Lisa pada salah satu staf yang ada di sana.

Ia tidak bisa masuk ke dalam dengan rosé yang berada di gendongan nya, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan sang istri di sini, untuk berdiri saja gadis itu sudah tidak sanggup.

Staf tersebut melihat ke arah Lisa sebentar, ia bisa melihat kesusahan pada orang didepannya tersebut.

"Istrinya mabuk perjalanan ya dek."ucap bapak tersebut, Lisa hanya mengangguk mengiyakan.

Kemudian ia memberikan kunci mobil nya pada staf kapal tersebut, jujur kakinya juga sudah keram menggendong mbak istri sedari tadi.

Lagian malam juga sudah mulai larut, dan penginapan mereka juga lumayan jauh dari pelabuhan.

"Ini dek."ucap staf tersebut yang sudah mengeluarkan mobil Lisa dari dalam.

"Terimakasih ya pak."

"Iya sama-sama dek, oh ya cari aja penginapan di dekat sini dek kasian mbak istrinya."saran bapak-bapak tersebut.

Lisa hanya tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.

Setelah memberi tip dan izin pamit dengan sang bapak, Lisa langsung menuju ke arah kendaraan nya, memasukkan rosé ke dalam mobil dengan pelan-pelan, gadis itu benar-benar sudah tidak berdaya.

°
°
°

Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, keduanya baru saja sampai di penginapan yang memang sedikit jauh dari pelabuhan.

Sebuah penginapan berjenis villa bermodelkan klasik modern yang berada di atas bukit, milik appa nya Lisa, jadi mereka tidak menyewa penginapan khusus.

Saat sampai di depan villa tersebut, mereka sudah di sambut oleh dua orang paruh baya yang memang sudah lama menetap di situ untuk menjaga villa keluarga itu.

"Aden sudah sampai atuh."sapa keduanya dengan senang, Lisa hanya tersenyum.

Ya keduanya adalah pasangan suami istri dari Indonesia, namun sudah menetap dan bekerja di keluarga Manoban sudah cukup lama.

"Pak ton, tolong bawakan semua barang-barangnya ke dalam ne."ucap Lisa, sedangkan pria paruh baya tersebut langsung mengitari mobil.

"Emm bibi Yem tolong bawakan minuman hangat oeh, ojeh mabuk laut perutnya pasti sedang tidak enak sekali sekarang."ucap Lisa lagi, wanita paruh baya tersebut mengangguk dan langsung bergerak cepat.

Setelahnya Lisa langsung menggendong rosé masuk ke dalam, wajah pucat dan dingin. kesadaran gadis itu juga sudah hilang, Lisa benar-benar kasihan melihatnya.

Tau begini tadi ia pasti akan berpikir dua kali membawa mbak istri pakai jalur laut.

"Mianhea ne."bisik Lisa mengecup kening rosé.

Gadis itu sudah direbahkan Lisa di atas ranjang, masih belum sadarkan diri.

Melihat wajah pucat dan dingin gadis tersebut Lisa menjadi merasa bersalah.

"Den ini air hangatnya."ucap bi Yem yang datang sambil membawa nampan berisikan air hangat.

"Terimakasih ya bi."

"Sama-sama atuh Aden.."wanita tersebut mengangguk.

"Bi boleh minta tolong lagi."

"Tentu boleh atuh Aden."

"Bi tolong gantikan pakaiannya ojeh ne, takutnya dia tidak nyaman."wanita paruh baya tersebut langsung mengangguk mengiyakan.

Baru setelannya Lisa pun pamit ke kamar mandi, ia harus mengguyur tubuhnya sekarang karena sudah merasa tidak nyaman juga.

Sekitar lima menit didalam kamar mandi, akhirnya Lisa keluar juga dari sana dan sudah berpakaian lengkap.

Rosé masih tertidur pulas di atas ranjang, pakaian gadis itu sudah di ganti dengan yang lebih nyaman.

Dengan perlahan Lisa mendekat ke arah ranjang, sebenarnya ia tidak ingin menganggu tidurnya mbak istri, ia sangat tau gadis itu pasti kelelahan.

Tapi sepertinya memang harus, gadis itu tidur dengan perut yang kosong, di kapal gadis itu tidak bisa makan apa-apa karena efek mabuknya.

"Jeh, ojeh, ojehh sayang.."Lirih Lisa sambil merapikan rambut blonde mbak istri.

"Jehh bangun dong, Lo harus makan, bangun ne.."lirih Lisa lagi, sedangkan rosé sendiri bergeliat, sepertinya memang enggan untuk bangun.

"Sulastri nur rojeh bini orang cakep bangun dong, kalau ga suaminya cipok ni ya."

"Ck! jauhkan tangan Lo dari bibir gue Lisa, gue gigit entar tu jari."pekik rosé, Lisa hanya terkekeh geli.

Harus di gituin dulu baru.

"Makan dulu yuk, Lo sedari tadi ga makan apa-apa, bi Yem sudah masak sup, masih hangat bagus untuk perut Lo yang lembek ini."kekeh Lisa sambil menekan perut rosé dengan jari telunjuknya.

"Ga ah gue mual beut, besok aja ya makanya."lirih rosé menarik selimutnya kembali.

Ia ingin lanjut tidur, seluruh tubuhnya terasa remuk.

"Ga, Lo harus makan sekarang, dikit aja ne setidaknya perut Lo ga kosong banget Jeh."

"Ga pokoknya, nanti gue muntah."

"Gapapa Lo muntah yang penting makan dulu dikit ya."rosé tetap menggeleng tidak mau.

"Jeh please lah, Lo sayang kan sama gue, demi gue makan ya."

"Ga, gue ga sayang sama Lo, awas ah."

"Tapi gue sayang sama Lo Jeh, gue ga mau Lo sakit jadi makan dikit ya."lirih Lisa sudah menyodorkan sesendok makanan didepan rosé.

Gadis itu tetap saja menggeleng, rosé bukannya tidak ingin makan, bahkan ia sangat lapar pake banget malahan, tetapi mencium aroma masakan tersebut, rasanya perutnya sudah seperti di kocok di dalam sana.

"Ya gue mau makan tapi ga mau yang itu."tunjuk rosé pada makanan yang di pegang Lisa.

"Ok, Lo mau makan apa gue siapin, tapi pokoknya Lo harus makan ne."rosé mengangguk mengiyakan.

"Gue mau makan lemon, gue mau makan itu aja."rahang Lisa rasanya ingin jatuh ke lantai, tidak habis pikir dia.

"Ojeh sayang, istri gue yang cakep, baik hati dan Sholehah. Perut Lo itu kosong sedari tadi, makan buah asam itu ga bagus untuk lambung Lo, makan nasi aja ne."rosé menggeleng sambil memajukan bibirnya.

"Ihh ngotot banget sih, gue bilang enggak juga, kecuali kalau lemon baru mau."Lisa hanya bisa menghela nafas, capek beut bujuk bini.

Untung istri, kalau ga udah ditenggelami ni orang di tengah lautan, mana dari awal berangkat sudah ngerepotin lagi.

"Jeh Lo lelahkan, badan Lo juga pasti sakit kan, kek mana kalau gue pijitin Lo, tapi Lo harus makan dikit aja ga papa."tawar Lisa, rosé berpikir mengimbang.

Enak juga di pijitin pikirnya, mumpung di tawarin gratis lagi.

Masih berpikir, sesekali rosé lirik makanan yang berada di atas pangkuan Lisa, asap sup tersebut masih mengepul, sebenarnya ia sangat lapar. tapi-arghh.. bagaimana menjelaskan nya.

"Jeh Lo ga sayang apa sama perut Lo, kasian sama anak kita nanti lihat perut mommy nya kecil."rosé menepis tangan Lisa yang mengelus perutnya.

Sedangkan si pelaku hanya terkekeh.

"Ok gue makan, tapi Lo janji ya pijitin gue sampai gue tidur."Lisa mengangguk mengiyakan.

Walaupun sebenarnya ia juga sangat lelah dan pengen langsung tidur, tapi tidak mengapa demi mbak istri, lagian ia juga merasa bersalah karena ngotot berangkat ke Jeju lewat darat.

Lisa mulai menyuapi rosé, gadis itu makan dengan cepat mungkin karena lapar, Lisa sendiri jadi mesem-mesem lihatnya, tadi aja sok ga mau dan harus di bujuk dulu.

"Kek mana enakkan, ga bikin mual."rosé mengangguk membenarkan.

Entahlah, sebelum makanan tersebut menyentuh lidahnya tadi, ia benar-benar ingin muntah mencium aromanya, tetapi saat sup tersebut sudah masuk kedalam mulutnya dan turun ke perut nya, rasanya jadi berbeda.

Apalagi hangatnya sup tersebut juga seperti menghangatkan perutnya, ia menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Setelah selesai menyuapi rosé, dan memberi beberapa butir obat dan vitamin, Lisa kembali menuntun rosé rebahan di ranjang, bagaimana pun malam sudah larut.

Istrinya tersebut harus banyak istirahat, agar besok sudah pulih dan mereka akan keliling menikmati keindahan pulau Jeju.

"Ehmm.. di pinggang gue naik sedikit lagi suami.."rosé menggeram keenakan, ia benar-benar menikmati pijatan Lisa.

Sedangkan pak su hanya bisa menurut, sedikit menyesal telah menawarkan diri tadi.

"Jeh bisa gantian ga sih, gue juga pengen di pijitin."aegyo Lisa memohon minta tukar.

"Ga, perjanjiannya ga kek gitu ya. pijitnya naikin lagi ke atas."

Rosé sedari tadi menggeram keenakan, pijatan pak su memang pas untuk tubuhnya yang sedang remuk.

"Enak beut sih pijitan Lo, lain kali sering-sering ya nawarin diri."rosé terkekeh, Lisa merenggut kesal.

Benar-benar nyesel dia.

"Ahh Lisa stop.."pekik rosé menggema memenuhi kamar, sedangkan Lisa hanya terkekeh ngakak.

"Wae, tadi Lo bilang pijitan gue enak."

"Ya tapi ga pijitin tete gue juga bangsat."

































































































































































~see you soon~

Continue Reading

You'll Also Like

3.4K 340 43
Up tiap sabtu! ○●○ "Diyana Karina Permata, sesuai nama lu Permata, lu akan selalu menyinari hidup gwa dimanapun. " Dion menatap manik coklat Diya. ...
5M 20.8K 39
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
87.5K 9.4K 51
tentang Rosè yang dingin dan susah percaya pada oranglain dan Lisa yang ceria yang selalu membawa senyum pada oranglain
37.1K 5.9K 71
Demi gadis yang ditaksir, Limario sanggup mengganti identitasnya menjadi Lalisa hanya untuk mendapatkan hati Chaeyoung, gadis yang dia cintai. Namun...