•HAPPY READING!
-
-
-
---000---
Waktu sudah menunjukan pukul 09:10 itu berarti sudah memasuki waktu istirahat. Semua murid berhamburan ke arah kantin untuk mengisi perutnya. Begitupun juga Kaluna dan teman temannya mereka berjalan ke arah kantin lalu menuju meja paling pojok belakang.
Saat mereka tengah duduk di bangku masing masing, Karina melihat Ara dan teman temannya sedang mencari tempat kosong.
"Pacar lo ajak gabung sini aja, Ra. Kek nya mereka ga kebagian tempat," ujar Karina.
Teman teman Kaluna sudah mengetahui hubungan dirinya bersama Ara, saat mengetahui kalau Kaluna sudah berpacaran mereka semua sangat senang.
Kaluna menatap ke arah depan, lalu ia melambaikan tangannya ke arah Ara dan teman temannya.
"Sini!" teriak Kaluna.
Ara yang melihat Kaluna langsung mengajak teman temannya itu untuk bergabung bersama mereka.
"Ayo kesana," tunjuk Ara yang melihat ada empat bangku kosong di tempat Kaluna.
Mereka menghampiri Kaluna dan teman temannya lalu duduk bergabung.
Ara yang bersampingan dengan Kaluna, Casandra dekat Olla, Shenna dekat Flora, dan Karina dekat Indira.
"Karena hari ini temen kita ada yang jadian jadi makanan kita mereka yang traktir!" seru Karina.
Mereka mengangguk setuju. "Bener tuh," sahut Flora dengan semangat.
"Yaudah lo yang pesen makanannya," ujar Karina.
"Flora ikut sama gue pesenin makanan mereka." Tanpa nunggu jawaban dari Flora, Karina langsung menarik tangannya dan pergi memesan makanannya.
"Tadi kesiangan lagi ya?" tanya Ara.
Kaluna berdehem saja.
"Jangan di biasain terus ih," dumel Ara.
Kaluna tersenyum, "Iya kalo galupa," jawab Luna sambil bersender di pundak milik Ara.
Teman temannya saling melempar tatapan. "Jangan pacaran di sekolah, woi!" ucap Shenna.
Kaluna diam saja bahkan dia dengan sengaja memeluk tangan Ara dengan erat, teman temannya hanya menggelengkan kepalanya. Sementara Ara tersenyum senang, ia membiarkan tangannya di peluk sang pacar.
Dari arah samping Marsha mengepalkan kedua tangannya. Dia sangat marah melihat Kaluna yang sedang bersender dengan memeluk tangannya Ara, wajahnya memerah menahan emosi.
"Kenapa lo?" tanya Cindy.
Marsha diam saja, dia mengeratkan kedua tangannya.
Cindy dan Riska saling menatap satu sama lain, lalu mereka melihat ke arah samping disana ada teman temannya Ara dan Kaluna. Mereka juga melihat Kaluna yang masih di posisinya.
"Dia deket sama cewek lain?" tanya Cindy kepada Riska.
"Gatau gue," jawab Riska.
"Bau bau patah hati nih," sindir Cindy sambil menahan tawa.
Marsha menoleh ke arah Cindy dengan tatapan tajam. "Diem lo!"
"Weh santai santai," sahut Cindy.
Sedangkan Karina dan Flora sudah sampai di meja nya dengan membawa banyak makanan mereka. Mereka semua lansung memakan dengan lahap, Casandra yang selalu menyuapi kekasihnya itu dengan tulus.
"Guys minggu besok bukannya kelas 12 itu ada ujian ya?" tanya Shenna.
"Iya, emangnya kenapa?" tanya Indira.
"Giman kalo kita liburan, daripada di rumah aja mending kita liburan bareng, gimana?"
"Ide bagus tuh, tapi kita liburan kemana?" tanya Olla.
"Gimana kalo kita mendaki gunung? Keknya seru tuh," usul Casandra.
"Jangan mendaki lah, gue gamau," jawab Ara.
"Terus kemana dong?" tanya Shenna.
"Kita ke bandung aja ga sih? Kebetulan di sana gue punya Villa milik nyokap gue. Villa disana dekat sama pantai juga, kita nikmatin liburan disana aja, gimana?" usul Casandra.
"Bagus tuh, gue setuju sama usulan lo," jawab Kaluna.
Yang lain juga mengangguk nganggukan kepalanya, seolah mereka juga setuju.
"Iya gue juga setuju," jawab Ara.
"Yaudah jadi piks ya kita nanti liburan ke bandung," ujar Casandra yang langsung di jawab anggukan.
---000---
"Nama lo Arabella kan?" tanya seseorang yang sedang menatap remeh ke arah Ara.
Saat ini Ara tengah berada di perpustakaan. Bel masuk sudah berbunyi sejak tadi, kelas Ara sedang tidak ada guru maka nya Ara pergi ke perpus untuk membaca novel.
Ara menoleh ke sumber suara disana terdapat tiga kakak kelas yang sedang berhadapan dengannya.
"Iya, kenapa ya?" tanya Ara sambil memegang buku novel.
"Lo ada hubungan apa sama Kaluna?" tanya Marsha to the point.
Orang itu ialah Marsha dan kedua temannya.
"Kenapa?" tanya Ara balik.
"Tinggal jawab aja apa susah nya," sahut Cindy.
"Jangan kepo sama hubungan orang." Ara membaca kembali novel, namun berbeda dengan Marsha. Dia saat ini sudah mengepalkan kedua tangannya.
Marsha mengambil novel yang sedang Ara baca, "Gue nanya sekali lagi, lo ada hubungan apa sama dia?" tanya Marsha dengan menahan emosi.
Ara menatap Marsha dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. "Balikin novel itu!" Ara hendak mengambil novel yang di pegang Marsha, namun dengan gesit Marsha mengangkat novel itu tinggi tinggi, sampai Ara sedikit kesusahan.
"Jawab dulu pertanyaan gue tadi, atau lo gu--"
"Gue apaan?!" potong seseorang dari arah belakang. Dia menatap Marsha dengan wajah datar.
"Eh Luna, sejak kapan kamu ada disini?" tanya Marsha mendekat ke arah Kaluna dengan genit.
Saat Marsha memegang tangan Luna, ia langsung menepis dan menatap tajam ke arah Marsha.
"Lo ngapain ganggu dia?" tanya Kaluna.
"Aku ga ganggu dia ko, aku cuma nanya ada hubungan apa dia sama calon pacar aku."
Ara yang mendengar itu hanya diam saja. Sedangkan Kaluna mendekat ke arah Ara yang sedang berdiri menatap ke arahnya.
"Lo mau tau jawaban nya?" tanya Kaluna yang langsung di jawab anggukan.
Luna menggenggam tangan Ara dengan erat, menatap Ara yang tengah menatapnya, lalu ia menatap ke arah Marsha dan teman temannya yang saat ini tengah melongo.
"Ara pacar gue. Sekarang lo udah tau jawabannya kalo gue pacar Ara. Lo gangguin dia, berarti lo harus berhadapan langsung sama gue!" pernyataan Kaluna membuat Ara ke arah Kaluna, lalu ia menatap Marsha dengan senyuman mengejek.
Marsha mengepalkan kedua tangannya. "Ga mungkin kalian pacaran!" elak Marsha dengan wajah memerah.
Cup
Satu kecupan lolos mendarat di bibir Kaluna. Ya, Ara mencium Luna di depan mereka. "So?" Ara menaikan kedua alisnya.
"Awas aja gue gabakalan tinggal diam!" Setelah mengatakan itu Marsha pergi dari hadapan mereka yang di susul kedua temanya.
Setelah kepergian Marsha dan teman temannya Ara langsung melepaskan genggaman nya.
"Jelaskan apa kamu ada hubungan sama kakak kelas tadi?" tanya Ara.
"Engga lah, emang dia nya aja yang selalu ngejar ngejar aku, tapi aku nya mah engga mau," jawab Luna.
"Kenapa gamau kan dia cantik, kenapa ga pacaran sama dia aja?" ucap Ara dengan wajah yang menahan marah.
Luna tersenyum sambil menggenggam kedua tangan Ara dengan halus. "Aku sudah menjadi milikmu, dan aku hanya milik kamu. Lagian aku ga tertarik sama sekali sama dia ko," jawab Luna dengan tatapan yang tulus.
Ara menatap mata manik Luna dengan teduh, "terima kasih Luna." Lalu ia langsung memeluk Luna dengan sangat erat seakan dia tidak ingin di tinggalkan.
"Terima kasih kembali, Ara."
Keduanya diam dalam pelukannya. "Ara," ucap Luna.
Ara sedikit melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah Luna. "Mau ini," Luna memegang bibir Luna sambil di usap.
Ara tersenyum lalu mengangguk.
Tanpa menunggu lama lagi Luna langsung berhambur melumat bibir Ara, tidak mau membuang waktu Ara juga membalas lumatannya itu.
---000---
Wkwk tidak tau tempat nic😭🙏🏻
Guys enaknya update tiap hari atau tiap malam minggu ya? Minta saran nya dongg🙏🏻
Sampai jumpa di chapter selanjutnyaa!!