ALASKA : MARRIED WITH BESTFRI...

By Natsya_1

951K 68K 34.4K

📌FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Sequel dari cerita Alaska Alaska Rega Alfairel Bagaskara, ketua geng motor AG... More

PROLOG
01. KEHIDUPAN BARU
02. MALAM PERESMIAN
03. KAKAK IPAR BARU
04. PEMBEGALAN
05. TAKUT DIDUAKAN
06. SERBA SALAH
07. DITINGGAL
08. HAMIL
09. NGIDAM RUJAK
10. AYAM GORENG
CAST
11. MEMILIKI KEMIRIPAN
12. BAYI CAPER
13. COKLAT BERBENTUK HATI
14. KEGUGURAN
15. MENCOBA MEMINTA MAAF
16. DIPERBOLEHKAN PULANG
17. BERKUNJUNG KE PANTI
18. MEMPERBAIKI DIRI
19. MEMAAFKAN
20. RAWAT INAP
21. EMPAT BERSAUDARA
22. HADIAH MOBIL
23. MENUNDA KEHAMILAN
24. MARAH
25. MASIH MARAH
26. MENGUNDURKAN DIRI
27. BAIKAN
28. KUCING BARU
30. BERJODOH
31. LDR
32. TERHALANG JARAK
33. ANTI PELAKOR
34. MELEPAS RINDU
35. MENJALIN KERJA SAMA
36. KONDANGAN
37. SPESIAL PART : DEWANGGA & RENA
OPEN RP CAST COWOK!
38. PURA-PURA
39. BERSETERU
40. ENGAGEMENT
41. KABAR BAHAGIA
42. PERSELISIHAN
43. KELUAR DARI AGRARIOS
44. PERISTIWA DAN KEHILANGAN
45. DUKA DAN KESEDIHAN
46. PEMAKAMAN
47. HARAPAN TERAKHIR
48. SEBUAH KARANGAN
SEGERA TERBIT
VOTE COVER
49. SEPARUH KEBAHAGIAAN
PO ALASKA 28 FEB/08 MARET
CERITA BARU
PO KE 2
PO KE 2 Tgl 22 Juni/2 juli

29. MABUK

17.8K 1.4K 605
By Natsya_1

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

29. MABUK

----

Sudah hampir 20 menit Alaska dan Dewangga berada di luar club. Niatnya malam ini mereka akan party untuk menghilangkan stres setelah menghadapi dunia perkuliahan yang sangat ugal-ugalan. Mereka tidak hanya datang berdua melainkan bersama teman-teman yang lain. Namun mereka sudah lebih dulu masuk sedangkan Dewangga sedang menunggu Alaska yang masih ingin meminta izin kepada Yasmine.

Lantaran geram akibat lama menunggu,  Dewangga mengulurkan tangannya untuk menoyor kepala Alaska. "Cepetan minta izin sama bini lo. Dari tadi cuman ngeliatin HP."

"Gue nggak yakin dapat izin dari Yasmine," ujar Alaska.

"Coba dulu."

Alaska menyalakan ponselnya lalu mencari nomor istrinya untuk ia hubungi.

"Halo, sayang...

"Iya, kenapa?" sahut Yasmine.

"Aku mau minta izin."

"Izin kemana?"

"Club."

"Ngapain? Mau cari cewek baru?" tanya Yasmine dengan nada suara berbeda. Terdengar terkejut dengan pernyataan Alaska yang mengatakan akan mengunjungi club.

"Enggak. Cuman sekedar nongkrong aja."

"Nongkrong apa nongkrong. Pasti kamu mau liat cewek-cewek sexy di sana," ujar Yasmine.

"Enggak sayang."

"Kalo enggak kenapa harus nongkrong di club sih. Biasanya juga enggak."

"Sekali-sekali, Yas. Mumpung malam minggu." Dewangga berucap sembari mengeraskan suaranya.

"Diem lo!" marah Alaska terhadap Dewangga.

"Ada Dewangga juga?" tanya Yasmine.

"Iya dong. Gue sama Alaska satu paket. Kalo ada Alaska ada gue," jawab Dewangga.

"Boleh ke club tapi jam 10 udah harus pulang. Nggak usah minum apalagi sampai mabuk. Kalo lewat jam 10 belum pulang jangan harap aku bukain pintu," ujar Yasmine.

"Iya," sahut Alaska.

"Yas, masa kata Alaska kalo nggak di bukain pintu ya biarin. Kan bisa tidur di apartemen."  Dewangga mengompori.

"Kapan gue bilang gitu. Lo seneng banget bikin gue sama Yasmine berantem!" marah Alaska.

Dewangga menyengir lebar. "Becanda deng, Yas. Alaska nggak bilang gitu."

Sambungan telphone di akhiri sepihak oleh Yasmine. Mengetahui itu membuat Alaska memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

"Beneran mau masuk?" tanya Alaska.

Dewangga mengangguk. "Mumpung lo di izinin sama bini lo."

Alaska mengikuti Dewangga yang berjalan mendahului. Semenjak menikah, baru kali ini Alaska kembali menginjakan kaki di tempat bernama club ini.

Dentuman musik yang sangat keras langsung terdengar begitu sampai di depan pintu masuk. Aroma minuman beralkohol juga langsung melintas memasuki hidung.

"Lama banget lo berdua masuk?" tanya Malven yang sudah menduduki tempat yang tersedia di sana. Bahunya terlihat di rangkul oleh seorang perempuan.

"Alaska izin dulu sama bininya," jawab Dewangga.

"Halah suami takut istri," ejek Abimanyu.

"Kalo udah nikah situasinya beda. Mau apa-apa harus izin dulu sama istri," sahut Alaska.

"Oh udah nikah. Lo ganteng tapi udah punya orang," ucap perempuan yang merangkul bahu Malven.

Alaska menjaga pandangan mata agar tidak bertatapan oleh perempuan itu. Alaska juga memilih duduk menjauh.

"Minum, Ka." Abimanyu menawarkan sambil memperlihatkan minumannya yang baru saja di tuangkan di dalam gelas.

"Enggak," tolak Alaska.

"Takut sama istri?"

"Hm." Alaska hanya membalas dengan sebuah degaman.

"Jadi cowok jangan terlalu polos. Istri di rumah biarin. Lo di sini nikmatin aja apa yang ada. Nikmatin hidup lo," ujar perempuan tadi.

Alaska tidak menggubris perempuan itu, memilih diam dari pada meladeni perempuan yang masih merangkul bahu Malven. Tumben sekali Malven mau di rangkul oleh cewek gatal yang berkeliaran di club. Biasanya Malven sangat enggan walaupun sudah di rayu sekalipun.

"Alaska nggak polos. Alaska cuman jaga kepercayaan istrinya. Dulu dia juga sering minum tapi sekarang udah di kurangi," ucap Dewangga membela Alaska.

Perempuan itu mengangguk lalu mengedarkan matanya mencari keberadaan temannya. Perempuan yang di panggil mendekat lalu mencari tempat kosong yang dapat ia duduki.
Merasa tertarik dengan Alaska, perempuan itu menduduki ruang kosong di samping laki-laki itu.

Alaska berdecak lalu menggeserkan tubuhnya. Tatapan matanya jelas terlihat tidak suka dengan keberadaan perempuan itu.

"Jangan sombong dong ganteng," perempuan itu mencolek dagu Alaska membuat Alaska langsung menepis tangan perempuan itu.

Alaska mengeluarkan rokok dari dalam saku jaketnya. Mengambil satu batang rokok lalu ia nyalakan. Asap rokok mengebul di udara setelah asap rokok tersebut di keluarkan dari dalam mulutnya. Merasa terganggu dengan asap rokok yang berasal dari rokok Alaska. Perempuan itu memilih menjauh dari pada merasakan sesak akibat asap rokok tersebut.

"Beneran nggak minum, Ka?" tanya Abimanyu lagi.

"Enggak," jawaban Alaska masih sama.

"Gue mau." Dewangga mengambil gelas lalu di sodorkan di hadapan Abimanyu untuk meminta minuman yang berada di botol yang di oleh pegang Abimanyu.

Alaska hanya menjadi penonton teman-temannya yang sedang menikmati minuman alkohol. Rokok yang sebelumnya ia nyalakan sudah habis dan rencananya ia akan mengambil rokok ke dua untuk ia nyalakan juga.

Sentuhan tangan yang tiba-tiba melingkar di lehernya membuat Alaska terkejut. Awalnya Alaska ingin menepis tangan tersebut namun ia urungkan ketika ia mengenali aroma parfum yang di pakai oleh perempuan itu.

Alaska berbalik badan melihat orang yang melingkarkan tangan di lehernya. Ada Yasmine yang berdiri di sana. Matanya langsung menelusuri penampilan Yasmine yang untungnya memakai pakaian sopan tidak terbuka. Alaska hanya tidak ingin jika Yasmine memakai pakaian terbuka maka nantinya akan menjadi bahan santapan laki-laki yang melihat tubuh ideal istrinya.

"Ngapain ke sini?" tanya Alaska.

"Nyusul kamu," jawab Yasmine lalu berpindah tempat lalu menduduki ruang yang tersisa setelah perempuan yang mendekati Alaska tadi sedikit menjauh.

"Di sini bahaya," ujar Alaska.

"Nggak bahaya kalo ada kamu."

"Lo siapa?" tanya perempuan yang semula duduk menjauh.

"Selingkuhannya dia," ucap Yasmine sembari menunjuk Alaska. Kali ini Yasmine memilih berbohong untuk menikmati permainan.

"Oh jadi lo tukang selingkuh," ujar perempuan itu sembari melirik Alaska. Tangannya mengambil botol wine lalu di tuangkan di dalam dua gelas kecil di hadapannya. "Kita minum dulu. Untuk momen perkenalan."

Yasmine mengambil gelas tersebut lalu meminum minuman beralkohol tersebut. Sensasi rasa pahit dan panas langsung terasa di tenggorokannya.

Melihat itu tentu saja Alaska terkejut. Meruntuki kebodohan Yasmine yang mau di ajak minum oleh perempuan itu.

"Kenapa di minum?"

"Nyicip," jawab Yasmine.

Alaska berdecak. "Cewek nggak boleh minum."

"Lagi?" tanya perempuan tadi sambil mengangkat botol wine.

Yasmine mengangguk lalu di tuangkannya wine tersebut di dalam gelas miliknya. Untuk keduanya kalinya Yasmine kembali meneguk minuman yang sudah di tuangkan di dalam gelasnya.

Alaska merebut gelas tersebut. "Udah cukup. Ngapain malah kamu yang ikut minum."

Alaska menarik tangan Yasmine untuk keluar dari club. Tempat itu tidak seharusnya di datangi oleh Yasmine. Setelah berada di luar club Yasmine berjongkok sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. 

"Kenapa?" tanya Alaska yang terlihat khawatir.

"Sakit," jawab Yasmine.

"Lagian kenapa ikut minum. Kamu ngelarang aku minum tapi kamu sendiri yang minum."

"Maaf," ujar Yasmine lirih.

"Ayok pulang." Alaska bersiap menggendong Yasmine untuk di bawa pulang.

Teman-temannya yang semula juga minum ikut keluar area club dalam keadaan mabuk. Mereka terlihat seperti orang linglung dan berjalan sempoyong.

"Saudara Dewangga Raga Wijaya saya nikahkan dan kawinnya engkau dengan tetangga saya Inayah binti Abdulah dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Abimanyu berucap sembari memegang tangan Dewangga.

"Sah," sahut Dewangga.

"Hore. Dewangga udah nikah," ucap Abimanyu kegirangan.

"Hore. Belah duren di semak-semak." Dewangga juga terlihat kegirangan.

"Wik wik wik wik," ucap Abimanyu.

"Ven, lo nggak mabuk, kan?" tanya Alaska.

"Enggak. Gue masih aman," jawab Malven.

"Urus mereka. Gue mau bawa Yasmine pulang."

Malven mengangguk lalu mendekati Dewangga dan Abimanyu yang sedang masuk berat. "Lo berdua nyusahin gue!"

"Lo yang nyusahin! Muka item kayak tai kebo aja belagu. Sok-sokan bilang kita berdua nyusahin," ucap Abimanyu.

"Bangsat! Udah mabuk ngatain gue pula," ujar Malven.

Dewangga menjabat tangan Malven. "Saya terima nikah dan kawinnya Malven dengan anak tetangga saya Mbak Lina dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

"Sah," sahut Abimanyu.

"Anjing! Lo berdua yang mabuk gue yang ikutan gila!" gerutu Malven.

"Gila itu enak. Rasanya manis," ucap Dewangga.

"Itu gula anjeng!" ucap Malven sambil menoyor kepala Dewangga.

Di lain tempat Alaska dan Yasmine sedang dalam perjalananan pulang. Ia sengaja mengendarai mobil yang di bawa Yasmine dan meninggalkan motornya di club yang nantinya akan di bawa pulang oleh temannya yang masih berada di sana.

Dua gelas minuman beralkohol mampu membuat Yasmine berada di pengaruh minuman tersebut. Mulutnya terus mengoceh tidak jelas bahkan sempat mengatakan bahwa Alaska itu bukan suaminya melainkan hanya supir angkot yang akan mengantarkannya pulang.

"Kalo Papi tau kamu minum kayak gini. Justru aku yang di marahin," ujar Alaska.

"Marahin balik. Masa takut sama Papi," ujar Yasmine.

Alaska mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar segera sampai di rumah. Melihat kondisi Yasmine sekarang ini. Alaska justru  meruntuki kebodohannya yang membiarkan Yasmine meminum minuman beralkohol.

"Pusing banget," ucap Yasmine sembari memegangi kepalanya.

Beberapa menit kemudian mobil yang di kemudikan oleh Alaska sudah memasuki area rumah. Alaska turun dari mobil dan langsung menggendong Yasmine untuk memasuki rumah.

"Kamu wangi banget aku suka," ucap Yasmine yang menyembunyikan wajahnya di dada Alaska.

Setelah sampai di kamar, Alaska membaringkan tubuh Yasmine di atas tempat tidur. Menyuruh perempuan itu istirahat agar mengurangi pusing di kepala.

"Kamu mau kemana? Sini temani aku?" Yasmine berucap setelah melihat Alaska berjalan menjauh darinya.

"Ganti baju dulu," jawab Alaska.

Yasmine mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Tangannya sibuk membuka baju yang melekat di tubuhnya hingga menyisakan bra yang ia pakai. Sontak saja Alaska yang baru saja mengganti baju terkejut melihat Yasmine sudah tidak memakai baju.

"Bajunya di pakek," perintah Alaska.

"Nggak mau," sahut Yasmine lalu kembali membaringkan tubuhnya.

Alaska menghela napas kemudian membiarkan Yasmine tidur tanpa menggunakan baju. Toh cuman ada dirinya di kamar. Setelah itu Alaska ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Yasmine.

"Masih pusing?" tanya Alaska sambil mengusap rambut sang istri.

Yasmine mengangguk. "Setelah ini aku nggak mau minum lagi."

"Harusnya emang nggak boleh. Baru dua gelas aja kamu udah kayak gini," ujar Alaska.

Yasmine melingkarkan tangannya di perut Alaska lalu menarik laki-laki itu agar lebih dekat dengannya. Matanya mengamati wajah Alaska dari jarak dekat lalu tidak lama mendekatkan bibirnya untuk melumat bibir laki-laki yang berstatus suaminya itu.

Alaska sempat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Yasmine. Namun tidak lama ia juga ikut membalas lumatan yang di berikan Yasmine pada bibirnya.

••••

Pagi-pagi sekali Yasmine sudah bangun dengan keadaan tubuh yang lebih segar. Setelah mandi dan memakai pakaian. Yasmine turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan.

Baru ingin keluar pintu Yasmine mendengar jika Alaska memanggilnya.

"Sayang."

"Iya." Yasmine berjalan mendekat menghampiri suaminya.

"Kok udah bangun?"

"Mau bikin sarapan. Bi Hanum masih sakit jadi biarin istirahat dulu," jawab Yasmine.

Alaska mengulurkan tangannya bermaksud meminta tolong agar membantunya duduk.

"Mau ikut ke bawah?" tanya Yasmine lalu mendapat anggukan dari Alaska.

Alaska membasuh wajahnya di kamar mandi lalu mengikuti Yasmine yang sudah lebih dulu keluar kamar.

"Enaknya masak apa?" tanya Yasmine ketika melihat Alaska menyusulnya di dapur.

"Enggak tau. Aku nurut aja," jawab Alaska.

Yasmine berusaha mencari ide. "Aku bingung mau masak apa."

"Masak sup ayam aja untuk makan nanti siang. Pagi ini kita cari sarapan bubur ayam di depan komplek," ujar Alaska menyalurkan idenya.

"Ide bagus." Yasmine menyetujui ide yang di berikan Alaska.

Yasmine mengambil ayam di dalam kulkas dan juga beberapa sayuran pelengkap seperti kentang dan wortel. Yasmine meminta Alaska untuk membantunya mengupas dan memotong-motong kentang dan wortel. Sedangkan dirinya mencuci ayam di wastafel.

Setelah ayam sudah di cuci bersih begitu juga dengan kentang dan wortel yang sudah di potong-potong. Yasmine lebih dulu memasukan ayam ke dalam air yang sebelumnya sudah di panaskan. Setelah menunggu beberapa menit barulah kentang dan wortel ikut di masukan.

Yasmine juga memasukan bumbu penyedap dan beberapa tambahan lain seperti bakso agar sup ayam lebih menarik. Setelah di cicipi rasanya sudah pas dan sup sudah di pastikan matang. Yasmine langsung mematikan kompor lalu memindahkan sup ayam tersebut ke dalam mangkuk besar.

"Udah mateng?" tanya Alaska yang baru saja selesai membuat roti panggang.

"Udah. Kamu mau nyicip?"

"Nanti aja." Alaska memberikan roti panggang buatannya kepada Yasmine. "Susunya ada di meja makan."

Yasmine mengangguk lalu keduanya memilih menikmati roti panggang di meja makan di temani segelas susu yang masih hangat.

"Masih mau beli bubur ayam?" tanya Yasmine.

"Iya. Soalnya belum kenyang," jawab Alaska.

Yasmine menghabiskan segelas susu yang di buatkan Alaska untuknya. Kemudian membereskan piring dan gelas serta perlengkapan bekasnya memasak sebelum keluar membeli bubur ayam.

"Mau aku bantuin nggak?" tanya Alaska yang menawarkan diri kepada Yasmine yang sedang mencuci piring.

"Enggak usah. Mending kamu kasih makan Paragoy," jawab Yasmine.

Alaska mengangguk lalu berjalan menghampiri tempat yang biasa menjadi tempat memberi makan kucing.

"Para sini lo." Alaska memanggil kucing yang sedang berbaring di sofa. Seakan tau di panggil kucing tersebut berjalan menghampiri Alaska.

"Makan dulu baru rebahan lagi," ucap Alaska.

Alaska menuangkan makanan khusus kucing pada tempat yang sudah di siapkan. Hari ini moodnya sedang baik di lihat bagaimana Alaska memberikan makan kucing tersebut dengan porsi banyak.

"Makan yang banyak. Kalo badan lo gembrot pasti kalo di jual harganya lebih mahal," ujar Alaska sambil mengelus bagian kepala kucing yang di beri nama Paragoy itu.

"Apa yang di jual?" tanya Yasmine yang terlihat menghampiri Alaska.

"Oh itu. Kucing tetangga. Ribut mulu rebutan mau ngen sama kucing kita," jawab Alaska mengarang. Jika menjawab secara jujur yang akan di jual itu Para pasti Yasmine akan mengamuk.

"Ayok beli bubur ayam," ajak Yasmine.

Alaska menyimpan makanan kucing tersebut pada tempatnya. Lalu berjalan menuju garasi untuk mengeluarkan motornya.

"Pakek celana pajang woy. Masih pagi udara masih dingin," ujar Yasmine menegur Alaska yang mengunakan celana pendek. Jika berada di rumah Alaska memang lebih senang menggunakan celana pendek dengan alasan lebih nyaman.

Alaska menghidupkan motornya untuk lebih dulu memanaskan mesin. "Males ganti celana. Dingin dikit nggak ngaruh."

"Ngeyel kalo di bilangin," ucap Yasmine.

Alaska tidak menggubris laki-laki justru meminta Yasmine untuk segera menaiki motor.
Tujuan mereka kali ini ingin mencari penjual bubur ayam yang biasa mangkal di depan komplek.

••••

Tolong jangan cuman jadi pembaca tanpa meninggalkan vote dan komen. Kalo nggak mau komen minimal vote lah. Hargai penulis!

500 komen + 200 vote untuk update chapter selanjutnya!

Spam next!

Spam semangat update!

Spam emot ❤️

Jangan lupa follow dan share cerita ini kesemua teman-teman kalian!

Follow juga dua akun di bawah ini👇🏻

TikTok : natsya.wp

Instagram : natsya.story

See you next chapter!

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 80 32
Seorang lelaki yang blaksteran china bertemu dengan gadis teman masa kecil nya yang sukses di masa SMA yang berhasil membangun sebuah restauran binta...
5.8M 299K 61
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
GIONARA By Athaile

Teen Fiction

1.2K 108 5
"Aku hamil anak kamu Gio." "Gugurin ank lo, gue gak bakal tanggung jawab." Gio laki-laki yang memiliki julukan Badboy di sekolahnya, ia terkenal cuek...
3.5K 188 32
bagaimana jadinya jika seseorang sudah mempunyai kekasih tetapi malah di paksakan menikah dengan cowo yang belum pernah ia temui sama sekali ini semu...