Tired

By XYuzuuu

9.2K 951 126

Lelah, itulah kalimat yang selalu melekat di benak pemuda tersebut, namun meski begitu dia selalu berjuang ke... More

𝐏𝐫𝐨π₯𝐨𝐠⚜︎
πŽππ„
π“π–πŽ
𝐓𝐇𝐑𝐄𝐄
π…πŽπ”π‘
π…πˆπ•π„
π’πˆπ—
π„πˆπ†π‡π“
ππˆππ„
𝐓𝐄𝐍

𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍

709 72 24
By XYuzuuu


"Ibarat musim gugur, berusaha tegar walau akhirnya jatuh. "

「𝐓𝐢𝐫𝐞𝐝」


❖═════┆◈⚡︎◈┆═════❖

"A-atok?"Halilintar masih setia memegangi pipinya yang merah akibat sebuah tamparan yang tepat mengenai pipinya.

Oh ayolah, Halilintar baru saja ingin bercerita baru mengucapkan beberapa kata sudah di tampar?, yang benar saja!

"Sebenarnya mengapa mereka bisa kecelakaan!!? Pasti kau yang mengizinkan mereka bukan!!?, mereka masih kecil!! Jangan di ajari hal yang tidak tidak!!" Bantal Tok aba kepada cucu sulung nya, hal itu membuat pengunjung lain ikut kaget dan melihat sumber suara (Tok aba) termasuk Ochobot.

"Maaf tok, Hali-"apa lagi ini?, mengapa perkataannya harus di potong terus menerus?

"Masih mau mengelak!!!?, dasar tidak bertanggung jawab!!, kau itu kakak Halilintar!! KAKAK!!!" Lagi?, Halilintar hanya diam menunduk sembari menerima amarah kakeknya.

Padahal niat Halilintar kan hanya ingin bercerita tentang masalah yang menimpanya barusan, tetapi mengapa malah jadi begini?, mengapa sang kakek malah menampar nya dengan keras?, harusnya kan membantu nya menenangkan pikiran nya, kakek macam apa dia?

"Hentikan!!" Titah Ochobot yang baru datang menghampiri mereka seusai melihat tok aba membentak Halilintar.

"Apa maksud atok membentak Hali!?" Tanya Ochobot menatap mereka berdua.

"Kau lihat! Taufan dan Blaze jadi kecelakaan karena anak ini!!, dia dengan bodohnya mengizinkan mereka-" Kali ini ucapan Tok abah yang di potong oleh Ochobot.

"Atok tidak sepantasnya begini!!, Hali juga manusia!!, pastinya ceroboh!, atok bukannya menenangkan malah memarahi Hali!!?"
tanya Ochobot dengan nada marah, hanya karena ini?, Ochobot tau ini masalah serius, tetapi pantaskah Halilintar di perlakukan seperti itu?.

"Hali, mending lo balik dulu, tenangin pikiran lo oke, Justru forget about this." Kata Ochobot dan mendapat anggukan dari Halilintar, dan segeralah Halilintar berjalan pergi menaiki motornya dan pergi lah, tapi kalo pergi ke atas udah lain cerita.

╞═════⚡︎⚡⚡︎═════╡

Kini Halilintar sudah berada di rumahnya, keadaan nya yeah sepi, sebenarnya setelah Halilintar mengecek keadaan dua adik nya tersebut Halilintar langsung menghubungi Gempa dan menyuruh Gempa serta saudaranya yang lain kerumah sakit melihat Taufan dan Blaze.

Halilintar duduk di sofa ruang keluarga, Halilintar membaringkan dirinya, melamun melihat atas langit-langit rumahnya.

"Atok semarah itu?" Tanya Halilintar pada dirinya sendiri, serta mengangkat tangan kiranya menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya.

"Iya, Gempa memang lebih pantas untuk kalian daripada gw, gw memang ga pantes, gw lemah, gw cuman pecundang, iya gw akui itu" Racau Halilintar tak jelas.

Kini sepertinya Halilintar sedang sedikit stres, uang tabungan nya sudah habis untuk biaya rumah sakit adiknya, apakah Halilintar harus bekerja lebih ekstra lagi untuk biaya hidup?, apakah Halilintar masih harus bersekolah seperti anak remaja pada umumnya?, Halilintar akui dirinya juga belum sempat membayar uang sekolah nya.

Pusing, kecewa, khawatir tiga perasaan tersebut bercampur menjadi satu, sudah cukup mewakilkan perasaan nya untuk saat ini.

Beberapa bulan pun berlalu, kini Halilintar sudah memutuskan sekolahnya sejak kepulangan Halilintar dari kedai tok aba,tentu itu tidak di ketahuilah oleh adik adiknya yang lain, Taufan dan Blaze juga sudah pulang dari rumah sakit beberapa hari yang lalu dan juga sekarang Halilintar lebih mementingkan pekerjaannya.

Pasti salah satu dari kalian ada yang bertanya,

"Kok Halilintar putusin sekolahnya?, kan Halilintar dan saudaranya tinggal di perumahan yang layak kaya di bab sebelumnya"

Jawaban:

Karna rumah itu memang milik kedua orangtuanya, maksudnya gini, rumahnya itu bukan bayar kaya perumahan lainnya, tapi tanah milik keluarga masing masing. Ngerti?

Oke lanjut. .

Hari ini adalah hari senin, dimana mulainya sekolah setelah libur sehari, yakni di hari Ahad. Kini Halilintar sudah tidak berada di rumahnya, hal itu membuat saudaranya keheranan, masalahnya ini sudah setengah delapan dan sebentar lagi akan terlambat.

Solar pun memutuskan untuk memangil Halilintar di pantai atas, tepatnya di kamar milik Halilintar.

Terhitung sudah sepuluh kali Solar mengetuk pintu kamar Halilintar dan memanggilnya, tetapi tetap tidak ada jawaban. Solar pun akhirnya memutuskan untuk mengabari saudaranya bahwa tidak ada respon apa pun dari balik kamar Halilintar.

"Hm, aneh, biasanya Hali ga kaya gini"Heran Taufan sembari memegang dagunya, jujur Taufan merasa bersalah karena kejadian di rumah sakit lalu. Dan semenjak itu juga Halilintar mulai menjauhi dirinya, dan saudaranya yang lain.

"Gw juga aneh, biasanya Hali ga kaya gini" Kali ini Ice yang membuka suara, setelah berdiam cukup lama.

"Gw rasa Hali mulai menghindar dari kita"-Solar

" Benar, pas di ajak makan malam aja dia ga mau, katanya udah kenyang, terus pas di ajak ke rumah tok aba bantuin atok, Hali juga ga mau"Tambah Blaze yang juga merasa aneh pada sikap akhir akhir ini pada Halilintar.

"Pasti ada hubungan nya sama lo bertiga? , atau jangan Jagan Hali marah sama kalian terus kami kena imbas nya?"Tanya Thorn yang mulai menggunakan logat Gw - lo, ini Thorn menatap tajam Blaze, Taufan serta adiknya Solar.

Y/N: Ehh buset, tuh anak polos udah jadi kaya yandere aje Thor.

"Maksud lo?" Solar yang tidak Terima di tuduh begitu oleh Thorn kini menatap Thorn dengan perasaan tak suka.

"Lo ingat kan pas lo juga nuduh Kak Hali di saat Ufan sama Blaze bermain handphone sambil baring?, mereka bertengkar dan lo manas manasin suasana anj" what?, kini Thorn berani mengumpat di depan saudaranya, jika sudah bersangkutan dengan kakak kesayangan (Halilintar) sudah jadi sisi lain Thorn akan keluar.

"Heh ijo lumut! , maksud lo, lo nuduh Gw juga gitu?, lo bilang solar salah karna kami bertengkar!?, bukan berati gw ga tau arah bicara lo!"

Kini Blaze mengeram kesal, seakan tau maksud dan arah pembicaraan Thorn dengan mengkambing hitamkan Solar sebagai tumpu dari masalah.

"Oh ya?, lo sadar juga ya Blaze" Sinis Thorn, dan jangan lupakan seringai tipisnya itu, sudah tidak ada lagi senyuman manis miliknya, semua saudaranya dibuat kesusahan menelan saliva mereka.

"G-gw tau gw salah!, ta-"

"Berisik tau ga!!, anjing lo pada!, kalian buta sekarang udah jam berapa!!?, awas gw telat!, gw laporin Hali! " Ice yang terakhir kali membuka suara kini kembali membuka suara, ice sungguh geram!, mengapa mereka seolah buta jam?

"Coba aja kalo Hali ada disini, pasti udah pada kena di banting sama Hali, mana bunyinya renyah banget lagi, kaya tes kriuk daging babi" Batin Gempa mulai menggila.

Yeah, dimana pada awalnya saling bertanya mengapa sang sulung selalu menghindari mereka semua, dan di akhiri oleh pertengkaran saling tuduh menuduh, dan ada pula yang tidak mengaku.

|═════⚡︎⚡⚡︎═════|

"H-hali..."Pemuda yang berdiri tepat di samping Halilintar kini menatap kaget Halilintar

"Apa?"Jawab Halilintar pada temannya yang bernama Diandara Letsc Xevtepia.

Halilintar tetap melakukan pekerjaannya yaitu membuat pesanan, Halilintar tidak menghiraukan teman sekaligus rekan kerja nya.

"Itu...di...hidung lo"Jawab Andra sekaligus melihat kaget pada Hidung Halilintar yang tiba tiba mengeluarkan cairan merah.

"Hm?"Kini Halilintar menoleh melihat ekspresi teman nya itu, aneh, menurut Halilintar, Halilintar pun memegang hidungnya terdapat bercak merah, yang dapat kita simpulkan itu darah.

"D-Darah...."Halilintar membelakaan matanya karena sangking terkejutnya.

"Are you ok?"Tanya Andra memastikan, jujur dia juga sedikit terkejut Halilintar tiba tiba mimisan.

"Gw izin dulu"Lalu Halilintar berjalan pergi ke arah toilet yang di sediakan di tempat kerjanya, oh ya, Halilintar kerja part time di sebuah restoran ygy :)

Halilintar melihat pantulan dirinya di cermin sesekali membersihkan darah yang ada di hidung nya.

"Pucat kaya mayat"Batin Halilintar lihatlah betapa pucat nya dirinya sekarang, kaya mayat sih menurut Halilintar sendiri.

"Gue ga tau....kalo....penyakit sialan ini bakal kambuh lagi."

Bersambung....

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

305K 20K 20
Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar...
1.2M 72.6K 50
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž seorang Ceo perempuan yg masuk kedalam novel kerajaan. Semua unsur yg ada di cerita ini hanya karangan penulis, tidak berhubungan...
57.1K 1.5K 2
"ASTAGA, DARI SELURUH KARAKTER KENAPA KAU MENJADIKAN KU CASSMIRE?!" Entah apa yang telah terjadi, setelah kematian nya, pria berumur 38 tahun masuk k...
375K 17.7K 40
[tahap revisi] "eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuany...