Happy reading
.
.
.
.
Tiga Minggu berlalu
Lelaki manis itu tidak juga membuka mata cantik nya yang selalu di nantikan semua orang,terlebih lagi enam bayi nya yang selalu di samping nya sepanjang waktu.menunggunya membuka mata dan memperlihatkan senyum indah yang mereka rindu kan.
Fourth yang terus merengek merindukan mommy nya dan tu yang sudah demam beberapa hari ini membuat mile semakin kesulitan bukan hanya memikirkan apo dia juga memikirkan anak-anaknya.
"Nak cepat lah sembuh jangan buat Daddy khawatir"ucap mile pada tu yang hanya terbaring
"Iya hiks phi tu harus sembuh jangan ikut-ikutan sakit,nanti nong sedih"ucap fourth
"Maaf,tu sudah membuat kalian khawatir"ucap tu lirih
"Jangan meminta maaf ini bukan salah anak Daddy"ucap mile
.
.
.
Mile masuk kedalam ruangan pengap yang terasa dingin dan sesak,bau anyir darah selalu menyambut saat memasuki ruangan itu. Terlihat lelaki dengan kondisi mengenaskan terikat dengan tubuh kotor dan terluka sana sini karna cambukan
"Bukankah ini sangat menyenangkan,jalang?"tanya mile sinis
Tawan mengangkat wajahnya dengan perlahan, wajahnya yang sedikit tampan bahkan sudah tidak berbentuk lagi,luka dan darah kering di seluruh wajahnya
"M-mile...hiks...l-lepash... s-sakith...."rintih Tawan menangis ketakutan
"Sakit? Itu tidak sebanding atas apa yang kau lakukan pada istriku" desis mile tajam
"Istriku tidak sadarkan diri sampai detik ini... Anak ku yang kau bunuh.itu semua tidak ada apa apanya dengan siksaan ini,bahkan jika harus membayar dengan nyawamu,anakku tidak akan kembali lagi"geram mile menjambak rambut Tawan yang sedikit panjang sehingga mendongak kasar
AKSHHH SHHH
"S-sakithh...hiks"
"A-aku mencintai muhh...aku melakukan itu,Karna aku mencintaimu mile! shh"
PLAK
"BERHENTI MENGATAKAN KATA KATA MENJIJIKKAN ITU SIALAN!"
BUGH
Dak
Mile dengan kasar membenturkan kepala Tawan pada tembok di belakang nya, hingga lelaki itu berteriak kesakitan
"Akhh...s-sakithh hiks l-lepashh"berontak Tawan saat kepalanya mengeluarkan darah segar
"Kesalahan mu adalah mencintaiku"seringai mile
"Dan kebodohan mu adalah menyentuh keluarga ku" suara mile gelap serat akan kemarahan
"M-maaf..maafkan akuh hiks"tangis Tawan lemah,dia benar-benar sudah tidak sanggup lagi kali ini
"Nikmatilah sisa hidupmu di sini,nyawa di bayar dengan nyawa"ucap mile panas
Dughh
AKHHH
HIKS
Sekali lagi mile membenturkan kepala tawan sebelum mengambil besi panas yang sudah pengawalnya sediakan,lalu tanpa rasa iba menekankan nya ke kaki jenjang tawan yang sudah penuh luka hingga jeritan histeris dan suara tangisan lirih terus terdengar di ruangan itu
Mile terus menyiksa Tawan sampai lelaki itu tidak sadarkan diri,dan menyudahi permainan nya dengan tatapan puas dan senyuman seperti iblis,gelap dan tajam membuat siapapun yang melihatnya akan merinding ketakutan.mile saat ini terlihat seperti psikopat yang haus akan darah.
"Cambuk dia seratus kali dalam sehari. Tapi pastikan dia tidak tewas,sebelum istriku yang membunuhnya" seru mile pada para pengawal nya yang mengangguk patuh
Setelah puas mile pergi meninggalkan ruangan pengap itu,sebelum kembali ke rumah sakit dia akan membersihkan dirinya terlebih dahulu.karna sudah di pastikan dia akan mendapatkan banyak pertanyaan dari anak-anaknya terlebih lagi si bungsu.
.
.
.
Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar rawat, namun tidak cukup mengusik orang orang yang sedang tertidur pulas di dalamnya, terkecuali satu orang yang selama ini hanya terbaring di ranjang tanpa bisa melihat dunia,jemari lentik nya perlahan bergerak lemah,mata cantiknya yang tertutup selama tiga Minggu terakhir ini akhirnya mulai mengerjap pelan. Hingga silaunya matahari membuat matanya mengernyit tidak fokus.
Dengan perlahan apo bisa menyesuaikan dirinya,menelisik tempat asing di sekitarnya,apo menunduk saat merasa tubuhnya di lilit tangan mungil anaknya.
Entah sudah berapa lama dirinya dalam keadaan seperti ini,tetapi apo merasa sangat merindukan keenam bayinya itu.
Tapi tunggu di mana bayi besar ketujuhnya?
Mile yang baru saja kembali dari markas terkejut saat masuk melihat apo yang sudah terduduk di tempat tidur sambil mengelus Surai tebal fourth
"B-baby"tanya mile gugup sambil terus mengusap matanya,bahkan saking tidak percaya nya mile dengan bodoh mencubit lengan dan menampar keras wajahnya membuatnya meringis kesakitan
"Hentikan itu,kau bisa sakit nanti"ucap apo lemah sambil sedikit terbata
"J-jadi ini sungguhan? Aku tidak sedang berhalusinasi kan?" Tanya mile tuntun sambil mendekat ke arah apo
Apo mengangguk lemah,membuat mile dengan cepat duduk dan mengecupi wajah manis istrinya
"Terimakasih, terimakasih kau sudah sadar hisk... A-aku... merindukan mu..baby"ucap mile bergetar sambil menangis pelan seperti anak kecil
Apo sedikit mendorong wajah mile dan terkekeh serak melihat wajah sangar yang biasa mile tunjukkan pada semua orang, kini sedang menangis bak anak kecil di depannya
"H-haus"ucap apo lirih,Karna memang tenggorokan nya terasa sangat kering
Mile segera mengambil gelas berisi air putih di nakas dan langsung memberikan nya ke pada apo dengan hati-hati,tidak lupa memencet tombol agar dokter segera kemari
"Anak-anak bangun apa kalian tidak ingin menyapa mommy"ucap mile bersemangat ke arah anak-anak nya
Tidak lama dokter datang memeriksa keadaan apo,
Dew yang lebih dulu bangun dan di susul Dengan saudaranya yang lain tersenyum lebar saat melihat mata indah milik Mommy sudah terbuka.
"Astaga lihat mommy ku sudah sadar"ucap fort mendekat ke arah apo lalu mencium pipinya
Dokter dan perawat sudah kembali, setelah memberitahu jika keadaan apo saat ini sudah membaik,dan efek racun itu sendiri sudah bersih dalam tubuhnya. Apo hanya butuh waktu istirahat dan jangan membuatnya terlalu banyak berpikir Karna apo masih dalam keadaan yang sensitif
Fourth mendongak kan wajah nya melihat apo yang sudah tersenyum ke arahnya
"MOMMY"teriaknya senang hingga ruangan itu berdengung nyaring,bahkan Daddy dan saudaranya sampai menutup mata nya erat dan kuping yang berdenyut keras
"Kecilkan suaramu nong"kesal fort
Fourth sama sekali tidak menghiraukan omongan fort dia sibuk memeluk dan mencium pipi apo
"Apa yang terjadi pada tu?"tanya apo yang baru melihat tu terbaring dengan selang infus di tangannya
"Selama kau tidak sadarkan diri dia juga terkena demam Karna memikirkan mu"jelas mile
"Anak mommy"lirih apo
Cup cup cup
"Hentikan nong mommy akan sesak nafas"tegur dew ke arah fourth
"Hey bocah berhenti mencium istri ku"tegur mile yang melihat fourth terus mencium apo
"Phi mile"peringat apo pelan menatap suaminya dengan jengah
"Baby aku tidak suka jika bocah kecil ini terus menempel pada mu"adu mile mengejek anaknya yang semakin kesal,mile mendudukkan tubuhnya di sisi apo yang bersandar di kepala ranjang,lalu memeluk tubuh apo dengan sangat erat agar anak bungsunya tidak bisa mendekat
"Ughh lepashh"apo merasa sedikit sesak karna pelukan mile
"DADDY LEPASKAN MOMMY FOT"teriak fourth kencang
"Dad lepas lah,mommy bisa sesak karna ulah Daddy"ucap mosh jengah
"TIDAK"
Bughh
"Aww boy apa yang kau lakukan"protes mile saat fourth melemparkan bantal ke wajahnya.
"Berhenti mengganggu mommy fot"kesal fourth
"Baiklah baiklah tidak akan"jawab mile mengalah
Apo berusa turun dari ranjangnya dengan di bantu oleh mile, perlahan berjalan keranjang yang berada di sebelahnya.
"Sayang lihat mommy sudah bangun"ucap apo lembut sambil mengelus rambut tu
"Maaf mommy sudah membuat kalian khawatir,ini semua di luar kendali mommy"
Eghhhh
"Mommy"lirih tu
"Ya sayang ini mommy,bangunlah nak"ujar apo pelan
Perlahan tu membuka matanya dan melihat mata indah yang begitu dia rindukan
"Hiks A-akhirnya mommy bangun"lirih tu
"Shuttt jangan menangis"ucap apo
Suami dan anak-anak nya yang lain hanya melihat interaksi apo dan tu jika orang tidak tau sudah pasti mereka berdua di kira berpacaran
"Cepatlah sembuh agar kita bisa berkumpul kembali na"ucap apo,tu hanya mengangguk dan tersenyum
Tbc.
Udah follow belum?
Jangan lupa vomen biar kanjeng ini makin semangat nulisnya