Jika di jadwal sebenarnya hari ini tidak ada ujian seleksi bahkan para peserta dibebaskan hari ini untuk keluar istana ataupun tidak, tapi tanpa mereka duga jika hari ini adalah ujian tentang cinta kasih.
Beberapa orang sudah ditugaskan khusus untuk mengawasi para calon omega pangeran itu bersikap pada sekitarnya.
Haechan, Renjun dan Jaemin tentu saja sangat senang bisa keluar dari istana, bicara soal kemarin sepertinya Mark melupakan keinginannya karena pria itu tidak menagihnya ataupun mengganggu lagi. Para omega lain juga memutuskan untuk memilih keluar dan berbaur dengan para rakyat.
Renjun, Jaemin serta Haechan berjalan-jalan untuk menuju kedai makanan tapi di tengah perjalanan tiba-tiba saja ada seorang anak kecil yang menangis dan memeluk kaki Jaemin dengan erat.
Dengan penuh kelembutan, Jaemin mengusap pundak anak kecil itu lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dan mulai menanyainya dengan nada lembut agar dia tidak takut, meskipun awalnya dia tentu terkejut sedikit.
"Hai sayang ada apa, kenapa menangis?" tanya Jaemin lembut.
"Aku kehilangan ibuku, Hyung. Bisa bantu aku untuk mencarinya?" ucap anak kecil itu dengan menangis sesenggukan.
"Baiklah Hyung akan bantu mencari ibumu, tapi jangan menangis lagi ya." ucap Jaemin dengan tersenyum lembut serta mengusap kepala anak itu. Anak kecil itu menganggukkan kepalanya pelan. "Oh ya siapa namamu tampan?"
"Ren, Hyung." ucap anak kecil itu dengan mengusap matanya yang berair.
"Baiklah Ren, Hyung dan teman Hyung akan membantumu mencari ibumu jadi jangan sedih lagi ya, kita pasti akan bertemu dengan ibumu." ucap Jaemin dengan tersenyum.
"Kita akan menemanimu pangeran," ucap Renjun pada Jaemin, Haechan pun juga dan Jaemin menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. Lalu Renjun menatap Ren. "Oh ya bagaimana penampilan ibumu, Ren?"
"Dia memakai bajunya bunga berwarna merah. Dia juga membawa keranjang bunga." jawabnya.
"Baiklah hyung akan bantu mencari juga." ucap Haechan dengan senyum lembutnya dan membuat anak kecil itu tersenyum tipis. "Bagaimana jika kita berpencar, titik temunya di kedai ujung itu sebelum petang, jika kita tetap bertiga maka akan semakin lama untuk menemukan ibu Ren?"
"Aku setuju denganmu." ucap Jaemin serta Renjun.
Setelah itu mereka berpisah untuk mencari keberadaan ibu anak kecil itu, di tengah perjalanan awaaw Renjun terpaksa tidak membantu mencari keberadaan ibu anak kecil itu karena dia harus menolong seseorang yang pingsan untuk dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan Haechan sendiri dia masih mencari keberadaan ibu Ren, karena terlalu fokus mencari seseorang yang sesuai dengan ciri-ciri ibu Ren membuatnya sampai tidak sengaja tertabrak seseorang dan membuatnya jatuh.
Seseorang yang memakai tudung berwarna hitam dengan garis emas, Haechan menduga jika dia seorang alpha, aura alphanya sangat menguar.
Orang itu mengulurkan tangannya berniat untuk membantunya bangun, Haechan meraihnya dan segera bangun.
"Lain kali perhatikan jalanmu dengan benar." suara berat yang terkesan angkuh serta dingin, sungguh membuat Haechan sedikit merinding ketakutan.
Setelah mengatakan hal itu, pria itu pergi begitu saja dari hadapan Haechan tanpa Haechan bisa melihat bagaimana rupanya kecuali suara berat dan dalam, postur tinggi tegapnya sangat berwibawa, Haechan menduga dia bukan orang sembarangan.
Haechan ingin melanjutkan pencariannya, tapi sebelum itu dia berhenti saat melihat seorang anak kecil yang berjualan bunga matahari dan masih banyak. Haechan pun akhirnya membeli beberapa dan membuat senyum anak kecil itu merekah.
"Terima kasih Kak, semoga dewi bulan selalu membuatmu bahagia. Kau adalah pelanggan pertamaku hari ini Kak dan kau adalah penyelamatku, aku bisa makan enak hari ini, keping emas darimu cukup banyak." ucap gadis kecil itu, terlebih dia mendapatkan beberapa keping emas padahal dia hanya menjual bunganya dengan lima keping perak setiap tangkai. Dia sangat bersyukur dan cukup beruntung hari ini, dia sangat bahagia.
"Terima kasih kembali, semoga Dewi bulan juga membuatmu bahagia. Semoga bermanfaat pemberianku anak manis." ucap Haechan dengan tersenyum tipis.
Setelah itu Haechan berniat kembali melanjutkan pencariannya, tapi tak lama dia berbalik lagi saat mendengar suara jatuh dan dia melihat anak kecil itu yang terjatuh dengan mempertahankan kantong uangnya dan seorang pria yang Haechan duga seorang alpha yang mencoba merebut kantong uangnya yang berisi beberapa keping emas pemberiannya.
"Hei apa yang kau lakukan?" tanya Haechan dengan mendorong alpha itu kuat sampai terjatuh, lalu Haechan mengambil kantong uangnya yang terjatuh dan memberinya kembali pada anak kecil itu, lalu membantunya berdiri. "Kau baik-baik saja, cantik?"
"Aku baik Kak." gadis kecil itu terlihat ketakutan.
"Hei omega sialan! Jangan ikut campur masalah kami. Dia harus membayar uang keamanan padaku." ucapnya sangat angkuh.
"Kau yang alpha sialan, uang keamanan itu tidak ada! Sejak kapan kerajaan Neo Emerland, menerapkan membayar uang keamanan di pasar dan mempekerjakan alpha brengsek sepertimu?" Haechan menatapnya tajam tanpa rasa takut, keadaan pasar yang ramai di sisi utara tiba-tiba saja mendadak berubah hening serta menegang.
Beberapa orang berbisik jika Haechan terlalu berani melawan seorang alpha yang setiap saat memang meresahkan warga, dia suka memalak dan melakukan tindak kekerasan. Sudah ada yang melawan tapi mereka justru terluka parah dan beberapa orang jadi tidak berani melawan, sudah ada yang melaporkan pada pihak kerajaan tapi dia tidak kunjung ditangkap semuanya menduga jika alpha brengsek itu memiliki koneksi dengan para bangsawan.
"Sialan! Berani sekali omega rendahan sepertimu mengumpatiku. Kau harus diberi pelajaran." alpha itu terlihat marah dan bersiap untuk melayangkan tamparannya, tapi Haechan menahan tangannya sekuat tenaga dan berbalik memukul pria itu dengan pukulan telaknya.
Alpha itu jatuh tersungkur dengan bibir sobek, Haechan sangat kuat memukulnya sepertinya, dia bangkit dan ingin memukul Haechan, dia sungguh tidak terima.
Akhirnya terjadi adu pukul dengan Haechan yang pintar menghindar dan berhasil melayangkan pukulannya, dia menunjukkan jika dia bukan omega rendahan yang bisa alpha busuk itu rendahkan.
Tapi dia tetap seorang omega yang memiliki batasan, hingga akhirnya dia terkena pukulan juga di sudut bibirnya sampai berdarah. Alpha itu tersenyum puas bisa melukai Haechan. "Rasakan itu, mulutmu harus didisplinkan."
Lalu pria itu menjambak rambut Haechan dengan kasar hingga kesakitan dan Haechan menginjak kuat kaki pria itu lalu menendang bagian vitalnya sampai pria itu melenguh kesakitan.
"Sialan berani sekali kau!" ucap pria itu marah lalu mengeluarkan belatinya dan bersiap untuk menusuk Haechan yang terlihat terengah-engah karena kesakitan akibat sudut bibirnya yang sobek serta jambakan kasar pria itu.
Suasana mendadak berubah semakin menegang setelah melihat perkelahian antara Haechan yang seorang omega dengan alpha berwatak kasar, tapi sebelum belati itu menusuk Haechan terlihat dua orang yang menangkis belati itu dengan pedang mereka serta membuat perisai untuk melindungi Haechan yang terlihat sudah pasrah.
Ternyata yang melindungi Haechan adalah pria bertudung hitam dan pengawal serta orang kepercayaan Mark yaitu Lucas.
Pria bertudung yang ternyata memakai topeng serigala hitam itu terlihat terkejut saat melihat seorang kepercayaan putra mahkota kerajaan Neo Emerland ada di pasar serta melindungi seorang omega, dia menduga kemungkinan besar omega itu memiliki keterkaitan dengan anggota kerajaan. Lucas sendiri terlihat terkejut dengan kehadiran pria misterius itu, dia menduga-duga sepertinya tahu siapa pria itu, dia harus lebih waspada sekarang.
Alpha brengsek itu ingin menyerang lagi, tapi pria bertudung memilih mundur melindungi Haechan seperti menyerahkan untuk Lucas yang menangani dan Lucas maju untuk menghentikan serangan alpha brengsek itu.
Hingga pada pukulan telak Lucas, alpha brengsek itu jatuh terkapar begitu saja tapi Lucas sama sekali tidak menyakitinya dengan pedangnya, dia hanya menggunakan pukulannya, sekalipun pria itu terus menyerangnya dengan belatinya.
"Ada apa ini?" tanya Beomgyu yang tiba-tiba saja hadir di tengah situasi yang menegang itu.
"Hormat pada pangeran Beomgyu." salam hormat Lucas dengan menundukkan kepalanya, begitu pun dengan semuanya.
"Jangan berlebihan Hyung, ada apa ini, kenapa dengan dia?" tanya Beomgyu lembut lalu melihat seorang pria jatuh terkapar.
"Pria itu ingin menyerang Haechan Yang Mulia, setelah ingin melakukan perampokan pada gadis kecil itu." jelas Lucas dan Beomgyu melihat Haechan yang babak belur. Lalu dengan cepat dia menghampiri Haechan.
"Astaga, berani sekali dia melakukan perampokan di wilayah kerajaan Neo Emerland, apalagi merampok seorang anak kecil, tidak bisa dimaafkan! Dan Bubu tidak akan terima jika ada yang melukai pelayanan kesayangannya sampai seperti ini. Bawa dia untuk diadili dengan hukuman setimpal karena berani melakukan perampokan dan melukai pelayan pribadi permaisuri Taeyong." ucapnya dengan tegas.
Beomgyu memberi perintah dan para pengawalnya segera membereskan alpha brengsek yang telah jatuh pingsan itu.
Para warga yang melihat terlihat senang saat alpha brengsek yang meresahkan itu telah dibawa oleh pasukan kerajaan, mereka juga bahagia karena Haechan berani melawan sekalipun dia seorang omega, mereka juga cukup terkejut ketika mengetahui jika Haechan adalah pelayan pribadi permaisuri yang sangat mereka semua hormati.
Pria bertudung terlihat terkejut mendengar ucapan Beomgyu, setelah merasa Haechan aman dia ingin beranjak untuk pergi tapi Haechan menahannya dan mengucapkan terima kasih karena dia telah menolongnya dengan melindunginya.
"Lain kali fokuslah pada serangan musuhmu, jika kau tidak ingin terluka, jangan suka membuang tenagamu dan sadari batasanmu. Kau cukup hebat dan pemberani untuk seorang omega, pantas jika permaisuri memilihmu sebagai pelayan pribadinya." ucap pria itu lalu memilih untuk pergi dan Haechan yang mematung mendengar nasehatnya.
"Haechan Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Beomgyu dengan lembut.
"Ah iya saya baik-baik saja, Yang Mulia." ucap Haechan dengan tersenyum, lalu dia menatap Lucas dan mengucapkan terima kasih juga karena datang tepat waktu.
Meskipun sedikit bingung juga mengapa Lucas yang biasanya super sibuk serta mengikuti kemanapun putra mahkota bisa ada di pasar, dan waktu yang sangat tepat muncul serta melindunginya.
"Tapi Hyung, sudut bibirmu terluka. Kau harus segera diobati."ucap Beomgyu yang khawatir.
"Ah, ini hanya luka kecil Yang Mulia, saya baik-baik saja setelah ini saya akan mengobatinya." ucap Haechan lembut serta menenangkan Beomgyu.
"Kak bagaimana keadaanmu, sungguh baik-baik saja?" tanyanya dengan khawatir dan merasa bersalah lalu tak lama dia meneteskan air matanya. "Terima kasih telah menolongku kak, terima kasih banyak."
"Sama-sama, jangan menangis nanti kau tidak akan terlihat cantik lagi." hibur Haechan.
Lalu setelah itu Haechan serta Beomgyu dan Lucas juga mengantar gadis kecil itu untuk pulang ke rumah, mereka disambut hangat oleh kedua orang tua anak itu yang habis selesai berladang, lalu mengucapkan banyak terima kasih karena telah melindungi anaknya, bahkan orang tua gadis kecil itu juga mengajak mereka makan siang bersama-sama.
Selesai mengantar mereka kembali ke kerajaan, Haechan memutuskan untuk kembali ke pasar dan menuju kedai yang sudah mereka bertiga janjikan akan di datangi.
Beomgyu memutuskan untuk ikut dengan Haechan, Lucas akhirnya juga ikut untuk memastikan keselamatan dua orang ping berharga milik anggota kerajaan inti Neo Emerland, dia tidak mau dua orang itu terluka dan terlepas dari pengawasannya.
"Pangeran, apa yang Anda lakukan di pasar saat tadi jika saya boleh tahu?" tanya Haechan dengan lembut membuka pembicaraan.
"Aku ingin jalan-jalan juga." Beomgyu tertawa kecil sangat menggemaskan di mata Haechan. "Lalu tidak sengaja melihat perkelahianmu, lain kali ajari aku juga untuk bertengkar."
Beomgyu sangat bersemangat dan Haechan tertawa kecil menyambutnya, "Saya tidak bisa berjanji, tapi anda bisa meminta izin terlebih dulu pada Yang Mulia permaisuri Taeyong, pangeran."
"Aku yang jadi tidak yakin boleh diizinkan." Beomgyu menggembungkan pipinya menggemaskan dan Haechan lagi-lagi tertawa.
Beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai di kedai makan yang menjadi tempat untuk mereka bertiga bertemu, saat sampai mereka melihat Jaemin serta Renjun yang telah datang terlebih dahulu, lalu mereka saling memberi hormat pada Beomgyu yang ikut hadir menemani Haechan.
"Maafkan aku karena aku tidak bisa membantu pangeran Jaemin mencari keberadaan ibunya Ren, karena tadi aku menyelamatkan anak kecil yang akan di rampok." jelas Haechan dengan perasaan bersalah.
"Haechan Hyung bertarung dengan sangat keren." puji Beomgyu dengan heboh dan membuat Haechan malu.
"Dia memang yang terbaik dalam perkelahian, aku jadi ingin bisa berkelahi juga." puji Jaemin juga dan semakin membuat Haechan memerah pipinya karena malu dipuji.
"Ajari aku juga." Renjun jadi ikutan juga.
"Aku juga tidak bisa membantu Jaemin, Haechan, tadi karena aku harus menyelamatkan seseorang yang pingsan karena serangan jantung dan beruntung aku membawanya tepat waktu jadi dia terselamatkan. Maafkan aku juga pangeran Jaemin." ucap Renjun dengan perasaan bersalahnya juga.
"Tidak apa Haechan, Renjun tidak masalah, Ren juga sudah bertemu dengan ibunya aku berhasil menemukan mereka. Aku senang jika orang yang kau tolong selamat pangeran Renjun begitu pun dengan Haechan yang berhasil melindungi anak kecil dari perampokan." ucap Jaemin dengan tersenyum senang, Renjun serta Haechan terlihat menghembuskan napas lega, tapi tak lama dia jadi khawatir saat melihat luka di sudut bibir Haechan. "Astaga Haechan, sudut bibirmu terluka!"
"Siapa yang melukaimu?" tanya Renjun yang jadi khawatir juga. "Jangan bilang luka itu karena perkelahianmu dengan seorang alpha?"
"Iya tapi aku baik-baik saja, tadi aku sudah mengobatinya di rumah gadis kecil yang aku tolong, dibantu pangeran Beomgyu juga." ucap Haechan jujur karena memang tadi dia sudah mengobati lukanya.
"Baiklah, aku seneng jika kau baik-baik saja, bagaimana jika kita makan dulu di sini sebelum kembali ke kerajaan?" tanya Jaemin dengan semangat.
"Tentu ayo kita makan di sini Hyung." ucap Beomgyu dengan semangat juga.
Mereka semua setuju, tak lupa juga mengajak Lucas makan bersama sekalipun pria itu sudah menolaknya tapi para omega itu terus memaksanya terlebih pangeran Beomgyu yang sudah memberi perintah bagaimana dia bisa menolaknya.
Selesai makan mereka memutuskan untuk kembali ke kerajaan namun tak di sangka di tengah perjalanan mereka justru dihadang oleng beberapa kelompok orang-orang yang memakai tudung berwarna hitam pekat, Lucas berada di depan dan bersikap waspada begitu pun dengan lainnya.
Kelompok pria bertudung itu mulai melakukan serangan dan Lucas segera menghadang dengan mengeluarkan pedang serta kekuatan elemetnya, pertarungan tak terelakkan lagi.
Para omega berasa di belakang dengan ekspresi terkejut serta ketakutan, terutama Beomgyu, besar di lingkungan yang penuh cinta kasih tanpa adanya kekerasan tentu membuatnya sedikit ketakutan.
Tiba-tiba saja dari belakang ada seseorang yang mengeluarkan asap berwarna emas yang di mana jika terhirup seseorang bisa pingsan, seperti menggunakan obat bius.
Tentu saja para omega itu tidak sengaja menghirupnya dan seketika itu juga mereka pingsan, jarak pandang juga menjadi terbatas karena asap.
Lalu dengan cepat Lucas mengeluarkan elemetn apinya dan membuat asap itu menghilang, tapi dirinya justru mendapatkan serangan di daerah perutnya dengan energi hitam yang menancap seperti belati.
Mata Lucas membuka lebar, dia terkejut bukan main mendapatkan serangan dengan energi hitam lebih tepatnya sihir hitam yang di mana penggunanya telah bersengkokol dengan roh pemakan jiwa dengan tingkat dua yang memiliki kekuatan setara dengan sang penguasa.
Lalu sebelum matanya menutup dia melihat para omega itu sudah dibawa oleh beberapa orang dan setelah itu Lucas jatuh pingsan begitu saja.
TbC
Maafkan typo dan lainnya.