Budayakan vote sebelum baca
Part kali ini di penuhi moment
Rafka & Nasya
•
•
•
Happy Reading.
•••
Chapter 16 : Bentakan?
•••
"Dih niruin gw lu"cibir Rafka
"Biarin wleeee"balas Nasya seraya menjulurkan lidahnya keluar
Tak lama dari itu pesanan Nasya pun datang.
"Nih neng pesanan nya"ucap bapak itu sambil memberikan semangkuk bubur dan semangkuk kerupuk.
"Makasih pak"ucap Nasya dengan senyuman lalu diangguki Bapak itu
Bapak penjual bubur itu pun pergi meninggalkan meja Rafka dan Nasya.
Nasya pun menyantap Bubur itu dengan lahap membuat pipi nya mengembung lucu
Rafka yang melihat hal itu pun memberhentikan aktivitas memakan bubur nya lalu melihat ke arah Nasya yang tengah asik memakan bubur nya
"Pipi nya dari dulu gak pernah berubah,lucu kayak ikan buntal"Batin Rafka sambil tersenyum tipis
Flashbackon
"Hahahahahha"terdengar tawa seorang bocah laki laki
"Kwenapa swih Afkwa?"tanya Nasya dengan mulut penuh dengan potongan Bakso
"Bwahahaha pipi Asya kayak ikan buntal"ucap nya dengan tawa
Bocah perempuan itu pun seketika murung mendengar ucapan Rafka
Nasya pun menelan potongan Bakso di mulut nya
"Ihhhh jahat masa pipi Asya di bilang kayak ikan buntal sih?"ucap nya lalu melipat kedua tangan di dada nya pertanda bocah itu sedang marah.
"Lucu tau Asya"ucap nya lalu mencubit pipi Nasya
"Hehhhhhh"geram Rafka sambil mencubit agak kencang pipi Nasya
"Itssss,sakit tau masa pipi Asya di cubit sih"ucap nya sambil menepis tangan Rafka,lalu ia mengusap pipi yang terkena cubitan
"Habis nya lucu sih,suruh siapa coba punya pipi chubby kayak gitu"balas nya lalu mencubit pelan kembali pipi Nasya
"Yah kan bukan kemauan Asya hiks hiks Afka jahat cubit pipi Asya"tangis nya tiba tiba pecah
Rafka yang melihat Nasya menangis tanpa ia sadari air mata pun turun dari pelupuk mata nya
"Hiks hiks maafin Afka"tangis Rafka tiba tiba mengencang
Rafka pun membawa Nasya ke pelukan nya,Nasya pun membalas pelukan Rafka
"Maafin Afka hiks hiks hiks"gumam nya dengan isakan
"Hiks iya Asya maafin"balas Nasya dengan isakan
"Hiks hiks hiks"tangis kedua nya saling menggema di penjual bakso tersebut
Sangat lucu mereka menangis sambil berpelukan
Sontak para pengunjung melihat ke arah mereka,lalu penjual bakso tersebut menghampiri mereka
"Eh adek adek pada kenapa kok nangis?"tanya bapak itu
"Hiks Jangan ganggu kita!"Teriak Rafka dan Nasya secara bersamaan dengan diiringi tangisan.
"Saya salah yah"ucap penjual bakso tersebut sambil menunjuk dirinya sendiri,lalu ia pun meninggalkan meja kedua bocah itu.
Mereka masih saling berpelukan dengan tangisan yang terdengar.
Lalu tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri mereka berdua
"Non den kalian kenapa nangis?"tanya laki-laki itu lalu duduk di salah satu bangku di sana
"Mang Ujang diem jangan ikut campur hiks ini urusan kita hiks"ucap Nasya
"Mang Ujang udah tua hiks ini urusan anak kecil hiks"sambung Rafka
"Hah"beo mang Ujang
Flashbackoff
Rafka melamun lalu tersenyum mengingat kejadian dahulu
"Rawfkaw gw tewlawt gawra gawra ewlo"Ucap Nasya tidak jelas karena ia sedang memakan bubur dengan mulut yang penuh dengan kerupuk
Lamunan nya pun buyar karena ucapan Nasya,Rafka pun menatap Nasya dengan tatapan tajamnya"Telen dulu baru ngomong!"tekan nya
Glek
Nasya pun menelan makanan yang ada di mulut nya
"Gw telat gara gara Lo Rafka!"teriak nya tepat di depan wajah Rafka,mereka duduk saling berhadapan.Rafka tidak merespon ucapan Nasya ia masih asik memakan bubur nya.
"Lu itu yah nyebelin banget gw mau berangkat sendiri gak boleh gw nungguin Lo jadi telat awas aja kal-"cerocosan Nasya terhenti karena Rafka menyumpal mulut nya dengan kerupuk
"Berisik!"ucap nya
Sedang kan Nasya wajah nya merah padam karena marah mungkin kalo di tivi tivi telinga nya akan mengeluarkan asap.
Nasya pun mencabut kerupuk itu dari mulutnya
"Lu yah NYEBELIN BANGET"ucap Nasya yang awal nya bernada rendah menjadi menjadi bernada tinggi
Brak
Rafka pun menggebrak meja sambil bangkit
"Gw mau makan dengan tenang Lo malah teriak teriak"kesal Rafka dengan nada membentak
"R-rafka k-kamu"ucap Nasya bahu nya bergetar dengan mata yang berkaca kaca,ia kaget Rafka membentak nya
"Afka dia bentak aku lagi"Batin Nasya
Lalu Rafka pun kembali duduk
Nasya berusaha menahan isakan dan air mata nya agar tidak terjatuh.
Ia menunduk tidak melanjutkan memakan bubur nya.Suasana menjadi sedikit canggung.
Rafka yang dari tadi memakan bubur nya,ia sudah lebih dulu,sedang kan Nasya ia dari tadi menunduk tidak memakan bubur nya
Rafka pun bangkit dari duduk nya lalu menghampiri bapak penjual bubur itu
"Ini pak saya bayar punya saya sama cewek itu"ucap nya menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah
"Ini kebanyakan mas"ucap bapak itu
"Gak papa buat bapak aja"balas nya dengan senyuman
"Alhamdulillah Makasih banyak yah mas"ucapnya bersyukur di balas anggukan oleh Rafka
Rafka pun melihat kearah Nasya
"Lo kalo mau cari taksi sana,gw mau berangkat sekarang"ucap nya dengan nada dingin
Nasya pun langsung bangkit dari duduk nya,ia meninggalkan bubur yang masih tersisa banyak.
Ia pun berdiri di belakang Rafka
"G-gw mau be-berangkat sama Lo aja"ucap Nasya menunduk dengan nada bicara yang gugup
"Hmm"balas Rafka dingin
"Makasih yah pak saya pergi dulu"ucap Rafka
"Iya sama sama"balas nya lalu Rafka dan Nasya pun pergi dari sana menuju bengkel yang berada tak jauh dari sana.
•••
Di jalan
Rafka dan Nasya melanjutkan perjalanan nya menunju sekolah,mekipun jam sudah menunjukan pukul stengah sembilan
Sudah pasti mereka akan telat,Rafka tadi bertanya pada Nasya,ingin pulang atau melanjutkan perjalanan ke sekolah dan Nasya memilih melanjutkan ke sekolah.
Mereka masih berada di jalan,Rafka fokus mengendarai motor sport nya,sedang kan Nasya ia dari tadi hanya diam seribu bahasa.
Nasya tidak seperti tadi pagi ia ketakutan menaiki motor Sport milik Rafka,namun sekarang ia acuh bahkan tidak pegangan pada pinggang Rafka.
Rafka pun melihat ke arah kaca spion karena ia tidak merasakan tangan yang berpegangan pada pinggang nya.
Ia melihat Nasya yang sedang melihat ke arah jalanan bebas,dengan air mata yang membasahi pipi nya.
Rafka yang sadar akan hal itu pun langsung menarik tangan Nasya agar memeluk pinggang nya.
Nasya yang melamun pun tidak tau tangan nya akan di tarik,dada nya pun menubruk punggung Rafka
Nasya hanya pasrah memeluk pinggang Rafka,Dagu nya bersandar di bahu kanan Rafka.
"Hiks hiks"terdengar isakan kecil yang keluar dari bibir Nasya,Nasya sudah tak kuasa menahan tangisan nya,ia pun menangis di bahu Rafka sambil memeluk pinggang Rafka erat.
Hati Rafka sedikit tergores mendengar isakan Nasya,air mata nya turun begitu saja,ia menangis kecil di dalam helm full face nya.
Bahu Rafka pun basah karena air mata Nasya
Rafka pun melihat wajah Nasya dari kaca spion.
"Maaf gw gak sengaja bentak Lo"batin Rafka
•••
Gimana part kali ini?
Nyambung gak sih?
Segini dulu yah jangan lupa vote komen and follow
See you nex chapter.