[COLD]
❄️
Belum direvisi!!
SELAMAT MEMBACA
Sampai mansion Jaemin bergegas menuju kamarnya berada, namun saat melalui ruang keluarga yang berada dibawah, Jaemin mendengar suara dari ibunya memanggil.
Lantas menoleh dan menghampiri ibunya setelah berada dihadapan Winwin Jaemin pun tersenyum tipis namun kini senyuman itu terlihat, tidak seperti tadi.
Jaemin yang awalnya kesal lantaran tidak berhasil mengejar seseorang, kini diganti dengan perasaan hangat, entah milik Jaemin atau Jaegar. Yang pasti Jaegar merasakan hangatnya dekapan sang ibu kini.
"Buna katanya ada urusan, kenapa sekarang ada dimansion?" Tanya Jaemin cukup heran.
"Oh? Tadi Buna sudah menyelesaikan urusan Buna, dan sekarang jadwalnya untuk buna bikin konten." Jelas Winwin dengan lembut.
Jaemin mengangguk, dari ingatannya ibu dari Jaemin yang saat ini menjadi ibunya juga merupakan konten kreator yang cukup terkenal. Winwin juga menerima endorsan, seperti skincare, produk lokal dan banyak lagi.
Bingung juga ngetiknya hhe
Aktif di media sosial dengan jumlah pengikut yang bisa dikatakan tidak sedikit. Apalagi Winwin merupakan putra dari keluarga bangsawan, dan istri dari pengusaha ternama.
Seperti di Tiktok, Instagram, YouTube, serta Twitter. Tapi ada suatu momen yang membuat Winwin sendiri ingin mengvideo kan putranya, katanya ingin seperti tiktokers lain.
Namun namanya Jaemin, ia paling anti kamera, jadilah jika Winwin ingin memvideokan putra tunggalnya itu harus setengah badan saja.
Tapi kali ini ia akan mencoba kembali membujuk putranya agar mau ia video kan. Banyak juga yang selalu bertanya di komenan video atau dm nya mengenai sang putra yang tidak pernah tampak di kamera.
"Jaem, mau ya buna video in? Buna juga pengen kaya konten kreator lain yang bisa pamerin anaknya, buna bosen kalo ngonten sama daddy mu, temen-temen buna juga sudah sering masuk konten, boleh ya dekk??" Bujuk Winwin panjang lebar dengan aegyo andalannya.
Jaemin yang melihatnya pun merasa gemas, ini bunanya kan? Kenapa gemas banget? Uhh, sepertinya Jaemin luluh.
Berarti satu lagi yang membedakan antara jaemin dan Jaegar, Jaemin yang takan luluh oleh bujuk rayu apapun kecuali keinginan dirinya sendiri, dan Jaegar yang dasarnya tidak bisa menolak ucapan orangtuanya.
Jaemin pun mengiyakan seraya mengangguk sebagai tanda persetujuan. Winwin yang melihat respon sang anak pun bersorak bahagia, betapa bahagianya setelah penantian yang cukup lama.
"Aaaaa makasih putra buna yang tampan, baik, pinter, " Saking senangnya Winwin menubruk tubuh tegap nan kekar putranya secara tiba-tiba dan berenergik, untung Jaemin bisa menyeimbangkan tubuhnya kalau tidak sudah dipastikan pantat nya akan mengenai lantai yang dingin.
Tak ayal Jaemin pun membalas pelukan sang buna yang terasa hangat menurutnya. Saya jadi rindu ibu.
Tapi raut sendu itu bisa tersembunyi dibalik wajah datar miliknya. Winwin pun melepas pelukan dari sang anak.
"Apapun untuk buna." Balas Jaemin manis membuat Winwin tak bisa menyembunyikan tingkah heboh dan salting nya dari ucapan sang anak yang benar-benar jujur menurut Winwin terlihat dari pancaran matanya.
"Baiklah karena jika lama-lama seperti ini mungkin mulut manis mu akan membunuh buna muda-muda, jadi ayo ikut buna membuat konten. Tapi sebelumnya kamu bersih-bersih dulu sanah, kamu harus tampan saat dikamera nanti eh, putra buna kan memang tampan mau bagaimana pun. Yasudah cepatlah bersih-bersih sayang nanti kamu turun ya!"
Jaemin hanya tersenyum dan mengangguk sebagai respon, lucu pikirnya.
Lalu melenggang dari hadapan sang buna menuju kamarnya berada. Sedangkan Winwin sedang mempersiapkan kebutuhan untuk konten nya nanti bersama tim nya yang lain.
☞☞
Setelah menyelesaikan acara bebersih nya, Jaemin turun sesuai perintah sang ibunda. Menuju keberadaan Winwin yang berada di studio khusus untuk ngonten nya pun melirik Putra semata wayangnya yang sudah tampan dengan balutan Hoodie berwarna hitam serta celana yang senada. Tidak lupa menata rambutnya sedemikian mungkin agar menambah kesan dalam penampilannya.
Seperti itulah kira-kira penampilan jaemin
Dan ini adalah pakaian yang Winwin kenakan
"Wiiihh...putra buna sangat tampan," Puji Winwin yang mendapatkan Jaemin yang salah tingkah karena dipuji. "Sini sayang kita mulai video nya." Kata Winwin menepuk tempat disisinya.
Jaemin menurut walau masih salah tingkah, namun langsung ia kendalikan agar terlihat biasa saja nanti di kamera.
Jadi tema untuk konten kali ini adalah podcast. Winwin akan menanyakan serta berbincang-bincang dengan Jaemin, agar lebih asik disini juga Winwin men-challenge Jaemin jika, ia bertanya harus dijawab dengan jujur.
Bagaimana bisa mengetahui jika jaemin berbohong??
Jadi ada alat untuk mendeteksi kebohongan. Jaemin akan merasakan sengatan listrik jika ia sedang berbohong.
Ngerti ga ges apa yang saya maksud??
"Oke jadi gitu, kamu faham kan sayang??" Tanya Winwin setelah menjelaskan apa yang akan mereka lakukan di video kali ini.
"Jadi durasinya aga panjang gitu bun? Di post YouTube kah?" Tanya Jaemin dengan aksen gaul nya. Jarang banget ni anak ganteng gue pake logat gaul.
"Iya panjang, kan kita mau berbincang-bincang. Up nya di YouTube, tapi ada spoiler nya juga di Tiktok." Terang Winwin dengan telaten supaya Jaemin lebih gampang memahami apa yang dia jelaskan.
Jaemin mengangguk mengerti seraya menjawab kembali sembari berseri-seri. Seru juga pikirnya. "Oh oke bun, ayo mulai!!." Katanya dengan semangat yang membara jangan lupakan cengiran nya yang jarang sekali terlihat.
Padahal disitu bukan hanya ada dirinya dan sang ibu, namun ada tim serta jajaran lainnya. Winwin yang melihatnya diantara senang dan bingung. Tapi diabaikan melihat putranya yang dengan gembiranya mengajak ia cepat-cepat membuat video.
Acara ngonten pun dimulai. Winwin yang mulai dengan menyapa penonton dan perkenalan serta acara pembukaan lainnya.
Dilanjut part-part yang pasti menegangkan serta membuat penasaran penonton diluaran sana pastinya.
"Oh jadi selain kegiatan kamu yang mengurus organisasi siswa, kamu juga mengikuti beberapa eskul?" Tanya Winwin setelah Jaemin menjawab beberapa pertanyaan sebelumnya.
Jaemin mengangguk dan menjawab lagi apa yang barusan Winwin tanyakan. "Benar, dan ya Jaem diberikan kepercayaan untuk memimpin eskul yang Jaem ikuti itu. Bukan hanya ingin-ingin saja sih jaem mengikuti eskul tapi karena hobi jaem juga yang suka kegiatan yang menguras tenaga. Aneh sih mungkin kedengarannya." Terangnya yang menggunakan kata serta nada santai, tidak formal atau kaku seperti biasanya.
"Mungkin buna juga tidak tahu karna Jaem ga cerita, saat itu juga jaem mikir kalau Buna ga perlu-perlu amat buat tahu." Lanjutnya yang mana langsung ditanggapi oleh Winwin yang agak kaget mendengar bahwa putranya menjadi ketua eskul yang sama sekali dia tak tahu.
"Woahh..Buna senang mendengarnya, tapi Buna juga aga kecewa, kenapa ga cerita na? Sekecil apapun apa yang kamu alami, masalah, atau opsi lainnya kamu boleh bahkan ceritakan saja kepada buna atau Daddy. Kami perlu tahu perkembangan putra kami dari kamu langsung. Jadi kedepannya cerita ya?" Nasihat Winwin sekaligus bangga terhadap putra tunggal nya.
"Iya maaf kalau gitu, jaem juga ga bermaksud apa-apa. Cuma sedikit malu saja." Katanya dengan malu-malu, yang membuat Winwin serta staf-staf dan jajaran nya terkekeh geli.
Winwin yang melihat putranya malu-malu meong pun langsung mengalihkan perhatian dengan pertanyaan nya.
"Iya iya kali ini kamu dapat maaf dari buna. Kalo boleh tahu nih, eskul apa yang kamu ikuti itu? Apakah cuma eskul itu saja yang kamu ikuti, atau ada lagi?? Boleh dong spill" Kata Winwin kepada jaemin dan melihat sekilas pada kamera.
"Hanya Futsal saja, tidak ada yang lain, karena padet dengan urusan OSIS jadi tidak sempat untuk ikutan eskul. Dan pastinya bukan tentang organisasi aja sampai aku sesibuk itu. Buna tahu kan kalau Daddy suka banget ngebabu-in jaem kalau lagi libur dan waktu senggang, di kantor? Itu juga termasuk alasan nya ." Jelas nya yang lagi-lagi membuat Winwin terkekeh serta geleng-geleng tak habis fikir dengan jawaban yang jaemin lontarkan.
Lalu Winwin menatap kearah kamera berada. "Yuta!!! lihat nih anak cuek lo mengungkapkan isi hatinya." Katanya yang membuat seluruh penghuni disana serentak tertawa bukan terkekeh lagi, memang ada-ada saja. Winwin juga ikutan tertawa lagi. "Hahaha..dek kamu jujur sekali, tapi bagus ungkapan apa yang membuat kamu merasa terbebani jangan kelamaan dipendem kaya perasaan mu ke dia." Ucap Winwin di akhir kalimat yang membuat Jaemin teringat akan sesuatu.
"Eh tapi bun, ngomong-ngomong tentang seseorang nih, Jaem lagi suka sama salah satu siswa di sekolah." Ungkap nya yang membuat mereka yang masih tertawa seketika terhenti, senyap dalam sekejap.
Winwin dengan sisa kesadaran karena keterkejutan nya pun mencoba untuk tersadar dan menanyakan sesuatu yang mewakili seluruh timnnya yang menyaksikan itu.
"H-hah?? Siapa? Kok bisa? Gimana awal mulanya." Tanya Winwin yang lebih ke nuntut Jaemin untuk menjawab.
Pernyataan yang lebih ke masalah pribadi pun ia memilih untuk mengungkapkan nya serta meminta saran siapa tahu nanti ada yang memberikan tutorial kan lumayan.
"Jaem serius? Mau di cut dulu apa gimana?" Tanya Winwin sembari melirik tim nya.
"Ga usah, jaem mau sekalian minta saran gimana cara buat khem pdkt karena jujur jaem baru kali ini ngerasain hal kaya gitu." Terangnya malu-malu yang sudah memerah dari wajah sampai telinga.
"Dan untuk siapanya itu ada, kok bisa ya bisa kan jaem juga manusia, awal mulanya kami bertemu tanpa sengaja dan jaem sempat terpesona jujur karena dari paras nya. Tapi setelah melihat tingkah nya jaem merasa tertarik dan berujung hanya bisa mantau dari jauh." Ceritanya yang didengar dengan seksama oleh mereka semua.
Lalu Winwin bersuara untuk menanggapi cerita sang anak, yang lebih ke curhat sebenarnya. "Oke dari buna dulu ya saran dan nasehat. Kalian semua juga boleh kok kasih saran dan tips agar pdkt-an lancar." Kata Winwin bermaksud mempersilahkan penonton nantinya untuk memberi kan saran.
"Nih dek dengerin...kamu suka sama seseorang boleh, menjalin hubungan juga boleh, tapi buna pesen jangan berlebihan dulu kalian masih kecil. Dan kalau jaem serius sama dia jaem jangan pernah sia-sia in, apalagi sampai kecewain dia, kamu loh yang duluan menginginkan dia tapi kamu sia-sia in kamu kecewa in, kamu juga yang bakal nyesel, rugi, istilah nya karma."
Ucap Winwin panjang lebar serta nada keibuan yang melekat membuat siapa saja yang mendengarnya terlena dengan pembahasan kali ini. Termasuk tim nya.
"Jaem ngerti, buna selalu bilang ke jaem untuk selalu hormati siapa saja tanpa pandang apa dan siapa dia , apalagi dia seseorang yang jaem sayang. Jaem akan rugi kan buna kalau jaem jadi orang kayak gitu?" Ucap Jaemin mengulang apa yang pernah Winwin katakan dan tanam kan kepada dirinya agar bisa menghormati sesama tanpa pandang apapun itu.
"Benar, karena siapapun pantas untuk kita hormati kecuali orang rendahan yang sombong dan jelas-jelas mengagung-agungkan diri nya, jangan sampai kamu termasuk dalam golongan orang-orang itu ya na." Tanggap Winwin yang memberi pemahaman kepada putranya dan diangguki mengerti.
Merasa waktu sudah lama untuk pembahasan kali ini, dan Winwin pun menutup acaranya.
"Okeh karena durasi dan sudah lama juga kita berbincang, maka acara kali ini kita akhiri. And next time kita bikin konten sama-sama lagi siap?!" Ucap Winwin sebagai tanda pamitan.
"Sikatt lah." Kata Jaemin yang lagi-lagi diluar nurul, kelakuan nya di luar prediksi BMKG semua cuyy.
"Oke oke segitu saja...
Setelahnya video berakhir dan Jaemin pun kembali kekamarnya setelah berbincang sebentar dengan ibunya serta Winwin yang langsung melanjutkan kegiatannya dengan mengecek kembali video yang barusan dibintangi oleh putranya.
TBC
❄️❄️
Bagaimana untuk part kali ini?? Dapet ga fiel nya, saya rada ngerasa crangi tapi namanya juga masih belajar ya mohon maklum kan.🙏🙏
Terimakasih yang sudah mampir dan meninggalkan vote nya.
Sekian