Nona...?"
"Elle??" {name} membalik badan karna merasa terpanggil
"Bagaimana keadaan nona??" tanya Elle
"Aku sudah lebih baik, maaf ya Elle aku kasar dan bikin takut kamu" ucap {name}
"Tidak apa-apa kok nona, seharusnya saya yang minta maaf pada nona, karna tidak peka terhadap yang nona rasakan saat itu"
"Kenapa jadi Elle yang minta maaf, ini salahku lhoo" kata {name}
"Tidak.. nona sebaiknya istirahat saja, kan sedang masa pemulihan" saran Elle
"Aku sudah benar-benar sehat kok Elle. Omong-omong Elle, apa kamu tau cara untuk ke ibukota??" tanya {name}
"Tidak!" tolak Elle yang padahal belum tau alasan {name} ingin ke ibukota
"Ehh?? Kenapa...?"
"Tidak! Jika nona membutuhkan sesuatu nona bisa meminta pada saya saja, agar saya yang membelikannya" kata Elle
"Aku hanya ingin mencarikan hadiah untuk Estelle, apa di ibukota ada toko perhiasan mungkin?? Aku berencana memberi Estelle gelang" kata {name}
"Kenapa gelang??" tanya Elle
"Gelang itu bersimbol keberuntungan, dan aku juga berharap agar Estelle selalu beruntung" kata {name}
"Baik nona akan segera saya carikan, apa ada yang lain??" kata Elle
"Kalau bisa yang permata nya berwarna merah jambu, dan belakangnya diukir dengan nama Estelle yaa.. ini aku beri sekantung, nanti kalau kurang kamu bisa minta lagi padaku" kata {name}
"Baik nona, saya permisi dulu"
"Apa gelang saja cukup?? Atau aku harus beri yang lebih??? Aku bingung..." cumam {name} pada diri sendiri
"Aku rasa itu cukup, dia bukan anak yang suka menuntut" kata Carl yang sedari tadi bersandar di dinding lorong tanpa {name} sadari
"Sejak kapan kamu disitu??" kata {name} agak terkejut
"Sejak kamu berencana ke ibukota??" kata Carl
Perlu diketahui, sejak {name} mengatai Carl mesum {Name} menghindari Carl. Bukan! Bukan salah Carl! Hanya {name} terlalu malu menatap Carl secara langsung, karna yaa dia terlalu malu
"Owh, ya sudah aku mau memanggang kue dulu" kata {name} yang tampak jelas menghindari
Bukannya dibiarkan malah pergelangan {name} ditarik dan saat ini tubuhnya terpojok menatap dinding lorong, dengan kedua tangan Carl mengunci arah {name} agar tidak kabur
Carl menatap dingin {name} seakan meminta penjelasan, {name} masih tidak sanggup menatap manik Carl dan tak lupa rona diwajahnya cukup terpampang
"Kamu kenapa menghindari ku??" tanya Carl masih dengan tatapan dinginnya
"Ti-tidak! I-itu hanya perasaan mu kali" kata {name} gugup, kalian pasti sudah tau kalau {name} malu karna insiden saat ia tantrum itu
"Aku tau kamu bohong, aku tanya sekali lagi kenapa Menghindari ku??"
Tap'
"Hii!" Jane terjerit kecil "maap saya hanya tidak sengaja lewat, saya tidak akan mengganggu silahkan dilanjutkan" kata Jane dengan sekujur tubuh merah merona
"JANE!!! TOLONG!!" kata {name} menjerit
"Nona, jangan melawan tuan muda yaa" kata Jane terbirit
'JANE!!! KAMU MENYEBALKAN!!!!!' sungut {name} dalam hati
"Ya sudah kalau kamu tidak mau menjawab, kamu bilang mau memanggang kan??" kata Carl memasukkan sebelah tangan ke kantung nya, berjalan meninggalkan {name} yang terpaku "sudah sana, jangan lupa bawakan aku ya" lanjut Carl melambaikan sebelah tangan tanpa menghadap {name}
"Gimana mau menghindari dia, kalau dia itu semanis dan seimut ini... Nah kembali ke rencana awal untuk kelas memanggang, sekalian membuat puding untuk Estelle"
HALO-HALOO AKHIRNYA CAREN UP LAGIIII
ada yang kangen?? kayak engga sihh🥲
nahhh ini pasti ujiannya udah pada selesai kan??? saat istirahat dan hiling agar otak oun bisa beristirahat
pengen cepet up sebenernya tapi aku habis pulang dari villa hahaha, selesai tes langsung villa jadi lupa ada tanggungan
oh iya book ini mungkin bakal sering selama liburan, karna pengen cepet ngelarin nih book dan beralih ke book lainnya
Sekian dan babay lope yuhhh
585 kata
Minggu, 10-12-2023
By : Caren