Jennie yang baru saja menyelesaikan urusan di kamar mandi nya, ia pergi dengan mengeringkan rambutnya yang masih basah,
Ia mencoba untuk duduk rooftop di samping kamarnya.
Ia mencoba untuk duduk seorang diri,
Ia kembali mengingat perilaku jisoo padanya.
" kenapa kamu terus menerus melakukan ku seperti itu, "- batinnya.
" Apa kamu tidak bisa membaca hatiku padamu, sungguh aku terasa tersiksa dengan perasaan ku padamu jisooya "- batinnya
Jennie merasa sedih pasalnya jisoo seperti acuh padanya.
" Apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ku Tuhan, "-. Ucap jennie
" Dia adalah kakak tiriku, bagaimana aku harus mengubur perasaan ini, sedangkan aku mencintainya"- jennie.
Setelah beberapa menit jennie duduk seorang diri di rooftop. Iapun beranjak pergi ke dalam kamarnya.
saat jennie sedang duduk di kursi belajar, ia melihat jisoo mulai memasuki kamar dan jennie pun tak mengambil pusing, ia terus menyisir rambutnya.
Tiba-tiba jisoo pun berkata.
" apa maksud dari yang kamu lakukan di dapur dan di kantor devisi"-.
Jisoo dengan berdiri di depan pintu kamarnya.
Jennie pun berkata sambil melihat jisoo dari pantulan kaca yang ada di depannya.
" Semua adalah aku lakukan karenamu"- jennie
" katakan jika semua itu tidak benar "-.jisoo
Jennie yang mendengar perkataan jisoo, iapun mulai berjalan mendekati jisoo.
" Lalu kenapa kamu menciumku? Apa arti dari ciuman itu "- jennie menatap kedua mata jisoo
" tidak ada arti apapun dari yang aku lakukan padamu, "- ucap jisoo
" Termasuk ciuman itu"- lanjut jisoo.
Mendengar berkataan dari jisoo, jennie pun tersenyum.
" Jadi semua itu hanya akal akalanmu saja, "- jennie
" Lalu kenapa kamu menyeretku ke dalam hatimu "- lanjut jennie
" Kamu adalah keluarga ku, di masa sekarang maupun masa depan jadi jangan lupakan itu"- jisoo
" apa yang kamu inginkan dariku kim jisoo"- jennie
" Aku tidak menginginkan apapun darimu"- jisoo dengan wajah acuhnya.
Melihat ekspresi jisoo, jennie pun merasa hatinya kembali tersayat.
" Baiklah jika itu maumu, " Ucap jennie sambil menahan tangisnya.
" Mommy akan marah besar jika melihatmu seperti ini "- lanjut jisoo
" Jangan ikut campur,ini urusanku dengan mommy, termasuk urusan hatiku, "- jennie menatap tajam mata jisoo.
" baiklah, itu lebih bagus"- jawab ketus jisoo.
jisoo yang merasa sudah tidak memiliki pembicaraan pada jennie ia segera berbaring di ranjang dan menyelimuti tubuhnya tanpa melihat keadaan jennie.
Jennie yang merasa terluka dengan perkataan jisoo, iapun keluar kamar dan meninggalkan jisoo seorang diri.
Suasana hati jennie yang tak karuan karena perkataan jisoo, iapun pergi ke dapur untuk mengambil segelas air minum untuk ia minum.
" Brengsek kamu kim jisoo, bisa-bisanya kamu mengatakan perkataan yang menyakitkan hati ku tanpa berpikir"- jennie perlahan-lahan meneteskan air matanya.
" Tuhan, bagaimana hal ini bisa terjadi, kenapa sangat menyakitkan, apa yang dia butuhkan dariku, "- jennie sambil menangis.
saat jennie meratapi perasaannya tampak seseorang laki-laki mengetuk samping pintu.
Seketika itu jennie pun menoleh. Dengan cepat ia mengucap air matanya dan berkata.
" Neee,, siapa anda"- jennie.
Tanpa berkata laki-laki itupun memeluk jennie dengan gemas,.
" Aigooo jennie putriku,, kenapa matamu terlihat sayu seperti itu,, kamu habis menangis ya"- ucap Kim jee hyun.
" Putri? "- sahut jennie
" Kamu sangat cantik sekali, akhirnya aku bisa. Bertemu denganmu"- ucap papa jisoo.
" Apa anda ayah baruku? "- jennie dengan polos.
" Iya,, hehe, aku ayah barumu,, "- kim jee hyun
" annyeong haseyo "- sahut jennie
" Kamu ternyata lebihh cantik dari yang ibumu bicarakan padaku "- kim jee hyun.
" Jinjjayo appa? "- jennie sambil tersenyum
" Appa?, ah iyaa appa,, senang sekali akhirnya appa bisa berjumpa dengan jennieya"- sambil mengusap kepala jennie.
" Kenapa appa baru saja pulang "- jennie.
" Hehe, appa ada kerjaan yang tidak bisa di tinggalkan "- kim jee hyun
" Oh yaa,, bagaimana kamu betah tinggal dsin"- lanjut kim jee hyun
" Emm butuh menyesuaikan diri di tempat seluas dan semewah ini appa"- jennie tersenyum
" Tidak apa-apa, nanti kamu juga terbiasa, ini juga rumahmu jennieya "- jee hyun
" Gomawoo appa,, aku tidak jika unnie, tidak membawaku kesini"- jennie
" A iya, unnie, kamu memiliki jisoo sebagai kakakmu,, apa dia sudah dekat dengan mu, "- jee hyun
" Hehe butuh waktu juga dengannya appa"- jennie
" Dia anak baik dan penyayang, "- ucap jee hyun
" Tapi kenapa appa lama tidak bertemu dengannya? , hingga hubungan kalian berdua tampak tidak baik"- jennie
" appa sudah berusaha mencoba untuk menjelaskan namun jisoo sepertinya tidak bisa menerimanya, jadi hubungan ku dengannya tidak seharmonis ayah dan anak, appa sangat merindukannya dan menyayangi dia, tapi kemarahannya padaku membuat kita jauh. - jee hyun
" apa tidak bisa di benahi hubungan kalian berdua appa? - jennie
" Appa sangat menginginkan itu jennieya, tapi ada daya, jisoo sepertinya tidak menginginkan appa "- jee hyun
" Appa jangan khawatir, aku akan mencoba membujuknya "- jennie.
" Gomawo jennieya,, kamu emang anak yang baik sekali, beruntung appa menikah dengan ibumu dan memiliki anak seperti mu. "- jee hyun
"terimakasih kembali appa, "- jennie sambil memeluk appa barunya.
Saat jennie berpelukan dengan ayah tirinya.,
Jisoo yang terbangun dari tidurnya dan tengah berjalan ke dapur untuk mengambil air pun terkejut melihat ayahnya berdiri di samping jennie.
Jennie yang melihatnya pun tampak terkejut dan ia mencoba mendekati jisoo. Namun jisoo saat melihat ayahnya berada di dapurpun seketika ia pergi meninggalkan jennie dan ayah nyaa. Jennie yang melihat itu, iapun berlari menyusul jisoo ke kamar
Jisoo pun terduduk dengan berdiam, ia tidak berkata-kata dan melihat kearah jendela.
Tak lama jennie pun membuka pintu dan menguncinya dari dalam.
Dengan hati-hati ia mencoba mendekati jisoo yang tengah berdiam diri di sudut ruangan.
"unnie"- ucap jennie
Jisoo seketika menoleh saat jennie memanggilnya unnie.
" ada apa, kenapa kamu kemari"- jisoo
" Emm anu,, aku ingin bicara dengan mu"- jennie
" Bicara saja, "- jisoo dengan singkat
perlahan-lahan jennie mulaii duduk tak jauh dari keberadaan jisoo.
" Aku tau, aku tidak ada haknya ikut campur dengan urusan pribadi mu, namun alangkah baiknya jika permasalahan mu dengan appa cepat membaik"- jennie.
" Tidak ada yang perlu untuk di jelaskan atau di selesaikan aku dengan appa, "- jisoo
" Appa sangat merindukanmu, dia juga menyayangi mu, " Jennie
" Dia demikian kenapa dia meninggalkan aku selama itu "- jisoo
" Appa punya alasan kenapa dia pergi selama itu, Appa sangat menyayangimu, semua demi dirimu, Appa lakukan demi kebahagiaan mu "- jennie
" Kebahagiaan!, tidak ada kebahagiaan semenjak appa meninggalkan ku di rumah kakek"- jisoo perlahan-lahan menoleh.
Tidak disangka jisoo sudah meneteskan air matanya. Sedangkan jennie yang baru pertama kalinya melihat jisoo menangis, hatinya terasa teriris, iapun mencoba mendekati jisoo..
" percayalah, appa sangat menyayangi mu, appa memiliki bukti bahwa ia selama ini sangat peduli denganmu, namun kemarahan mu yang membuat dirimu mengasingkan appa dan kalian akhirnya saling berjauhan, "- jennie.
" Apa yang harus aku lakukan, "- jisoo sambil menunduk pasrah
" aku akan bersamamu, aku akan selalu ada untukmu, kita selesaikan masalah ini"- ucap jennie pads jisoo
Jisoo yang melihatnya pun hanya terdiam tanpa menjawabnya kembali.
Next..
🪐🪐🪐🪐🪐🪐