Jaemin sedang duduk di kamar bersama Mirea yang sedang melakukan rutinitas skincare malam nya, Mark meminta jaemin satu kamar dengan Mirea tapi dengan kasur terpisah karena tak ingin sesuatu terjadi pada Mirea saat malam.
"Oppa, Rea boleh ngirim foto kamar ini ke teman Rea gak?" Tanya Mirea pada jaemin yang sedang membaca buku
"Siapa?, temen yang man?, cewe apa cowo?" Tanya jaemin
"Eh buset satu satu kalo nanya oppa" ucap Mirea " cowo namanya Sion, temen yang gak sengaja kenal pas main skateboard" sambung Mirea
"Mana sini oppa liat chat nya" ucap jaemin meminta ponsel Mirea
"Nih, baca sendiri cuma temen gak lebih" jawab Mirea sambil memberikan ponselnya pada jaemin
Saat jaemin membaca chat nya tiba-tiba teman mirea itu nelpon dan jaemin mengembalikan ponsel Mirea
"Nih temen kamu nelpon" ucap jaemin sambil memberi ponsel Mirea kembali, tapi Mirea melihat ekspresi wajah jaemin yang masam jadi dia tak mengangkat telponnya
"Kenapa?, kok gak diangkat?" Tanya jaemin
"Gak usah, dia tu cerewet kalo diangkat nanti gak bakal selesai bisa-bisa gak tidur cuma denger dia ngoceh" jawab Mirea
"Saran oppa mending gak usah terlalu dekat sama dia, diliat dari cara chat nya dia bukan orang yang baik buat dijadiin teman" ucap jaemin membuat Mirea bingung dan menatap jaemin seolah bertanya
"Ah gak usah dipikirin, oppa terlalu berlebihan aja mikirnya" ucap jaemin saat sadar sudah melarang Mirea dan Mirea hanya tersenyum menanggapi hal itu.
Pagi ini semua orang sedang berenang hanya Mirea dan haechan yang duduk di pinggir kolam sambil menikmati sarapan yang dibuat Mirea
"Mark oppa beruntung punya chanie oppa disisinya sekarang, kalau gak mana bisa Mark oppa sesantai ini sekarang" ucap Mirea
"Kenapa?, kok gitu?" Tanya haechan
"Mark oppa tu workaholic banget jangankan buat liburan gini, pulang ke mansion aja sebulan sekali kata bibi Kim" cerita Mirea
"Hmm gitu ya, emangnya sekarang gimana?" Tanya haechan
"Sekarang jadi lebih kayak manusia gak kek robot lagi, seenggaknya aku yang udah diangkat jadi adiknya ini udah bisa merasakan kasih sayang nya semenjak dia kenal sama chanie oppa" cerita Mirea
"Bahkan Rea berani ngajak Mark oppa bercanda dan minta ini itu setelah lihat dia sering senyum kalo lagi sama chanie oppa aja, makasih ya udah mengembalikan sisi manusia nya oppa ku itu" ucap Mirea
"Sama-sama, aku juga beruntung ketemu dia, hidup aku jadi lebih berwarna dan juga punya adik perempuan cantik kek kamu" balas haechan
"Terimakasih udah memperlakukan aku seperti keluarga chanie oppa" ucap Mirea
"Tentu kan kamu itu adik Mark Hyung itu artinya kamu adik Oppa juga" jawab haechan tersenyum dan mengelus lembut rambut Mirea
"Oppa, temenin Mark oppa gih, kek nya lagi banyak masalah deh" ucap Mirea menunjuk Mark dibalkon villa lantai dua, haechan mengangguk dan pergi ke tempat dimana Mark berdiri sementara Mirea pergi ke dapur untuk membawa piring bekas sisa sarapan.
Haechan mendekati Mark yang tengah berdiri sendirian di balkon
"Kenapa Hyung disini sendiri, gak menikmati liburannya?" Tanya Haechan berdiri di samping Mark
"Suka kok dan sangat menikmati" jawab Mark
"Aku mau bilang terima kasih sama kamu?" Sambung Mark
"Sama aku?, berterima kasih untuk apa?" Tanya haechan
"Terimakasih sudah datang ke hidup ku dan terima kasih sudah mau berdiri dan menemani ku sampai saat ini" ucap Mark
"Aku juga berterima kasih untuk hal yang sama sama Hyung" ucap haechan berdiri tepat di depan Mark, satu ciuman manis Mark berikan di bibir haechan
"Hyung ih" kesal haechan dan melihat gelas anggur kosong ditangan Mark "Hyung mabuk ya?" Tanya haechan
"Gak kok, emang kenapa?" Tanya Mark
"Kalau gak mabuk ayo kita lomba minum dan liat siapa yang mabuk duluan" ucap haechan mengangkat botol anggur yang entah sejak kapan dia pegang
"Kamu yakin bear?" Tanya Mark
"Ya kenapa?, Hyung takut kalah ya" ejek haechan, Mark tersenyum tipis dan mengambil botol anggur ditangan haechan dan langsung meminumnya kemudian memberikan pada haechan dan begitu seterusnya hingga botol itu kosong dan berakhir haechan yang mabuk berat sementara Mark baik-baik saja.
Mark membawa haechan ke kamar dan mendudukkan nya diatas kasur
"Chears" ucap haechan mengangkat kepalan tangan nya didepan Mark dengan nada khas orang mabuk
"Udah bear, kamu udah mabuk" ucap Mark
"Siapa yang kamu sebut mabuk, aku gak mabuk" jawab haechan
"Kalau kamu gak mabuk ayo mandi bersama" ajak Mark
"Ayok siapa takut, tapi ada syaratnya kamu gak boleh melakukan apa-apa sama aku" ucap haechan dengan suara mabuknya yang lucu
"Aku gak akan lakuin apa-apa kalau kamu gak izinin, tapi apa kamu gak penasaran gimana kalau kamu yang mulai duluan" tanya Mark sengaja menggoda haechan
"Gak aku gak mau dan gak akan lakuin itu, he hehe" ucap haechan diiringi tawa lucunya
Tapi namanya juga udah mabuk sekarang justru haechan yang menarik Mark ke kamar mandi dengan kondisi yang sudah tanpa busana dan bahkan membawa borgol tangannya dan meminta Mark melakukan nya didalam kamar mandi.
Mark mengikat tangan haechan keatas dan mencium bibir haechan penuh nafsu dan haechan hanya bisa mendesah saat tangan Mark menyentuh nya
"Aaakkkhhh aakkhhh maaarrk" desah haechan saat Mark mencium leher nya dan meninggalkan bekas disana
"Kenapa Bear?, mau mengehentikan aku?" Tanya Mark dan haechan menggeleng.
Sekarang Mark berlutut didepan kemaluan haechan dan memanjakan nya hingga haechan benar benar gila
"Aaakkkhhh aakkhhh maaawrkkk" desah haechan
"Kamu mau apa bear, apa yang kamu mau aku lakukan hm?" Tanya Mark kembali mencium bibir haechan
"Lakukan apapun yang Hyung mau, Aaakkkhhh" desah haechan saat Mark mengangkat satu kakinya ke atas dan menghentakkan miliknya dengan keras dan kasar tapi Haechan justru menikmati nya dan terus mendesah
Sementara Mark dan haechan menikmati malam panas mereka disisi lain ada chenle yang saat ini dalam masalah, dia ketahuan memberikan semua data milik Kun pada Mark sehingga Kun kalah dalam tender proyek kasino.
"Kun Ge, aku gak lakuin apa pun" ucap chenle menangis dilantai dengan keadaan tangan terikat
"Lo pikir gue bego hah!, dasar gak tau terima kasih, Lo bakal bayar mahal buat apa yang udah Lo lakukan ke gue" ucap Kun emosi
"Bos" ucap Lucas memanggil Kun dan memperlihatkan sebuah foto pada Kun
"Suruh mata-mata kita mengikuti kemanapun mereka pergi" ucap Kun setelah itu Lucas dan seorang bodyguard keluar dari ruangan Kun
"Dan untuk Lo, kalo Lo secinta itu sama Mark sialan itu, gue bakal kirim kalian berdua ke neraka bersama" ucap Kun menjambak rambut chenle membuat nya semakin menangis
"Kalau ayah tau lo melakukan ini sama gue, ayah pasti gak akan mengampuni Lo" ucap chenle disela tangisannya
"Hei tuan muda Zhong liat keadaan Lo sekarang apa Lo pikir Lo bisa minta tolong sama ayah Lo hah, lagipula kalau Lo minta tolong belum tentu juga Lo bisa keluar dari sini dengan selamat" ucap Kun mencengkram dagu chenle dan menghempaskan dengan keras.
...
Mark dan haechan sudah selesai dengan kegiatan panas yang menyakitkan tapi mereka menikmati melakukan seks dengan diiringi kekerasan itu, saat ini keduanya masih tanpa busana dan saling berpelukan diatas kasur dengan posisi kepala haechan diatas dada Mark.
"Apa yang sedang kamu pikirkan bear?" Tanya Mark saat menyadari haechan tengah melamun
Tak ada jawaban membuat Mark meraih dagu haechan dan berniat mencium bibir haechan tapi segera ditahan "Hyung aku mau jawab pertanyaan Hyung, jangan cium" ucap haechan membuat Mark menghentikan aksinya
"Aku cuma lagi mikir apa aku ini punya kelainan, kenapa aku malah menikmati saat Hyung nyakitin aku saat kita lagi berhubungan" ucap haechan
"Gak usah dipikirin bear, selagi kita berdua suka dan sama-sama menikmati gak ada salahnya kan" jawab Mark
"Tapi apa Hyung gak berpikir aku aneh?" Tanya haechan
"Kalau ini tentang kamu, aku rasa gak aku masih berharap kamu mau jadi pacar aku, kita udah cukup saling mengenal dan aku harap kamu udah bisa ngasih jawaban buat pertanyaan aku yang satu ini" ujar Mark
"Aku masih belum yakin apa aku pantas" jawab haechan
"Bear aku gak bakal maksa kamu, akan bakal nunggu sampai kamu siap jangan merasa terbebani dengan apa yang aku rasakan yang terpenting buat aku kita bersama sekarang dan kita bahagia" ucap Mark
"Tapi aku udah yakin buat dampingin Hyung, aku juga yakin buat jadiin Hyung pendamping hidup ku" jawab haechan
"Kamu yakin bear?" Tanya Mark
"Yakin seyakin-yakinnya, jangan tolak aku ya Hyung" ucap haechan memeluk erat Mark
"Harusnya aku yang bilang gitu bear, kamu mau ya jadi pacar Hyung?" Tanya Mark
"Hm yes aku mau" jawab haechan membuat Mark tersenyum dan mengecup kening haechan lama kemudian menyelimuti tubuh mereka dan tidur.
"Bos meminta anda menghubungi Mr Lee" ucap Lucas pada chenle sambil menyodorkan ponsel didepan chenle
"Buka dulu ikatan tangan gue" ucap chenle
"Gak perlu anda cuma perlu bicara lewat telepon" ucap Lucas
"Kalau gitu gue gak mau" chenle
Lucas menampar pipi chenle "jangan bertingkah dan membuang waktu tuan chenle anda tau kan bagaimana bos kalau marah, jangan sampai anda kehilangan nyawa anda hanya karena keras kepala" ancam Lucas
Tengah malam adalah waktu nya tidur nyenyak dan mimpi indah dan itulah yang dilakukan haechan dan Mirea, tapi berbeda dengan empat bodyguard Mark yang justru tengah adu jotos dan saling tembak disaat semua orang sedang tertidur
Tapi untung nya sesi baku tembak dimenangkan oleh pihak jaemin dan team nya. Mark yang mendengar keributan dari luar segera turun dari tempat tidur dengan sangat pelan agar haechan tak terbangun.
Setelah memakai kimono satin nya Mark turun untuk memeriksa keadaan dan seperti nya sudah diselesaikan oleh jaemin dan teamnya
"Ada apa ini?, siapa mereka?" Tanya Mark
"Ada orang yang sengaja ingin mengganggu ketenangan kita dan sepertinya mereka orang orang Kun yang sengaja dikirim kesini untuk mengganggu kita" jawab jaemin
"Beres kan mereka dan setelah itu istirahat jangan sampai haechan dan Mirea tau tentang penyerangan malam ini" titah Mark dan ingin beranjak pergi tapi ditahan jaemin
"Bos, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan tentang tuan jungwoo" ucap jaemin
"Katakan" ucap Mark
"Orang yang mengikuti tuan jungwoo mengatakan bahwa tuan jungwoo sedang menggali informasi tentang tuan haechan dan sudah menemukan beberapa profil tentang tuan haechan dan juga sedang mencari tau tentang Mirea" ujar jaemin
"Saya hanya khawatir ini akan jadi masalah nantinya" sambung jaemin
"Tetap awasi jungwoo dan perketat pengawasan terhadap haechan dan Mirea" titah Mark
"Baik bos" jawab mereka kompak kemudian Mark kembali ke kamarnya
Pagi menjelang dan Mark bangun lebih dulu sementara haechan masih terlelap dalam tidur nya, Mark juga sudah selesai mandi tapi pria manis ini masih setia bergulung didalam selimut nya
"Bear, bangun" panggil Mark seraya mengelus pipi haechan agar haechan segera bangun
"Hm Hyung udah bangun?, jam berapa sekarang?" Tanya haechan
"Hmm belum jam 6, tapi kamu bilang mau liat sunrise pagi ini yuk bangun" ajak Mark sembari mengusap kepala haechan
"Masih ngantuk Hyung" ucap haechan
"Ya udah kalau gitu kamu lanjut tidur aja" ucap Mark
"Gak ah aku mau liat sunrise" ucap haechan mendudukkan dirinya dan Mark memberi kimono satin untuk haechan pakai menutupi tubuh polosnya
Mark menggendong haechan sampai ke balkon kamar dimana masih gelap karena matahari belum menampakkan diri, haechan mengucapkan kedua tangannya seperti kedinginan
"Dingin ya, tunggu sebentar biar aku ambil jacket biar kamu gak kedinginan" ucap Mark berjalan kekamar tapi haechan mengikuti nya
"Gak usah Hyung, gak dingin lagi kalo Hyung peluk" ucap haechan dan menarik Mark kembali ke balkon, Mark spontan menarik selimut diatas kasur
Mark memeluk haechan dari belakang dan melilit kan selimut yang dia bawa ke tubuh mereka agar tak kedinginan
"Gak dingin lagi kan?" Tanya Mark dan haechan menggeleng "ini hangat dan nyaman" jawab haechan memutar tubuhnya dan memeluk Mark seperti pelukan pinguin yang lucu membuat Mark tersenyum dan akhirnya mata hari mulai muncul dan membuat pemandangan romantis di pagi hari.
Mark berdiri di pinggir kolam dan didatangi jaemin yang baru saja selesai mengurus mayat tadi malam dan memberi laporan pada Mark.
"Kalian berdua udah kayak pemeran utama film aksi tau gak" ucap haechan yang datang dari belakang
"Saya permisi bos" ucap jaemin kemudian pergi
"Kalian ngomongin apa?" Tanya haechan
"Bukan apa-apa, kenapa?, bukan nya kamu mau jalan-jalan sebelum pulang bareng Mirea" tanya Mark
"Udah, dan aku pengen melakukan sesuatu yang menyenangkan bareng kamu sebelum pulang" ucap haechan
"Apa?" Tanya Mark, haechan tak menjawab tapi menarik Mark kedalam villa dan membawa nya ke dapur untuk membantu nya masak.
"Apa kamu suka masak?" Tanya Mark
"Ya aku hobi masak apa lagi masak buat orang orang yang aku sayang, rasanya menyenangkan" jawab haechan
"Hyung tolong udang nya" ucap haechan dan Mark memberi kan semangkuk udang kupas pada haechan
"Bear" panggil Mark
"Hmm, tunggu sebentar" jawab haechan masih sibuk memindahkan makanan nya ke piring saji "selesai" ucap haechan kemudian menghampiri Mark "ada apa?" Tanya haechan
"Hyung udah mikirin ini berkali-kali, meskipun nantinya yuta Hyung nelak buat aku keluar Akau akan tetap berhenti apapun yang akan terjadi" ujar Mark
"Kenapa, ini semua karena aku ya kar...
"Ya karena kamu, aku gak mau kamu khawatir terus setiap jauh dari aku dan perasaan aku ke kamu lebih penting dari apapun" ujar Mark
"Haechan, kita udah saling tau dan saling sepakat untuk jadi pasangan, tapi ada satu hal yang masih mengganjal perasaan aku" ucap Mark
"Apa?, bilang aja" ucap haechan
"Apa kamu bahagia sama hubungan kita?" Tanya Mark
"Hyung, dengar tentu aja aku bahagia karena hyung aku bisa lupain masa lalu aku dan karena Hyung juga aku punya kenangan yang indah dalam hidup aku" jawab haechan
"Syukurlah kalau begitu, aku lega dengar nya dan semoga apapun yang terjadi nantinya kita bisa selalu bersama" ucap Mark
"Semoga, tapi aku belum cerita tentang masa lalu Akau sama Hyung" ujar haechan
"Gak perlu, disini cuma ada aku sama kamu jadi ayo bahas tentang kita dan jangan bahas orang lain" ucap Mark dan diangguki haechan dan Mark juga mendapat kecupan manis dibibir nya dari haechan.
Minggu,