Bonus request karena ngasih banyak komentar. See... Apreasiasi yang sangat berharga akan aku balas dengan apreasiasi lainnya.
SELAMY MEMBACA
2013
“Ahjussi…”
Yoongi yang merasa pakaiannya ditarik seseorang menolehkan kepala, menatap pada sesosok manusia bertubuh kecil mungil dengan pipi tembem. Seorang anak tetangga bernama Woozi yang baru berusia 7 tahun.
“Ada apa?” tanya Yoongi yang menanggapi dengan malas, “Ibumu pasti pergi arisan lagi ya makanya dititipin disini.”
“Iya ahjussi, aku bosan enggak ada teman main,” kata Woozi yang menarik - narik tangan Yoongi.
“Aku sedang mengerjakan tugas kuliah ini.. nanti kalau tidak selesai bisa bahaya,” kata Yoongi, “Kau duduk saja disana baca komik itu.”
Woozi menolehkan kepala melihat pada tumpukan komik dan buku bacaan pada salah satu bagian rak buku. Ia melangkahkan kaki dengan cemberut, yang dia inginkan kan main bukan membaca kenapa malah disuruh membaca. Nanti kalau ibunya pulang akan dia marahi karena menitipkannya pada ahjussi jelek yang dingin, seharusnya dia bisa bermain dengan Taehyung atau Jungkook tapi dua adik Yoongi itu sedang pergi mengunjungi nenek mereka.
Yoongi menjadi tidak konsentrasi walaupun Woozi tidak berisik di belakangnya. Ia menolehkan kepala dan melihat Woozi membuka salah satu komik yang langsung membuat Yoongi bangkit berdiri.
“Waaaa!!!!! Jangan baca itu!!!!” Yoongi dengan cepat berlari ke arah Woozi, merebut komik di tangan Woozi dan menyembunyikannya. Nyaris saja bocah umur 7 tahun ternodai karena membaca komik Dead Tube.
Woozi menatap pada Yoongi dengan mulut terbuka, ia terkejut karena tingkah Yoongi yang mendadak aneh. Mata Woozi dengan cepat menjadi panas dan akhirnya dia menangis keras.
“Cup… cup… jangan nangis dong,” Yoongi kebingungan, “Ayo main lego saja.. aku ambilkan lego milik Hyunbin nunna. Sebentar.. jangan nangis…”
Yoongi menyingkirkan semua komik Dead Tube nya di rak paling atas. Setelah mengamankan komik - komik dewasanya, ia kembali pada Woozi dan mengelus lembut kepala Woozi dengan rambut berbentuk kepala jamur.
“Sebentar ya aku ambilkan mainan dan cemilan, jangan nangis ya… sebentar ya..” kata Yoongi.
Woozi menatap pada Yoongi, ia menghapus air matanya dan menganggukkan kepala pada Yoongi.
@@@@@
“Maaf ya Yoongi, Hyunbin jadi merepotkan,” kata Taeyeon - ibu Woozi yang tersenyum kikuk.
“Tidak merepotkan sama sekali kok tante, legoku yang harganya 2 juta itu tidak apa - apa kok dihancurkan saja,” ucap Hyunbin.
Yoongi melirik tajam pada Hyunbin, menyebalkan sekali nunnanya ini. Dia kan tadi bingung karena woozi menangis jadi ambil sembarangan saja, mana dia tahu kalau lego yang berukuran kecil justru limited edition dan mahal.
“Yoongi ahjussi…” Woozi menarik tangan Yoongi.
Yoongi menurunkan tubuhnya agar bisa sejajar dengan Woozi. Ia tersenyum ketika mendapatkan pelukan dari Woozi.
“Kalau Woozi sudah besar, menikah denganku ya,” ucap Woozi yang kemudian memberikan ciuman lembut di pipi Yoongi.
“Eeeeeh…. Woozi…” Taeyeon panik karena tingkah anaknya.
Hyunbin yang awalnya kesal karena masalah lego akhirnya tersenyum karena melihat adiknya salah tingkah karena bocah berumur 7 tahun.
Yoongi berdiri menatap pada Woozi yang melangkah keluar, ia mengelus lembut pada pipinya yang tadi dicium oleh Woozi.
2023
“Enggak mau!!!! Lepas!!!!” Woozi berteriak panik ketika teman sekelasnya yang memiliki tinggi 180cm memeluk tubuhnya dan berakhir dia tenggelam di dalam tubuh teman sekelasnya yang bernama Mingyu ini, “Ya!!! Lepas!!!”
Dengan kekuatan penuh Woozi mendorong tubuh Mingyu sampai akhirnya pelukan terlepas.
“Peluk sebentar saja,” kata Mingyu yang kembali melangkah mendekat pada Woozi.
Woozi membalikkan badan dan hendak berlari ke arah gerbang ketika melihat sebuah mobil justru masuk kedalam area halaman sekolah dan berhenti tepat di depannya. Karena Woozi masih memproses siapa yang nekat masuk ke halaman sekolah dia sampai tidak menyadari jika Mingyu sudah memeluk tubuhnya dari belakang.
Mata Woozi terbuka lebar ketika melihat Yoongi keluar dari mobil. Dia semakin kaget ketika melihat Yoongi mengeluarkan pistol dan mengarahkan padanya.
“Lepaskan pelukanmu dari Woozi atau aku lubangi kepalamu,” ancam Yoongi.
Mendengar dan melihat ancaman dari Yoongi tentu saja Mingyu dengan terburu - buru melepaskan pelukannya dan melangkah menjauh dari Woozi.
“Ahjussi!!!” Woozi berlari menuju pada Yoongi, memeluk tubuh laki - laki berkulit putih, “Kok tidak bilang kalau sudah pulang dari Thailand.”
“Maaf ya, aku buru - buru kesini karena ingin menjemputmu jadi malah tidak sempat mengabarimu,” kata Yoongi yang mencium lembut pada kening Woozi.
Woozi tersenyum lebar, “Mana oleh - olehnya? Aku minta gajah.”
Mingyu yang merasa kalah mulai mencibir, “Ciiih.. mana bisa bawa gajah dari Thailand. Orang dewasa memang sukanya membohongi.”
“Sudah menyerah saja sih Gyu, gak akan menang ngelawan om - om berkulit salju itu,” komentar Minghao.
“Gak.. aku tidak akan menyerah,” ucap Mingyu.
“Sudah aku bawa gajahnya, ada dirumah.. ayo,” ucap Yoongi sambil memasukkan kembali pistolnya.
Woozi tersenyum lebar, ia masuk kedalam mobil. Sementara itu Yoongi yang belum masuk kedalam mobil menatap tajam lagi pada Mingyu.
@@@@@
Sebagai seorang laki - laki dewasa yang ingin memberikan kemewahan, kenyamanan dan segalanya pada orang yang dicintai, Yoongi mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk Woozi. Dia menyiapkan rumah dengan halaman seluas 3 hektar dan dengan berbagai binatang yang diinginkan oleh Woozi.
“Waaah… akhirnya aku bisa naik gajah,” ucap Woozi mengelus gajah yang dia naiki. Kepalanya menoleh kebelakang dan menatap pada Yoongi yang duduk dibelakangnya.
Yoongi melingkarkan tangannya pada pinggang Woozi yang ramping, “Suka kan dengan gajahnya.”
“Makasih ahjussi,” Woozi mencium lembut pada bibir Yoongi.
Ciuman singkat yang diberikan oleh Woozi membuat Yoongi menuntut sesuatu yang lain. Ia mendekatkan wajahnya pada Woozi dan memberikan lumatan - lumatan lembut pada bibir Woozi. Dua bibir dengan cepat saling bertaut, saling memberikan penekanan dan saling memberikan kehangatan berupa kecupan - kecupan hangat.
Yoongi melepaskan ciumannya, ia kemudian memberi kode pada pawang agar gajah di hentikan.
Gajah berhenti bergerak, turun dengan pelan - pelan. Yoongi turun lebih dulu, kemudian menggendong Woozi turun dari punggung gajah.
“Mau kemana ahjussi? Aku masih ingin naik gajah,” kata Woozi yang menatap sedih pada gajah. Ia dadah - dadah pada sang gajah.
“Naik gajahku dulu… kau sih memancing,” kata Yoongi yang sambil melangkah keluar dari area kandang gajah menciumi pipi gembul Woozi berkali - kali.
Woozi tidak protes dan tidak menolak, ia kembali memberikan ciuman di bibir Yoongi. Kekasihnya ini walaupun sangar dan galak tetap saja memiliki sisi lemah yaitu dirinya.
@@@@@
Woozi meringis dan memekik lirih ketika tubuhnya yang sudah telanjang di balik hingga dalam posisi tengkurap. Dia mau protes karena calon suaminya ini selalu saja kasar jika melakukan hubungan sex tapi mulutnya terbungkam karena sudah lebih dulu bibirnya di lumat oleh Yoongi.
Yoongi yang dalam posisi di belakang Woozi menindih tubuh kekasihnya dan tidak melepaskan lumatannya pada bibir Woozi. Ia melepaskan ciuman dan mengangkat tubuhnya sedikit untuk fokus memasukkan penisnya kedalam lubang anal Woozi.
“Aangghh… daddy pelan dong… lecet nanti lubangku,” protes Woozi.
“Maaf, maaf kau menggemaskan soalnya, jadi aku sulit menahan diri,” kata Yoongi yang terus mendorong masuk penisnya.
“Boleh kasar tapi kalau kau dinas ke luar negeri lagi aku diajak,” kata Woozi yang kemudian mendesah panjang karena titik nikmatnya kena tumbuk penis Yoongi.
“Kalau pas kamu liburan pasti aku ajak,” Yoongi mencium lembut pipi Woozi. Ia menggerakkan pelan pinggulnya, mengejar kenikmatan dan juga kehangatan dari penyatuan tubuhnya dengan Woozi.
Woozi tersenyum lebar, ia membiarkan kekasihnya mengambil alih tubuhnya. Memberikan dan menyalurkan rasa sayang dengan proses bercinta seperti ini.
@@@@@
Mingyu geleng - geleng kepala melihat postingan instagram Woozi, “Gila, beneran dibeliin gajah.”
“Sudah aku bilang jangan dilawan,” sahut Minghao yang tersenyum membaca pesan di handphonenya, “Aku pergi pacaran dulu ya.”
Mingyu menatap pada Minghao yang bangkit berdiri dan melangkah menuju pintu keluar, menemui seorang perempuan berambut pendek dengan tato naga di bagian leher. Mingyu mengerutkan kening, selera temannya agak aneh semua.
“Hyunbin nunna, aku mau dibelikan gajah juga,” kata Minghao.
“Jangan aneh - aneh atau aku potong gajahmu,” ancam Hyunbin.
“Astaga.. ya tuhan… ya ampun…” Minghao mengelus - elus dadanya sendiri.
“Mobil ferrari saja ya,’ kata Hyunbin.
“Aku bercanda tadi itu,” Minghao merangkulkan tangannya pada bahu perempuan berambut pendek. Ia mencium lembut pada pipi kekasihnya, “Aku bahagia bisa bersamamu.”
Hyunbin tersenyum lebar, ia mencubit gemas pada pipi tirus Minghao. Dia juga sangat bahagia, siapa yang mengira jika kekesalannya pada tingkah Woozi ternyata malah membawanya mendapatkan kekasih yang begitu dia cintai.