ERANKHILA

By HalimahTusddiah

1.3K 529 122

Kisah sepasang manusia yang mencoba mencari akan jati diri mereka sendiri. *** "Kamu boleh mencintainya tapi... More

Erankhila 1
Pertemuan
ingin tau
cast
untuk pertamanya
beberapa rahasia
nama mas crush
undangan ultah
fitting baju
party
rumah sakit
cats lagii
kehilangan
lepas
pelukan pertama dari pangeran?
akibat dari insiden di uks
follow
terhubung
kilas balik

pindahnya akhila

44 23 3
By HalimahTusddiah


Hai hai, gue comeback lagii. Gimana kabar kalian hari ini, gue harap kita semua baik baik aja.

Semoga suka

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***

"Mungkin ada sesuatu yang ngak kita tau tentang akhila" ucap pangeran nimbriung dengan memberikan pendapatnya.

"Tapi apa?" Tanya balik ayla.

"Kan kalian sahabatnya masa ngak tau??" Tanya ressal heran.

"Akhila ngak pernah bilang kalo ada masalah sama kami ressal" tutur eavy ikut mengeluarkan suaranya.

"Kayaknya ini ada yang disembunyiin deh sama bang pahri tadi, pasalnya aja ekspresi dia pas datang tadi aja udah panik gitu" jelas alezra setuju dengan pendapat pangeran tadi.

"Sama" ucap diara juga setuju dengan pendapat pangeran.

"Sekarang gue masih penasaran sama sesuatu" ucap ressal menatap kearah pangeran.

"Apa an tuh??" Tanya alezra sangat penasaran.

"Kepo aja lo!" Balas ressal kepada alezra hingga membuat emosi cowok bernama alezra tersebut sampai ke ubun ubun.

BUGH!

Alezra dengan hilangnya kesabarannya, membogem ressal hingga membuat sudut bibir cowok itu sedikit robek dan mengucurkan darah.

"Alezra!" Tegas eavy dengan nada tingginya.

"Sorry gue emosi" balas alezra kemudian mebantu ressal untk berdiri dari jatuhnya.

"Da-darah?" Ucap eavy kemudian gadis itu pingsan begitu saja. Yaps begitulah eavy, gadis itu sangat trauma akan sesuatu yang berhubungan dengan darah.

"Vy??" Panik alezra kemudian menepuk pelan pipi eavy.

"Dia trauma darah, bawa dia pulang" titah diara kepada alezra yang langsung mendapat anggukan dari alezra dengan sigap ia menggendong gadis itu ala bridal style.

"Ay antarin kita" ucap alezra kepada ayla pasalnya cowok itu tak mengetahui dimana letak rumah gadis itu.

"Hmm" balas ayla kemudian berlari menyusul alezra.

"Gue susulin mereka dulu semuanya" pamit ressal kepada pangeran dan yang lainnya kemudian langsung pergi dari ruangan akhila.

"Raf?" Panggil diara pasalnya cowok itu sudah tak terlihat batang hidungnya.

"Hmm" balas rafki yang sedang tiduran di atas sofa dengan mata yang terpejam.

"Pulang aja, biar gue yang jagain dia" ucap pangeran yang tau bahwa rafki dan diara sudah terlalu lelah.

"Thanks" balas diara kemudian berjalan menghampiri rafki yang sedang tiduran di atas sofa di ruang tersebut.

"Pulang!" Ucap diara kemudian mulai menepuk nepuk pipi rafki brutal tapi pelan.

Rafki terduduk di atas sofa itu kemudian memeluk diara yang sedang berjongkok di depannya.

"Ngantuk di!" Rengek rafki seraya menggesek gesekkan wajahnya keceruk leher diara membuat gadis itu merasa geli.

"Iya makanya pulang!" Kesal diara kemudian mulai menarik cowok itu yang masih setia memeluknya dan merengek kepada gadis itu.

"Tapi nanti diusap bobo nya?" Pinta rafki seraya berjalan di bantu oleh diara.

"Iya!" Gadis itu sudah kesal kemudian langsung membawa cowok itu keluar kemudian pamit kepada pangeran.

"Gue duluan" pamit diara yang dibalas anggukan oleh pangeran.

Pangeran mengambil duduk di sofa tempat rafki tadi tertidur kemudian menopang dagunya seraya berfikir tentang gadis yang sedang di jaganya itu.

"Gue kayak kenal lo" gumam pangeran.

"Rafki di usap diara?" Pikir pangeran bermonolog.

Kemudian tak terasa waktu telah berlalu membuat pangeran merasa sangat mengantuk dan cowok itu terlelap dalam tidurnya.

***

Matahari menyongsong pagi membuat pangeran yang sedang tertidur di samping brankar akhila mengerjapkan matanya pelan mencoba menyesuaikan cahaya yang memasuki retinanya.

"Eugh!" Lenguhnya meregangkan badannya yang terasa sedikit pegal.

'belum bangun juga' batin pangeran sedikit kecewa.

CEKLEK

Pintu ruangan akhila terbuka membuat pangeran refleks menoleh kearah pintu yang langsung di hadapkan dengan pahri yang sedikit kaget.

"Masih di sini lo?" Tanya pahri kepada pangeran.

"Hem" balas pangeran sekenanya.

"Lo ngak sekolah?" Tanya pahri lagi.

"Iya bang" balas pangeran kemudian beranjak berdiri dan berjalan keluar ingin meninggalkan ruangan akhila dengan gadis itu yang sekarang masih setia dengan kelopak mata yang menutup rapat.

"Gue permisi" pamit pangeran kepada pahri.

Pahri menatap pangeran dengan tatapan yang tidak bisa di tebak. Ia terus menatap punggung pangeran sampai pangeran hilang dari pandangannya.

Pahri kemudian berjalan kearah brankar adiknya yang sedang menutup mata kemudian mencium keningnya lembut.

Telolet Telolet

Suara deringan panggilan terdengar dari ponselnya membuat sang empu mengambil ponselnya dari saku celananya.

"Halo ma?" Salam pahri membuka obrolan panggilan dari sang mama.

"Kamu sudah siapkan apa yang mama perintahkan pahri?" Tanya sang mama kepada pahri dari sebrang sana.

"Sudah ma, mama sekarang di mana?" Tanya pahri lagi.

"Mama sudah sampai di depan rumah sakit tinggal menunggu resepsionis rumah sakit buat memindahkan akhila" jawabnya.

"Iya ma, ini pahri lagi ada di ruangan akhila ma" ujarnya kepada sang mama.

"Mama kesana sekarang ya, mama tutup telponnya" ucap sang mama membalas perkataan pahri.

Selang beberapa menit masuklah sang mamanya akhila kedalam ruangan membuat pahri yang sedang duduk di samping brankar akhila menjadi tersentak kaget.

"Pahri gimana keadaan akhila sekarang?" Tanya sang mama kepada pahri seraya berjalan mendekat kearah cowok itu.

"Seperti yang mama lihat sekarang dia masih koma" jawab pahri seraya menatap lekat ke arah akhila.

"Jujur mama takut 'itu' kambuh lagi" ucap maurin kepada anaknya kemudian mencium kening akhila penuh kasih sayang.

"Jangan pesimis gitu ma" ucap pahri menenangkan.

Tak berselang lama masuklah beberapa resepsionis rumah sakit kedalam ruangan akhila.

***

Seorang cowok sedang berjalan di koridor kelas XI fase F. Ia berjalan dengan coolnya.

Saat sampai di depan kelasnya ia langsung saja masuk kedalam kelas namun tak melihat keberadaan sahabat sahabatnya.

"Minggir" ucap pangeran kepada seseorang yang tak ia ketahui siapa namanya. Sepertinya dia bukan salah satu siswa di kelas ini.

"Ini tempat gue, lo udh dipindahin kekelas sebelah" balas si cowok kepada pangeran.

"Oo" balas pangeran kemudian beranjak berjalan kekelas sebelah yaitu kelas XI fase F1.

Pangeran masuk kedalam kelas dan langsung mendapat sapaan dari para sahabatnya.

"Ran!" Panggil rafki kepada pangeran dan kemudian mereka berjalan mendekat.

"Pangeran gimana keadaan akhila??" Tanya eavy kepada pangeran gadis itu tampak sangat khawatir.

"Dia baik baik aja" balas pangeran kepada eavy.

"Gue masih bingung kenapa kita pindah kesini?" Tanya ressal yang masih penasaran kepad rafki pasalnya ia langsung dibawa oleh rafki menuju kekelas ini.

"Ya karna gue mau" balas rafki seraya berjalan kearah diara dan ingin memeluk gadis itu. Namun belum sempat cowok itu memeluknya diara sudah melangkah menghindari pelukan rafki.

"Ngapain lo?" Tanya diara sinis kepadanya.

"Ga papa kok" balas rafki kemudian melangkah lesu kearah tempat duduknya yang telah di rekayasa oleh rafki hingga cowok itu bisa duduk bersama dengan diara.

"Enak jadi anak pemilik sekolah bisa pindah seenak jidat" ucap alezra sewot.

"Mungkin lagi ada maunya?" Ucap ayla memberikan pendapatnya.

Dari arah pintu datang seorang cowok yang mengenakan almamater yang sama seperti diara yang lebih tepatnya almamater organisasi osis.

"Permisi, ada kak diara?" Tanyanya kepada teman sekelas diara.

"Kenapa?" Tanya diara dengan suara datarnya seraya menghampiri sang cowok yang diketahui bernama erlang adik kelas mereka.

"Kakak di panggil sama bu roselia" ucapnya seraya tersenyum kepada diara yang hanya di balas tatapan datar oleh gadis itu.

"Jangan deket deket!!" Ucap rafki memperingati adik kelasnya tersebut.

Mereka berjalan meninggalkan kelas tersebut menuju tempat bu Roselia ucapkan di bantu oleh erlang.

KRINGG..

Bel pelajaran berbunyi kemudian mereka melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasanya dengan anggota batu di kelas XI fase F1.

***

"Gimana kalo kita jenguk diara aja?" Usul ayla memberi usulan.

"Boleh juga" ucap ressal menyetujui.

"Eavy juga mau liat keadaan eavy" ujar eavy memberitahu.

"Gue sih ikut aja" ucap alezra kepada teman temannya.

"Lo ikut??" Tanya ressal kepada pangeran yang masih diam memikirkan tentang apa yang disebunyik oleh akhila dari teman temannya.

"Hah?" Tanyanya bingung.

"Lo ikut ngak jenguk akhila?" Tanya rafki sekali lagi mengulang pertanyaan ressal.

"Hemm" dehemnya kemudian mulai berangkat dengan motor masing masing.

Diara dengan rafki, ayla dengan ressal, eavy dengan alezra yang membuat gadis itu senang luar biasa dan pangeran sendiri dengan motor kesayangannya.

Sesampainya mereka dirumah sakit tersebut mereka bertujuh langsung berjalan menuju keruangan akhila ditempatkan. Namun sayang yang di temukan malah orang lain yang menunggu ruangan tersebut.

Mereka langsung saja pergi ke resepsionis rumah sakit setelah meminta maaf kepada orang yang telah berada di ruangan tersebut.

"Ada yang bisa di bantu mas mbak??" Tanya sang resepsionis dengan ramah.

"Ruangan atas nama akhila embun daprawarta dimana ya sus?" Tanya yal kepada sang suster.

"Tunggu sebentar saya cari dulu ya mbak" ucap sang suster.

"Maaf mbak pasien atas nama akhila embun daprawarta tidak ada di dalam rumah sakit ini"

"Coba cari lagi sus" ucap pangeran.

"Sekali lagi saya mahon maaf pasien atas nama akhila embun daprawarta tidak ada di dalam rumah sakit ini" ucap sang suster dengan ekspresi wajah yang ramah.

"Makasih sus" ucap ayla kemudian menatap kearah teman temannya.

"Mungkin dipindahin sama keluarganya" ujar eavy kepada teman temannya.

"Coba tanya sama bang pahri" ucap ayla kepada diara.

"Hemm" dehem diara membalas kemudian mengeluarkan benda pipih itu dari dalam tas berwarna hitamnya.

"Kok kamu sih??" Tanya rafki sewot kepada diara.

Gadis itu tak membalas perkataan rafki dan membuka aplikasi berwarna hijau berlogo telepon untuk menghubungi pahri.

"Apa katanya?" Tanya pangeran.

"Dia ngak tau" balas diara.

***

Gimana up kali ini

Ada yang nunggu up erankhila?

Terlalu berharap banyak author ya??

Wajib follow akun ini ⚠️

See you

Tertanda D istri taehyung ✌🏻

Continue Reading

You'll Also Like

274K 26.3K 22
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1...
628K 30K 37
#Dewasa
4.5M 326K 36
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
195K 12.5K 67
Phuwin adalah sekertaris yang hebat. Namun siapa sangka di balik kerjaannya itu dia harus memuaskan hasrat bos nya. Dan siapa yang peduli pada alasan...