The Wishpering Wisteria || Go...

By ladyypotato

95.4K 11.5K 2K

Murasaki, seorang penyihir jujutsu wanita di era Heian yang berhasil menyegel Sukuna bersama dengan para sham... More

Prolog
1. Pria Berkacamata Hitam
2. Seperti Harry Potter?
3. Ayo Minum Wine Yang Paling Manis
4. Aku Tak Bilang Aku Menyesal
5. Kuharap, Itu Bukan Sebuah Kebohongan
6. Aku Punya Dua Permintaan Tersimpan, kan?
7. Harus Pakai Seragam Sekolah?
8. Misi Pertama [Y/N]
9. Kau Tak Tau Banyak Soal Wanita, Satoru
10. Rencana Balas Dendam
11. Kurang Mesra, Sayangku..
12. Saatnya Untuk Membuang Sampah
13. Kebodohan Level Empat
14. Insiden Di Lapas Remaja
15. Kepingan Ingatan Murasaki
16. Kediaman Utama Klan Gojo
17. Rencana Para Shaman
18. Jangan Goda Aku, [Y/N]
19. Vanilla atau Matcha?
20. Resep Bola Bola Daging Itadori
21. Insting Tajam Maki
22. Menyukaimu Dengan Sembarangan
23. Permintaan Pertamaku
24. Malam Terakhir Murasaki
25. Beritahu Aku, Mimpi Apa Yang Tadi Kau Alami?
27. Kepingan Ingatan Terakhir
28. Kau Begitu Pilih Kasih, Nanamin
29. Jangan Coba untuk Melepaskan Diri Dariku
30. Celah Itu Kembali Terisi Penuh
31. Kami Bangun Kesiangan Pagi Ini
32. Partisipasi Selektif [Y/N]
33. Cukup, Ini Lingkungan Sekolah
34. Kau Sudah Bekerja Keras
35. Bantu Aku Jadi Lebih Kuat, Satoru
36. Aku Tak Akan Bersikap Lembut Kali Ini
37. Bukan.. Bukan Racun
38. Kalian Hanya Sedang Bermain Main
39. Apa Ibuku Mengatakan Sesuatu Yang Menyakiti Hatimu?
40. Nanti, Saat Kekhawatiranku Berkurang
41. Apa Ada Yang Kau Sembunyikan Dariku?
42. Kenapa Hanya Aku Yang Tak Tau?
43. Selubung Yang Turun Di Shibuya
44. Sebelum Jam Sebelas Malam. Janji?
45. Aku Tak Sabar Untuk Mematahkan Kedua Sayapmu, Murasaki
46. Akhir Dari Shibuya
47. Mati Ditemani Olehmu Bukan Hal Yang Buruk
48. Kau Tak Perlu Menangisi Orang Yang Kau Benci
49. Pintu Belakang Alam Penjara
50. Dia Hanya Sedikit Bodoh Dan Tak Peka
51. Kau Tau Cara Menghiburku Ya?
52. Rancangan Rencana Kedua
53. Hanya Sedikit Cemas
54. Sebuah Sistem Terbesar Dalam Semesta
55. Perisai Yang Kuat
56. Di Atas Tumpukan Abu
Epilog
Ext. Chapter I
Ext. Chapter II
Ext. Chapter III
Ext. Chapter IV

26. Sihir Penghenti Waktu

1.4K 205 47
By ladyypotato


September 2018
SMA Jujutsu Kaisen Prefektur Tokyo

Hari ini benar benar terik, hari yang tepat untuk merebahkan diri di atas lantai yang dingin, dengan buah semangka yang baru saja dikeluarkan dari lemari pendingin.

Namun, para murid SMA Jujutsu Kaisen Tokyo justru sedang giat melatih kemampuan pribadi dan tim nya

[Y/N] meminum air mineral dingin dengan peluh yang membanjiri pelipisnya "Ahh segarnyaaaa" ucapnya.

Setelah berlatih bersama Maki dan yang lainnya selama kurang lebih satu bulan, ia merasa memiliki peningkatan ketahanan fisik dan barrier nya juga jauh lebih kuat sekarang

Pelatihan yang ia lakukan bersama murid lain juga lumayan membuatnya lupa akan keinginannya untuk mempelajari teknik segel, sampai Gojo mengingatkannya kembali pada siang hari itu

"[Y/N].. Saat mengunjungi kediaman klan Gojo, ada satu hal yang kulupakan.." ucap Gojo

"Ya? Apa itu?" jawab [Y/N]

"Di bukit dekat kediaman, ada sebuah tempat yang selalu dikelilingi dengan barrier. Aku tak yakin sejak berapa lama barrier itu ada disana. Namun tak ada satupun dari klan ku yang dapat memasuki barrier itu.." ucap Gojo menjelaskan

"Lalu? Kau tak mencoba menghancurkannya?"

"Aku memang penasaran, namun aku tak merasakan hal aneh ataupun berbahaya dari dalam sana.. menurut six eyes ku, barrier itu seperti sihir penghenti waktu, sepertinya waktu tak berjalan di dalamnya.. Kepala klan Gojo sebelumnya tak ada yang pernah mengusik tempat itu.. Jadi aku memutuskan untuk tak pernah mengusiknya juga. Bagaimana, mau coba kesana?"

"Boleh! Kapan kita bisa pergi?" ucap [Y/N] bersemangat

"Sekarang?"

"Aku penuh dengan keringat. Tunggu dulu, aku akan bersiap siap sebentar" ucap [Y/N] sambil melangkah pergi menuju kamar asramanya

"Jadi... Kalian mau pergi berdua saja?" ucap Panda berbisik pada Gojo

"Ya.. begitulah" jawab Gojo

Seketika Panda dan Toge tersenyum sambil cengengesan, sebelum akhirnya kembali berlatih bersama murid murid lainnya

Megumi masih menatap Gojo dengan wajah yang canggung, ia menggeleng gelengkan kepalanya, seolah memberikan isyarat kalau ia tak mengatakan apapun, pada siapapun

***


"Selamat datang, Gojo-sama... Nona [Y/N].. Senang kau mengunjungi kami lagi disini..." Ucap kepala pelayan kediaman Gojo, tersenyum manis sambil memberikan salam

Seorang pelayan lain nampak membawa barang bawaan [Y/N] kedalam kediaman

[Y/N] balas memberikan salam, "Maaf, kali ini sepertinya aku akan merepotkan kalian lagi.." ucapnya

"Tidak apa apaa.. Kami senang tuan kami akhirnya terus menerus membawa seorang wanita ke kediaman yang suram ini hohoho"

"Cukup, kakek tua. [Y/N] punya hal penting yang harus ia lakukan bersamaku.." jawab Gojo

Mendengar kalimat Gojo, wajah kepala pelayan dan beberapa pelayan lainnya tersipu malu "Apa yang kalian pikirkan?" ucap Gojo

"Mau kami siapkan ruangan utama yang lebih luas? Yang di dalam nya ada pemandian yg lebih luas juga? Kami akan buatkan air hangat nya dari sekarang..."

Wajah [Y/N] nampak memerah, hampir semerah tomat. Ada apa sih dengan para pelayan yang terobsesi dengan keturunan tuannya ini?

Gojo memperhatikan wajah [Y/N] yang mulai merasa tak nyaman "Tidak. Ruangan kamar yang biasa kami pakai saja, seperti waktu itu.. Dan jangan siapkan apapun yang aneh aneh!" ucapnya

Seketika, para pelayan memberi hormat dan langsung pergi ke tempat nya masing masing

"Maaf.. Mereka tak sopan lagi" ucap Gojo

"Tak apa.." jawab [Y/N] masih dengan wajahnya yang merah padam

"Hmm.. Mau istirahat dulu atau kita langsung kesana?"

"Langsung saja, Gojo-san.." ucap [Y/N] yakin

"Baiklah.. sini" ucap Gojo sambil merentangkan kedua tangannya. [Y/N] menatap tak mengerti dengan apa yang Gojo coba lakukan

Gojo akhirnya menjelaskan maksudnya "Bukitnya agak jauh.. di ujung sana. Agar menghemat waktu" ucapnya sambil menunjuk sebuah bukit di belakang kediamannya

[Y/N] mengangguk, ia mendekati Gojo yang merentangkan kedua lengannya. Saat [Y/N] telah sampai kedalam jangkauannya, Gojo kemudian melingkarkan lengannya pada pinggang [Y/N]

Tak lebih dari satu kedipan mata, keduanya telah berpindah tempat ke bukit tujuan

[Y/N] tak melihat barrier apapun disana, semuanya terlihat seperti bukit biasa, sampai tangan Gojo mencoba menjangkau udara kosong, yang ternyata adalah sebuah barrier yang menolaknya masuk "Lihat, aku tak diperbolehkan masuk" ucapnya

[Y/N] mencoba melakukan hal yang sama, ia menyentuh dinding tak terlihat itu dengan tangannya. Dan firasat Gojo benar adanya, barrier itu tak menolak keberadaan [Y/N]

[Y/N] menatap ragu pada Gojo, Gojo membalas tatapan [Y/N] dengan anggukan yang pasti "Kalau terjadi sesuatu padaku di dalam sana..." ucap [Y/N]

"Aku takkan berpikir dua kali untuk menghancurkan barrier nya" jawab Gojo

Gojo memang kekanakan dan terkadang menyebalkan, namun ia dapat selalu di andalkan dan [Y/N] selalu mempercayainya

[Y/N] kemudian mengangguk, dan mulai masuk kedalam barrier tak terlihat itu

Saat masuk kedalam barrier, bukit itu terlihat sama saja seperti yang ia lihat di luar barrier. Bedanya, disana ada sebuah pohon wisteria yang familiar dalam ingatannya. Pohon wisteria tempat Murasaki sering menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya

Gojo juga benar soal sihir penghenti waktu, di dalam sana waktu tak berjalan dengan semestinya. Bahkan kupu kupu yang terbang tak bergerak dari tempatnya, melayang begitu saja di udara

[Y/N] terus mendekat pada pohon wisteria itu, ia merasa pohon itu terus menerus memanggilnya, dan berbisik langsung pada jiwanya

[Y/N] meraih bunga wisteria yang menjuntai di atas kepala nya, kemudian menyentuh dahan utama dari pohon itu

"Ceritakan padaku, semuanya.." ucap [Y/N]

Pohon wisteria itu kemudian bercahaya untuk sesaat dan kembali redup dengan cepat. Bersamaan dengan redupnya cahaya tadi, banyak informasi yang masuk kedalam kepala [Y/N], sangat banyak

Segala ingatan Murasaki yang berkaitan dengan leluhur Gojo, kini ada didalam kepala [Y/N]. Seketika, kepalanya begitu terasa sakit, seperti siap meledak kapan saja

[Y/N] memaksakan kakinya untuk terus melangkah keluar dari barrier. Sambil menahan rasa sakit pada kepalanya

"Gojo-san..." Ucap [Y/N] saat seluruh tubuh nya keluar dari barrier, satu tangannya memegang kepalanya yang begitu sakit, dan tubuh nya mulai limbung kedepan

Gojo segera menahan tubuh [Y/N] sebelum ia limbung sepenuhnya. Dan sesaat kemudian hidung nya juga mulai mengeluarkan darah. Gojo segera menggendong nya, dan berteleport kembali ke halaman kediaman

"Nona! Gojo-sama! Apa yang terjadi?" Ucap kepala pelayan yang terlihat panik saat melihat kondisi [Y/N] "Bawa handuk, air hangat, dan buatkan obat pereda nyeri secepat mungkin!" ucap kepala pelayan memberikan perintah pada pelayan lainnya

"Dimengerti!" Ucap beberapa pelayan

Gojo setengah berlari menggendong [Y/N] dan membaringkan tubuh nya yang lemas ke atas ranjang tidurnya. Kurang lebih Gojo tau apa yang sedang terjadi pada [Y/N]. Kemungkinan otak nya saat ini kelelahan akibat begitu banyak informasi yang masuk dalam waktu yang terlalu cepat

Beberapa pelayan dan kepala pelayan kemudian masuk membawa obat pereda nyeri dan membersihkan darah yang sebelumnya keluar dari hidung [Y/N] dengan handuk dan air hangat

Saat itu [Y/N] nampak berada dalam ambang batas kesadarannya. Ia seperti tak sadarkan diri dan tak merespon apapun, namun wajah nya jelas begitu nampak sedang menahan kesakitan yang teramat

"Tuan.. Nona harus meminum obatnya" Ucap kepala pelayan. Gojo mengangguk, dan meminta semua orang keluar dari ruangan

"[Y/N], minum dulu obatnya.. setelah kau minum obat nya pasti kau merasa lebih baik" ucap Gojo

[Y/N] tak menjawab, mungkin ia bahkan tak mendengar apapun yang Gojo katakan sebelumnya

Obat yang para pelayan bawakan merupakan obat tradisional yang diseduh dalam sebuah cangkir kecil, mungkin tak lebih dari seteguk

Gojo kemudian mengambil cangkir obat itu "Maaf, mungkin akan sedikit pahit" ucapnya

Ia kemudian memasukkan ramuan obatnya kedalam mulutnya sendiri, mengangkat tengkuk leher [Y/N], membuka sedikit mulut [Y/N] dengan jarinya, kemudian memindahkan ramuan obat yang semula ada dimulutnya kedalam mulut [Y/N]

Kesadaran [Y/N] yang tersisa membuat tangan kanannya meronta ronta dan mencoba mendorong Gojo menjauh, menolak cairan pahit yang kini ada didalam mulutnya

Gojo tak tinggal diam, ia menggenggam erat lengan [Y/N] yang terus meronta, dan memastikan semua obat masuk kedalam tenggorokannya

Setelah ia yakin semua nya telah tertelan, Gojo melepaskan tautan bibir diantara keduanya "Pintar" ucapnya

Ia kemudian menyeka sisa sisa cairan yang ada di ujung ujung bibirnya dengan punggung tangannya
"Setelah ini rasa sakit nya akan berkurang sedikit demi sedikit, bertahanlah, [Y/N]..."

Continue Reading

You'll Also Like

85.5K 8.3K 52
____________________________________ "Jawab, Sanemi-san. Apakah kekuatan ini adalah berkah, ataukah sebuah kutukan?" ________________________________...
498K 56.8K 98
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
18.1K 2.8K 14
Selama ini, [Name] sudah berusaha keras agar tidak bersinggungan dengan Eren Jaeger. Sayangnya kenyataan memang tidak sesuai harapan, [Name] justru...
77.8K 9.5K 18
Bersama pemuda terkasih, aku mengakhiri kisah panjang ini. Ini yang terakhir. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. |Seluruh karakter Naruto adalah milik 𝗠𝗮𝘀𝗮𝘀𝗵𝗶 �...