Chasing You

By goldenjun

3.9K 615 120

At first we walked on rocks, then it all flattened out so i could run chasing you. © goldenjun, 2024 1st in #... More

Prelude + Cast: His Friend
Annoying And Weird Boy
Why Everyone Like Him?
She Or Her Doppelganger?
Just His 'Gentleman' Side
Arrival Request For Them
Another Bad Luck Today
Never Ending Fight: D-30
One Step Closer, Or Not?
Confusing Birthday: D-27
Can't Talk About It
First Attempt To Be Close
What Is This Feeling Called?
Hidden Wounds: D-20
Trynna Ignore And Move On
An Unwanted Feeling
icantfeelanything: D-18
We Drew Star On Our Scar
Caught Off Guard: D-14
A Suddenly Appearance
Farewell My Loneliness
Cracking Defense: D-10
Everything Get Confusing
Knowing Each Other
Something Uncertain
The Truth Behind Of It: D-3
Unplanned Confess: D-2
Teasing Each Other: D-1
Before The Storm: D-Day
It's End: Joselyn VS Fate
From Where We Begin
You're My Remedy
Let It Be, Whatever It Want
One Fine Day With You
Escape And Realize
I Think I'm Falling In Love
⚠️NOTICE⚠️
Anxiety & Insomnia
‼️NEW STORY‼️
Sabotase Rasa

Accidentally Met(chmaker)

119 21 0
By goldenjun

Layaknya kaum jomblo diluar sana, Joselyn menghabiskan malam Minggunya dengan bermalas-malasan di Kost. Dengan camilan dan tontonan yang membludak, Joselyn kira ia bisa betah di ruangan luas dihiaskan sofa dan TV itu, tapi nyatanya tidak. Joselyn sedang berada di fase jiwa sosialnya memberontak ingin keluar menghirup polusi udara malam hari dengan kemacetannya.

Maka ketika Raya melewati ruang tengah dengan tubuh yang sudah rapi dan wajah yang dirias, Joselyn pun tersentak, "Kak Raya mau kemana??" Tanyanya menggebu-gebu.

"Nongkrong."

"Ikut!"

Raya yang tadinya tak acuh dengan Joselyn pun segera berbalik, "dih?? Ngapain?"

"Bosen, anjir. Ga ada film yang bagus, My Demon juga rilisnya nanti jam 10, gue gatau harus nonton apa."

"Aelah, gue mau nongkrong sampe jam 10 lebih."

"Yaudah, bagus dong! Gue nungguin dramanya rilis sambil ngopi-ngopi."

Raya menepuk dahinya, "terus? Gue nganterin lo pulang gitu?"

"Gak usah, lah. Gue nonton di Hp aja, entar," Joselyn bangkit dan memasang wajah melasnya, "boleh?"

Jarang sekali Raya melihat sisi melas Joselyn yang satu ini. Biasanya anak ini selalu kurang ajar dan laknat padanya.

Raya tersenyum, "bilang gue cakep, pintar, dan rajin menabung dulu."

"Mending gue nguntit lo aja daripada bareng," ucap Joselyn setelah mendatarkan raut wajahnya.

"Gue bikin tersesat kalo gitu."

"Yaudah, tersesat berdua."

Yang lebih tua mendecak ketika sadar dirinya tak ada pilihan lain, "fak kata gue teh."

Joselyn tergelak puas dan segera pergi ke kamarnya sebelum ditinggal Raya. Memang benar kata orang tuanya, mandi sore itu penting, misalnya kalo harus keluar dadakan kayak gini kan dia gak perlu repot mikirin bau badannya. Hanya perlu mengganti pakaian rumahnya dengan baju yang lebih nongkrong-able.

Gadis itu hanya memakai cushion, bedan, dan liptint untuk membuat wajahnya tidak terlalu polos. Nanti saat sampai di lokasinya, dia tambah lagi dengan eyeliner dan maskara. The power of dadakan, kalo mau ke Sekolah dandanannya begini mah Joselyn mana mau berangkat.

Untuk masalah rambut, mudahnya ia ikat saja model ponytail, karena kalau harus catokan dulu itu repot, memakan waktu banyak dan yang ada nanti malah ditinggal sama Raya.

"Cus!" Pekiknya pada Raya yang tengah memainkan ponselnya di sofa.

"Lama amat."

Joselyn menyalakan ponselnya untuk mengecek jam, "8 menit lama dari mananya?" Tanyanya tidak habis pikir.

"Gue gak ada 5 menit juga jadi."

"Ya elo cuma pake liptint, kan??"

Raya memutar bola matanya lalu mengeluarkan wajah songongnya, "nggak, tuh," tangan kanannya berada di bawah dagu dengan jari yang menari-nari untuk menunjukkan wajahnya yang kini berbeda dengan hari biasanya.

Mata Joselyn sontak memicing, "mau ngegodain siapa lo?"

"Owner kafenya, lah!" Balasnya bangga.

"The hell?" Joselyn memasang wajah tidak percaya, "ownernya masih muda?"

Dari sekian banyaknya pertanyaan, hanya itu yang ada di pikirannya.

"Muda, dong, bos! Fresh graduate, cuy. Kating gue, sih, sebenernya."

"Jadi kayak judul FTV, owner kafe yang kukejar ternyata kakak tingkatku," ledek Joselyn.

"Anj, ogah banget selevel ama FTV."

Obrolan mereka terhenti ketika Raya berjalan terlebih dahulu menuju motornya sedangkan Joselyn pergi membuka gerbang setelah membawa helmnya.

Tepat pukul 8 lebih 46 menit, motor Raya melaju membelah jalanan Kota malam hari. Yang awalnya Joselyn kira akan macet tapi ternyata tidak seramai itu. Ya, setidaknya tidak membuat mereka membuang waktu 30 menit hanya untuk pergi ke kafe yang harusnya bisa ditempuh hanya dengan 15 menit.

Ketika motor Raya terparkir, Joselyn hanya bisa menganga sambil membuka helmnya. Kafe yang mereka datangi besar sekali, belum lagi lightingnya yang aesthetic parah, membuat Joselyn merasa harus memotretnya saat itu juga hanya untuk menaruhnya di story instagramnya.

"Loh??" Alis Joselyn menaut, sementara jari telunjuk dan ibu jarinya berusaha memperbesar kameranya dan menampilkan gambar yang lebih jelas ketimbang tadi.

Satu potret ia ambil dan Joselyn pun segera pamit ke toilet pada Raya.

Hepi:)))

SIS, YOU NOT GONNA BELIEVE THIS|

Met him at Ngoffee, gak mau kesini?|
Rugi banget lo kalo gak dateng|

Joselyn mengetukkan jarinya pada wastafel saking tidak sabar sahabatnya itu ingin melihat pesan darinya.

Iya, Rajasa yang akhir-akhir ini selalu saja membuatnya tidak habis pikir, terheran-heran dan kesal tiba-tiba menampakkan batang hidungnya di depan Joselyn saat dirinya tanpa sengaja ikut Raya untuk nongkrong.

Kebetulan macam apa ini?

|BROOOOO
|DARI SAMPING AJA GANTENG
|DUH LAH PENGEN GUE SAMPERIN

ke sini lah cuk|

|GUE DI BANDUNG😭😭😭
|SHIBAL SEKKIYA
|AAAAAAA YOKPO IKI

awokaowkkk, jawanya keluar|

|Meki
|Duhhhh
|Sialan lu, Jos
|Jadi kelabakan gua
|Gak bisa lo paparazi aja gitu?
|Atau live gitu tapi kameranya ngarah ke dia?
|Bisa gila gue itu dia ganteng bangetttt

Chill woyyy|
Iya, entar gue paparaziin, kesian banget yang kesempatannya kebuang sia-sia|

|Kalo tau gini mah gue mana mau diajak ke Bandung
|JOS, PLIS NANTI KALO FOTOIN KEK GINI, YA YA?

siap|
Stay di wa lu|
Jackpot ini|

|HOOH

Joselyn terkekeh lalu meletakkan ponselnya. Senang sekali ia rasanya bisa membuat sahabatnya itu berada di batas antara kebahagiaan dan penyesalan besar. Sekali lagi, Happy tidak ada disaat ia benar-benar bisa membuat keduanya saling berinteraksi.

Selesai mengaplikasikan maskara dan eyeliner, Joselyn pun keluar dari toilet dan segera mencari tempat dimana Raya duduk.

Kepalanya menoleh kesana-kemari, karena kafe sedang ramai, ia jadi kesulitan mencari Raya yang notabenenya bisa disebut bogel kalo kata Joselyn. Setelah dapat dipastikan kalau Raya mungkin ada di lantai atas, Joselyn akhirnya memutuskan untuk menjalankan misinya terlebih dahulu.

Joselyn menoleh pada tempat dimana Raja tadi duduk dan mengarahkan kameranya. Seperti request-an Happy, Joselyn pun mengatur kameranya agar gambar yang keluar sama seperti yang tadi.

"Anjir!"

Hepi:)))

Bangsat, noleh goblok|
PANIK GUE SKSKKSKSK|

|😭😭😭😭😭
|GANTENG BANGET CO, GA WARAS
|Udah kabur, Jos?

Mau pulang tapi baru nyampe, taiiii|
Muka gue mau ditaruh mana kalo ketemu????|

|AWOAKOWK
|Makasih besti papnya🥰🥰

TAI LO HEP|

***

"Sekalian pulsa, kak?"

Joselyn menggeleng, bibirnya masih senantiasa menggumamkan lagu yang sama dengan yang dimainkan di layar TV toko Indomaret itu.

"Mr.breadnya hari ini beli 1 gratis 1, kak."

Pergerakan tangan Joselyn yang awalnya sedang mengeluarkan uang dari dompet pun akhirnya terhenti, "yang coklat keju?"

Si kasir mengangguk, "iya, kak, mau?"

"Wahhh!" Joselyn mengambil kartu ATMnya dan memasukkan kembali uang yang ia ambil, "saya beli 3, kak!" Ucapnya mantap.

Si kasir tersenyum bangga karena sudah membuat Joselyn tertarik, sedang yang membeli tersenyum puas karena sudah lama sekali dia menanti roti yang satu itu diskon lagi. Tidak sia-sia dia menyisakan uang untuk jaga-jaga jika roti itu diskon, ternyata benar dugaannya.

Sebelum melanjutkan perjalanan, Joselyn terlebih dahulu singgah di angkringan depan Indomaret. Selain membeli susu Ultra Milk untuk Kenzo, rutinitas sehari-hari Joselyn adalah menulis note untuk lelaki itu. Walaupun tak pernah dibaca didepannya, Joselyn tetap positif lelaki itu mengumpulkan catatan darinya dan membacanya di Rumah.

"Done!"

Joselyn tersenyum puas saat ia menempelkan catatan itu di depan susunya. Namun saat melihat roti yang bejibun di dalam kresek, satu pikiran melesat di otaknya.

"Jangan-jangan diskon gara-gara mau kadaluwarsa." Joselyn pun dengan cepat mengambil bungkus-bungkus roti itu.

Dilihatnya semua tanggal kadaluwarsa roti itu dan benar saja, tersisa 1 Minggu lagi umur keenam roti itu.

"Sialaannnn!" Umpatnya.

Padahal Joselyn mau menghemat roti-roti itu. Bukannya mahal, sih, cuma Joselyn bukan tipe yang bisa makan roti banyak-banyak. 1 bungkus roti itu cuma bisa dia makan setengahnya aja, dan sisanya gatau bisa dia makan kapan. Namanya juga lapar mata.

"Oh," setelah menundukkan kepalanya penuh penyesalan, ia mendongak dengan rambut yang sudah berantakan dan wajah yang hampir ditutupi poninya, "kayaknya Happy pernah bilang pengen jadi secret admirer."

Kalimat itu keluar ketika Joselyn memikirkan bagaimana cara menyingkirkan roti berumur pendek ini dan berakhir mengingat ucapan Happy yang entah kapan gadis itu ucapkan.

"Gue lebih mending jadi secret admirer aja, sih. Seru kayaknya, diem-diem mencintai, terus bikin dia bingung."

"Ew, terus kalo dia tau tapi malah ikut diem?"

"Gak suka gue berarti."

Joselyn tersenyum lebar kala ia akhirnya menemukan cara untuk menyatukan keduanya. Walaupun ia kesal dengan Raja tapi kalo lelaki itu bisa membahagiakan Happy, dia bisa apa? Tentu membantu sahabatnya itu.

Secara Happy juga sudah beberapa kali membantu Joselyn untuk dekat dengan Kenzo. Mulai dari nyomblangin diam-diam sampai terang-terangan.

Anggap saja ini balas budi Joselyn terhadap Happy.

"Pagi, Kak Gab," sapa Joselyn pada Gaby yang duduk di ambang pintu dengan buku kasnya, siap menagih anak Kelasnya uang kas Mingguan.

"Oit," Gaby mendongak dan segera menemukan susu yang sudah tak sing lagi di matanya, "hadeuhh, semangat lo emang beda banget sama cewek-cewek yang ngejar Kenzo, gak nyerah-nyerah perasaan."

"Hah? Ada yang ngejar doi??"

"Lah, gatau?"

Joselyn menggeleng, "nggak."

"Yaudah, lah, kalo lo tau juga gak bakal ngaruh. Elo yang ngejar sebegininya aja gak ditembak sama dia, apalagi mereka."

"Bejir."

Kalimatnya cukup membuat tenang, sih, tapi nusuk pisan.

Joselyn kembali melangkah menuju bangku Kenzo yang berada di pojok. Tidak seperti biasanya dimana lelaki itu pasti akan membaca buku, tapi hari ini Kenzo terlihat tertidur di lipatan kedua lengannya.

Perasaan kecewa muncul di benak Joselyn, padahal ia hanya bisa mengobrol dengan Kenzo dipagi hari, tapi lelaki itu malah sudah tertidur.

Meskipun begitu, Joselyn hanya bisa menghela nafas lalu meletakkan susu itu di atas meja Kenzo dengan catatannya yang menghadap ke arah lelaki itu. Dan selagi teman sekelas Kenzo tidak melihat, Joselyn pun menelusupkan roti dengan catatan juga di atasnya ke dalam laci meja Raja.

"Semoga dia peka ke Happy, kalo enggak, gue ledekin seumur hidup."

Baru nulis waktu diri ini termotivasi setelah melihat My Demon dan segala editan Jisung di TikTok. BTW, GUWON GANTENG BANGET DONG? LUCU LAGI IDIH!

Continue Reading

You'll Also Like

20.2K 3.6K 21
Raditama Family Oh Sehun Kim Jisoo Jung Jaehyun Lee Jeno Na Jaemin °°°°°° "Pokoknya Vies cuma mau Tante Shen!" Arlangka Jarvies Raditama. "No nik...
7.8K 441 9
Gadis kecil itu memikat dirinya. Yihyun merasa ada sesuatu yang begitu lekat dengannya ketika mata mereka saling memadu. Manik pekat itu dan senyuman...
263K 30.8K 36
"Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sampai kamu lupa kalau ada aku," -Jaehyun Pratama
246K 22.8K 66
FIKSI