Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘
Happy reading!!!!
✧🦋✧
Pagi tadi setelah menonton pertunjukan dari kelas sepuluh sampai kelas sebelas Thea dan Rafka memutuskan untuk langsung pulang. Sedangkan di SMK Abimana banyak para siswa yang masih berkeliaran di sekolahan. Namun untuk kelas duabelas kebanyakan langsung pulang dikarenakan akan menyiapkan untuk acara perpisahan malamnya.
Seperti acara wisuda yang sudah ditentukan dresscode-nya, acara prom night juga sudah ditentukan dresscode-nya dan disetujui oleh murid kelas duabelas dan juga guru pembimbing.
Malam nanti para siswi menggunakan gaun yang panjang, dan untuk warna mereka harus menggunakan warna gelap. Lalu untuk para siswa menggunakan setelan jas yang tidak ditentukan aturannya, seperti para siswi, para siswa juga harus memakai setelan jas berwarna gelap.
Padahal hari masih sore, namun Thea masih juga bingung untuk memilih gaun di lemarinya.
"Bagus yang mana sih Ka," tanya Thea pada Rafka tanpa mengalihkan pandangan pada dua gaun yang dia pegang.
"Yang kanan, gak terlalu terbuka," jawab Rafka seadanya.
"Tapi bagusan yang kiri," gumam Thea yang dapat didengar jelas oleh Rafka.
"Gue pakai punya Mami aja deh," ujar Thea akhirnya.
"Mana gaunnya?" tanya Rafka, karena Thea tak meminta pendapatnya ataupun menunjukkannya.
"Ada di lemari," jawab Thea seadanya.
Setelahnya, Thea memindahkan laptop yang ada dipangkuan Rafka lalu meletakkannya di nakas, sedangkan kepalanya ia letakkan di paha Rafka.
"Gini dulu, capek mau tidur" ujar Thea ketika Rafka ingin membuka suara.
Mendengar ucapan istrinya, Rafka memilih bungkam, dan meraih ponselnya untuk membalas pesan dari teman-temannya. Tak lupa tangan Rafka mengelus kepala Thea, membuat sang empu semakin nyaman.
Tak berselang lama dengkuran halus mulai terdengar di telinga Rafka. Ia terkekeh kecil melihat wajah istrinya ketika tidur, begitu imut dan menenangkan.
"Cantik banget sih istri gue," gumam Rafka dengan mengecup kening serta rambut Thea.
"Eungh emm"
Mendengar lenguhan Thea, Rafka langsung menghentikan kecupannya, lalu kembali mengelus rambut Thea.
.....
Thea dengan anggun bercermin di kaca, melihat gaun milik sang Mami yang sangat pas ditubuhnya.
"Cantik banget sih lo Ya'," gumam Thea sendiri seraya memutar-mutar tubuhnya didepan kaca full body.
"Udah perfect, tinggal nunggu suami aja," kekeh Thea dengan meraih ponselnya.
"Ya', gimana sama penampilan gue?" tanya Rafka yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Thea menatap Rafka dengan alis yang menukik, jangan lupakan dahinya yang ikut mengerut tak suka.
Sedangkan Rafka yang ditatap oleh Thea hanya tersenyum tipis.
"Gimana Ya', baguskan?" tanya Rafka lagi, membuat Thea mendekati Rafka.
"Kok gak pakai kemeja atau tuxedo gitu? kenapa cuma pakai jas doang Rafka!" desis Thea dengan menatap kesal kearah suaminya.
Bagaimana tidak kesal jika Rafka menampakkan dada bidangnya, jangan lupakan jas yang Rafka pakai sangat pas ditubuhnya, membuat bentuk badannya tercetak jelas.
"Gak adil, orang paha lo aja kelihatan kemana-mana," cibir Rafka yang melihat gaun yang Thea kenakan.
"Yaudah terserah lo," decak Thea dengan menatap malas wajah Rafka.
Melihat istrinya marah, Rafka melepaskan jas yang sudah ia kenakan, lalu memakai kemeja berwarna hitam, setelahnya Rafka kembali memasangkan jas yang tadi ia lepas.
"Ayok gue udah siap," ucap Rafka membuat Thea kembali mendengus sebal.
"Ngapain pakai kemeja, kalau ujung-ujungnya tetap kelihatan tuh dada," cibir Thea membuat Rafka terkekeh pelan.
Pasalnya tiga kancing teratas kemejanya Rafka biarkan terlepas, membuat penampilannya semakin memukau.
Tanpa menunggu Rafka, Thea langsung berjalan keluar. Untuk kali ini Thea membiarkan dada Rafka dilihat oleh teman satu angkatannya, dikarenakan dia yang juga memakai gaun yang terlalu terbuka.
"Jalannya cepet, gak usah senyam-senyum sendiri," hardik Thea dengan menoleh kebelakang.
"Iya babe"
✧🦋✧
Setelah sampai di hotel, keduanya langsung turun, dan memasuki hotel berlantai 10. Acara mereka berada dilantai tiga, sedangkan lantai empat disewa untuk tempat istirahat panitia dan persiapan lainnya.
Setelah berada di aula yang cukup besar, dilantai tiga keduanya bergabung dengan teman satu kelasnya.
"Cie datangnya barengan," sorak Boy yang diikuti oleh teman yang lainnya.
"Sahabat gue, malam ini cantik banget sihh," ucap Reina begitu heboh ketika melihat Thea.
"Malam ini lo seksoi banget, Rafka enggak macem-macem kan sama lo," bisik Reina membuat Thea melototkan matanya.
"Ngadi-ngadi lo kalau ngomong, yah enggaklah," ketus Thea membuat Reina terkekeh pelan.
"Dari tadi Galen liatin lo terus Ya'," bisik Asya membuat keduanya kompak langsung mencari keberadaan Galen.
"Gak usah ditengok bego," ucap Asya dengan menyentil dahi keduanya pelan.
"Lagian tuh anak ngapain deketin lo terus sih Ya', kesannya kayak pebinor tahu nggak, padahalkan dia dulu yang paling dukung lo sama Delvin," ujar Reina dengan melirik Galen sinis.
"Hati manusia itu bisa dibolak-balikan dengan gampang, kita kan gak tahu aslinya dia juga," ucap Thea membuat Reina mengangguk.
"Tes, tes, satu dua tiga. Mohon perhatiannya untuk para kakak kelas bisa berdiri dikarenakan akan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars SMK Abimana"
Mendengar suara wakil ketua OSIS SMK Abimana yang sudah berada di panggung membuat anak kelas duabelas berkerumun di tengah aula.
Setelah wakil ketua OSIS tersebut memegang mic, keadaan langsung hening.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars SMK Abimana, para murid kelas duabelas diperkenankan duduk yang sudah disiapkan oleh panitia.
Sebelum keacara inti, mereka terlebih dahulu mendengarkan sambutan dari kepala yayasan, lalu dari bapak kepala sekolah, dan yang terakhir dari pembina OSIS.
Setelah acara sambutan, kini perjurusan diambil dua orang untuk dijadikan king and queen prom night.
"Kita ngeluarin satu anak perkelas, biar adil," ucap Aldo yang merupakan ketua kelas duabelas DKV satu.
"Okei, kelas gue ngajuin Thea," ucap Adit begitu enteng, membuat Thea yang mendengarnya langsung memukul bahu Adit keras.
"Enak aja lo ngajuin gue tanpa ijin," sinis Thea membuat Adit mendengus sebal.
"Ini darurat Ya', cuma jurusan kita yang belum ngajuin, sebenarnya gue udah dikasih tahu dari tadi siang, cuma lupa karena banyak urusan," ujar Aldo dengan memohon membuat Thea menatapnya tajam.
"Heh Adit! kelas kita yang cewek bukan gue doang ya, tuh ada Reina, Rani, Vani juga ada," ujar Thea mencoba meredam amarahnya.
"Udahlah Ya' lo aja gak papa," ujar Vani membuat Thea lagi lagi mendengus sebal.
"Okei, kalau gitu kelas gue ngajuin Galen," ujar Aldo membuat para murid kelas duabelas DKV dua melototkan matanya.
Bagaimanapun juga, mereka semua tahu, hubungan Thea dan Rafka beberapa minggu ini renggang karenakan Galen.
Dan sekarang Thea akan menjadi calon King and Queen prom night dengan Galen?
"Untuk jurusan DKV dan TKRO apakah sudah mempersiapkan calon King and Queen prom night? dimohon untuk segera menemui panitia untuk di data," ucap MC yang merupakan anggota OSIS.
"Udah gak ada waktu lagi, ayo kalian langsung maju," ucap Aldo dengan mendorong bahu Thea dan Galen untuk segera menuju panitia.
Sedangkan Rafka hanya diam melihat istrinya yang berjalan beriringan dengan Galen. Walaupun hatinya cemburu, ia tak boleh gegabah. Ia harus mengendalikan emosinya agar tidak menimbulkan keributan.
Setelah semua jurusan sudah didata untuk calon King and Queen prom night, acara kembali berlanjut. Pemilihan King and Queen akan dilakukan melalui website.
Setelah dua puluh menit berlalu, akhirnya akan ditentukan siapa yang akan menjadi King and Queen malam ini. Para calon King and Queen berdiri berdampingan di dibelakang MC.
"Seperti tahun kemarin, tahun ini jurusan DKV kembali memegang posisi King and Queen prom night. Beri tepuk tangan yang meriah untuk King and Queen malam ini"
Tepuk tangan dari para peserta membuat hati Rafka memanas. Entah kenapa hatinya merasa panas melihat Thea yang berdiri disamping Galen yang kini tengah memancarkan senyumnya.
Setelah acara pemilihan King and Queen prom night, kini acara berjalan dengan lancar. Para peserta prom night berdansa dengan pasangan masing-masing yang dipimpin oleh King and Queen malam ini. Bagi yang tidak memiliki pasangan, mereka justru meminum soda dengan teman yang lainnya.
Alasan utama Thea tak mau menjadi Queen malam ini, yaitu kebebasan. Menjadi King and Queen harus selalu berada didepan, dan duduk didepan yang sudah disediakan oleh panitia. Keduanya akan selalu berdekatan hingga akhir acara.
"Ya', lo cantik banget, mau nggak nikah sama gue?" tanya Galen dengan suara rendahnya.
Musik berdentum tidak terlalu kencang, sehingga orang-orang masih bisa berkomunikasi dengan yang lain seperti biasa.
"Gila! gue udah punya suami, bangsat," desis Thea dengan wajah yang menahan kesal.
Galen semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Thea, membuat sang empu langsung mundur dan mendorong kuat dada Galen.
"Secinta itu gue sama lo Ya'," bisik Galen membuat Thea langsung meninju rahang Galen membuat sang empu mendesis.
Acara selanjutnya free, mereka bisa melakukan dengan sesuka hati mereka. Mereka bisa menikmati makanan, berbincang, bahkan berdansa dengan pasangannya.
Aturan baru tahun ini, yang membuat Thea tersenyum lega. Disaat acara free, King and Queen bisa berkeliaran sesuka hati mereka, asal saat acara kembali berlanjut sesuai aturan panitia King and Queen harus kembali kedepan.
Rasanya Thea harus bersyukur, karena peraturan baru itu membuat Thea terlepas dari orang gila semacam Galen.
"Kaa"
Rafka langsung memeluk Thea kala istrinya memanggil dengan nada manja. Nada yang biasanya hanya ditujukan untuk Delvin.
Teman sekelas Thea saling memandang, lalu menggoda Rafka yang berhasil menjinakkan singa betina. Thea sendiri tak menyadari jika sedang di bicarakan oleh teman sekelasnya, ia asik memeluk lengan Rafka.
"Gue nggak suka jadi Queen prom night, gue gak suka karena King-nya bukan lo," gerutu Thea pelan, membuat Rafka terkekeh kecil.
Tangan Rafka bergerak mengelus kepala Thea yang tadi sempat dielus-elus oleh Galen.
Rafka menarik tangan Thea pelan menuju balkon. Lumayan jauh, namun masih bisa terlihat dari aula yang digunakan untuk acara.
Setelah sampai di balkon, Rafka memeluk tubuh Thea dari belakang. "I love you my wife," bisik Rafka membuat jantung Thea berdetak lebih cepat.
"I really really love you babe"
"Love you to my husband," balas Thea dengan tangan yang mengelus punggung tangan Rafka yang melingkar di perutnya.
"Harusnya gue yang ada disana," desis seseorang yang tak jauh dari keduanya.
✧🦋✧
Hay guys gimana sama part ini?
Masukin saran kalian kesini yaw 👉
Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!
Follow juga akun Author 🤗
See u next part bye bye 😘👋