Aku tau aku gak sesempurna itu buat kamu cintai,meski tak pernah kamu hargai, semoga suatu hari nanti kamu sadar ada aku disini yg tulus mencintai
Fatricia Salsabila
Happy Reading...
"CIAAAA!!!" teriak seorang cowok yang sudah rapi dengan seragamnya berdiri di depan rumah Cia.
"Mulai deh tuh Tarzan teriak-teriak, katanya lagi sakit," gerutu Syia.
"ADEK!! Tuh peliharaan kamu lepas!! Dari tadi teriak mulu!" panggil Syia kepada adiknya yang berada di dalam kamar.
"Iss apa sih kak?" kesal Cia yang masih memakai baju tidur dan rambut yang acak-acakan.
"Malah ngebo, kamu gak ke sekolah?"
"Emang jam berapa sih kak? Masih shubuh juga, hoammm."
"Shubuh palamu, ini udah jam enam adek."
"APA!!" pekik Cia dan langsung mengalihkan tatapannya ke arah jam dinding yang ada di sana.
"Kenapa gak ngebangunin dari tadi sih?" Cia langsung melesat masuk ke dalam kamarnya.
Kemarin setelah memastikan Aldan tidur, Cia langsung pulang ke rumahnya. Namun karena galau memikirkan ucapan Aldan, gadis itu jadi begadang semalaman dan akhirnya sekarang dia kesiangan.
"CIA OH CIAAA!! AYOK MAENNN!!" teriak Aldan kembali memanggil Cia.
Ceklek
Dengan wajah garangnya Syia berjalan menghampiri Aldan yang sedang cengengesan di tempatnya.
"Terus aja teriak sampe tuh pita suara putus," ceroscos Syia.
Aldan menggaruk kepalanya yang tak gatal, "hehe, mau ngejemput Cia kak, takutnya dia budeg jadi aku teriak," jelasnya dengan cengiran.
"Mau ngejemput apaan? Orang dianya aja baru bangun."
"Cia kesiangan? Pantesan dari tadi gak nyahut."
"Kan semalam dia ngerawat sahabatnya yang lagi sakit," sindir Syia.
Aldan yang merasa tersindir pun menjadi tidak enak kepada gadis itu, dia tau Cia adalah orang pertama yang selalu ada untuk dirinya mau itu dulu ataupun sekarang, hanya gadis itu yang selalu perduli padanya.
Apalagi orang tuanya yang sudah bercerai membuat Aldan menjadi kesepian, namun Cia membuat hidupnya kembali berwarna.
Aldan si cowok jail ini sebenarnya mempunyai luka tersendiri yang hanya diketahui oleh Cia. Orang tuanya berpisah sejak dia masih duduk di bangku kelas enam SD, tanpa memperdulikan perasaan anaknya mereka menelantarkan Aldan begitu saja hingga saat ini. Yah, mungkin orang tuanya masih berbelas kasihan dengan memberikan uang dan tempat tinggal untuk cowok itu.
"Ehh Al, maaf ya aku telat, akunya bangun kesiangan," ujar Cia yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"Kamu udah sembuh Al? Gak pusing lagi kan kepalanya?" Cia menempelkan punggung tangannya di dahi Aldan.
"Udah dong, sehat gini," ujar Aldan bangga.
"Yaudah, yuk kita berangkat, takutnya nanti telat," tutur Cia.
Saat Cia hendak melangkah melewatinya Aldan langsung mencekal lengan gadis itu.
"Maaf ya Cia, kemarin gue ngerepotin lo," tuturnya membuat Cia berbalik menatapnya.
Gadis itu tersenyum manis kepada Aldan, "gak usah minta maaf, lagian kan kamu lagi sakit, gimana aku gak khawatir coba?"
Aldan menarik tangan Cia dan langsung memeluk tubuh mungil gadis itu dengan erat.
"Makasih banget, gue gak tau kalau gak ada lo gue bakal kayak gimana," ucap Aldan tulus.
Cia menganggukan kepalanya kemudian membalas pelukan cowok itu tidak kalah erat, dia menaruh kepalanya di dada bidang Aldan.
"Krik krik, gue berasa jangkrik deh di sini," celetuk Syia yang sejak tadi menyaksikan keromantisan dua orang yang ada dihadapannya itu.
"Woyy!! Udah lepasin adek gue, nanti dia bau ketek dipeluk terus sama lo!" Syia langsung menarik lengan Cia hingga pelukan keduanya terlepas.
"Udah sono berangkat! Udah siang nih, malah pelukan di depan jomblo, kan gue juga jadi pengen di peluk," tutur Syia dengan muka memelas nya.
"Meluk tiang listrik aja kak biar anget," usul Aldan.
"Itu mah bukan anget doang tapi langsung kesetrum gue," balas Syia .
"Bwahahaha."
Pecah sudah tawa Aldan dan Cia mendengar jawaban Syia.
✨
Mood Cia yang awalnya senang langsung lenyap ketika melihat Stevia berjalan ke arahnya dan juga Aldan.
Berbeda dengan Aldan yang langsung bersemangat melihat gebetannya.
"Haii Aldan," sapa Stevia menghampiri cowok itu, dia tak menghiraukan keberadaan Cia sama sekali.
Aldan menyugar rambutnya ke belakang, "ehh Stevia cantik, mau kemana nih?" tanyanya genit.
"Mau ngasih coklat buat lo," ucap cewek itu menyodorkan sebuah coklat kepada Aldan, "dimakan ya," lanjutnya kemudian melenggang pergi ke kelasnya.
Aldan memegang dadanya lebay, "awww jantung gue gak aman nih," tuturnya dramatis.
Cia langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Aldan yang sedang senyum-senyum tidak jelas ditempatnya.
"Woyy Cia tungguin!" teriak Aldan mengejar langkah gadis itu.
Cia memutarkan bola matanya malas melihat Aldan menciumi coklat dari Stevia.
"Uhmm, enak nih coklat dari pujaan hati." Aldan membuka coklat itu dengan semangat dan langsung memakannya.
Baru satu potong coklat yang dia makan, Aldan langsung menghentikan langkahnya. Dia merasa sulit untuk bernafas dan seluruh tubuhnya terasa lemas, akhirnya cowok itu langsung ambruk ke lantai.
Cia yang heran karena tidak melihat Aldan disampingnya kemudian berbalik ke belakang, seketika matanya membulat melihat Aldan tergeletak di lantai.
Dia segera berlari mendekati cowok itu, "Al, kok kamu tidur di sini sih, bangun dong," ucapnya menepuk-nepuk pelan pipi cowok itu.
Aldan yang terus menutup matanya membuat Cia panik dan langsung meminta bantuan kepada orang yang berada di koridor untuk membawa Aldan ke UKS.
Seseorang yang sejak tadi bersembunyi dibalik tembok tersenyum kemenangan melihat Aldan pingsan sesuai rencananya.
👀
12-01-2024