ALDREEN : VOW TILL END (END)

By AiCanaAlvins

794K 32.7K 1.8K

"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan sel... More

PROLOG
CASTING
[AUGE] 1
[AUGE] 2
[AUGE] 3
[AUGE] 4
[AUGE] 5
[AUGE] 6
[AUGE] 7
[AUGE] 8
[AUGE] 9
[AUGE] 10
[AUGE] 11
[AUGE] 12
[AUGE] 13
[AUGE] 14
[AUGE] 15
[AUGE] 16
[AUGE] 17
[AUGE] 18
[AUGE] 19
[AUGE] 20
[AUGE] 21
[AUGE] 22
[AUGE] 23
[AUGE] 24
Additional 25 |OFFICIAL RING|
[AUGE] 26
[AUGE] 27
[AUGE] 28
[AUGE] 29
[AUGE] 30
[AUGE] 32
[AUGE] 33 |ENDLESS EARLY MORNING|
[AUGE] 34
[AUGE] 35
[AUGE] 36 |FINAL FATE OF RABIA|
[AUGE] 37 |DANIEL : BEAUTIFUL & BROKEN IMPRESSION|
[AUGE] 38 |DANIEL : THANKS & BYE, MEDICINE|
[AUGE] 39 |Religion & Study in Honeymoon|
40 |Ambrose|
41 |Ambrose 2|
42 |Cancer|
43 |Keep The Little One| END
ALDREEN (END) + SPOILER
ADDITIONAL PART 44 & 45
KEYZIE LAUNCHING

[AUGE] 31

9.9K 598 28
By AiCanaAlvins

Langit masih gelap. Bahkan bintang pun tak ada, mendung. Masih pukul tiga pagi. Kenzo masih tidur pulas. Orang tua nya pula.

Hanya Kenzie seorang yang sudah bangun duluan dan baru saja usai menunaikan Sholat Tahajud dan Hajat nya.

"Keyra Alexandria," sebut Kenzie yang masih bersujud di sajadah miliknya.

Pikirannya terbang lagi saat mengenang momen dimana Keyra terang-terangan menolak lamarannya satu minggu lebih satu hari yang lalu. Padahal kedua orang tua perempuan itu setuju, bahkan kagum dengan pekerjaan mapan nya yang tidak main-main gajinya.

"No! Papa, Keyra enggak mau sama Om-om! Papa, don't be crazy... I even not believe what actually ta'aruf!"

Samir, Papa Keyra, kini bingung dengan sikap putri semata wayangnya. "Why? Ta'aruf bagus dalam agama kita, Keyra. Bagaimana—"

Keyra menggeleng kuat-kuat. "No! I insist it! Keyra enggak percaya sama orang yang sok-sokan ta'aruf! Enggak, enggak! Papa, he can fool you!" tuding Keyra pada Kenzie yang merasa tidak enak saat dituding sembarangan. Padahal niatnya sungguh-sungguh.

Baru saja Kenzie hendak membuka mulutnya untuk menenangkan Keyra, perempuan tersebut langsung menyerobot perkataan nya duluan. "Intinya, Keyra enggak mau!!"

Kenzie mengerut, pusing bagaimana lagi supaya Keyra menerima lamarannya.

"Keyra, Keyra, Keyra..." jedanya. Tiba-tiba kedua tangannya menengadah ke atas, "YA ALLAH! HAMBA JUGA ORANG, MAKA, JODOHKAN LAH HAMBA DENGAN PEREMPUAN BERNAMA KEYRA ALEXANDRIA!! AAMIIN YA RABBAL ALAMIN!!" serunya.

"BARU KALI INI, JANTUNG HAMBA MERASA ANEH SAAT BERTEMU DENGAN PEREMPUAN ITU! JODOHKAN! JODOHKAN! JODOHKAN!!"

"ISTIGHFAR!" seru Kenzo balik yang ternyata terbangun karena teriakan pagi buta milik Kenzie. Tanpa aba-aba, Kenzo langsung menabok muka saudara kembarnya dengan bantal.

Di lain tempat, Keyra terbangun dengan matanya yang terbelalak. Seakan-akan mendapatkan mimpi buruk. Ia menggigil sebelum kembali tertidur.


-ALDREEN-

"Assalamualaikum."

Sosok manusia tinggi memasuki kediamannya sambil menenteng jas dan plastik. Lengan bajunya sudah di lipat sampai bawah siku-siku, memperlihatkan tangannya yang berurat.

"Waalaikumsalam." Aileen segera menyambut dan menyalami tangan Erden. Pria itu tersenyum tipis, mengelus surai istri kecilnya gemas.

"Nih. Martabak manis."

Erden menyodorkan plastik itu pada Aileen. Aileen mengambil plastik tersebut, tapi tetap saja pikirannya stuck di tanda kutip.

"Saya mau mandi. Minggir dulu, Sayang—"

"Ikut."

Kedua mata Erden berhasil melebar. Bahkan tubuhnya menegang dan terperanjat kaget dengan perkataan spontan Aileen yang cukup percaya diri.

Aileen masih terlihat santai, bahkan menatap langsung wajah Erden lamat-lamat. "Ikut," ulangnya lagi.

Tanpa sepengetahuan Erden, telinganya sendiri sudah memerah. Panas.

Pulang-pulang, istri sudah minta jatah tiba-tiba.

"Kamu enggak punya hasrat or nafsu buat aku, kah? Katanya cinta sama aku, tapi, kok, kita enggak pernah lakuin itu? No need feel embarrassed, my man. You naked, I'll also naked too then," celoteh Aileen tanpa henti. Tentu saja tanpa malu juga.

Bingung caranya menanggapi istri kecil yang cukup bar-bar, Erden menutupi wajahnya sambil menjawab, "Kamu sendiri? Sudah cinta sama saya?"

Pertanyaan itu akhirnya membuat Aileen sadar. Benar juga. Selama ini Aileen belum begitu ada perasaan mendalam untuk Erden seorang.

Terdiam.

Erden melihat ke arah Aileen, kini mimiknya berubah seserius mungkin. "See? Itu alasan saya kenapa belum lakuin. Terus, saya juga tidak mau kamu mencintai saya dari rupa atau kekayaan saya, Alin."

"Dan... Saya yakin, kamu belum mendalami perasaan yang saya berikan padamu. My Redbean, please, see me as your husband in meaning of our pray."

Gadis itu termenung. Bagaimanapun juga, Erden masih serius untuk membicarakannya.

Telunjuk besar itu memainkan lesung pipi unik milik istrinya yang letaknya dibawah samping kanan-kiri bibir.

"My Redbean is pretty smart to know what I mean. Think about it slowly. I'll waiting."

Melihat Aileen yang masih termenung, Erden perlahan menunduk untuk menyamai tinggi mereka sebelum mengecup pipi kiri Aileen.

Tersentak, Aileen spontan menjauhkan diri dari Erden. Pipinya begitu cepat memerah.

Erden tersenyum puas. "Redbean..."

"Stop calling me that. Not my name."

"It's nickname for sure."

Perempuan itu mengerucutkan bibirnya kesal. Erden kembali mencium pipi Aileen lagi, sedikit membuat Aileen merinding.

Suami yang satu ini benar-benar suka physical touch.

"Saya mandi dulu. Nanti temani saya Isya'an sama tadarus Al-Qur'an," ijin Erden sebelum beranjak melangkah menjauhi Aileen sambil menahan senyum.

Setelah menunggu Erden selesai mandi, pria itu langsung memasuki kamar utama mereka, mendapati Aileen yang sudah mengenakan mukena di atas kasur.

"Enggak di mushola saja, Sayang?" tanya Erden lembut sembari mengenakan sarung di pinggang nya.

Lawan bicaranya menggeleng. "Di sini bisa, kan? Cukup luas buat bisa Sholat juga," sahut Aileen lagi dan hanya di angguk oleh suaminya.

Erden akhirnya mengambil dua sajadah dan menggelarkannya untuk dirinya dan satu untuk Aileen. Melihat gerak-gerik suaminya, Aileen turun dari kasur dan berdiri di atas sajadah yang sudah disiapkan oleh Erden.

"Siap, Sayang?"

Aileen mengangguk singkat, barulah Erden mengucapkan niat Sholat Isya sebagai imam dan bertakbir, diikuti oleh Aileen.

Setelah lima menit lewat, sang imam mengucapkan salam. Dan seperti biasa berdoa khusyuk, nan lama. Aileen mulai terbiasa dengan kebiasaan Erden yang berdoa cukup lama. Enggak ada kerjaan, mau tak mau, menemani dan menatap punggung kokoh pria di hadapannya dengan diam.

Lagipula kalau makmum meninggal tempat Sholat sebelum imam, rasanya kurang saja buat Aileen.

Sudah dua puluh menit berlalu, akhirnya Erden menyelesaikan doa nya. Hanya setengah doang. Kebiasaannya saat berdoa bahkan bisa berjam-jam!

Tangan besar itu mengambil Al-Qur'an dan membukanya. "Sudah satu minggu lebih saya belum pernah dengar kamu mengaji," ujarnya sambil membalikkan badannya agar bisa berhadapan dengan Aileen. "Sudah pernah khatam?"

"Sudah lah," balas Aileen cukup percaya diri.

Erden sedikit dibuat kebingungan dengan balasan percaya dirinya Aileen. "Iya, kah? Berapa kali?"

"Satu kali. Waktu SMA kelas tiga semester satu." Aileen kini justru cengengesan.

Melihat istrinya yang cengengesan, ia bisa maklumi, sabar. "Kalau sama saya, hafalan juga, ya? Ini perintah tapi juga keinginan saya pribadi."

"Loh? Kan aku enggak langgar apa-apa?"

"Nanti saya kasih hadiah kalau kamu hafal dan setiap setoran ke saya," ucap Erden cepat. Sogokan untuk istri nya, bahkan Aileen langsung merasa tertarik.

Senyum perempuan itu mengembang. "Apa hadiah nya?"

"Making love like you want previous..."

Aileen sontak terperanjat dan tertegun, sedikit malu. Bahkan kedua pipinya langsung memerah. "Eng—enggak! Enggak, enggak!" tolaknya.

"You naked, I'll also naked too then," Erden mengulangi kalimat Aileen sebelum, ia cukup puas mengerjai istrinya. Reaksi nya sudah di duga, Aileen semakin merasa malu.

"Bo—Bodoh, ah!" Aileen langsung bertingkah seakan-akan tak ingat. Menyambar Al-Qur'an dari tangan Erden, langsung membaca tulisan-tulisan atau lafal ayat-ayat tersebut.

"Al-fatihah dulu, Sayang. Kalau enggak, nanti saya terkam."






TBC

Hai, Canaies!
Seperti biasa, ty buat yang udah komen sama vote. Yang nyimak doang tapi enggak ngevote sama komen ada apa, ya???

Candaaa. Tapi serius, tinggal pencet bintang di pojok kiri bawah kalau enggak komen.

Any way, sadar banget kalo yg baca mulai dikit. Tbh, aku masih SMA dan kelas 12, jadi di real life cukup sibuk, kan? Enggak bisa kalo di kejar buat update.. ini alasan kenapa mulai jarang update, ya. Sudah harus tau mana yang di prioritas

Okeee, cukup segini dulu!

Satu lagi spoiler, ALDREEN sudah ada season 2 ya, tapiii blom aku publish (nunggu sampe ini cerita end baru ku publish)

Ada spoiler nya di ig ku ya, @ileen.boun

Udah ada 3 parts sebenernya! Enjoy!

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 59.7K 40
DON'T COPY MY STORY. FOLLOW SEBELUM BACA, YA. BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+] **** Kedatangan Characella kembali ke kota kelahir...
1.9M 55.5K 62
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
ZONLICHT By ray

Teen Fiction

13.9K 1.2K 18
Bunga matahari hidup bergantung pada sinar matahari. Jika sang sinar telah pergi, mungkinkah dia akan tetap bertahan? --- Shankara & Jovanka, sepasan...
1.7K 218 17
📑 Bagaimana jika Konoha memiliki dua Sharingan tunggal bukan hanya satu 👫Character hanya pinjaman dan sesungguhnya hak milik Masashi Kishimoto ⚠️Wa...