Hai Hai kembali lagi dengan cerita masked girl
Jangan lupa buat vote dan komen ya
Happy reading
•°•°•°•°•°•
"Kemungkinan besar hari ini papa bakal keluar kota untuk beberapa hari" Ucap Arya membuka pembicaraan.
Seluruh anggota keluarga hanya bisa menganggukkan kepala "pah aku mau beli mobil ya? Aku mau nya bawa mobil sendiri tanpa harus make sopir"ucap lena dan Arya hanya mengangguk pelan.
Lena menutup mulutnya " Papah beneran mau? "Tanya lena antusias dan Arya kembali mengangguk. Lena pun memeluk Arya. " Makasih papah ku sayang "lena pun berterima kasih lalu kembali melanjutkan makannya.
" Pah zera berangkat ya"pamit zera mencium tangan Arya dan berlalu pergi menuju ke garasi.
Zera pun naik ke atas motor sport nya lalu menancapkan gas motornya meninggalkan pekarangan rumahnya dengan tujuan kesekolah.
Butuh beberapa menit motor zera pun akhirnya sampai di halaman sekolah nya dan memarkirkan motornya di parkiran khusus motor.
Bertepatan dengan dua motor sport hitam yang baru saja datang "Hai zera" Sapa Brian saat melepaskan helm full face miliknya.
"Oh Hai Brian" Balas zera lalu berjalan mendekati Brian namun tangannya tiba-tiba saja ditarik dari belakang membuatnya menoleh ke belakang. Oh ternyata pelakunya adalah azka.
Zera menatap polos wajah azka yang tengah menatap tajam dirinya "kamu kenapa? Lagi badmood ya? " Tebak zera dengan senyuman manis nya lalu mengeluarkan permen susu rasa coklat dari kantung seragamnya.
"Nih buat kamu biar gak badmood lagi" Ucap zera membuka bungkus permen tersebut dan mengarahkannya ke mulut azka "ayo mulut dibuka dong" Gerutu zera dengan wajah cemberut nya.
"Gue gak terlalu suka permen" Jelas azka membuat zera menghembuskan nafas panjang "yah padahal aku udah baik loh mau kasih kamu"
"Buat aku aja" Ujar Brian yang berada dibelakang mereka. Dengan cepat azka langsung memasukkan permen itu ke mulutnya "aku suka kok, tadi cuma becanda aja" Ucap azka lalu merangkul bahu zera meninggalkan Brian yang menatap bingung dirinya. Aneh.
•°•°•°•°•°•
Zera berjalan sendirian menuju ke kantin melewati koridor sekolah yang biasanya begitu banyak siswa-siswi yang berlalu lalang kini begitu sepi tanpa seorang pun selain zera.
Namun tiba-tiba saja kakinya di cekal dari belakang hingga membuat nya tersungkur "hahaha Hai ketemu lagi yah kita" Ucap rana melambaikan tangannya.
Rana pun menjengkok dihadapan zera "aku kan udan peringkatin kamu buat jangan deket deket sama azka kan? Tapi kenapa kamu masih deketin dia JALANG?! " teriak rana begitu menggelegar. Dan juga tangan rana tak tinggal diam melainkan ia menarik rambut zera kuat hingga beberapa helai rambutnya jatuh berguguran.
"Lepasin anjing!!" Teriak zera sembari terus menerus mencoba melepaskan cengkraman rana pada rambut nya "priss, kia cepetan" Perintah rana tak menghiraukan zera yang terus memberontak.
Prissa dan kia pun berjalan mendekati zera dan mulai mengikat tubuh zera di sebuah kursi meskipun itu sangat sulit karena zera terus memberontak meminta untuk di lepas kan.
"Haha cepet bawa dia di gudang sekolah jangan sampai ada yang liat dan tinggal kan dia disana biar kan dia bermain main sebentar bersama teman lamanya" Ucap rana lalu menggumpal kan kain lalu mengikatnya di mulut zera agar ia tak bersuara.
Zera terus memberontak saat dirinya dibawa oleh kia dan prissa menuju kegudang sekolah nya. Namun sedari tadi hati zera terus merasa tidak enak. Apa maksud dari bermain main sebentar dengan teman lamanya?
Setelah sampai digudang prissa dan kia pun pergi meninggalkan nya sendiri "bye baby" Ucap kia lalu mengunci pintu nya.
Suasana disini begitu sepi tak ada suara sama sekali dan hanya ada suara jangkrik disini juga begitu gelap hanya ada satu lampu namun lampu tersebut tak dapat menerangi seluruh gudang yang begitu luas ini.
Namun tiba-tiba saja seseorang dengan pakaian serba hitam muncul dari balik kegelapan tersebut dengan membawa sebuah balok besar ditangan nya.
Mata zera seketika melebar melihat nya "K-kamu s-siapa? " Tanya zera begitu gugup saat orang tersebut tertawa lalu melepaskan masker yang dipakainya.
"R-rian? Aku mohon jangan apa apain aku" Mohon zera dengan wajah panik dan juga peluh yang mulai mencair membasahi dahinya.
Rian tak menjawab ia hanya berjalan mendekati zera dengan wajah datar "kita hanya akan bermain main sebentar sayang ku" Ucap rian lalu segera melumat bibir zera dengan begitu ganas.
Setelah itu rian menatap wajah zera yang sedang menghirup udara dengan rakus akibat ulahnya.
Rian pun mengeluarkan pisau lipat dari kantung jaketnya "gak rian gue Mohon" Mohon zera dengan nada lemah karena ia masih sesak akibat ulah rian.
Rian tak menjawab ia malah mendekat dan mulai menggoreskan pisau itu dikulit mulus zera hingga membuat darah mengalir "ARGHH!! RIAN BERHENTI GUE MOHON" teriak zera namun tak dipeduli kan oleh rian yang terus membuat luka dilengannya.
Merasa belum puas rian pun beralih menatap balok ditangan nya dengan senyuman menyeramkan nya.
"Gak rian" Mohon zera terus menerus luka luka yang baru saja dibuat rian itu begitu perih dikulitnya.
Bruk
Bruk
Bruk
Tubuh zera terpental jauh dengan kursi yang hancur dan tali yang terlepas akibat.
Bruk
Suara tubuh zera saat menghantam keras tembok yang berada dibelakangnya dan kepalanya yang mengeluarkan darah yang begitu banyak hingga menggenang dilantai gudang yang dipenuhi oleh debu itu.
Rian pun kembali mendekati tubuh zera yang sudah tak berdaya itu. Rian tersenyum sinis "ini semua gak sebanding sama kehidupan gue setelah mama gue gak peduli sama gue. Dan itu semua karena lo BANGSAT!! " Bentak rian lalu pergi meninggalkan zera yang sudah lemah tak bertenaga itu.
"R-rian g-gue mohon s-sam a lo j-ja ngan ka ka-yak g-gini. L-lo bis-a kok ngabisin g-gue sek-arang j-juga a-asal se-telah i-in I lo b-erubah ja-di r-rian yang g-ue k-kenal d-dulu" Ucap zera dengan terus berusaha mempertahankan kesadaran nya.
Rian pun menolehkan kearah zera lalu tersenyum sinis "gue gak bakal puas liat lo mati sebelum lo tersiksa lebih dari ini" Ucap rian lalu benar-benar pergi dari sana.
Mata zera pun akhirnya tertutup karena tak bisa menahan rasa sakit ditubuhnya bersamaan dengan itu pintu gudang akhirnya terbuka.
"Zera!! " Teriak Viona dan ella bersama saat mendapati sahabat nya yang pingsan dengan kondisi yang mengenaskan.
"Kalian temuin zera? " Tanya aska yang baru saja datang. Dan seketika matanya membulat "aska cepet bantuin ka" Teriak ella membuat aska mengangguk dan berlari menggendong tubuh zera.
Aksa membawa tubuh zera menuju kemobilnya "bertahan ya ra" Bisik ella pada telinga zera.
Aksa menjalankan mobilnya dengen kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit.
•°•°•°•°•°•
Gimana adegan nya? Sorry ya kalau kurang memuaskan pas di adegan kekerasannya
Soalnya aku juga belum terlalu bisa di adegan gitunya, bisa sih cuma gak semenarik itu
Nanti deh aku usahain lebih dari itu bahkan nanti aku bunuh deh sekalian salah satu tokohnya biar adegannya kekerasan nya bagus gimana?
Pilih tokoh favorit kalian
Zera?
Azka?
Aksa?
Ivan?
Ella?
Viona?
Rian?
Dijawab ya
See you're