"Kepala gue sakit, gara² baca buku" ucap Hana memijat kepalanya, niatnya belajar tapi yah baru membaca beberapa paragraf, kepalanya sudah berdenyut.
"Rumi kok belum pulang yah?" Ucap Hana, karena tahu jika Rumi tak mengikuti eskul apapun di sekolah.
Hana mematikan lampu meja belajarnya, menutup buku nya dan lergi ke dapur untuk memasak mie.
BRAK
Hampir saja panci untuk merebut air yang di pegang Hana,tidak terbang ke wajahnya sendiri karena kaget
Rumi datang dengan gerasak gerusuk, Hana menghampiri Rumi, drngan tangnya masih membawa panci.
Saat ini Rumi merebahkan tubuh nya itu dengan keadaan telungkup di kasur.
"Ada apa? Lu masih waras kan" ucap Hana mrnatap tingkah Rumi
"Haannaaaa" ucap nya setelah menoleh menatap Hana dengan wajah memelas.
Rumi memebetul kan posisi, menjadi duduk.
"Kenapa lu?" Ucap Hana
Terlihat bibir Rumi sudah tertarik kebawah, terlihat ingin menangis.
"Gue pas pulang sekolah, liat kak Kevin sama perempuan" ucap Rumi dengan wajah sesedih mungkin
"Bisa aja itu mama nya" jawab Hana
Rumi menggelengkan kepala dengan tidak terima
"Enggak, gue yakin perempuan itu bukan mama nya"
Setelah Rumi mengatakan itu, hanya ada keheningan di antara mereka berdua.
"Hana, lu bantu gue yah" ucap Rumi memegang tangan Haan dengan tatapan memohon
"Enggak bisa, gue enggak mau" tolak Hana dengan cepat, Hana cukup trauma untuk ikut campur masalah cinta² begitu, takut² berakhir seperti kinan yang membencinya.
"Ayolah, bantu gue yah" ucap Rumi dengan nada suara sesedih mungkin
"Ke Riana aja" jawab Hana
"Dia bener2 lagi sibuk banget akhir² ini, chat gue dari kemarin aja belum di baca²" ucap Rumi agar Hana menghasiani nya
Hana menghela nafas nya, ia tak mau berurusan masalah seperti ini.
"Lu mau gue gimana?" tanya Hana dengan terpaksa
Rumi tersenyum lebar, cukup terlihat seram.
"Lu cuman temenin gue aja, buat cari tau kalau Kak Kevin selingkuh apa enggak" ucap Rumi
Melihat Hana yang tak minat mendengar rencana nya, Rumi tersenyum karena memiliki ide.
"Tenang aja, lu cuman temenin gue aja masalah ongkos dan segala macem, biar gue yang urus" ucap Rumi dengan ekspresi mencoba menyakinkan
"Yaudahlah, gue mau masak mie dulu" ucap Hana dengan pasrah, lalu pergi kedapur untuk memasak mie.
Hana bisa mendengar suara Rumi berteriak kesenangan, tapi Hana tak memperdulikannya karena perutnya cukup lapar sedari tadi.
~•••~
Malam hari pukul 8 malam
Di asrama laki², tepatnya di kamar Delvin dan Juna.
Delvin, Agus, Cio dan Tomy. Mereka ber empat tengah serius menonton film horor, mereka berkumpul duduk di kasur Juna yang dekat Jendela.
"Nanti hantu nya keluar enggak?" tanya Tomy memeluk Agus
"Penakut lu, ini cuman film doang Juga" ucap Agus ke Tomy dengan sok berani, karena tanganya mencengram sedikit kaos Cio.
"Berisik kalian berdua" ucap Cio yang kesal karena kosentrasi menonton nya terganggu
"Siapa sih yang ngajak nonton horor?" ucap Delvin yang sedari tadi kalem, meledek Agus.
"Aduuh² hantu nya muncul enggak itu?" ucap Agus menutup matanya karena adegan film horor semakin menegangkan, apalagi kodisi lampu kamar sengaja dimatikan dan hanya menggunakan lampu tidur milik Juna.
"Itu bocah belum balik² juga" ucap Delvin yang membicarakan Juna, matanya menatap jam tangan milik nya
"Nanti juga balik" ucap Tomy yang menyelimuti kepala sampai kaki pakai selimut Delvin
Mereka menetap leptop Delvin yang menayangkan film horor dengan ekspresi tegang
"Gue inget setelah adegan ini, enggak lama lagi hantu peyot muncul" ucap Tomy yang sudah pernah nonton filmnya
"Jangan spoiler lu" ucap Cio dengan nada kesal memukul kepala Tomy pelan
"Bentar lagi kayaknya" ucap Agus menatap layar leptop hingga menyipitkan matanya karena takut terkena jumpcare
Hingga pada saat adegan di film saat pemeran pembantu dan pemeran utama berada di alam roh, mendatangi suatu ruangan penuh mayat yang ditutupi kain, hingga pemeran pembantu menatap menekin yang memakai gaun hitam,saat itu hantunya tiba² muncul.
Mereka ber empat berteriak kaget, hingga mereka saling memeluk satu sama lain.
BRAK
Suara pintu kamar tiba² terbuka, tentu jelas mereka daubel keget lalu berteriak karena melihat sosok yang berdiri di ambang pintu.
CLIK
Lampu kamar menyala, Juna menatap mereka heran kaenapa berteriak seperti itu
"Yaelah lu mah Jun" ucap Agus melempar bantal ke arah Juna untungnya tak kena
"Gue kira hantu di film muncul di dunia nyata" ucap Cio tak kalah kaget hingga menjambak rambut Delvin di sebalahnya
Juna menatap mereka yang duduk di kasurnya yang kini berantakan tak kendali, Agus yang peka segera mematikan lampu tidur milik Juna dan menutup leptop Delvin
"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Juna yang baru saja pulang sekolah
"Kita lagi nonton film horor" jawab Tomy
"Yudah yuk balik" ucap Tomy menggaplok Cio dan Agus untuk segera kembali ke kamar masing²
Sebelum pergi mereka merapihkan sisa makanan dan juga kasur milik Juna. Dan sekarang hanya ada Delvin dan Juna
"Mau makan?"tanya Delvin
"Saya sudah makan" jawab juna menaruh tasnya di meja belajar miliknya dan mengeluarkan banyak buku dari dalam tas nya
"Gue baru aja beli beberapa cemilan, ada di kulkas, lu kalau mau ambil aja se mau lu" ucap Delvin mengambil leptopnya dari kasur Juna
"Terimakasih" jawabnya
Delvin menganggukkan kepalany, ia duduk di kasurnya dan memainkan leptop
"Ngomong² lu mau minta apa ke Hana, kalau lu menang?" tanya Delvin bertanya iseng²
"Saya belum memikirkan nya" jawab Juna mengambil handuk lalu masuk kedalam kemar mandi.
~•••~
Tak terasa 1 bulan sudah berlalu, dan 2 minggu lagi kegiatan kemah pramuka akan di adakan, sekolah sibuk menyiapkan acara tersebut.
- Di kelas Ipa 1 B-
"Guys, yang belum, ngumpulin surat ijin orang tua, sekarang terakhir" ucap Agus ke temen² kelas nya
'Untung gue inget buat minta ttd bibi' batian Hana yang lega, karena dia sudah mengumpukan ke Agus
TING TONG
Suara terdengar dari speaker yang ada di kelas
Kepada semua murid, untuk segera kumpul di aula, karena akan ada pengarahan dalam kegiatan kemah, Terimaksih atas perhatian nya
"Nah guys, ayo kumpul" ajak ke teman² kelas nya agar segera pergi ke ruang Aula sekolah
Semua murid dari kelas 1-2 dari semua jurusan sudah berkumpul di aula, kecuali murid kelas 3 yang tidak ikut karena fokus dengan ujian kelulusan yang nanti dihadapi.
Pak Dika menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat camping dan hal yang tidak boleh di lakukan.
Setelah selesai, para murid kembali keliar aula untuk kembali ke kelas masing².
Hana berjalan seorang diri menuju kelas nya, karena tadi sempat mampir ke toilet dahulu
"Hana, jangan lupa nanti sore" ucap Rumi yang tiba2 muncul di belakangnya
"Lu mah, bikin kaget gue aja" ucap Hana kesal
"Iyah², tenang aja" jawab Hana
Rumi mengajaknya untuk mengintai kegiatan Kak Kevin setelah pulang sekolah
"Oke, bye" ucap Rumi melambaikan tangan nya, lalu berlari menuju kelasnya
-Sore hari-
"Yang gue tau hari ini, Kak Kevin ada eskul baket" ucap Rumi berjalan penuh semangat
Hana berjalan di belakang Rumi, sesekali menikmati es cream yang Hana beli
Hingga, Rumi dan han sampai di depan lapangan basket, telrihat Kevin asik bermain basjet bersama teman satu eskul nya
"Tuh, kan gue bener" ucap Rumi merasa senang ucapanya benar
Rumi melihat Kevin dna teman²nya bermain basket seperti biasa, tanpa adanya perempuan disana satu pun
"Gue yakin, perempuan yang waktu itu gue liat dia sekolah disini juga" ucap Rumi
"Udahlah, lu jangan salah paham bisa aja itu temen satu eskulnya" ucap Hana yang tak mau ribet
"Enggak² pasti ada sesuatu nih" ucap Rumi tak mau kalah
"Woy Juna" panggil Kevin saat Juna sedang lewat
Hana dan Rumi kaget saat Kevin tiba2 memanggil Juna, karena Rumi takut Kevin melihat nya sedang main detective an
"Ayo gabung main" ajak Kevin
"Saya sibuk" jawab Juna, lalu matanya tak sengaja melihat Rumi dan Hana yang tengah mengintip mereka
Rumi mengode untuk Juna pura² tak lihat saja
"Jangan bilang lu takut yah" tantang Kevin
"Baiklah" ucap Juna menaruh bukunya di tempat duduk penonton yang ada di lapangan basket
"Yang bisa masuki bola terbanyak di ring, dalam waktu 10 menit, dia menang" ucap Kevin yang tahu jika Juna tak bisa bermain terlalu lama
Juna menyanggupinya dengan tenang teman² Kevin menepi dan duduk di kursi penonton untuk melihat.
"Lu tau, Juna itu jago main basket, gue penasaran siapa yang menang" ucap Rumi ke Hana yang telrihat tak peduli
"Gue enggak tanya, dan enggak peduli" jawab Hana
Rumi melihat Kevin dan Juna bertanding satu lawan satu, untuk memasukkan bola basket ke dalam ring
"Sisa 4 menit, 8-8 sama" ucap teman Kevin bernama Jerry
"Hana, Rumi. Kalian belum pulang" tegur Delvin yang kebetulan lewat di belakang kedua orang ini
Suara Delvin cukup kencang, hingga orang yang sedang bermain di lapangan nakset terhenti dan menatap sumber suara
"Hussttt diam, mulut lu ini yah" ucap Rumi yang kesal menggaplok mulut Delvin, karen takut ketahuan.
Delvin mengelus mulutnya dengan tatapan bingung, nuatnya hanya menyapa kenapa di omelin.
"Eh Riana, liat noh" ucap Hana menoel-noel pundak Rumi yang tengah mengomeli Delvin
Rumi menatap Hana bingung, jadi Hana mengode untuk menatap kearah depan disana Kevin tengah melambaikan tangnya dengan tersenyum ramah
Rumi tersenyum dengan canggung karena tindakan nya dalam mengintip, ketahuan.
"Emang kalian lagi ngintip, Kak Kevin" tanya Delvin yang tak belajar dair kesalahanya
Dengan cepat Rumi mengunci leher Delvin dengan tangan nya, sambil terus menatap kevin yang tersenyum bingung.
"BYE KAK" ucap Rumi sedikit kencang dengan diirnya yang masih mengunci leger Delvin, dan membawa bicah itu pergi.
Hana yang tak mengert dengn situasi, mengikuti Rumi
~•••~
"Gue malu banget" ucap Rumi duduk di kantin
Delvin terlihat bingung sambil tanganya terus mengelus leher yang menjadi korban
"Kenapa dia?" tanya Delvin Ke Hana
"Oh, Dia-" ucapan Hana terhenti saat melihat tatapan tajam Rumi yang memintanya diam
"Yaudahlah, gue mau balik ke asrama, buat apa juga lu bawa gue kesini" ucap Delvin lalu pergi, telrihat laki2 itu maish kesal.
"Karena Delvin, gue jadi enggak tau siapa yang menang"
Rumi penasaran mengenai pertandingan tadi
"Terserah lu aja deh yah, gue balik dulu" ucap Hana yang sudah merasa lelah menemani Rumi
"Hana tunggu dulu"
"Apa?"
"Gue pinjem 10 ribu yah" ucap Rumi tesenyum manis
"Yaudah nih"
Hana memberikan uangnya, Rumi snagat senang karena bisa membeli Bakmi di kantin.
Hana pergi dari kantin, berjalan menuju asramanya, bagiamanpun dia harus menyiapkan barang² untuk di bawa kegiatan kemah.
-2 minggu kemudian-
Semua murid kelas 1-2 sudah bersiap di lapangan sekolah dengan pakaian pramuka mereka, tak lupa tas besar yang mereka bawa
"Anak² perhatikan, kita kemah selama 2 hari 1 malam, kalian akan di buat per kelompok pada semua jurusan, apa sudah dapat kelompok semua?" tanya Pak Dika
"Sudah Pak" ucap para murid dengan serempak
Para murid berdiri berbaris dengan kelompok mereka masing² yang berisi campuran kelas dan jurusan, dan setiap kelompok memiliki satu guru penanggung jawab.
"Bagus, semoga perjalan kita lancar hingga selesai, lalu patuhi peraturan yang ada disana" ucap Dika
Beberapa menit kemudian, para murid dan guru masuk kedalam beberapa bus yang sudah di pesan sekolah.
Satu bus terdiri dari dua kelompok, maisng kelompok berjumlah 22 orang dan 1 pembimbing.
Hana berbeda kelompok dengan Rumi dan Riana, begitupun tidak satu bus. tapi sialnya di satu kelompok dengan musuhnya itu.
"Hana, mau keripik?" tanya Desti anak jurusan Ips kelas 1, teman sekolompok dan duduk disebelahnya di dalam bus
"Waahh keripik pisang" ucap Hana senang
"Iyah, mama gue buat, masih ada lagi. Nanti kita makan pas sampai aja yah" ucap Desti dengan semangat
Hana baru mengenalnya, tapi seprtinya Desti menyukai makanan sepertinya.
"Kripiknya enak, mama lu hebat banget" puji Hana setelah memasuki beberapa irisan keripik pisang kedalam mulutnya.
"Gue mau dong" sahut Bunga yang satu kelompok dengan Hana
"Nih, ambil aja" ucap Desti menyodorkan plastik berisi kripik pisang
Bunga mengambil cukup banyak kripik itu, membuat Hana menatapnya seperti orang kelaparan.
"Enak²" ucap Bunga menunjukkan jempolnya
"Anak² perjalanan memakan waktu 5 jam" ucap Bu Nia sebagai guru pembimbing kelompok Hana.
"Juna, lu mau ini gak?"tanya Bunga menawarkan kacang almond
Bunga berdiri menatap ke arah belakang
"Enggak" jawab Juna
"Bunga, gue minta dong" ucap Jonathan yang duduk di sebelah Juna
"Enggak boleh, ini cuman buat Juna aja" tolak Bunga lalu duduk kembali
Hana menyumpal telinganya dengan Aerphone yang mengalunkan musik kesukaan nya.
"Musik apa itu?" tanya Desti penuh penasaran
"Coba lu dengerin aja" ucap Hana menaruh sebelah Aerphone nya ke telinga Desti
"Lagu nya enak" ucap Desti
Hana menganggukkan kepalanya, lama² matanya terasa mengantuk.
Saat ini Bus sudah sampai di tempat kemah, Para murid satu persatu turun dari bus
"Hana bangun, bangun" ucap Desti memukul pelan pipi Hana gar bangun dari tidurnya
"Udah sampai?" Tanya Hana dnegan mata khas ornag bangun tidur
"Udah, ayo turun" ucap Desti
Mereka berdua turun dari bus, Hana kaget menatap sekeliling karena pembandnagan penuh dengan warna hijau, satu kata 'indah'
Bu Nia dan Pak Rijal meminta para ketua kelompom untuk mrngabsen terlebih dahulu teman² nya.
~•••~
Para murid laki² sedang sibuk membuat tenda yang sangat panjang agar muat banyak.
Dan para anak perempuan di tugaskan untuk mengumpulkan persediaan makanan dan persiapan untuk memasak.
"Berarti kita enggak mandi dong?" tanya Riana
"Jelas enggak, emang lu liat toilet disini" jawab Hana
"Kalau mau paling di sungai, kata Pak Rendy disini ada beberapa sungai" sahut Dewi
"Seram deh, kalau masuk kedalem hutan" ucap Riana
"Ada pembatasnya jadi enggak akan masuk ke hutan dalam kalau lu enggak lewatin batasan yang di tandai Pak Rendy" ucap Mega ikut menyahut.
Hana menatap murid laki2 yang masih sibuk mendirikan tenda di bantu beberapa guru.
"Setau gue nanti malem ada kegaitan jerit malem" ucap Desti
"Apa itu jerit malem?" tanya Hana tak tahu apa²
"Jangan bilang kita di minta jejeritan pas malam hari" tanya Hana lagi dengan wajah menyelidik, memastikan pikirannya itu tak benar.
"Hahaha, kita hanya akan di minta untuk menyelesaikan misi sesuai arahan, semacam itu lah" jawab Desti setlah puasa tertawa
Hana merinding, tak bis membanyakan bagaimana jika terjebak di hutan.
"Anak², tunda dulu kegiatan kalian. Kita akan melangsungkan upacara pembukaan" ucap Dika mengencangkan suaranya
Upacara pembukaan berangsung dengan baik dan lancar.
Lalu tenda kemah sudah di bedirikan semua untuk nanti mereka tempati.
Sekarang, setiap kelompok tengah memasak nasi dengan peralatan yang mereka bawa.
"Belum matang kayaknya" ucap Bunga menatap nasi yang tengah di masak
"Tunggu sekitar 1 jam an" ucap Hana yang terbiasa memasak.
"Laki² pergi kemana?" tanya Sera, sekolmpok dengan Hana dan seniornya, anak jurusan Ipa kelas 2A
Sera dan beberapa teman dari kelompok lain, membereskan tenda yang akan tempati.
"Lagi ambil kayu sama Pak Rendy dan Pak Dika, buat acara api unggun nanti malem" jawab Bunga
Jadi laki2 dan perempuan enggak tidur bareng stau tenda, tentu di pisah.
Para perempuan satu tenda campiran dengan kelompok lain, begitupun dengan laki².
Jadi mereka tidak memasak di depan tenda biar tak menganggu, dan mencari bagian tempat lain.
"Sosisnya awas gosong" ucap Sera kepada Hana yang sedang mengoseng bakso² an, sosis
"Sip kak, tenang aja" Hana menunjukkan jempol nya.
Rumi tengah memecah kan terlur di mangkuk kecil, untuk di jadikan telur dadar.
"Kak Sera, satu kelas dengan kak Kevin kan" tanya Rumi sambil mengocok telur ayam yang berada di dalam mengkuk.
"Iyah, ada apa?" tanya Sera
Riana dan Desti, sibuk memotong bawang² an
"Enggak, hanya saja Rumi sering bertemu dengan nya" ucap Rumi tersenyum malu
"Hati² dengan nya, dia itu playboy" jawab Sera
Rumi terlihat Shock dengan ucapan kakak kelas nya ini
"Playboy gimana yah kak?" ucap Rumi pura² tak mengerti
"Dia suka sekali menggoda murid perempuan apalagi adik kelas, dan Dia enggak pernah serius, lu hati² aja jangan sampai suka sama Kevin" ucap Sera
Hana sedari tadi menguping, ia menaruh sosis dan bakso yang sudha matang kedalam mangkuk.
"Riana gue udah selesai, telurnya bisa di masak" ucap Hana
Riana menganggukkan kepalany, Hana menatap Rumi yang seperti kehilangan jiwa nya, ehem memang terdengar lebay, tapi memang terlihat seperti itu.
"Rumi udah beres belum kocok telurnya lama banget lu"tegur Hana
"Oh iyah Sorry, ini udah beres" ucap Rumi memberikan mangkuk berisi kocokan telur ke Riana.
Rian menambakan bawang kedalam kocokan telur
"Mau masak mie enggak?" tanya Sera
"Nanti malem aja kak, ini aja udah cukup" ucap Desti
"Gue mau cuci tangan dulu" ucap Rumi lalu pergi
Hana tahu jika Rumi sekarang sedang overthiking jadi dia segera berjalan mengikuti Rumi, takut² anak itu nekat, kan tak ada yang tahu, Yah kan.
~•••~
-Malam Hari-
Acara api unggun di mulai dengan tenang dan tertib.
Setelah acara api unggun dan pertunjukan selesai, para murid duduk melingkar dan bernyanyi².
"Anak² sekarang sudah jam 9 malam, kalian bersiap lah untuk tidur, bapak ingin jam 10 malam kalian semua sudah tidur, karena nanti tengah malam kita ada acara Jerit malam" ucap Dika
"BAIK PAK" ucap para murid
Para murid bubar menuju tenda mereka, untuk persiapan tidur.
Di dalam tenda, terlihat Hana tengah mencari cemilan di dalam tas nya.
"Cari apa?" tanya Riana
Untungnya, Hana satu tenda dengan Riana dan Rumi meski beda kelompok.
"Cemilan gue ada yang hilang" ucap Hana terlihat panik
"Kok bisa hilang, lu lupa bawa kali" ucap Riana
"Gue inget banget gue bawa, soalnya tadi bus juga gue makan cemilan gue, dan gue liat cemilan gue masih banyak di tas" ucap Hana menjelaskan panjang lebar
Tiba² Hana memeluk tangan Riana dengan wajah takut
"Apa hantu di sini yang ambil yah" ucap Hana
"Riana Hana, ayo makan mie rebus" ajak Sera di depan pintu tenda yang masih di buka
"Udah makan mie aja" ucap Riana menatap Hana
"Aduuh, gue memang pinter" ucap Hana tiba2 menepuk keningnya sendiri dan Riana menatap temannya ini heran
"Kenapa lu?" ucap Riana tetap bertanya
"Hehehe"
Hana tertawa menatap Riana, tentu Riana takut, karena takut jika bocah di depan ny ketempelan
"Gue baru inget kalau cemilannya udah masuk ke perut, hehehehe" ucap Hana dengan malu²
"Gue udah enggak kaget lagi" ucap Riana dengan wajah datar karena menahan diir untuk tak mencubit pipi Hana
Dan saat ini, Hana dan teman satu tenda nya, kini tengah menikmati mie rebus, di dalam tenda.
"Memang benar jika dingin begini, enaknya makan yang hangat plus pedas" ucap Risa, bendahara osis jurusan Ipa kelas 1E
"Rumi, mie nya bisa mengembang " ucap Riana berbisik ke Rumi yang hanya menatap mangkuknya
"Permisi, apa disini masih ada makanan, Jonathan sakit perut karena telat makan" ucap juna yang tiba² datang
"Gue ada roti" ucap Bunga antusias
Bunga memberikan Juna 3 roti,ukuran nya cukup besar
"Ini terlalu banyak" ucap Juna
"Enggak papah, sisa nya buat lu makan aja" ucap Bunga tersenyun genit
Juna segera pergi dari tenda itu setelah mengucapkan terimakasih.
"Genit lu" ucap Risa ke Bunga
"Terserah mulut gue dong" jawab Bunga
Hana hanya memerhatikan tanpa berniat berbicara apapun karena mulutnya sibuk menguyah.
"Hana lu tau enggak, ada rumor tentang lu baru² ini?" tanya Desti dengan menatap wajah Hana dengan serius, ckup membuat Hana penasaran dan berfikir, ada apa neh?
Meski begitu mulutnya tak berhenti untuk menguyah mie
"Rumor apa? Gue rasa enggak pernah buat ulah yang terlalu gila deh" ucap Hana befikir lalu memasukkan kembali satu gigitan besar mie kedalam mulutnya
'Dia enggak sadar diri' batin Riana menatap Hana yang sedang berpura-pura berfikir biar terlihat sedang berfikir.
"Rumor ini tersebar di sekolah kemarin, bahkan gue yang anak IPS aja tau" jelas Desti
"Apa itu?" tanya Hana bingung
"Kakak inget sekarang" tiba² Sera buka suara
"Kakak juga udah denger, jadi lu yang nama nya Hana yang di omongin satu sekolah" ucap sera menatap Hana
Hana bingung, mereka ini sedang membeicarakan apa sih.
Jangankan berita rumor begini, hal apapun yang terjadi di sekolah aja dia tak peduli, selain menganai makanan.
"Lu lagi deket sama Juna anak kelas akselarasi itu kan?" Ucap Desti tiba²
UHUK UHUK UHUK
UHUK UHUK UHUK
Hana merasa hampir kehilangan nyawa karena tersedak karena tangah asik memakan mie.
"Gila lu, uhuk uhuk" ucap Hana seweot sambil di iringi batuk
"Hana, minum dulu minum" ucap riana membuka kan tutup botol minum milik nya dan memberikan ke Hana yang masih batuk²
"Aduuh, sorry" ucap Desti tak enak sambil menepuk-nepuk pundak Hana agar batuknya reda
Aedangkan Bunga dia terbongong bagikan patung tak bernyawa
"Lu dapet berita aneh dan enggak jelas itu dari mana sih" ucap Hana setelah minum air dan batuknya reda
"Satu sekolah udah tau" ucap Sera
"Bahkan mereka juga tau kalau lu sama Juna itu kayak tom and jerry, makanya jadi booming setelah melihat kalian terlihat akur" jelas Sera
Hana shock, bahkan sera yang notabe adalah kakak kelas saja tahu, berarti rumor bodoh itu di ketahui satu sekolah
"Bebeb Juna gue" gumam Bunga mengsedih
"Gue bakal cari orang yang pertama kali menyebar rumor tak berkelas itu, dan memukulnya hingga bonyok" ucap Hana lalu bangun dari duduknya berjalan pergi
Bersambung..