Our Light S2

By novel05

137K 15.8K 2.5K

Disini kita akan menanti kisah baru Haechan yang tak usai. Haechan kembali ke dalam grup NCT dengan identitas... More

Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42 End
Extra Part - 01
Extra Chap - 02
Extra Chap 03
Extra Chap - 04
Extra Chap Part 05
Extra Chap Part 06
Extra Chap Part 07
Extra Chap Part 08

Part 37

1.7K 261 17
By novel05

BRAK/BRAK/BRAK

Yoojin berjengit dan menatap horor pada Haechan yang sibuk membanting barang dimana-mana. "Yoojin oppa, kita harus bagaimana?" Tanya salah seorang staf yang menatap takut pada Haechan.

"Biarkan saja, kalian mau apa memang" sahut Yoojin malas, "menegurnya sama saja mencari masalah dengan 19 orang sinting" lanjut Yoojin.

Prang

Yoojin berjengit saat melihat gelas kaca yang terjatuh, "AH, APA LAGI SIH INI, DASAR GELAS BODOH TIDAK PUNYA MATA" bentak Haechan pada setiap gelas yang sudah berubah menjadi pecahan kaca.

"Tinggalkan saja Haechan, tinggalkan" ujar Yoojin menenangkan Haechan.

"Tapi kaca-kaca itu...." ujar Haechan.

"Tidak apa" jawab Yoojin sembari tersenyum.

Haechan mengangguk sembari mengambil kunci mobil milik Jaemin, "bilang pada Jaemin kalau aku akan membawa pulang mobilnya" ujar Haechan dan Yoojin pun mengangguk.

Brak

Hanya lima menit setelah kepergian Haechan, seluruh member dream dan Ilichil masuk ke dalam ruang tunggu. "HAECHAN MANA" teriak Renjun saat ia tidak melihat kekasihnya di manapun.

"Pulang duluan" sahut Yoojin.

"MWO, DENGAN SIAPA?" tanya Jisung.

"Sendiri, ia membawa mobil Jaemin juga" jawab Yoojin.

"Aish"

"Ganti setiap pakaian dulu sebelum pergi menyusulnya" ucap Yoojin mengingatkan. Setelah itu satu persatu membuka baju dan mengganti pakaian mereka dengan cepat.

"Kami akan pulang sendiri" ujar Taeyong sebelum berlari keluar bersama dengan yang lain. Yoojin nampak tidak peduli, dilarang juga percuma bukan. Lagipula memang enak mereka semua mendapat amukan seperti ini, biar sadar kalau sudah berbuat salah.

*

Sedangkan Haechan tengah memacu mobilnya dengan kecepatan penuh, ada satu tempat yang ingin ia datangi segera. Rumahnya, untuk bertemu dengan putra dan putrinya. Awalnya tadi ia masih berpikir untuk pergi melihat dua orang staff yang tadi menghinanya, kedua orang itu tentu tidak akan Haechan lepaskan dengan mudah. Orang-orang Giselle telah Haechan perintahkan untuk memberikan mereka pelajaran, namun belum juga ia mengunjungi orang-orang itu ia malah mendapat pesan yang membuatnya terkejut.

Ckiiit / Brak

Haechan langsung berlari cepat menuju rumahnya, dan ia harus tercengang dengan para pelayan yang dalam kondisi tidak sadar. Hanya meski mereka tidak sadar, Haechan yakin kalau para pelayannya baik-baik saja.

"AKIKO-HIKARI" teriak Haechan keras memanggil kedua anaknya, namun meski ia sambil menyusuri setiap ruangan di rumahnya. Ia tetap tidak menemukan kedua anaknya,

"AKIKO-HIKARI" teriak Haechan lagi namun tetap saja ia tidak mendapatkan jawaban, Haechan mengusak rambutnya yang dengan kasar. Ia memang tahu tidak akan menemukan kedua anaknya di rumah, sebuah foto yang dikirimkan dimana disana ada putra dan putrinya tengah tertidur dalam posisi duduk.

Ting

Unknown
Sudah kau pastikan mereka?

Haechan
Siapa kau?
Apa maumu?

Balasan Haechan tidak kunjung dijawab, Haechan hampir saja berpikir untuk melacak nomor tersebut sebelum balasan yang ia terima membuatnya tertegun.

Unknown
Oppa, kau lupa padaku

Aku Ningning

Mata Haechan membulat melihat apa yang ada di pesannya, Haechan mencoba menghubungi nomor tersebut namun sambungan teleponnya tidak diangkat.

Unknown
Aku sedang menyetir, kau tidak ingin aku mencelakai anak-anakmu bukan!

"BRENGSEK" teriak Haechan marah, meski Haechan tidak tahu apa alasan Ningning sampai melakukan semua ini. Namun ia tidak akan memaafkan gadis itu kalau sampai anak-anaknya dalam bahaya.

Haechan baru akan melangkah keluar saat tiba-tiba ia mencium bau gosong entah dari mana. Brak, suara bantingan pintu itu mengejutkan Haechan yang langsung berlari menuju ruang depan, namun pintu utama yang tadinya terbuka lebar kini telah menutup dengan sempurna.

Asap mulai memenuhi ruangan membuat Haechan bergegas menuju pintu utama dan berusaha untuk membukanya. Namun meski sekuat tenaga ia lakukan tetap saja pintu itu tidak mau terbuka.

"UHUK-UHUK-UHUK"

Buruknya asap kian tebal memenuhi ruangan, diluar bisa ia lihat api mulai menyala begitu besar. Sosok yang sangat ia kenali berdiri dengan angkuh dan menatapnya dengan pandangan mencemoh, "LEE SOO MAN" teriak Haechan marah, namun lelaki itu itu hanya tersenyum miring sebelum ia berjalan pergi sembari melambaikan tangannya.

*********

Ningning menatap bangunan di depannya dengan pandangan dalam, sebenarnya entah kenapa disaat terakhir ia malah membawa kedua anak ini pergi dari rumah Haechan. "Apa tuan Lee benar-benar mencelakai Haechan oppa?" Tanya Ningning dalam hati.

Ningning menatap pantulan kedua anak-anak Haechan dari spion, disana anak-anak ini masih memejamkan matanya dan tertidur damai. "Aku merasa ragu hanya karena melihat betapa miripnya kalian dengan Haechan oppa" batin Ningning lagi.

"Aunty kenapa menculik kami?" Tanya Hikari yang masih menutup matanya tapi langsung membuat Ningning berbalik dan menatap padanya dengan ekspresi terkejut.

Mata Akiko dan Hikari terbuka lebar dan menatap pada Ningning, "kalian sejak kapan?" Tanya Ningning bingung.

"Sebenarnya sejak awal kami tidak tidur" ujar Akiko.

"Mana mungkin aku jelas melihat kalau kalian......" Ningning tidak tahu apa yang harus ia katakan, apalagi Ningning merasa bahwa anak-anak ini mengerti dengan jelas apa yang sudah ia lakukan.

"Aunty tahu, beberapa obat tidur cenderung memiliki rasa dan bau, dan buruknya hidung dan perasa Hikari nii hampir sama seperti anjing, jadi saat tahu ada yang salah dengan makanan kami, ya kami langsung menghentikan untuk makan" jawab Akiko yang membuat Ningning mendesah dalam.

"Kalian terlalu pintar untuk anak-anak seusia kalian" ujar Ningning.

"Jadi aunty cantik kau akan katakan apa yang sedang kau lakukan dengan semua ini?" Tanya Hikari yang membuat Ningning mendesah pelan.

"Apa kalian akan mengerti apa yang akan aku katakan" ujar Ningning dan keduanya pun mengangguk.

"Sebenarnya, aku tidak ingin sampai di tahap ini" ujar Ningning mengawali ceritanya, ia menatap pada kedua anak yang masih menatapnya penasaran.

"Dulu aku seorang anggota girlband yang cukup berpotensi, bakat menyanyi ku cukup baik, grup ku pun memiliki reputasi yang baik. Namun kesalahan satu orang karena rasa iri pada mama kalian menghancurkan kerja keras ku selama ini" ujar Ningning.

"Iri hati atau (Envy) dalam bahasa inggris sering disebut juga dengki atau hasad, merupakan emosi yang timbul ketika seseorang tidak memiliki keunggulan baik prestasi atau kekuasaan atau lainnya, menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya kehilangan" ujar Akiko yang membuat Ningning tersenyum.

"Hm, benar-benar sikap yang buruk" ujar Hikari.

"Lalu?" Tanya Akiko yang ingin Ningning melanjutkan ceritanya.

"Singkatnya, sifat iri Karina, nama orang yang iri pada mama kalian membuat aku dan Giselle celaka" ujar Ningning.

"Aunty Giselle?" Tanya Hikari dan Ningning pun mengangguk.

"Harga yang harus ku bayar akan kecelakaan yang menimpa diriku dan Giselle sangat berat, aku tidak bisa bernyanyi lagi, juga kaki ku pun harus dipasang pen membuatku tidak bisa menari seperti dulu lagi" ujar Ningning seraya mengelus kakinya.

"Aunty pasti sedih sekali" ujar Akiko.

"Aku seperti kehilangan duniaku" jawab Ningning.

"Lalu kenapa marah pada mama kami? Kan bukan mama yang mencelakai aunty?" Tanya Akiko yang membuat pandangan Ningning berubah menjadi sedih.

"Aku menyukai Kun gege" jawab Ningning.

"Papa Kun?" Teriak Hikari heboh.

"Dulu saat Haechan oppa menghilang, aku kira punya kesempatan bersamanya" ujar Ningning, "kupikir tidak apa-apa aku tidak bisa menyanyi dan menari lagi, asal bisa bersamanya aku akan puas" ujar Ningning.

"Tapi mama kembali, dan Aunty kehilangan kesempatan?" Tanya Hikari dan Ningning hanya dapat diam. "Dan aunty merasa tidak adil, saat mama mendapatkan papa Kun dan masih bisa bernyanyi dan menari dengan baik?" Tanya Hikari lagi dan lagi-lagi Ningning tidak menjawab apapun.

"Haaaah, masalah aunty kompleks sekali" sahut Akiko yang malah membuat Ningning entah kenapa malah ingin tertawa.

"Padahal aunty cantik sekali, suatu hari pasti akan ada orang yang menyayangi aunty dengan tulus" ujar Akiko yang membuat Ningning tertegun.

Deg

"AAAKKKHH" rintih Akiko dan Hikari bersamaan memegang dadanya.

"Kalian kenapa?" Tanya Ningning panik.

"Mama" rintih Akiko dan Hikari bersamaan.

******

Haechan masih berlari berusaha menghindari api yang kian besar, ia terpaksa berlari semakin dalam karena di bagian depan Api telah menjalar ke semua bagian. Asap tebal dari api juga menghalangi pandangan Haechan, dan membuat tenggorokannya sakit.

Bruk

Haechan terjatuh saat kakinya membentur meja di hadapannya yang memang tidak terlihat, "Aaakkhh" rintih Haechan kesakitan. Namun meski kondisi kakinya sangat buruk, darah segar mengalir di sela-sela kuku kakinya, tapi Haechan tahu ia tidak bisa berhenti disini. Kalau tidak ia bisa saja kehilangan nyawanya, kalau begini siapa nanti yang akan melindungi dua permata hatinya.

Haechan hanya dapat merutuki kebodohannya yang meninggalkan handphonenya di mobil, ia juga menyesal memilih pulang sendiri. "Kalian dimana?" Bisik Haechan yang berharap mereka akan datang tepat waktu.

Bruk

"AKKKHHH" teriakan Haechan terdengar amat keras saat ada kayu yang terjatuh di lengannya, meski ia langsung melemparkan kayu itu namun ada bekas luka bakar di lengannya dan itu begitu besar.

"UHUK-UHUK-UHUK"

Haechan terjatuh dan terbaring lemas, jantungnya langsung bereaksi ada rasa sakit yang amat perih di dadanya. "Aku ti-dak mau ma-ti" rintih Haechan lirih sembari memegang dadanya. Pandangannya kian buram saat sayup-sayup ia mendengar suara Yuta.

"Yuta hyung" bisik Haechan sebelum benar-benar kehilangan kesadarannya.

T.B.C

Berapa hari aku ngak update?
Maaf banget loh ya aku ngak update, lagi mampet ide udh gtu kena penyakit malas....
Tapi aku usahakan untuk update hari ini, dan akhirnya bisa selesai satu chap.
Gpp ya,

Vote dan Commentnya dtunggu ya

Pengumuman tentang PO

Sisa satu hari besok ya, ayo buruan ikut sebelum PO ditutup ya...




Book berisi 194 Halaman
+ 17 halaman part bonus
Soft cover harganya : 81K
Hard Cover : 91K

Dan Freebies berupa
1 Bookmark
3 Photo card
1 Photo Stripe
4 Polaroid
1 Post Card

Oh iya karena jdi book, nama karakter di buku bakalan di rubah ya, alur cerita akan tetap sama hanya ada part bonus untuk kalian ya

Mulai hari ini sampai tanggal 07 February ya
Langsung WA ke nomor Admin ya
Dan ini nomornya
0896-0416-1484

Dan ini contoh format waktu kalian pesen booknya ya, utk dp dan yang lainnya bakalan di beritahukan setelah kalian kirim form pendaftarannya

Nama Lengkap : Novelia Irian
Akun Wattpad ; Novel05
Alamat ; Jalan Diponegoro No 213, Kelurahan Darmo Kec, Wonokromo kota Surabaya
No Telp ; 0812*****
Judul Buku : Love U
Akun Shopee ; Shi_shi store

Lalu kirim ke nomor diatas, nanti akan ada panduan berikutnya ya

Makasih, ya
Waktu masih panjang smpai minggu depan, aku tunggu ya guys

Continue Reading

You'll Also Like

239K 27.2K 45
judul : just another boy sequel dari unrequited love karena kematian sahabatnya sekaligus Cinta terpendamnya, sifat Renjun yang selalu hangat dan cer...
55.9K 4 1
END Tentang Doyoung yang menginginkan seorang anak, lalu Tuhan mengirimkan Haechan padanya. ⚠️TW!!! 𖥻 gs for uke 𖥻 johnten, ilyoung, jaeyong, nohyu...
172K 19.2K 39
Haechan dan teman temannya yang sedang merekam untuk konten horor mereka tidak sengaja membangunkan sesuatu di sebuah mansion tua "Tidak ada yang nam...
184K 21.2K 57
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...