The End It Should Be (SOUKOKU...

By ONversElin

11K 794 134

Akhir yang seharusnya akhir tanpa membenci akhir tanpa menyakiti satu sama lain • SOUKOKU Dazai Osamu x Nakah... More

Note Elin
1. Meet Again
2. First Meet
3. One years in Port Mafia
4. The Rise of Corruption
5. First Kiss
6. Eighteen
7. End of Eighteen
8. The New Beginning
9. Progress
10. Death Apple
11. Piknik
12. Deep Talk
14. Nightmares are a unwanted reality
15. Perfect Match
16. Case Closed
17. You're the love I know
18. Final Method of Suicide

13. Our Feelings

627 38 11
By ONversElin

Chapter sebelumnya

"Apa yang harus ku lakukan untuk memperbaiki nya?"

Langkah Chuuya terhenti mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Dazai

"Tidak ada yang perlu di perbaiki" jawab Chuuya tanpa berbalik menatap Dazai yang hanya terdiam kaku di tempat nya

Happy Reading

**

**

**

Dazai menggeleng dan dengan langkah lebar kembali mendekat pada Chuuya

Tubuh mungil itu di dekap nya dari belakang dengan sangat erat

"Aku sudah melakukan apa yang Odasaku katakan, aku sudah berusaha sangat keras untuk berubah dan sekarang aku akan melakukan sesuatu yang aku ingin kan, aku menginginkan mu kembali"

Chuuya hanya terdiam, tidak berontak tapi tidak juga membalas pelukan Dazai

"Kau mengatakan nya seolah-olah kita memiliki sebuah hubungan" lirih Chuuya

"Kita memang memiliki nya, meskipun tidak pernah mengatakan nya tapi aku yakin kau pasti sadar apa yang kita rasakan setiap kita bersama"

Di dalam hati Chuuya menyetujui apa yang Dazai katakan

"Aku sendiri juga bertanya-tanya kenapa sangat sulit untuk tidak perduli pada mu, aku sangat membenci mu tapi kenapa aku masih memikirkan mu?" Chuuya berbalik dan mencengkeram kerah Dazai dengan kencang

"Kenapa tidak menjelaskan nya dari dulu? Setidak nya aku bisa mencoba mengerti dan memahami perasaan mu, kenapa kau malah meninggalkan ku dan mendorong ku menjauh dari kehidupan mu? Apa aku tidak penting?"

Air mata mengalir deras dari mata kesukaan nya itu, membuat Dazai merasakan sakit di hati nya

Tangan langsung mendekap Chuuya yang sedang menunduk lemah

"Kau sangat penting karena itu aku pergi, aku tidak ingin membahayakan mu, aku berpikir kalau aku tidak pantas mendapatkan semua perasaan yang kau berikan pada ku, kau membuat ku senang, kesal, marah, dan berbagai perasaan yang baru kurasakan, tapi setelah pergi meninggalkan mu aku malah merindukan semua perasaan itu, empat tahun tanpa mu aku bisa bersikap baik-baik saja tapi nyata nya setiap saat aku selalu memikirkan mu"

"Orang seperti ku tidak pantas mendapatkan cinta, aku tidak pantas mendapatkan perasaan yang kau berikan pada ku tapi kenapa aku merindukan semua itu? Aku rindu semua tentang mu"

Dazai menghapus air mata Chuuya dengan lembut

"Ku mohon maafkan aku, biarkan aku memperbaiki semua nya, sekali lagi percaya lah pada ku, Chibi"

Chuuya terkejut saat melihat mata coklat di depan nya berkaca-kaca sehingga cengkeraman nya terlepas

"Kau bisa menghukum ku tapi ku mohon jangan dengan cara pergi dari ku, jangan mengabaikan ku, aku tidak sanggup Chuuya"

Setitik air mata jatuh ke pipi Dazai membuat Chuuya semakin terkejut

"Aku mencintaimu"

Deg

Chuuya langsung menatap Dazai dengan tajam "Jangan bercanda di saat seperti ini, candaan mu tidak lucu, perasaan ku bukan untuk di permainkan"

"Aku tidak bercanda" Dazai menangkup pipi Chuuya dengan kedua tangan nya "Aku sangat ingin mengatakan nya saat aku menyadari perasaan ku pada mu tapi entah kenapa ada yang menahan ku untuk tidak melakukan itu, tapi sekarang aku tidak perduli, aku ingin kau tau perasaan ku yang sebenarnya, aku mencintaimu, aku selalu mencintai mu"

Chuuya kembali menangis, memukuli dada bidang Dazai untuk melampiaskan emosi nya

"Aku membenci mu..aku membenci mu..aku membenci mu.."

Dazai mengelus rambut Chuuya dengan lembut "Aku tau, maaf kan aku"

Chuuya menggeleng "Kau jahat, egois, tidak adil, tidak tau malu, pemboros perban, narsis, maniak bunuh diri menyebalkan, aku membenci mu hiks.."

"Maafkan aku"

Dazai tidak sadar air mata juga kembali menetes dari mata hazel nya

"Apa itu arti nya kau tidak mencintai ku? Apa Chibi tidak mencintai ku lagi?"

Chuuya mendongak dengan mata yang memerah

"Aku takut, aku takut kau meninggalkan ku lagi"

"Kalau aku berjanji aku tidak akan meninggalkan mu, apa kau percaya?"

"Tidak"

"Karena itu bantu aku membuktikan nya, kembali pada ku, Chuuya" Dazai memohon untuk kesekian kali nya

Chuuya menggeleng dengan air mata yang masih mengalir membuat Dazai menghela nafas dengan senyum pedih nya

"Baik lah aku tidak akan memaksa mu, kau boleh membenci ku, tapi tolong jangan berhenti perduli pada ku dan tetap berada di samping ku, aku akan berusaha membuat mu mencintai ku lagi" ucap Dazai menatap Chuuya dengan mata sembab nya

Chuuya terdiam menatap mata hazel Dazai yang memerah karena tangis, mata kesukaan nya itu terlihat sangat redup

Tapi satu hal yang Chuuya yakini, mata itu menatap nya penuh ketulusan, bukti kalau apa yang laki-laki Brunette itu katakan adalah murni dari perasaan nya sendiri, bukti kalau laki-laki yang masih menepati hati nya itu berkata jujur

Dazai menghapus air mata Chuuya saat melihat si mungil kesayangan nya itu kembali menangis

"Ku mohon jangan menangis, aku menyesal, aku benar-benar menyesal sayang" ucapan lembut Dazai malah membuat Chuuya semakin terisak

"Aku mencintaimu hiks..aku juga mencintaimu bodoh!"

Mata hazel itu melotot tidak percaya, air mata nya kembali menetes dan sekarang lebih deras karena Dazai tidak mencoba menahan nya

Tidak menunggu waktu lama untuk bibir itu menyentuh bibir pasangan nya

Dazai mencium Chuuya, kedua nya menutup mata dengan air mata yang masih menetes di pipi masing-masing

"Mphhh..D-dazai.."

Dazai melepaskan tautan bibir mereka, mengecup kening Chuuya dengan lembut

Cup

"Aku mencintaimu"

Mengecup kedua mata kesukaan nya dengan penuh sayang

Cup

Cup

"Aku mencintaimu"

Mengecup kedua pipi Chuuya yang memerah

Cup

Cup

"Aku mencintaimu"

Hidung bangir si mungil

Cup

"Aku mencintaimu"

Saat ingin kembali mengecup bibir nya, tangan Chuuya lebih dulu menghentikan Dazai

"Ugh, hentikan"

Dazai terkekeh saat melihat pipi itu semakin memerah bahkan sampai ke telinga, dia tau itu bukan karena menangis, tapi karena malu

Dazai suka saat Chuuya merona malu karena nya

Dazai memilih membawa tubuh mungil itu untuk kembali di peluk dengan erat

Sekarang Chuuya membalas pelukan Dazai tak kalah erat

"Dazai.."

"Hm.."

Chuuya mendongak menatap yang lebih tinggi "Tentang ucapan mu tadi, ketakutan mu kalau misal nya kita memang harus saling membunuh atau hanya salah satu dari kita yang terbunuh, aku tidak terlalu memperdulikan nya karena aku percaya pada mu, aku percaya kau memiliki alasan yang sepadan kalau memang harus melakukan hal itu"

"Chuuya.."

Dazai merasa sangat terharu, ini yang dia maksud kalau dia tidak pantas untuk Chuuya, di balik sifat galak nya laki-laki bersurai senja itu terlalu baik dan terlalu memikirkan perasaan orang lain

"Yang hanya perlu kau ingat adalah aku akan berusaha mencoba lebih memahami mu, jadi tugas mu hanya mengatakan apa yang kau rasakan dan fokus pada apa yang akan kita lakukan, tidak perlu terlalu memikirkan hal yang belum terjadi tapi jika ketakutan mu benar-benar terjadi, setidak nya kita sudah menghabiskan banya waktu bersama, kita sudah mengetahui perasaan kita yang sebenarnya, sekarang itu sudah cukup untuk ku"

"Aku ingin kau juga melakukan hal yang sama, aku tau kau sangat kuat tapi saat kau membutuhkan ku, datang lah pada ku, aku akan berusaha menjadi lebih baik untuk mu, aku tidak tau apa yang akan kita hadapi kedepan nya, yang pasti aku pasti akan menghadapi Anee-san untuk meminta restu nya, ayo saling membantu, ayo berjuang bersama, Chuuya"

Chuuya mengangguk dengan senyum manis nya membuat Dazai sangat gemas

'astaga, aku benar-benar mencintai nya'

"Sekarang boleh aku mencium mu lagi?" Tanya Dazai membuat rona kembali muncul di pipi Chuuya

Chuuya mengangguk dengan malu-malu

'sialan, aku benar-benar mencintai si bodoh pemboros perban ini'

Dazai tersenyum tampan, menyentuh rahang si mungil dengan lembut dan kembali mempertemukan bibir mereka

Dazai mengetuk bibir bawah Chuuya dengan lidah nya, meminta izin melakukan lebih

Chuuya menurut, membuka mulut nya dan langsung di kunjungi lidah hangat Dazai

"Mphhh..hah..ahhh.." lenguhan si mungil terdengar sangat manis membuat Dazai semakin bersemangat menjelajahi mulut Chuuya dengan lidah nya

"Enghh..ahnn.." Dazai menyeringai mendengar Chuuya melenguh di bawah dominasi nya

"Suara yang sangat ku rindukan" ucap Dazai setelah melepas cumbuan nya

"Mesum!"

Dazai terkekeh pelan sambil mengelap sisa saliva di sudut bibir Chuuya dan menatap mata biru di depan nya dengan lembut

Chuuya menarik ujung baju Dazai "Kenapa hm?"

Si mungil menggigit bibir nya gugup, tangan kecil itu menyentuh bibir Dazai lalu bibir nya sendiri "Lagi" cicit nya pelan membuat Dazai tertawa

"Sekarang siapa yang mesum?"

Chuuya merengut kesal "Kalau tidak mau bilang saja sialan!"

"Heh, masih bisa kasar ternyata, aku tidak bilang tidak mau Chibi, lagi pula permintaan itu tidak akan pernah ku tolak"

Dazai mengecup bibir itu dengan singkat "Bagaimana kalau lanjut kan di kamar saja?"

Chuuya merona, tangan nya mengalung dengan ragu-ragu di leher Dazai "Lakukan sesuka mu"

Dazai langsung menggendong Chuuya ala koala, mencuri kecupan di setiap wajah si mungil

"Wajah mu seperti kepiting rebus yang pernah kau buat kan untuk ku dulu, aku kan jadi ingin memakan mu"

"Jangan berpikiran kotor"

"Heh, tadi kau bilang aku boleh melakukan apapun sesuka ku, apa aku salah dengar?"

"Setidak nya ada proses nya dulu bodoh ! Aku jadi menyesal sudah berbaikan dengan mu!"

"Hai' hai' aku juga mencintaimu"

Chuuya mencubit pipi Dazai dengan gemas membuat si pemilik pipi merengek manja

Dazai membuka pintu kamar yang pernah dia tempati dulu, masuk dan membaringkan Chuuya dengan lembut di kasur

Akhir nya Dazai bisa masuk lagi ke kamar mereka

"Tidak ada yang berubah ternyata"

"Ada"

Dazai menatap Chuuya bingung "Apa? Mata ku tidak pernah salah, tidak ada yang berubah Chibi, bahkan barang milik ku masih ada di tempat yang sama" ucap Dazai saat melihat kasur dan barang yang pernah di gunakan nya masih tersusun rapi di kamar itu

Chuuya menyentuh rahang tegas dazai dan mengelus nya dengan lembut

"Suasana nya yang berubah, tanpa mu rasa nya sangat dingin, sekarang aku merasa sangat hangat"

Dazai tersenyum haru dan mengecup kening Chuuya

"Kau sangat mencintai ku ternyata"

Chuuya merengut kesal, mau bagaimana pun Dazai tetap lah Dazai

"Kau menyebalkan"

"Tapi kau mencintai ku"

"Hentikan! Jangan membahas nya lagi"

Chuuya menutup wajah memerah nya membuat Dazai semakin bersemangat menggoda si mungil

Dazai menjauh kan tangan itu"Coba katakan dengan baik setelah itu aku akan berhenti menjahili mu"

"D-dazai.."

"Yes, love?"

Chuuya menatap Dazai dengan malu apa lagi sekarang Dazai menatap nya penuh cinta"Dazai, berhenti membahas nya, C-chuuya malu.."

Sekarang pipi si Brunette yang merona tidak karuan, sungguh Chuuya sangat imut dan keinginan Dazai untuk memakan nya semakin bertambah

"Chuuya kejam~"

Dazai berbaring di samping Chuuya dan memeluk si mungil dengan erat

"Jangan bicara lagi, jangan melakukan apapun lagi, sekarang kita tidur sebelum aku kehilangan kendali"

Chuuya hanya bisa mengangguk dengan pipi yang masih merona

"Tapi Dazai.."

"Tapi apa lagi Chibi?"

"Etto..kau keras, di bawah keras"

Dazai menatap pusaka nya dan tersenyum malu "Aku akan mengurus nya nanti, sekarang kita tidur"

Chuuya bangkit dari posisi berbaring nya, bersandar pada ranjang dan mengkode Dazai untuk memeluk nya

"Aku meminta mu tidur, kenapa malah duduk"

"Menurut saja, aku akan membuat mu tidur nyenyak seperti yang sering ku lakukan, aku juga akan menidurkan milik mu di bawah sana"

Dazai hanya bisa menurut, memeluk Chuuya dengan erat dan mendengar kan detak jantung si mungil

Lantunan nada yang Chuuya nyanyikan membuat mata Dazai semakin memberat sampai laki-laki Brunette itu benar-benar jatuh tertidur

Chuuya mengecup pucuk kepala Dazai dan tersenyum manis "Terimakasih sudah menjelaskan nya pada ku"

**

**

**

Dazai terbangun saat mendengar suara air dari dalam kamar mandi

Tubuh nya langsung terduduk saat tidak melihat Chuuya di mana pun

"Chuuya, kau di dalam?!"

"Chuuya buka pintu nya!!"

Tidak ada sahutan membuat si Brunette semakin cemas

Dazai tidak memiliki pilihan lain selain mendobrak pintu itu dan menerobos masuk

Dazai sangat terkejut saat melihat Chuuya melamun di dalam bathtub yang air nya sudah penuh

"Apa yang kau lakukan?!"

Dazai kembali terkejut saat merasakan air yang Chuuya gunakan sangat dingin

"Chuuya.."

Tidak ada sahutan, si mungil masih sibuk melamun

Dazai mengangkat tubuh mungil itu keluar dari bathtub membuat Chuuya terkejut dan mendorong Dazai

"D-dazai..apa yang kau lakukan?"

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan?! Kenapa berendam air dingin di jam segini?!"

Chuuya hanya bisa menggeleng dengan tubuh nya yang menggigil

"Aku baik-baik saja, kau keluar lah, aku malu tidak menggunakan apapun di depan mu"

"Persetan dengan itu, aku sangat khawatir sekarang"

Dazai menggendong Chuuya bridal style, membaringkan tubuh dingin itu di kasur lama milik nya, menyelimuti Chuuya dan menyiapkan air hangat

Chuuya hanya diam saat Dazai menyeka tubuh nya dengan air hangat

Dazai sendiri hanya fokus menghangatkan Chuuya, dia tidak memikirkan bagaimana tubuh full naked Chuuya terpampang jelas di depan nya, laki-laki Brunette itu terlalu khawatir

Setelah selesai, Dazai beranjak untuk mengambil baju ganti, memakaikan nya pada Chuuya yang masih tetap diam

Setelah itu Dazai kembali menggendong Chuuya untuk berbaring di kasur si mungil

"Jangan diam saja, katakan padaku apa yang terjadi?"

Chuuya menatap Dazai tidak enak hati, laki-laki Brunette itu terlihat sangat khawatir

"Maaf"

"Aku tidak menyuruh mu meminta maaf, aku bertanya apa yang terjadi pada mu, tidak ingin jujur?"

Chuuya menggeleng pelan, sedikit takut mendengar nada suara Dazai

Dazai yang menyadari itu menghela nafas pelan, mencoba menetralkan emosi nya

"Maaf, aku hanya khawatir"

"Hanya mimpi buruk, tidak ada hal lain" ucap Chuuya dengan pelan

Dazai memeluk Chuuya dan mengelus pelan kepala nya

Si Brunette sudah bisa menebak apa yang membuat kesayangan nya seperti ini, pasti tentang kegelapan itu lagi

"Kenapa tidak membangun kan ku?"

Chuuya menggeleng di dada bidang Dazai "tidak tega, tidur mu terlihat sangat nyenyak"

"Lain kali jangan seperti ini, kalau kau merasa gelisah maka datang saja pada ku, kalau aku tidur bangunkan saja aku, oke?"

"Tidak janji"

Dazai hanya bisa menghela nafas nya mendengar jawaban Chuuya, jujur dia tidak terlalu suka pada sifat Chuuya yang terlalu memikirkan orang lain

"Kau pasti berpikir kalau aku lebih memikirkan orang lain dari pada diri ku sendiri"

"Karena memang itu fakta nya"

Chuuya menatap Dazai dengan mata sayu nya, si mungil terlihat sudah sangat mengantuk

"Tapi kau bukan orang asing"

Dazai mendekat kan wajah nya pada Chuuya saat suara si mungil semakin pelan

"Bagi ku kau bukan orang asing, kau berharga, Dazai" gumam Chuuya sebelum jatuh tertidur, meninggalkan Dazai yang tidak bisa tidur karena sibuk menenangkan debaran jantung nya

"Chuuya, kau benar-benar.."

Dazai menghela nafas panjang saat milik nya di bawah sana kembali terbangun

"Kau membuat ku menjadi orang mesum Chibi" bisik nya setelah itu beranjak ke kamar mandi menyelesaikan urusan nya

TBC

**

**

**

Udah baikan ges tapi status hubungan masih belum jelas ya, yang pasti mereka udh baikan aja dulu

Buat lemon nya belum ya, sabar

Continue Reading

You'll Also Like

676K 49.2K 49
SEQUEL TURUN RANJANG Hanya keseruan Alby dan keluarga kecilnya ditambah dengan kegemoyan Leon yang gak mau jadi Abang. ps. Ada ilustrasi komik di se...
166K 22.9K 34
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menika...
11.1K 764 10
Bagi Dazai, Chuuya adalah orang yang sangat istimewa, walaupun mereka berdua berada di 2 organisasi yang berbeda. Kebalikan itu semua, Chuuya mengang...
300K 26.9K 74
FIKSI