My True Love

By goldheels

56.7K 1.8K 108

Kara White merupakan wanita berusia 20 tahun yang cengeng . Sifat cengeng Kara dianggapnya sebagai bentuk dar... More

Part 1 : The Wedding Plan
Part 2 : The Fail Wedding Plan
Part 4 : Lady of the Lake
Part 5 : Why ?
Part 6 : One Step Closer
Part 7 : in your warm hug
Hi

Part 3

6.5K 262 8
By goldheels

Hello !!
Hari ini aku update yang tentang Johan !
Btw gimana gambar yang diatas ini ?Itu Johan loh ! Ganteng ga ? Hehe

Ganteng atau ga bilang aja di comment ya ! :)

Happy Reading !!

••••••••••••••••••••••••••

JOHAN POV

" Jam berapa meeting dimulai ?" Aku bertanya kepada laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku .

" Jam 6 sore ini , Pak ," jawab Dave yang merupakan sahabat sejak kecil dan berjabat sebagai sekretarisku , orang kepercayaanku dari dulu sampai sekarang.

" Baiklah ," jawabku singkat sambil keluar dari lift , " Bagaimana dengan jadwalku besok ? "

" Besok.."

BRUKK

" Aw ! "

Tiba-tiba saja seorang gadis menabrakku dan terjatuh . Astaga . Tubuhku ini apa sih hingga membuatnya terjatuh seperti itu . Tapi bukan aku yang salah juga . Salahnya sendiri mempunyai tubuh mini dan pendek yang mengakibatkan dia terjatuh.

" Kalau jalan tolong pakai mata ," ucapku padanya datar .

Sejenak dia menatap mataku . Aku yakin sekarang dia terhipnotis dengan tatapanku . Sudah banyak wanita bahkan anak kecil sekalipun pasti langsung jatuh hati setelah bertatapan denganku . Sebentar lagi gadis kecil ini pasti minta maaf dengan manisnya .

" Maaf karena menabrakmu om ," ucapnya dengan sopan , " Tapi orang biasa jalan pake kaki dan bukan pake mata ," lanjutnya sambil menatap tajam kearahku .

Sip , baru kali ini seseorang berani menatapku seperti itu .

" Om ?" Tanyaku sambil tersenyum miring . Baru kali ini aku dipanggil seperti itu . Apa segitu tuanya aku dimata gadis kecil ini ? Tapi ada benarnya juga karena umurku sudah 28 tahun .

" Dasar pendek , menyingkirlah , aku mau lewat , " balasku karena sudah mengatai aku om .

" Apa ?! Pendek ?! Hei om sadar dong . Aku bukan pendek tapi om yang overdosis tingginya . "

Astaga , nih gadis kecil kok berani banget ya sama yang lebih tua darinya . Udah tahu dia yang salah malah marah-marah.

Sebelum aku memberikan balasan padanya , gadis kecil itu langsung beranjak pergi . Dasar , anak kecil tetaplah anak kecil .

••••••••••••

Setelah meeting selesai , aku pun kembali ke kamar hotel yang kutempati selama berada di Jerman , hotel milik keluargaku , J&J Group . Tahu namanya berasal dari mana ? Jack and Jessica , nama kedua orang tuaku .

Aku langsung menuju lift dan menekan tombol lantai yang kutuju. Tanpa menunggu lama , lift pun terbuka dan aku langsung menuju ke kamarku .

Pandanganku langsung terarah pada seorang gadis yang sedang duduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya dan menundukkan kepala , tepatnya di depan pintu kamar yang bernomor 999 . Aku berniat tidak peduli hingga suara isakan yang membuatku berhenti melewatinya . Aku merasa tidak tega dan berjongkok dihadapannya . Tentu saja aku bermaksud menawarkan bantuan padanya .

" Permisi ? "

Tidak ada jawaban darinya .

" Hei ?" Panggiku ulang sambil menyentuh lengannya .

" Jangan pegang aku ! " teriaknya sambil menenggakan kepalanya menatapku tajam .

" Loh ?! Ini kan gadis pendek kurang ajar yang tadi menabrakku ," kejutku dalam hati .

" Hei pendek kenapa kamu disini? "

Astaga , gadis pendek ini sudah nangis berapa hari ? Matanya sampai bengkak gitu .

" Bukan urusanmu ."

Sip , bantuan baikku ditolak mentah-mentah !

Tingg

Gadis pendek tersebut langsung memalingkan wajahnya ke arah suara lift itu . Aku pun tanpa pikir panjang mengikuti arah pandangnya . Tidak lama , muncul sepasang kekasih yang dengan mesranya membicarakan sesuatu . Tanpa peduli aku kembali melihat gadis pendek ini .

Mata gadis itu tiba-tiba melebar . Dapat kutebak bahwa sekarang pria yang disana merupakan kekasihnya . Sial banget gadis kecil ini .

Kulihat dia kembali menatapku dengan mata bulat hitamnya . Kemudian gadis itu langsung menarik lengan bajuku dengan tangan gemetarnya .

" To.. Tolong.."

" Ada apa ? " tanyaku serius padanya .

" Bawa aku... "

Mendengar permintaannya membuatku memutuskan untuk mengendongnya . Mana mungkin aku memintanya untuk segera belari ke kamar sebelah . Bisa-bisa gadis pendek ini jatuh duluan sebelum berdiri . Aku tahu tangan dan kakinya tidak berhenti bergetar sejak aku melihatnya duduk disini.

Setelah kugendong , aku bisa merasakan berat badannya hanya sekitar 20 kg walau itu tidak mungkin . Dia sangat kecil dalam gendonganku .

" Permisi ? "

Hampir saja aku bertindak cepat sebelum gadis pendek ini ketahuan menangis di depan kamar pria brengsek ini. Kalau tidak pasti pria ini akan mengeluarkan segala alasan tentang siapa wanita disampingnya .

" Ya ? "

" Hmm , Anda menghalangi jalan masuk ke kamar kami ."

Aku pun malas menjawab pertanyaan pria brengsek itu dan hanya berjalan hingga masuk ke kamarku.

Setelah memasuki kamar , aku mendudukinya di tempat tidur . Lalu aku menyelimutinya dengan selimut . Biasanya seorang pria akan memeluk wanitanya yang sedang sedih . Tapi mana mungkin aku melakukannya . Anggap saja selimut itu sebagai kekasihnya untuk sementara.

Aku beranjak menuju ke dapur . Aku memutuskan untuk membuatkannya sesuatu yang hangat . Mungkin cokelat hangat dapat menenangkannya.

BRUK

Aku segera beralih ke asal suara tersebut . Kulihat gadis kecil itu jatuh tertidur . Aku segera mendekatinya dan melihatnya pingsan . Aku panik dan mencari ponselku dan mencari nomor yang kutuju.

Aku menunggu saluran teleponku segera tersambung oleh dokter pribadiku.

" Selamat malam Pak David , aku membutuhkan bantuan Anda ."

••••••••••••

" Bagaimana Pak ? " Tanyaku setelah Pak David selesai memeriksa gadis kecil itu .

" Dia baik-baik saja . Hanya perlu istirahat . Dia kebanyakan menangis dan tertekan . Akhirnya dia jatuh pingsan karena kelelahan , " terang Pak David dan seketika membuatku lega .

" Pastikan pakaiannya diganti dengan yang longgar agar dia bisa bernafas lebih rileks ," tambah Pak David.

" Baik Pak , terima kasih ," ucapku pada Pak David sambil tersenyum tipis.

" Sama-sama , saya permisi dulu Pak."

Setelah Pak David pergi , aku langsung menghampiri gadis tersebut . Aku berpikir sejenak karena ragu untuk membuka pakaiannya. Kami tidak mengenal satu sama lain tetapi aku malah sudah dengan tidak sopan membuka pakaiannya . Aku bisa saja menyuruh pelayan wanita yang menggantikannya . Tapi itu akan menimbulkan desas desus yang tidak baik . Bagaimana jika gadis kecil ini bangun dan malah membunuhku setelah tahu apa yang terjadi ? Tapi ini demi kebaikkannya juga .

Aku membuka kancing pertamanya dengan gugup .

" Tahankan dirimu dengan godaan ini bodoh ! " teriakku frustasi .

Setelah membuka kancing pertama , aku melanjutkan membuka kancing keduanya .

" Ya ampun ! Aku sudah seperti om mesum yang ingin memperkosa gadis kecil yang sedang tertidur !" Teriakku lagi .

Akhirnya aku memutuskan menutup mataku sambil membuka pakaiannya hingga disaat semua kancing terlepas , aku membuka kembali mataku dan melihat secara langsung dua gunung besar yang ditutupi pakaian dalamnya . Aku terkejut dengan ukurannya yang cukup besar untuk ukuran badannya yang pendek dan kecil . Ajaib juga ya gadis ini.

Aku menelan ludah beberapa kali . Hampir saja pertahananku sangat kuat . Aku yakin jika saat ini bukan aku yang mengantikan pakaiannya . Mungkin esoknya dia sudah berakhir tragis di ranjang .

Setelah melepaskan kemejanya , selamjutnya ini yang paling menantangku sejak tadi . Tentu saja membuka kaitan branya ! Mana mungkin seorang wanita bisa mengenakan pakaian dalam ketat itu saat tidur ? Apa emang wanita itu memakainya saat tidur ? Aku mendesah frustasi dan bangkit menuju walk in closet dan mengambil kemejaku . Setidaknya dia tidak boleh terlanjang sepenuhnya . Bisa-bisa aku kehilangan pertahananku .

Aku mencoba membuka kaitan branya dengan perlahan . Lalu aku melepaskannya branya perlahan . Aku bisa melihat permandangan yang baru pertama sekali dalam hidupku . Tentu saja aku ini masih perjaka ! Kalau tidak aku tidak mungkin segugup ini juga . Aku menelan ludahku beberapa kali lagi. Kenapa kamu kejam sekali gadis kecil ! Ini semua gara-gara kamu !

Sekarang aku bisa merasakan benda yang terletak tepat diantara selangkanganku tidak bisa lagi diajak kompromi . Damn it !

Aku segera meraih kemeja putihku dan memakaikannya dengan cepat . Lalu aku dengan cepat menuju ke kamar mandi . Tentu saja mandi dan melampiaskan gairahku.. ya you know lah .

•••••••••

Sedari tadi aku terus menatap gadis kecil itu menunggu di luar kamar kekasihnya . Tidak menyangka dia bisa setegar itu saat ini . Tapi aku masih dapat melihat raut kesedihan , kemarahan , dan kekecewaan yang tercetak jelas di matanya.

Saat pertama kali bertemu dengannya karena insiden nabrak-nabrakan yang dibuat olehnya , dia terlihat galak . Kedua kalinya aku bertemu lagi dengannya , dia terlihat hancur dan menyedihkan sekali . Lalu sekitar beberapa menit yang lalu , gadis itu bangun dan berteriak seperti sudah diperkosa olehku padahal aku hanya mengantikan pakaiannya saja . Sekarang gadis itu sudah pasti gila karena membangunkan kekasihnya di saat jam segini . Ini jam 4 pagi ! Bukan jam 4 sore !

Aku bisa saja tidak mempedulikan gadis ini lagi sejak dia keluar dari kamarku . Tapi entah kenapa aku sangat mengkhawatirkannya . Percuma saja melanjutkan tidurku jika perasaan khawatir terhadap gadis kecil itu masih menginap di hatiku. Aku dengan pasrah mengintipnya dari pintu kamarku yang kubuka sedikit.

Akhirnya kekasihnya membukakan pintunya dan dapat kudengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan . Terakhir, gadis kecil itu malah meminta kekasihnya mengizinkan dia tidur di dalam kamarnya ! Apa sudah sinting gadis ini ?!

Setelah gadis kecil itu akhirnya masuk , aku pun panik . Aku segera keluar dari kamarku dan menempelkan telingaku di pintu . Setelah tidak bisa mendengar apapun , aku mengacak rambutku dengan kesal . Bagaimana juga aku bisa mendengar percakapan mereka jika semua ruangan ini kedap suara ? Kenapa aku begitu bodoh ? Padahal aku merupakan CEO .

Aku pun duduk di lantai . Aku mendongkakkan kepalaku menghadap ke langit -langit atap . Aku menutup mataku perlahan dan mencoba berpikir .

Apa yang harus kulakukan ? Bagaimana jika gadis kecil itu malah terancam bahaya ? Aku yakin pasti kekasihnya sedang menyembunyikan selingkuhannya di dalam setelah dia tahu siapa yang datang . Apa yang pria brengsek itu akan lakukan jika gadis kecil itu menemukan selingkuhannya di dalam ? Kemungkinan pria itu tidak akan berbuat suatu yang keji setelah ketahuan . Tapi bagaimana kalau pria itu pria brengsek dan kejam ? Apa sebaiknya kudobrak saja pintu ini ? Tapi hal tersebut dapat membuat pria itu akan mengurungkan niatnya untuk beraksi hingga akan mencari kesempatan di lain waktu .

Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu 10 menit dari sekarang . Sekarang aku akan memanggil pelayan untuk memberikan kunci kamar ini padaku . Aku pun menghubungi bagian receptionist dan mendapatkan penolakan yang tegas . Aku maklum dengan penolakan tersebut tetapi aku ingin memastikan keadaan gadis kecil itu dalam keadaan baik-baik saja . Aku mengancam dia dengan memecatnya karena hotel ini merupakan milik keluargaku dan itu tentu saja membuat dia tidak mampu menolak lagi.

Aku menunggu pelayan segera kesini untuk memberikan kunci kamar pria brengsek ini padaku. Tidak lama , segerombolan pelayan wanita dan beberapa terdapat pria juga berdatangan .

" Apa-apaan ini ?" tanyaku yang mulai merasa kesal . Mengapa pada kepo banget nih pelayan satu-satu ? Pakai acara datang bergerombolan . Padahal aku hanya menunggu seorang pelayan dan bukan sebanyak ini.

Seseorang yang berbeda dari para pelayan tersebut maju dan memberi hormat .

" Maaf , Pak . Bapak tetap tidak bisa seenaknya meminta kunci kamar tamu lain. Ini sudah menjadi tugas saya untuk menjaga kenyamanan para tamu disini . Saya tahu bapak pemilik hotel ini . Tapi saya mohon agar tidak menganggu para tamu ," terang wanita tersebut dengan nada tegas , " Disini saya sudah menyiapkan beberapa pelayan untuk memenuhi keinginan Bapak jika Bapak merasa kurang puas dengan layanan service yang kami berikan . "

" Baiklah ," aku menatap wanita itu tajam dan melanjutkan bicaraku , " aku berikan satu kesempatan lagi sebelum aku menyuruhmu ANGKAT KAKI dari sini sekarang juga ," ucapku dengan penuh penekanan kepadanya.

Wanita itu pun menjadi ketakutan setelah melihat tatapan dan mendengar ancamanku hingga dia pun pasrah dan memberikan card key kamar 999 kepadaku .

Aku tersenyum tipis dan meminta mereka untuk hanya diam disini dan tidak boleh masuk kedalam tanpa seizinku.

CKLEK

Aku secara perlahan memasuki kamar ini . Kuharap kehadiranku tidak disadari oleh mereka . Jikalau aku ketahuan , aku sudah memikirkan dengan baik apa alasan yang tepat untuk diberikan kepada mereka .

Semakin mendekat , aku bisa mendengarkan tangisan gadis kecil itu yang semakin lama semakin membuat hatiku teriris . Aku segera berlari tanpa memperdulikan lagi jika aku salah menebak hal yang kukhawatirkan sejak tadi .

Sekarang aku bisa melihat dengan jelas apa yang kekasih dan selingkuhannya perbuat kepada gadis kecil itu . MEREKA MENGIKATNYA DAN MENCOBA MELAKUKAN HAL YANG SANGAT TIDAK MANUSIAWI!

Tanpa pikir panjang lagi , aku langsung menghajar pria sialan yang sudah melukai gadis kecil itu . Aku menghajarnya bertubi-tubi tanpa ampun . Aku memukulinya tanpa ada rasa kasihan sedikitpun melihat wajahnya yang sudah tidak terbentuk kubuat . Aku tidak peduli jika dia mati ! Dia pantas mendapatkannya !

" APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN PADANYA !!! JAWAB AKU SIALAN !! "

Setelah itu samar-samar aku bisa mendengar beberapa langkah kaki yang menuju kemari . Aku berhenti memukuli pria sialan itu sejenak walau aku masih ingin melanjutkannya . Tapi saat ini aku harus segera membawanya ke tempat yang aman . Dengan kondisinya sekarang , aku yakin dia akan sangat tertekan setelahnya.

Aku kembali emosi saat melihat beberapa pelayan pria dan perempuan yang dengan beraninya masuk dan melihat apa yang terjadi , terutama dengan kondisi gadis kecil itu yang akan sangat memalukan karena tidak mengenakan sehelai benangpun.

Aku segera menghajar para pelayan pria itu yang sudah beraninya masuk dan memarahi dengan kejam pada para pelayan wanita .

"APA YANG KALIAN LIHAT ?!!! SUDAH KUBILANG UNTUK MENUNGGU DILUAR KAN !! KELUAR !! KALIAN KUPECAT !! "

Setelah mengucapkan itu , mereka langsung tergesa - gesa keluar .

" KALIAN YANG DI LUAR SANA BAWA DUA BRENGSEK INI KE KANTOR POLISI ! " perintahku sambil mendorong keduanya sialan itu keluar .
Aku tidak peduli wanita selingkuhan si sialan itu belum berpakaian seutuhnya . Aku tidak peduli lagi . Bagiku dari pada rasa malu yang diterima gadis kecil itu , rasa malu wanita jalang itu tidak ada apa-apanya.

Kemudian aku langsung menghampiri gadis kecil itu dan melepaskan ikatannya . Tidak lupa aku menyelimutinya dengan selimut untuk menutupi tubuhnya.

" Kenapa kamu begitu bodoh ?! Bagaimana jika aku terlambat ?! " marahku sambil menatapnya matanya yang sudah bengkak akibat menangis. Wajahnya juga sangat pucat . Aku khawatir jika dia akan berbuat hal yang lebih bodoh untuk kedepannya.

Tiba-tiba gadis kecil itu memelukku dengan erat . Aku bisa merasakan tubuhnya yang bergetar hebat saat ini.

"Terima.. Kasih.. "

Aku langsung membalas pelukannya dan mencoba memberikan sedikit kehangatan padanya. Kuharap dengan begini dia bisa sedikit tenang.

Bodoh , kenapa disaat begini gadis kecil ini masih bisa mengucapkan terima kasih dengan mulut gemetar itu ? Seharusnya dia langsung menangis sekuat - kuatnya dan mengucapkan terima kasih di lain waktu.

Setelah kurasakan getaran tubuhnya sudah cukup menghilang , tanpa pikir panjang aku langsung mengendongnya dan membawanya ke dalam kamarku .

••••••••

" Bagaimana keadaaanmu ?" Tanyaku pada gadis kecil itu .

" .. "

" Apa perlu aku menelepon orang tuamu ? Sepertinya mereka sudah khawatir dengan anak gadisnya yang belum pulang ke rumah semalam ?"

Kulihat raut wajah gadis itu sedikit terkejut . Mungkin dia lupa memberitahukan orang tuanya. Lalu dia dengan tergesa-gesa mengambil ponselnya dari dalam tas selempang jelek itu.

" Sepertinya aku harus pulang.." kata gadis kecil itu kemudian .

" Baiklah , aku akan mengantarmu."

" Tidak perlu ," tolaknya , " aku membawa mobilku ."

Bagaimana mungkin aku berani membiarkan gadis kecil ini menyetir sendirian dengan kondisinya saat ini?

" Jangan bertindak bodoh . Bagaimana jika aku mengantarmu dengan mobilmu ? Aku tidak ingin orang yang sudah kutolong malah bertindak ceroboh lagi setelah ini."

" Tapi.."

" Tidak ada penolakan ," tegasku agar dia menerima tawaranku.

" Baiklah.. Tapi dengan mobilku.." ucapnya pasrah lalu segera menelepon orang tuanya.

•••••••••

" Terima kasih ," ucapnya sambil membungkuk .

" Tidak perlu sungkan . Tapi aku tidak menyangka kamu merupakan anak perempuan Pak Brahm. Beliau merupakan teman baik ayah saya."

" Benarkah ? Kalau begitu masuklah , Ayah pasti senang menemuimu ," ucapnya dengan tersenyum tipis.

" Hmm.. Kelihatannya aku masih ada meeting setelah ini . Maaf. "

" Tidak apa-apa . Datanglah jika kamu ada waktu luang . Aku , papa , dan mama pasti akan senang jika kamu mau bertamu ."

Gadis itu tersenyum ramah padaku. Senyumannya dapat membuat hatiku seketika gugup . Apa ini ? Mungkin gadis ini mempunyai pesonanya sendiri dalam memikat pria . Tidak boleh . Gadis ini bukan tipeku .

" Baiklah aku pergi dulu . Sampai ketemu lagi ."

Aku menutup kaca jendela mobilku dan memina supirku yang sedari tadi mengikutiku menuju rumah gadis kecil ini untuk segera berangkat.

•••••••••••••••••••••••

Hello!
Maaf author sedikit terlambat update part ini. Apalagi kelihatannya part ini cukup sedikit . Tapi author janji sehabis ini akan update part yang lebih panjang dari ini.

Ditunggu comment dan votenya !! ^^

Semoga cerita kedepan makin menarik ya ! Amin !

Thankyouuu

Continue Reading

You'll Also Like

344K 1.7K 18
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusa...
4.8M 349K 38
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
1.6M 8.1K 13
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...
496K 4K 21
WARNING 21+ **** Jeriko mesum, Jeriko sangean, Jeriko nafsuan. Jeriko sudah memiliki lebel yang sangat buruk dalam otak Keyna. Tapi, kenyataan dunia...