Sudut Tak Bersuara

By mynamellaa

22 0 0

Ini kisah dua manusia yang berasal dari sudut yang berbeda. Kisah yang rasanya baru saja dimulai namun harus... More

Casting
01. 12 IPS 5
02. Teman Sekelas Baru
03. Cobaan Pertama
04. Cowok Emosian
06. Berbagi Cerita
07. Jebakan

05. Yang sebenarnya terjadi

2 0 0
By mynamellaa

2 Maret 2024

Yang sebenarnya Terjadi

Karena jam istirahat masih lama, Shella yang malas masuk ke kelas memutuskan untuk pergi ke rooftop. Dia cukup kagum dengan rooftop sekolah ini yang luas dan bersih, sangat terawat. Shella berjalan terus hingga dia berada di pembatas yang tingginya se dada Shella. Shella meletakkan kedua tangannya disana. Memejamkan mata dan membiarkan angin sepoi-sepoi menyapa kulit dan rambutnya.

Pikiran Shella melayang pada kejadian hari itu:

Beberapa hari yang lalu:

---

Kelas 12 IPA 1 dipenuhi oleh para orang tua murid sedangkan siswa dan siswinya berada di luar mengintip di jendela maupun di pintu masuk. Mereka mendengarkan pembicaraan wali kelas dengan orang tua mereka. Sebenarnya hari ini adalah pembagian hasil ujian Tengah semester. Kelas 12 IPA 1 yang biasanya terkenal ambis dan selalu berebut peringkat teratas sangat kepo dengan hasil ujian mereka kali ini. Tapi yang diberitahu terlebih dahulu adalah orang tua mereka. Jadi mereka sangat cemas dengan hasilnya jika tidak sesuai ekspektasi orang tua.

"Gue takut Shell, gimana kalo nilai gue anjlok lagi, hiks?" teman Shella, Yolanda, merengek kepada Shella yang duduk di sebelahnya.

Shella hanya menanggapinya dengan senyuman dan mengusap punggung tangan cewek itu. "Berdoa aja dulu."

"Lo mah bakal tetap juara satu, makanya Lo tenang-tenang aja," sahut teman Shella satunya lagi.

Shella hanya terkekeh malu, "Bukan gitu maksud gue," jawab Shella malu.

"Otak Lo kok encer banget sih Shell, tutor dong," sambung temannya yang lain.

"Iya, gue salut banget liat Lo! Udah cakep pinter pulak, ga satu-satu yang Lo borong," celetuk yang lain.

"Keknya pas pembagian kecantikan sama kepintaran si Shella ngambil bagian kita deh ges."

Shella hanya bisa tertawa. Dia bersyukur memiliki teman yang banyak dan baik kepadanya. Walaupun dia tidak beruntung dalam keluarga tapi setidaknya Shella punya teman yang selalu menghibur, menyayanginya, dan bahkan menolongnya di kala susah.

Satu persatu para orang tua sudah keluar dengan hasil ujian Tengah di tangannya. Teman-teman Shella pun sudah pada pulang.

Shella mulai gelisah. Biasanya pembagian hasil berdasarkan peringkat teratas, dan setidaknya namanya akan terpanggil di urutan pertama atau kedua. Tapi kenapa sejak tadi namanya tidak di panggil-panggil.

Shella mengintip dari jendela. Hanya tertinggal satu orang tua lagi. Dan setelah orang tua itu keluar, Shella pun segera masuk.

"Buk, kenapa hasil UTS saya belum dibagiin, ya buk? Apa nilai saya anjlok buk?" tanya Shella khawatir, jantungnya berdetak kencang menunggu jawaban walasnya yang bernama Desi.

Desi dengan wajah jutek menjawab, "Bawa orang tua kamu dulu ke sini baru saya kasih!"

Shella membulatkan matanya. "Tapi buk, saya udah izin ke kepala sekolah karena saya ga bisa bawa orang tua saya kesini," jelas Shella.

"Ini kelas saya, dan kamu harus nurutin apa yang saya perintahkan. Kepala sekolah itu beda lagi!"

"Tapi Buk, saya ga bisa bawa orang tua saya ke sini," Shella masih berusaha sabar.

"Ga ada! Dari awal sampai sekarang saya dengar kamu ga pernah bawa orang tua kamu ke sini. Emangnya kerjaan orang tua kamu apa hah? Sampe ga bisa datang ke sekolah anaknya sendiri! Bahkan anak yang orang tuanya pejabat pun masih bisa bawa orang tua mereka ke sini. Ibuk kan ga maksa dua-duanya datang, cukup satu aja!"

Shella mengepalkan tangannya, dia bingung harus menjelaskan kondisinya seperti apa. Orang tuanya memang bukan pejabat, orangtuanya juga bukan orang sibuk yang tidak mau datang ke sekolah anaknya sendiri. Tapi orang tuanya adalah orang gila. Ya gila, dia gila saat tau dirinya hamil di usia muda.

Shella hanya punya satu orang tua, yaitu mamanya. Mamanya dihamili oleh orang tidak bertanggungjawab dan pergi begitu saja meninggalkan mamanya seorang diri menghadapi masalah yang dia timbulkan.

Mamanya yang bernama Rossa, gadis pintar yang memiliki cita-cita tinggi, stress mengetahui fakta bahwa dia disentuh dengan tidak layak dan sekarang hamil. Hingga sekarang, Rossa kehilangan kewarasannya, dia dikurung dan tidak dibiarkan keluar. Karena jika keluar dia hanya akan membuat rusuh dan masalah.

Tidak ada yang bisa hadir saat sekolah meminta orang tua atau walinya hadir. Walaupun sekarang namanya tertera dalam KK milik Rossy-saudari mamanya, dia tidak bisa meminta Tantenya itu untuk hadir ke acara sekolah. Karena Shella tidak mau merepotkan tantenya lebih banyak lagi.

Shella dan mamanya tinggal bersama Rossy. Dan dia sudah sangat bersyukur Rossy mau menampung mereka walaupun terkadang dia sering makan hati dibuatnya.

"Kenapa diam?" Tanya Desi menyadarkan Shella.

Shella menghela nafas berat. "Orang tua saya...satunya pergi ga tau kemana satunya lagi ga waras" ucap Shella terpaksa. Dia menggigil bibirnya, melepaskan rasa kesalnya.

Desi cukup terkejut mendengar itu. Namun ekspresinya kembali normal setelah beberapa detik. "Kalo gitu kamu bisa bawa wali kamu kan kesini? Tante, Om, nenek atau siapapun?"

Shella benar-benar jengah menghadapi orang di depannya ini. "Ga bisa buk, nenek aku udah lama meninggal, Tante dan Om aku sibuk, ga mungkin aku ngerepotin mereka!"

"Halah, alasan! Semua orang juga sibuk," cibir Desi sambil berdiri dan ingin beranjak pergi. Tapi Shella mencegatnya.

"Selama ini ga ada yang permasalahan hal ini, tapi kenapa ibuk sekarang mempersalahkannya? Apa karena ibuk kesal aku di urutan pertama dan anak ibuk di urutan kedua" Serang Shella.

"Ternyata otak kamu aja yang pintar tapi kelakuan kamu kayak gini?! Kayak gitu kamu ngomong sama orang yang lebih tua??" Desi mendorong dahi Shella dengan telunjuknya.

Mata Shella memerah, air matanya tergenang. Sekuat tenaga dia menahan emosinya agar tidak meledak. Tapi Desi semakin menjadi-jadi mengatainya dan mendorong kepalanya.

Shella benar-benar merasa hina.

"Dasar anak haram!"

Kalimat itu... Kalimat itu adalah hal yang paling Shella benci mendengar nya.

Shella berteriak. Berteriak sekuat tenaga meluapkan segala emosinya. Teriakan yang mengundang perhatian orang-orang yang mendengarnya.

Desi pun mulai panik ketika siswa, orang tua dan para guru dari kelas sebelah berdatangan. Tapi Shella tidak peduli dan mencengkram lengan Desi sekuat tenaga. "KENAPA KALAU AKU ANAK HARAM? KENAPA HAHH???" teriak Shella tepat di depan wajah Desi. Dia mengguncang tubuh Desi. Matanya menatap nyalang Desi.

"Buk, buk, tolongin saya buk, dia ngamuk gara-gara nilainya turun," bohong Desi pada salah satu guru yang masuk ke kelas itu. "Dia sejak tadi marah-marah sama saya dan mendorong-dorong saya buk!" lirih Desi sekali lagi mencari pembelaan.

Setelah kejadian hari itu, Shella segera di bawa ke guru BK. Posisi Shella sangat lemah dan Desi kuat karena dapat banyak pembelaan dari para guru. Shella seketika di Drop Out dari Sekolah.

Dan hal yang lebih menyakitkan bagi Shella adalah teman-teman yang menjauhinya. Tidak ada satupun teman yang menghubunginya, menanyakan keadaannya. Dan itu benar-benar membuat Shella terpukul.

---

Mengingat hal itu selalu membuat Shella sedih dan ingin menangis. Shella mulai terisak, apalagi ketika mengingat perlakuan yang tidak mengenakkan yang ia dapatkan di kelas barunya ini.

Shella meluapkan emosinya dengan suara tangisan yang semakin lama semakin keras.

"Berisik!"

Shella seketika diam. Dia berputar mencari sumber suara.

"Lo?" Shella membulatkan mata begitu orang itu bangun dari tidurnya. Dia Glend, cowok yang tidur di atas kursi-kursi yang di susun memanjang. Diperhatikan sekilas mungkin seperti tidak ada orang di kursi itu. Dan tadi, Shella hanya melirik sekilas ke kursi itu.

"Suara tangisan Lo yang jelek itu ngerusak tidur gue!"

***

2 Maret 2024












Continue Reading

You'll Also Like

526K 33.9K 39
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
532K 33.2K 41
[Dalam penulisan terdapat typo dan kekeliruan, jadi mohon maklum.] Fanfic #jesbible #mpreg Menceritakan seorang Bagas yang jadi selingkuhan dari paca...
2.3M 68.7K 65
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
656K 21.3K 34
( ON REVISION ) Nadia Akhbar seorang pelajar universiti. Jiwa nya tiba tiba termasuk ke dalam satu novel "My Girl Selena". Lebih parahnya dia menjad...