¤¤¤
Cheol-Gu sedang berada diMansion Mingyu, dia berhasil termakan hasutan Mingyu yang mengatakan jika King adalah Pembunuh. Tubuhnya yang Kecil, tak membuat Cheol-Gu merasa takut, karena dirinya sudah dilatih menjadi Pemberani sejak berumur 3 Tahun.
Sudah beberapa hari ini Cheol-Gu tidak sekolah, dengan Alasan tidak ingin bertemu dengan King. Jungkook sendiri awalnya Marah, karena Cheol-Gu tidak mau sekolah, tapi dengan Alasan tertentu, akhirnya Jungkook memberi Ijin.
"Sayang, kamu mau ikut Daddy?" Tanya Mingyu tiba-tiba
Cheol-Gu yang sedang bermain dengan Senapannya langsung menengok, "Kemana Dadd?"
"Kamu akan mengetahuinya jika kamu mau ikut dengan Daddy, tapi jangan beritahu Eommamu"
"Why? Eomma harus tau, nanti Cheol-Gu kena marah"
Cheol-Gu takut jika Jungkook marah, karena meskipun Pria Cantik selalu tenang ketika marah, tapi Cheol-Gu tau, jika Amarah seorang Pendiam tidak untuk disepelekan.
Mingyu tersenyum, lalu mendekat pada Cheol-Gu. "Kita akan ke suatu Tempat, dan kamu pasti akan Menyukainya" bisik Mingyu
"Kemana Dadd? Jangan membuat Cheol-Gu semakin Penasaran!"
"Kita akan ke Seoul"
Cheol-Gu menyeringai karena tau apa tujuan Mingyu mengajaknya ke Seoul karena mereka sudah membahas ini sebelumnya, dan ini pertama kalinya untuk Cheol-Gu turun langsung dalam Penyerangan. Dengan usia yang masih anak-anak, tak membuat Cheol-Gu berpikir tentang Kematian, karena dia yakin, jika Tuhan akan Melindunginya.
"Kita ke Markas Daddy dulu"
Cheol-Gu mengangguk sebagai jawaban, keduanya pergi ke Markas. Sedangkan Woozi dan yang lainnya sudah pergi ke Markas sejak sore, karena Rencana mereka akan dilakukan ketika Malam Hari.
¤¤¤
Jungkook sukses dibuat kewalahan oleh Cheol-Gu, karena anak tampannya tidak ijin akan pergi ke Mansion Mingyu. Meski jarak Mansion berdekatan, tapi tetap saja Jungkook merasa khawatir dengan keselamatan anak Tunggalnya.
Maka dengan tergesa, Jungkook langsung pergi ke Mansion Mingyu karena sejak awal perasaannya sudah tidak karuan. Jungkook terus teringat pada Cheol-Gu, meski dia tau jika Mingyu tidak akan melakukan hal Jahat pada anaknya.
Sesampainya diMansion Mingyu, Jungkook tidak melihat Mobil Mingyu dan yang lainnya, bahkan hanya ada beberapa Bodyguard yang berjaga.
"Tuan Muda" sapa seorang Maid
"Cheol-Gu dimana Bi?"
Maid tersebut mengerutkan Keningnya, "Bukannya Tuan Muda Cheol-Gu pergi bersama Tuan Besar?"
"Kemana?"
"Saya kurang tau Tuan, tapi tadi saya mendengar kalau mereka akan pergi ke Seoul"
"Seoul! Untuk apa mereka ke Seoul?"
"Menghancurkan King, dan Memanfaatkan Anakmu!" Ucap seseorang
Jungkook berbalik, dan terkejut saat melihat siapa yang berdiri diambang Pintu. Dia tidak percaya, orang yang selama ini dia Cari datang dengan sendirinya.
"Uncle!" Ucap Jungkook, dia langsung berlari dan memeluk Pria Paruh Baya itu. "_Uncle apa kabar? Sudah lama sekali kita tidak bertemu" isak Jungkook
"Uncle baik, lebih baik sekarang kita pergi. Anakmu dalam Bahaya!" ucapnya
"Apa Maksud Paman?"
"Mingyu melibatkan Cheol-Gu dalam Penyerangan, dia Masih terlalu dini"
Jungkook sukses dibuat terkejut, karena bisa-bisanya Mingyu melibatkan Cheol-Gu dalam Penyerangan. Dan apa tadi, Cheol-Gu akan ikut dalam penyerangan untuk Menghancurkan King.
Keduanya langsung pergi menuju Seoul, menggunakan Mobil milik Pria Paruh Baya itu. Jungkook benar-benar Cemas dengan Cheol-Gu, dan memikirkan Hal buruk yang akan terjadi pada anaknya.
¤¤¤
Mingyu dan Cheol-Gu sudah sampai diMarkas, keduanya langsung disambut oleh anak Buah Mingyu. Cheol-Gu sendiri tidak percaya ada disini, karena biasanya dia hanya berada ditempat berlatih.
Begitu banyak jenis senjata Api disana, membuat Cheol-Gu ingin sekali mencobanya satu persatu. Mingyu yang melihat binar mata Cheol-Gu menyeringai, karena rencananya berhasil.
"Kamu menyukainya sayang?" Tanya Mingyu seraya mengusap pucuk kepala Cheol-Gu
"Suka Dadd, sangat suka. Boleh Cheol-Gu memakainya?"
"Tentu saja boleh, tapi Nanti. Sekarang kita bersiap"
Cheol-Gu mengangguk, kemudian memakai Jaket Anti Peluru dan mengambil dua senapan Laras Panjang Kesukaannya. Anak Tampan itu kini berubah menjadi seseorang yang Gagah dan Berani, seperti bukan anak berusia 7 tahun yang masih Polos dan tidak mengetahui apapun.
Mingyu benar-benar Puas, karena satu langkah lagi Rencananya akan berhasil. Menghancurkan King, memalui anaknya sendiri.
Woozi mendekat pada Mingyu, kemudian berbisik. "Kau yakin akan tetap meneruskan Rencanamu? Bagaimana kalau Jungkook tau dan dia Membencimu?"
"Aku tidak peduli! Yang penting Rencanaku Berjalan dengan lancar dan King Hancur oleh Anaknya sendiri" bisik Mingyu, dengan tatapan mata yang mengatah pada Cheol-Gu.
Woozi hanya diam, tapi dia yakin, jika Jungkook akan mengetahuinya dan akan Membenci Mingyu. Melibatkan anak Kecil dalam Penyerangan bukanlah hal baik, tapi Mingyu tetap keukeuh dengan Rencananya.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 5 sore"
"Kita kesana sekarang!"
Semuanya mengangguk Patuh, lalu berangkat ke Seoul untuk menuntaskan Obsesi Mingyu yang ingin sekali menghancurkan King.
¤¤¤
Seoul, Korea Selatan
King sedang bersantai diMansionnya, sudah beberapa hari ini dia diSeoul. Saat sedang asik memainkan Kalungnya, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.
📞Yoongi is Calling...
📞Wae?
📞Markas diserang!
📞Fuck! Aku kesana sekarang
Tanpa Basa-Basi, King langsung menuju rooftop Mansionnya dan sudah ada Helikopter yang selalu berada diatas sana jika King tidak memakainya.
Helikopter pun membawa King menuju Markasnya, tepat saat sampai diRooftop Markasnya, begitu banyak anak buahnya yang Gugur. Hal itu membuat King semakin Murka, dia langsung turun menuju Lantai Dasar Markasnya.
Ketika sampai dilantai Dasar, beyapa terkejutnya King, saat melihat siapa yang Menyerang Markasnya.
"Cheol-Gu..." Gumam King dengan tatapan tidak percaya, dia melihat bagaimana Cheol-Gu menembak dan berkelahi dengan begitu lihai. Lalu matanya tak sengaja menangkap Mingyu yang justru diam saja, melihat Cheol-Gu yang sedang Berkelahi.
"Cheol-Gu!" Teriak King
Cheol-Gu langsung menatap King, dengan tatapan sulit diartikan. Hoseok, Jimin dan Yoongi tidak tau jika King mengenal anak Kecil itu.
"Uncle King! Akhirnya kita bertemu kembali..." ucap Cheol-Gu, jangan lupakan seringai Tampannya, sangat Mirip dengan King. "_Bagaimana Kabar Uncle? Sudah lama kita tidak bertemu bukan!"
"Apa yang kamu lakukan!" King benar-benar tidak percaya, bagaimana anak sekecil Cheol-Gu dilibatkan dalam Penyerangan.
Cheol-Gu tidak menjawab, dia mendekat pada King dan langsung menyerang Pria Dewasa itu. King terus menghindari pukulan yang dilayangkan Cheol-Gu dan enggan Membalasnya.
Sedangkan Mingyu, dia hanya menyaksikan Ayah dan Anak itu berkelahi. Dia berharap, salah satu dari mereka Mati. Dan harapan itu tertuju pada King, sebelum Cheol-Gu tau jika King adalah Ayah Kandungnya.
"Cheol-Gu hentikan! Kau bisa Melukai dirimu sendiri!" Ucap King, dia terus menghindari Pukulan dan Tendangan Cheol-Gu.
"Aku tidak akan Berhenti, sampai Uncle Mati!" Ucap Cheol-Gu, tatapan matanya Menajam, seakan tidak takut dengan King yang notabenenya lebih tua darinya.
King menggelengkan kepalanya, dia ingin sekali membalas serangan Cheol-Gu. Tapi dia sadar, Cheol-Gu bukan lawannya. Tanpa keduanya tau, jika Junhkook berada disana bersama seorang Pria Paruh Baya. Dia memakai pakaian serba Hitam, Masker, juga Topi. Sehingga, baik anak buah Mingyu ataupun King, tidak ada yang mengenalinya.
"Kook jangan!" Ucap Pria Paruh baya itu menahan Jungkook yang akan menghampiri Cheol-Gu
"Tapi Paman, Cheol-Gu bisa terluka, dan kemungkinan buruknya adalah...Mati" ucap Jungkook, dia benar-benar khawatir dengan Cheol-Gu.
Sudah banyak Anak buah dari dua kubu yang tergeletak bersimbah darah dilantai yang Kotor, bau Amis menyeruak disana.
"Tapi kau juga bisa terluka!"
"Persetan dengan itu! Lebih baik aku Mati, daripada aku harus menyaksikan anakku sendiri diambang Kematiannya"
Jungkook berusaha melepaskan genggaman tangan Pria Paruh Baya yang dia panggil Paman itu, tapi ternyata Genggaman tangannya begitu Kuat.
Disisi lain, Cheol-Gu dan King masih berkelahi. Kali ini, King melawan, karena Anak Tampan itu terus menyerangnya. Bahkan keduanya sudah mengangkat senapan masing-masing, dan siap untuk Menembak.
Cheol-Gu membidik tepat diDada kiri King, sedangkan King Membidik tepat dibagian Kepala Cheol-Gu. Mingyu? Dia tersenyum pongah melihat King dan Cheol-Gu akan saling Membunuh. Sehingga dia tidak sadar, jika dirinya sedang dalam Pengawasan salah satu anak buah King.
Cheol-Gu mulai menarik Pelatuk senapan Laras Panjangnya, Jungkook yang melihat itu membulatkan matanya. Dia langsung mengigit tangan Pria Paruh Baya itu, sehingga Genggamannya Lepas.
Dor!
"CHEOL-GU NOOOOOOOOOO!" Teriak Jungkook, dia berlari dengan sekuat tenaga dan akhirnya Peluru itu berhasil menancap didada kirinya.
"Eommaaaaaa..."
Cheol-Gu membuang senapannya, dia langsung menghampiri Jungkook yang sudah terbaring lemah dilantai. Memeluk erat Jungkook, tubuhnya sudah dilumuri darah akibat Tembakan Cheol-Gu.
King? Dia sukses dibuat terkejut, karena ternyata...Jungkook adalah Eommanya Cheol-Gu.
Dengan sekuat tenaga, Jungkook mengangkat tangannya. Bibirnya mengulas senyum, dan tangannya mengusap lembut pipi sang anak.
"S-sayang, k-kenapa k-kamu m-melakukan i-ini?" Ucap Jungkook dengan terbata, "_A-apa K-kamu t-tau d-dia s-siapa?"
"Uncle King, dia orang jahat Eomma...Eomma, Maafkan Cheol-Gu" Cheol-Gu menangis, karena Tembakannya justru mengenai Jungkook bukan King.
Semuanya terdiam, termasuk Mingyu dan anak buahnya. Suara Tembakan dan Dentingan Samurai seketika Berhenti, kala Jungkook datang.
Jungkook menggeleng lemah, "D-dia, D-dia Appamu..."
"Eommaaaaaaaaaa...."
"..."
¤¤¤
To be Continued...