[END] SACRIFICE OF LOVE (BOSS...

By IndahSuryana1

18.5K 1K 345

⚠️🔞🔥21+++ Kisah cinta Boss Chaikamon dan Noeul Nuttarat yang sudah terjalin selama 7 tahun namun tidak dire... More

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7🔞🔥
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
Bab 17
BAB 12🔞🔥
Bab 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
INFORMASI THUK KHUN⚠️
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
HAY READERS AUTHOR YANG SETIA🥰
BAB 32
BAB 34
35 SPESIAL CHAPTER

BAB 33

442 27 7
By IndahSuryana1

Gulf, Win juga dokter Chan sedang mendiskusikan tentang keadaan Noeul di dalam ruang kerja Gulf. Chan dan Win datang Minggu lalu ke Korea, mereka segera terbang ke Korea ketika mendengar kondisi jantung Noeul yang semakin melemah.

"Bagaimana jika Daddy dan Mommy tidak setuju phi? Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Win, wajahnya terlihat khawatir

"Kita akan coba berbicara kepada kedua keluarga dan juga Boss, Win. Mustahil mereka tidak akan menyetujui prosedur ini, karena hanya ini satu-satunya yang bisa membuat Noeul bertahan" Chan mengangguk setuju dengan ucapan Gulf

"Yang dikatakan Gulf benar Win, tidak ada cara lain selain ini. Kita akan menghubungi master Kim jika kedua keluarga dan juga suami Tuan Muda sudah setuju" Win menatap Chan dan Gulf secara bergantian

"Master Kim? Dia yang akan melakukannya?" Gulf dan Chan mengangguk

"Kau fikir kami yang akan melakukannya? Kami tidak sekonyol itu Win.... Kami belum pernah memiliki pengalaman yang seperti itu" Win menghela nafas lega, Gulf menepuk pundak adiknya itu

"Kau jangan khawatir Win, aku dan dokter Chan sudah merencanakan ini dengan sangat hati-hati dan detail, dan semoga semuanya berjalan dengan baik supaya Noeul bisa sehat seperti sebelumnya" Win mengangguk pelan, kepalanya tertunduk, ternyata pria bongsor itu menangis. Gulf yang menyadari sepupu nya itu menangis, ia membawa Win dalam pelukannya

"Kau sedih? Apa kau sangat takut kehilangan bayi mu hemm?" Win tidak menjawab, tangisnya semakin terisak pilu, Gulf bisa merasakan perih falah hatinya, ia juga sangat takut kehilangan Noeul

Chan yang melihat dua saudara itu berpelukan dengan perasaan ya g campur aduk, ikut merasakan iba. Ia bukan tidak tau bagaimana sayang nya dua orang yang ada di hadapan nya ini kepada Noeul, mereka bisa melakukan apapun untuk kebahagiaan Noeul.

FortPeat side

Sepasang suami-istri itu terkejut bukan main ketika mendengar keadaan Noeul sekarang. Pasalnya sejak Boss dan Noeul menikah, mereka belum mendengar kabar dari keduanya, hanya beberapa kali saja Noeul dan peat saling berkirim pesan, setelah itu mereka tidak lagi saling berkomunikasi selama hampir 4 bulan terakhir.

Bukan tanpa alasan, peat juga sedang sibuk mengurus anaknya yang sudah berusia dua tahun. Sedangkan Noeul juga sibuk dengan pekerjaan dan juga rumah tangganya. Keduanya tidak lagi memiliki waktu yang seperti dulu, oleh karena itu mereka jarang saling berkomunikasi.

"Pokoknya aku tidak mau tau phi Fort, besok kita ke Korea. Aku akan memarahi kelinci nakal itu karena tidak memberi tahu diriku jika keadaannya sekarang sedang tidak baik-baik saja!" Ucap Peat, dirinya hampir menangis sekarang

"Tapi bagaimana dengan Louis sayang? Dia masih terlalu kecil, nanti baby bisa kelelahan" Peat menatap kesal suaminya

"Phi Fort, Amerika dan Thailand tidak memakan waktu perjalanan sampai satu bulan! Pokoknya aku tidak mau tau, besok kita pulang ke Korea, kalau kau tidak mau aku dan Louis sendiri yang kesana!" Fort memegang pundak isterinya

"Oke oke... Besok kita berangkat ke Korea, jangan bawa apapun... Bawa perlengkapan Louis saja, aku tidak mau kau kerepotan dan kelelahan sayang" Peat mengangguk, ia kemudian memeluk Fort

"Kenapa Noeul bisa seperti ini phi Fort? Bukankah kelinci nakal itu tidak pernah sakit sampai seburuk ini?" Fort mengelus punggung isterinya, Fort juga mendengar bibir istrinya yang terisak

"Tenanglah sayang... Kita berdoa, supaya Noeul kembali sehat seperti sebelumnya. Jangan khawatir na~" Peat mengeratkan pelukannya, ia tidak menyangka jika akan menerima kabar buruk dari Win tentang kondisi Noeul saat ini. Pantas saja Noeul menghilang selama 4 bulan ini, ternyata sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.

Keesokan harinya

Semua orang berkumpul di dalam ruangan Noeul, mereka berbicara pelan karena Noeul saat ini sedang tertidur.

"Jadi bagaimana Dad, Pah?" Tanya Boss

"Kalau ini yang terbaik untuk Noeul, kita lakukan saja Boss, lagi pula Daddy sangat mengenal master Kim" Boss menundukkan kepalanya

"Tapi bagaimana jika ini tidak berhasil Dad?" Davika mengelus punggung menantunya itu

"Master Kim sudah sangat berpengalaman dalam hal seperti ini Boss, percayalah pada kami na~ kami juga tidak mungkin mencelakai Noeul, kami sangat menyayangi nya sama seperti dirimu, makanya kami melakukan ini" ucap Gulf meyakinkan Boss

"Aku takut kehilangan keduanya phi...." Lyn menghampiri anaknya dan memeluknya

"Sayang... Percayalah, para dokter pasti melakukan yang terbaik, Noeul akan sembuh nak, baby juga akan baik-baik saja" Boss mengangguk, air matanya menetes. Mereka tau bagaimana perasaan Boss saat ini, karena mereka juga merasakan hal yang sama

"Kapan prosedur nya dilakukan Gulf?" Tanya Logan

"Jika memungkinkan, biarkan Noeul melahirkan terlebih dahulu Dad, karena kami juga harus melakukan pelatihan terlebih dahulu, dan mempersiapkan jantung mekanik nya. Dan untuk saat ini kita harus benar-benar menjaga kesehatan Noeul" mereka mengangguk setuju

"Baiklah, Daddy mohon kepada kalian, lakukan yang terbaik Gulf, Win.." kedua pria cantik itu mengangguk

"Kami akan melakukannya semaksimal mungkin Dad, jangan khawatir" Logan mengangguk, sedangkan Boss ia sudah tidak bisa berbicara apapun lagi, fikirannya melayang kemana-mana. Ada rasa takut, ada rasa lega karena akhirnya mereka menemukan cara supaya Noeul kembali bersama mereka lagi dan merawat anak mereka bersama-sama.

Ya, saat ini para dokter sedang mendiskusikan tentang prosedur jantung mekanik kepada keluarga Noeul, karena hanya itu jalan satu-satunya yang bisa menyelamatkan keadaan Noeul saat ini. Sebelumnya para dokter menyarankan donor jantung biasa, tapi Logan menolak, karena dia tidak ingin Noeul menerima jantung dari tubuh orang lain.

Setelah semuanya pergi, Boss merebahkan tubuhnya di samping Noeul. Ia memposisikan tubuhnya menghadap isterinya yang masih betah memejamkan mata, tangan Boss membelai lembut pipi isterinya yang terlihat semakin kurus.

"Apa hari ini kau sangat lelah sayang? Kenapa belum bangun? Ini hampir tengah hari sayang" ucap Boss dengan lirih, kedua matanya memerah, tangannya beralih mengelus perut isterinya

"Bertahanlah baby, papa dan baby sebentar lagi akan baik-baik saja na~" Boss mencoba untuk tersenyum sedangkan hatinya terasa sangat perih.

Noeul yang mendengar suara Isak tangis serta elusan lembut di perutnya, perlahan membuka kedua matanya, Noeul menoleh ke samping kirinya, ia melihat Boss yang menyembunyikan wajah di samping lengannya.

"Phi... Apa phi Boss menangis?" Boss segera menatap Noeul dan menghapus air matanya

"Ah, tidak sayang... Apa kau lapar sayang? Mau bangun hemm?" Noeul menggeleng lemah, bibirnya tersenyum

"Peluk aku phi... Aku masih ingin seperti ini" pinta Noeul kepada Boss

"Baiklah sayang... Tapi ini sudah jam makan siang baby, sebaiknya kita makan dulu na~" Noeul menggeleng, tangannya memeluk tubuh suaminya, menyamankan kepalanya di lengan Boss yang sangat nyaman untuk dijadikan bantal kepalanya

"Aku belum lapar phi... Biarkan seperti ini dulu, anakmu menginginkannya" Boss terkekeh pelan, tangannya mengelus lembut rambut Noeul

"Benarkah anak kita yang menginginkan nya sayang? Atau ini hanya akal-akalan papa nya saja heum?" Noeul mendongakkan kepalanya sembari tersenyum manis

"Papa nya lebih menginginkan ini Daddy, jadi biarkan papa ku memeluk Daddy dulu na~" Boss tersenyum bahagia mendengar Noeul berbicara dengan gaya anak kecil, bahkan bibirnya mengerucut lucu. Boss mengecup dahi, hidung dan juga bibir Noeul, ia sangat gemas melihat isterinya bertingkah seperti anak kecil

"Baiklah... Daddy akan memeluk papa dan juga baby... Daddy juga suka seperti ini sayang" kedua tangan Boss memeluk isterinya dengan penuh kasih sayang, ia tau Noeul melakukan ini hanya untuk menenangkan hati nya. Walaupun bibirnya tersenyum, nyatanya air mata Boss kembali mengalir, tangannya dengan cepat menyeka air mata itu.

Disaat keduanya masih asik dengan kehangatan yang tercipta oleh keinginan mereka sendiri, tiba-tiba mereka di kejutkan oleh suara pintu ruangan yang di buka cukup keras, membuat keduanya melepaskan pelukan dan melihat kearah pintu tersebut.

"Phi Peat...." Ucap Noeul ketika melihat Peat yang masuk bersama dengan suaminya yang berada dibelakang dengan menggendong putra mereka, dengan perlahan Noeul duduk dengan bantuan Boss

"Phi Peat...." Pria cantik itu tidak menjawab, dirinya segera membawa Noeul dalam pelukannya ketika ia sampai di hadapan sahabat nya itu, Peat menangis dalam pelukan mereka

"Phi Peat... Kenapa tidak mengabari aku jika kalian datang kesini?" Lagi-lagi kalimat Noeul tidak dijawabnya, Peat sedang tidak dapat mengungkapkan kalimatnya ketika melihat keadaan Noeul yang sangat kurus saat ini

"Fort.. kenapa kalian tidak mengabari kami?" Tanya Boss

"Semuanya dadakan Boss... Kau tau sendiri bagaimana isteriku jika sudah panik" Boss tersenyum tipis, dirinya turun dari ranjang dan menghampiri Fort juga anak nya

"Ternyata dia tertidur, padahal aku ingin sekali menggendong nya" Boss mencubit pelan pipi gembul anak laki-laki yang sangat tampan itu

"Kurasa Louis kelelahan, kami berangkat dari jam 3 pagi asal kau tau... Peat bahkan tidak bisa tidur sampai aku memesankan tiket pesawat yang bisa sampai Korea secepat mungkin" Fort menggeleng kan kepalanya, ketika mengingat Peat yang terus meneror nya

"Apa yang sebenarnya terjadi Boss? Bagaimana Noeul bisa seperti ini? Apa memang sebelumnya Noeul memiliki riwayat lemah jantung?" Tanya Fort

"Lebih baik tidurkan dulu anak mu di samping Noeul, kita berbincang di sofa saja" Fort mengangguk dan menidurkan anaknya di ranjang Noeul

"Sayang... Noeul, jangan keras-keras ya ngobrolnya, Louis aku tidurkan disini" Noeul mengangguk dan tersenyum kepada Fort, setelahnya Fort menyusul Boss yang sudah duduk di sofa

"Phi Peat, apa kau datang kesini hanya untuk menangis dan memeluk ku?" Tanya Noeul, dengan segera Peat melepaskan pelukannya

"Diam kau kelinci nakal! Kenapa kau tidak pernah memberitahu diriku tentang keadaan mu? Bukankah sudah ku bilang jika kau dalam keadaan sulit kau harus menghubungi ku? Apa kau tidak menganggap ku lagi sekarang ha?! Kau sudah tidak ingin memiliki sahabat seperti ku?!" Bibir Noeul tersenyum manis mendengar ocehan Peat, kedua tangannya menggenggam tangan sahabat nya itu

"Maafkan aku phi... Aku takut mengganggu dirimu, lagipula sekarang aku sudah baik-baik saja na~ jadi jangan merajuk padaku oke?" Peat menatap kedua mata Noeul, ia tau luka apa yang sudah Noeul lewati, dirinya kembali memeluk tubuh kurus itu

"Kau seharusnya membagi rasa sakit mu padaku Noeul, kau seharunya tidak melakukannya sendirian jika kau sendiri tau kau tidak mampu dan berakhir seperti ini... Kau membahayakan dirimu sendiri, tidak hanya dirimu tapi juga calon anak kalian"

"Phi... Aku baik-baik saja na~ lihatlah? Aku masih bisa berbicara bahkan memeluk mu saat ini" Noeul terkekeh setelah mengatakan kalimatnya, Peat melepas pelukan mereka

"Kau tidak perlu tertawa dasar kelinci nakal! Bagaimana dengan kandungan mu Noeul, apa baik-baik saja?" Tangan Peat mengelus perut Noeul

"Fia sangat sehat phi" jawab Noeul dengan bibirnya yang tersenyum

"Syukurlah jika semuanya baik-baik saja, lekaslah sembuh dan kembali lah seperti dulu Noeul, kita belum merayakan banyak hal Asala kau tau" keduanya tersenyum, Noeul menoleh kearah balita tampan yang sangat lelap tidurnya, padahal mereka sangat bising tapi sepertinya si kecil tampan itu tidak terganggu sama sekali

"Anakmu sangat tampan phi... Dia lebih mirip phi Fort daripada dirimu" Peat terlihat kesal ketika Noeul mengatakan anaknya lebih mirip suaminya

"Aku juga tidak tau, kenapa bocah ini lebih mirip dengan Daddy nya, padahal aku yang sangat lelah membawanya kemana-mana selama sembilan bulan" Noeul terkekeh

"Sepertinya phi Fort sangat mencintaimu phi" ucap Noeul, dirinya kembali menatap si kecil itu, tangannya memainkan pipi gembul yang ingin sekali ia cubit ataupun di gigit, karena pipi itu sangat lembut dan kenyal seperti moci

Boss Fort

Fort menghela nafas kasarnya ketika mendengar apa yang telah terjadi dalam rumah tangganya, termasuk tentang keadaan Noeul yang sekarang ini.

"Kau keterlaluan Boss, bisa-bisanya kau tidak mempercayai isteri mu sendiri dan sekarang membuatnya seperti ini! Hah... Aku tidak habis fikir dengan dirimu" Boss menunduk

"Aku memang bukan suami yang baik Fort, aku bahkan mengingkari janjiku kepada Noeul. Tapi kenapa dosa ku harus Noeul yang menanggungnya? Kenapa tidak diriku saja? Aku takut Fort... Aku takut istri dan anakku kembali meninggalkan ku, aku takut tidak bisa bersama mereka lagi" Fort melihat penyesalan dalam diri Boss, pria dominan itu bahkan meneteskan air mata

"Sudahlah Boss... Maafkan aku, tidak seharusnya aku berbicara seperti itu padamu. Akupun tidak tau harus bagaimana jika hal itu terjadi padaku, maafkan aku..." Boss menggeleng

"Tidak Fort, ini memang salahku... Noeul dan anakku terluka karena diriku sendiri" tangan Fort memegang pundak Boss

"Yang sudah-sudah Boss, sekarang kau harus kuat untuk anak dan isteri mu. Kami semua ada bersama kalian, jangan khawatirkan apapun, mereka pasti akan baik-baik saja" Boss mengangguk, tangannya menyeka air mata yang lagi-lagi jatuh di pipinya

Keempat sahabat itu berlanjut dengan perbincangan mereka, masing-masing dari mereka menceritakan apa saja yang sudah mereka lalui setelah memiliki keluarga sendiri.

Dan, yang dikatakan Fort juga keluarganya benar tentang keadaan saat ini. Boss harus kuat untuk anak dan isterinya, ia harus menebus semua kesalahannya kepada Noeul dan juga anaknya dengan cara menjaga dan melindungi keduanya dengan jiwa dan juga raganya. Boss harus lebih percaya kepada isterinya yang sudah sangat ia kenal dari siapapun, Boss harus memastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi dalam rumah tangganya.

Continue Reading

You'll Also Like

382K 33.7K 48
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
140K 12.1K 48
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
421K 47.6K 88
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
289K 26.6K 74
FIKSI