L Twins Boy[hiatus]

By Sseai_strowberie

6.7K 409 86

Bagaimana rasanya, jika kamu merasakan pahitnya people come and go selama 3 kali berturu-turut? Dan masih dap... More

prolog
[01] Leon and Lion
[02] eye
[04] hard to tell
[05] insulting.
[06] ignorant.
[07] free cake.
[08] Confused.
[9] excessive.
[10] late.
[11] Developing disease.
[12] hospitalized
[13] persuasion.
[14] Diagnosed.
[15] bored.
[16] Don't
[17] What?!.
[18] smail debate.
[19] go back home.
[20] taken care of

[03] special call

421 24 0
By Sseai_strowberie

Alooo~

_____________________________________

Happy reading

.
.
.
.
.

"haii"

Leon dan Lion menoleh, mendapati 5 perempuan.

Leon mengernyit bingung siapa orang di depannya ini.

"Hai juga tapi siapa ya?" Lion memiringkan kepalanya, menunggu menanti jawaban.

"Kenalin namaku Rabela."

"Namaku Ruby."

"Aku Dira."

"Aku Vrily."

"Hai aku Audy."

"Okey jadi ini ceritannya mau kenalan?" tanya Leon.

"Iya salam kenal ya, kalin pasti Leon dan Lion kan." Ruby menggangkat tangan, mengajak salaman.

Leon dan Lion yang paham pun menjabat tangan perempuan di depannya.

"Eh iya salam kenal ya?"

"Kak Ruby."

"Salam kenal kak Ruby."

Ketigannya sama sama tersenyum.

"Eeh asik sendiri nih berasa nyamuk tak terlihat gue." Sindir Rabela, tetapi tangganya tetap ikut menjabat tangan.

"Dih dih dih gue juga mau kalii."

"Yaudah sini lah Vril ngomong doang tapi masih di sana."

"Iya ya hehe."

"Hai adik manis panggil kakak ya kak Vrily yang cantik manja litah." Ujar Vrily mengibaskan rambut lurusnya hingga mengenai mata Dira yang sedang berada di belakangnya.

"Iya kak emm Lily?"

"Akhhh cubit gue cubit di panggil kak Lily dong omo omo." Vrily berlari kesana kemari, berulang kali menabraki kursi kursi.

"Nah iri kan lu pada harus iri dong secara bocah ini manggil gue siapa? LILY HAHAHAHA." Vrily masih berlari, sehingga membuat Dira mencubit lengannya.

"Hm rasain biar sadar lo."

"Aduh aduh iya Dir iya, lepasin dong Dir sakit ini," pinta Vrily memelas.

"Iya nih udah ga usah lari lari kek monyet kekurangan kasih sayang lu." Dira berlari menghampiri Leon dan Lion sebelum kena amuk Vrily.

"Oooh, TAI! GUE BUKAN MONYET DIRA!" Teriak Vrily sembari berlari ke arah Dira.

Dan berakhir lah mereka berdua kejar kejaran yang menjadi tontonan gratis anak kelas 8b itu.

"Bel keknya temenlu itu harus di kandangin dulu deh takut nular."

"Apanya yang nular Dy?"

"Penyakitnya HAHAHAHAHA. Ekhemkhem perkenal kan gue Audy panggil terserah kalian aja ya." Ucap Audy centil sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Dih Dy jijik gue liatnya," Ruby berbicara seperti itu dengan berlagak akan muntah.

"Diem omong mulu lu."

"Ya kan gue punya mulut pasti buat omong lah, ngapain punya mulut kalau diem aja." Sewot Ruby sambil menaikkan satu kakinya ke atas kursi.

"Gue tau lu punya mulut tapi ya ga usah ngeroasting orang mulu lah," balas Audy tak kalah sewot.

"Apa lu apa hah!"

"Apa apa? Sini maju kalau berani." Audy menggulung lengan bajunya mulai berjalan mendekat ke arah Ruby.

"Apa lu! Maju sini biar gue yang mundur." Ruby menggulung lengan bajunya, berjalan mundur tidak memperhatikan jalan.

"Kak Ubyy maju bukan mundur kak," Leon kebingungan melihat Ruby yang berjalan mundur.

"HAHAHAHA, liat Dy mereka manggil gue kak Uby tolong rasanya sesek nafas gue." Ruby duduk meluruh, kepalanya bertumpu pada salah satu kursi siswa.

"Dramatis banget lu By Ubi jalar," sinis Audy.

"Paan Ubi jalar ubi jalar, lu tuh Dydy kempyot
" Ruby bangkit dari duduknya, menatap Audy dengan pandangan mengejek.

"Ndasmu Dydy kempyot, nama gue Audy main rubah nama aja."

"Lah lu juga ubah nama gue amjink."

"Masih mending ubi jalar lah ini nama siapa co?" tanya Audy.

Keduanya cekcok karna hal tidak berguna, Vrily dan Dira masih berlari kesana kemari.

Rabela memegang kepalanya, pening dengan tingkah aneh teman temannya itu.

"Kak Ela temennya suruh berenti." pinta Lion menarik seragam bagian belakang Rabela.

"Heum kak suruh berenti, mereka serem lari lari kayak monyet, nakutin nanti gigit." Leon mengangguk menyetujui permintaan sang adik.

Rabela tersenyum di dalam hati kala mendapatkan nama special dari adik manis ini.

"Baik kakak coba dulu ya?"

"Humm,"

"Huh hah huh hah, tarik nafas dulu Bel huh hah."

"Vrily Dira Ruby Audy!" Ucap Rabela tegas dengan pandangan mata tajam mengarah ke teman temannya.

Semua berhenti, tidak hanya Vrily Dira Audy dan Ruby saja namun seisi kelas juga ikut terdiam termasuk Leon dan Lion yang menatap takut ke arah orang yang di mintai pertolongan tadi.

"A-ah iya sajang nim kita berhenti, heh kesini ga kalian kita minta permohonan sama sesepuh dulu ini." Ruby melihat teman temannya, mereka mendekat dan berdiri di samping Ruby dan Audy.

Keempatnya membungkuk sembari menggumamkan kata maaf terus menerus.

"Maaf kan kami sesepuh janji ga akan mengulangi lagi." Semua menunduk.

"Tapi kalau ngelakuin lagi minta maaf dan janji lagi." Dira mendongak dan kembali menunduk.

"Hah minta maaf sana ke Leon dan Lion mereka takut sama kalian karna heboh sendiri," jelas Rabela dengan suaranya yang kembali seperti semula.

"Baik sesepuh." semuanya memberikan gestur hormat membuat Rabela terkekeh geli.

"Hai adik manisnya kakak takut ya?" tanya Dira.

"Hemm jangan takut ya kakak ga gigit kok," sambung Audy.

"Kakak kakak minta maaf ya, maaf harus dimaafin pokoknya kalau ga mau kakak ngambek nih." Vrily bersedekap dada dengan bibir yang dibuat mencebik kebawah.

"Apasih Vril geli banget anjir." ledek Ruby dengan mengelus belakang lehernya.

"Geli geli gini buat bujuk, lah dari pada lu diem mulu dari tadi," ucap Vrily tak terima.

"Ekhm!" dehem Rabela.

"Eh iya iya," Ruby gelagapan karna terciduk tidak meminta maaf.

"Maafin ya dek udah buat takut nanti kalau udah istirahat kakak beliin lolipop deh mau ya ya ya," ujar Ruby memelas.

Keduanya menggeleng.

"HAHAHAHA, di tolak haduh sakit perutku." tawa Dira kencang dengan memegangi perutnya.

"Diem dulu!"

"Iya iya hahahah huh huh."

"Kakak tambahin yupi mau?" tawar Ruby.

"Ga akan ma-"ucapan Rabela terpotong karna sebuah teriakan.

"MAU KAK MAUUUUUUU!" Teriak keduanya serempak yang membuat seisi kelas melongo.

"Njirrr semudah itu kamu memaafkan dia dek." Tunjuk Audy ke arah Ruby dramatis.

"Apasih Dy, sukur sukur gue udah dimaapin." Ruby menurunkan telunjuk Audy yang mengarah tepat ke arah matanya.

"Jadi kakak di maafin kan dek?" tanya Ruby.

"Humm" keduanya menganggukkan kepala.

"Beneran di maafin kan?" tanyanya sekali lagi, hanya untuk memastikan.

"Iya kak Ubyy."

"WOAHH ANGJAYY GUE DI MAAFIN CUY." teriak Ruby dengan menggoyangkan bahu Rabela kuat.

"Iwywwa, iya By iya udah anjir pusing pala gue." Ruby menghentikan guncangannya, dan beralih ke tangan Rabela kembali menaik turunkan tangannya dengan cepat Rabela menyentak tangannya agar terlepas dari kegilaan Ruby.

Audy Vrily dan Dira hanya melongo tak percaya.

"Terus."

"Apanya kak yang terus," tanya Lion kebingungan.

"Terus kita gimana?"

"Gimana apanya sih kak, jangan bertele tele deh," balas Leon kesal.

"Kita gimana masa ga dimaafin sih," tanyanya lagi

"Oohh yang itu, ga gimana gimana sih kak mungkin kalian kurang beruntung," balas Lion acuh.

"WHAT! ga bisa gitu dong dek kita juga harus beruntung hari ini."

"Loh masa bisa request gitu."

"Harus bisa."

"Engga ga bisa gitu."

"Bisa."

"Engga."

Lion dan Audy terlibat drama kembali, Rabela dan Ruby hanya melihatnya dengan satu popcron di pangkuan. Leon Vrily dan Dira hanya melihat dari kejauhan drama itu tanpa mau memisahkan.

"Ekhem dek," Vrily mengawalinya dengan deheman singkat.

"Humm." Leon melihat kearah Vrily dan Dira yang menatapnya gemas.

"Kakak minta maaf ya, kita beliin jajan deh," pinta Dira.

"IYA NANTI GUE JUGA BELIIN DEH," Audy menyahuti dari kejauhan dengan berteriak..

"IIHH KAK EL JANGAN MAUU," Lion yang merasa kakaknya akan tergoda ikut berteriak, membuat semua orang yang berada di sana menutup telinga.

"Astaga Lion Lion," kekeh Ruby dan Rabela.

"Humm jajan apa kak?" Tanya Leon memiringkan kepalanya yang membuat teman teman lainnya menggigit pipi bagian dalam.

"Jelly mau?" tanya Dira

"Hahh apa kak?" tanya Leon sekali lagi. Leon tidak terlalu dengar dengan perkataan Dira barusan karna teriakan-teriakan kencang Lion.

"Jelly, Leon mau?" jawab Vrily sedikit kencang.

"Hmmm iy-"

Belum sempat Leon menjawab sudah terlebih dahulu Lion memotongnya.

"AKU JUGA MAWUUUU KAK!" Teriak Lion.

Lion segera menghampiri Leon, dengan menyeret Audy di belakangnya. Perdebatan keduanya yang sedikit jauh dari tempat duduk semula membuat Lion berlari.

"Eh eh ape ni."

"Udah diem dulu kak Idyy."

"Whoaj gue juga punya panggilan special."gumam Audy yang senantiasa ikut terseret di belakang Lion.

Tok

Tok

Tok

"Permisi."
_

____________

Tbc

___________

1247 words
7 april 2024

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 14.5K 33
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...
10.5M 425K 66
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...
1.1M 37K 45
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
598K 46.6K 59
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA. Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala...