Bluesy: On Duties

By xuxi-tei

20.4K 2K 210

Tentang kelanjutan hidup dari Katharina Arthayya dan Edriel Birru saat benang takdir mengikat mereka di dalam... More

Introduction
on duties part one
on duties part two
on duties part three
on duties part four
on duties part five
on duties part six
on duties part seven
on duties part eight
on duties part ten
on duties part eleven
on duties part twelve
on duties part thirteen
on duties part fourteen

on duties part nine

1K 123 10
By xuxi-tei

"Kita hari ini meeting kan?" Edriel bertanya setelah melihat jadwal yang ada di tablet yang saat ini dipegang nya.

"Iya boss!" Hazza menjawab mantab.

By the way, Hazza sudah resmi menjadi sekretaris Edriel sejak beberapa hari yang lalu. Tidak sulit untuk dirinya beradaptasi. Dilihat dari watak dan kepribadian seorang Kaveenka Hazza yang memang sudah luwes.

Walaupun, background pendidikan lelaki itu bukanlah di bidang management ataupun keuangan. Namun, menghabiskan satu tahun lamanya menjadi wakil dari seorang Edriel Birru yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa membuat Hazza ada sedikit pengalaman.

"Meeting nya penting kan?"

"Penting banget boss!!"

Edriel manggut-mangut. Kemudian, menutup tablet yang ia pegang. Kini fokusnya terganti menatap penuh tanya teman-teman nya yang ikut datang bersamanya di Bandara. Jangan lupakan koper-koper besar yang mengikuti mereka. Bahkan istrinya ikut datang. Benar-benar sangat mencurigakan.

"Terus, bisa tolong lo jelaskan fungsi dan manfaat kunyuk-kunyuk disini buat apa? Kecuali istri gue ya, dia bukan kunyuk tapi bidadari."

"Huek." Naje merespons enek.

"Sirik aja." Edriel menggerutu. "Jangan ngalihin pembicaraan. Kalian disini kumpul-kumpul mau kemana?!"

"Lo kan ada meeting nih di Bali." Juna angkat suara. "Nah sebagai teman yang baik. Seorang Kaveenka Hazza bikin ide buat rayain ulang tahun lo di Bali sekalian lo meeting. Lagian udah lama juga kita nggak kumpul lengkap."

Edriel mengangkat alis. "Budak korporat kayak lo buang waktu cuti untuk gue terdengar impossible. Apalagi, berhasil buat Naje beranjak dari kursi kerjanya. Belum lagi Gaia yang lagi sibuk-sibuknya jadi residen. Rayain ultah gue di Bali terdengar sangat nggak mungkin."

"Nggak impossible karena Hazza bilang kalau liburan ini gratis. Semua transportation dan accommodations ditanggung penuh." Raya menyahut.

Edriel mengernyit. "Sama siapa?"

"Sama kamu lah." Kath membalas enteng.

Edriel mengerjap agak sedikit shock mendengar balasan dari istrinya. "Aku?!"

"Iyaaa kamu." Kath mengangguk. "Hazza bahkan bantu nitipin Iyya sama Iyyo sama Mami kamu plus dua suster pengalaman yang akan mantau Iyyo yang memang baru keluar dari Rumah Sakit. Dia bikin acara ini biar kita semua bisa liburan. Katanya udah lama kita nggak staycation berdua."

"Betul Bukkkkk. Biar lo berdua semakin rukun sebagai lakik binik." Gaia menyambar.

"Gue—"

"Nggak usah terharu begitu Boss. Gue tahu lo sangat berterima kasih sama gue. Gini-gini gue ikut mikir bagaimana caranya lo bisa mesraan lagi ama bini lo. Biar hubungan lo berdua tambah harmonis. Soalnya akhir-akhir ini gue lihat lo berdua tegang mulu."

"Bukannya bagus ya kalau si Edriel tegang?" Naje menyahut jorooooook. Emang bliau ini paling wahid kalau bahas membahas masalah reproduksi manusia.

"Lo mending mingkem." seru Isha greget. Tidak lupa jari lentik miliknya menarik bibir Naje yang mengerucut heboh, yang sekarang mengadu kesakitan.

"Nggak usah banyak cincong daaaaah. Ayo letsgoooow kita semua check-in soalnya sebentar lagi kayaknya mau boarding." Juna memotong pembicaraan ngalur ngidul mereka. Sesekali melirik arloji yang melingkari pergelangan tangan miliknya.

Edriel tersenyum getir. Pelipisnya pun panas dingin. Apalagi, setelah melihat mutasi rekening seberapa banyak saldo yang Hazza keluarkan untuk liburan yang sama sekali tidak ia rencanakan ini.

Mungkin, memilih Hazza menjadi sekretaris pribadinya merupakan salah satu hal yang harus Edriel sesali.

Tadinya, Edriel kira Hazza hanya akan membawa mereka menginap di hotel biasa atau minimal four stars hotel. Ternyata, lelaki itu sengaja menyewa villa luxurious yang terletak di dekat beach club Bali. Lelaki itu benar-benar berniat membuat dirinya mengocek rupiah yang fantastis untuk acara yang tak terduga kali ini.

Bahkan, Edriel baru mengetahui jika Hazza juga meminjam black card American Express miliknya yang memang di pegang oleh Istrinya. Sepertinya, Hazza memang dengan matang merencanakan ini semua untuk menjahilinya dengan dalih liburan.

Saat ini, mereka ber delapan berkumpul di rooftop villa sambil menghabiskan malam mereka dengan barbecue menggunakan berbagai daging berkualitas yang sengaja Hazza beli bersama Juna.

Mereka memiliki masing-masing tugas untuk makan malam hari ini. Naje yang memang lihai dalam memasak diberi tugas utama untuk menyajikan makanan untuk mereka. Juna kebagian membeli bahan baku dan beberapa keperluan untuk mereka. Ia berbagi tugas bersama Hazza yang memang menjadi bendahara dadakan.

Isha dan Raya menyiapkan segala utensils beserta alat pemanggangan yang mereka gunakan untuk berbecue. Dibantu oleh penjaga Villa yang menghidupkan bara api untuk mereka.

Kalau Gaia sih bertugas untuk memantau mereka aja. Bisa gawat jika perempuan itu ikut andil. Masalahnya, cewek jepang itu sama sekali nggak bisa diandalkan. Seringkali, apa yang dilakukan nya bisa menjadi petaka. Hal serius yang dapat Gaia lakukan hanyalah belajar dan menghamburkan uang.

Untuk Kath dan Edriel mereka juga sama seprti Gaia yang hanya diam menonton teman mereka yang sibuk kesana kemari. Terlebih, Edriel yang hanya pasrah melihat mutasi rekening nya yang membengkak dari waktu ke waktu.

"Lo berdua masih marahan nggak?" Isha bertanya kepada Edriel dan Kath sambil mengunyah wagyu A5 yang sudah selesai Naje olah menggunakan resep andalan keluarga he said.

"Nggak tuh."

"Nope."

"Tapi kenapa muka lo berdua sepet banget dah? Apa belum wlewle yakk?!" Naje menyahut absurd. Namun, sangat dimengerti oleh teman-teman nya yang mendengar.

"Nggak semua di dunia ini tetang sex ya anjinkkkkkk." Isha menyahut sewot.

"Kadang kala emang semua ini tentang ranjang, Sha." Hazza berujar, sok paling serius padahal isi kalimat yang ia keluarkan sama sekali tidak berbobot.

"Eh—tapi kalau lo disuruh milih yang paling penting dalam idup ini. Lo pilih duit apa sek, Hazz?" Naje bersuara meladeni omongan nggak bermutu Hazza mengikuti salah satu video meme yang terkenal di internet.

"Pilihan macam apa ituuuu?!" Hazza membalas SEMANGATTTT 45. "Rugiiii donggggg, yang bener ajeeeee."

"Sak sek sak sek aja si bangsat ini. Kayak pernah aja." Juna ikut nimbrung. Padahal ia pengen menikmati daging sapi dimulut nya dengan tenang. Tapi, kayaknya mulut sampah Hazza dan Naje memang ditakdirkan untuk menganggu ketentraman mereka semua.

Naje tertawa. "Lo jangan meremehkan gue, Jun. Gini-gini nggak semuanya berasal dari pengalaman. Bisa aja gue belajar by watching. Learning by watching istilahnya mah."

"Nonton bokep maksud lo?!" Isha mencibir.

"100 ribu rupiah buat ayankkkk. Kalo mau nobar nanti kabarin gue aja yaaa." balas Naje sengaja menggoda Isha yang merinding disko ditempatnya.

"Gue paham dah kenapa Isha nggak demen sama elooooooo Nalendra." Gaia ikut bersuara.

"Iya lagi." Raya menyetujui. "Masa baru pdkt dah mau nonton bokep bareng aja."

"Kita kan juga sering yaaank." Hazza menyahut.

"LUUUU GUE TIMPUK PAKE BARA API YA HAZZAAAA."

"Cium aja kata gue mah."

"CIUMAN NOH SAMA SOANG."

"Kita maen Truth or dare aja yok." seru Kath tiba-tiba. Membuat mereka semua menatap satu sama lain menyambut antusias ide cemerlang Katharina.

"AYOK DAH."

"Letsgooooouwwww."

"hajaaaaaaaaRRRRRRR."

Kath tersenyum lebar. Tangan nya mengambil botol kecap yang ada di dekat Naje. Kemudian, menaruh botol tersebut diatas meja dan mulai memutarnya.

Botol itu terus berputar melingkari mereka yang harap-harap cemas takut botol tersebut berhenti di hadapan mereka. Isha bahkan menggigit bibirnya pelan dan berdoa untuk tidak menjadi yang pertama mendapat kesialan botol itu.

Kath mengerjap. "Hah......... kok malah gue dulu....."

Tawa renyah mereka semua meledak. Setelah beberapa detik menengangkan akhirnya botol kecap yang berputar mengelilingi mereka berhenti ke arah Kath. Perempuan itu hanya dapat melongo  tidak menyangka jika dirinya akan menjadi pertama yang dipilih. Senjata benar-benar makan tuan. Padahal niat Kath hari ini untuk mengerjai teman-temannya.

"Truth or dare?!" Hazza menodongkan pertanyaan pertama kali. Tanpa berusaha membuang beberapa detik yang masih Kath habiskan untuk merespons ini semua.

Kath menatap suaminya yang hanya diam dan sepertinya ikut penasaran tentang pilihan yang akan ia pilih. Sejak perkelahian mereka terakhir kali memang dirinya dan Edriel belum sepenuhnya berbaikan. Ada tembok tipis yang menghalangi mereka. Entah apa itu Kath pun tidak mengerti.

"Gue pilih—dare."

"Cium Edriel kalau lo berdua emang udah baikan." Hazza lagi-lagi menjadi yang pertama memberi perintah. Sepertinya lelaki itu benar-benar antusias untuk membuat dirinya dan Edriel berbaikan.

"Gue nggak—"

Kata-kata Kath terputus tak kala Edriel menarik tengkuknya dan meletakkan kedua tangan raksasa lelaki itu diantara wajahnya. Bibir lelaki itu menjemput bibirnya dengan lembut.

Dengan penuh kehati-hatian Edriel mengecup bibir Kath dengan lambat, tak seirama dengan degup jantung Kath yang berdetak jauh lebih cepat.

Ada keterkejutan yang membayangi wajah Kath. Apalagi, teriakan heboh bak penonton bola yang dilakukan teman-teman nya.

Kath jelas masih berusaha memahami semua kejadian ini. Walaupun jutaan kupu-kupu terbang bebas di perutnya. Membuat Kath menarik senyum disela ciuman mereka. Lalu, ikut mengalungkan kedua tangannya di leher Edriel yang sedikit menunduk untuk memperdalam cumbuan mereka.

"STOPPPPPPPPP." seru Hazza seperti wasit yang meniup peluit di akhir pertandingan dan menyuruh suami-istri ini untuk berhenti.

"Kita semua bener-bener nobar bokep featuring Edriel Birru dan Katharina Arthayya." seru Naje bertepuk tangan, bangga. Maklum, emang agak lain manusia satu ini.

Kath mengulum senyum. Lalu, memandang wajah suaminya yang juga tersenyum hangat. Lelaki itu bahkan menggeser duduknya lebih dekat. Hampir tidak tersisa jarak diantara mereka. Jangan lupakan tangan miliknya yang bermain jahil di tubuh Kath. Membuat mereka semua yang menonton sepet banget. Alias, iriiiiiii banget boss.

Hazza berdecak. "Jujur gue nyesel banget ngasih dare nya."

"Tolong kasih Isha atau gue dare yang samaaa, please." Naje malah request.

"Ngarep." Isha membalas julid. Lalu, ia mengambil alih botol kecap dan kembali memutar benda tersebut.

Iris mereka dengan serius menatap perputaran botol kecap tersebut. Sebelum akhirnya benda padat itu berhenti di hadapan Naje yang tersenyum sangaaaaat lebaar penuh kemenangan.

"YES CIUMAN!!!!!"

Haiiii dalam rangka ulang tahun Karina aku update nya cepet😋🫶🏻

Met baca gais jangan lupa likes and comments biar aku cepet updates.

Yang mau lihat updatean Ayya dan Birru boleh follow
Instagram: Katharinaayya
Tiktok ; Edrielbirru

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 124K 51
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
394K 34.5K 48
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
ANTAGONIS By Valt

Fanfiction

434K 49.2K 21
Justin tidak tahu menahu, tiba-tiba saja dirinya mengalami kecelakaan saat pertama kali belajar mengendarai motor. Akibat kecelakaan itu ia kehilanga...
643K 45.4K 51
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG