EVERYTHING WILL BE FINE (II)...

By Dawoo_Osamu

126 25 35

(( BUKU KEDUA )) Update setiap Jumaat; 2 chapter Di sini banyak menceritakan tentang rahsia yang tidak terung... More

01 - hilang
03 - aku bukannya yang dulu
04 - bingung dengan diri sendiri
05 - aku tak nak
06 - degil yang melampau
07 - keras kepala?
08 - everything, for you
09 - janji tau!
10 - malu? segan?
11 - sejauh mana perubahan kau?
12 - kejap okay, kejap tak
13 - merajuk
14 - keterlaluan
15 - masih sayang
16 - lupakan masa lalu
17 - sayang?
18 - matang
19 - miscommunication
20 - biadap
21 - kenangan
22 - privasi itu penting
23 - bahagia sementara
24 - aku ada untuk kau
25 - jatuh cinta lagi
26 - cukup

02 - undang-undang?

8 2 2
By Dawoo_Osamu

• author's pov •

Kelas pertama bermula. Jisoo dan Danielle mengambil kos sains sosial dan kemanusiaan atau lebih kepada pengurusan sumber manusia. Mungkin terlihat senang dan mudah kan?

Namun tidak. Baru saja semester pertama, pasti belum tahu lagi apa yang mereka pelajari. Jisoo dan Danielle bergerak sama-sama ke dewan kuliah.

Pelajar dalam dewan itu agak banyak. Ada yang dari luar negara dan sudah tentu banyak sebab Universiti ni terbuka dengan semua pelajar dari mana-mana negara.

"Sejuk..." Ucap Danielle dan menarik tangan Jisoo. "Sejuk kan?" Tanya Danielle kepada Jisoo. Jisoo hanya angguk.

"Tengok tu... Kau tak peduli pun dengan aku." Jisoo memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam-dalam.

"Please..."

Danielle melepaskan tangannya daripada Jisoo dan menjarakkan dirinya beberapa meter daripada Jisoo. Danielle merajuk lagi.

Jisoo tidak pun cuba untuk memujuknya. Tidak lama kemudian Danielle menghilang dan itu pun tidak membuatkan Jisoo tertanya-tanya untuk mencarinya.

Kelas bermula. Pensyarah lelaki dengan pakaian kot hitam panjang masuk ke dewan kuliah. Dia memperkenalkan dirinya dan meminta semua pelajar untuk memperkenalkan diri.

Memandangkan mereka pelajar semester pertama, pengenalan diri itu wajib. Jisoo orang yang duduk di barisan ketiga dan Danielle duduk di barisan keenam, bukannya bersama Jisoo lagi tapi bersama Jake.

Satu persatu pelajar mulai memperkenalkan diri. Mereka diminta untuk bercakap dalam Bahasa Inggeris dan itu bukannya menjadi masalah bagi Jisoo.

Penggunaan Bahasa Inggeris diwajibkan kerana ada pelajar internasional di dalam kelas mereka. Kini giliran Jisoo untuk memperkenalkan dirinya.

"Hello everyone. A very good morning. I'm Lee Jisoo-"  Belum lagi Jisoo habis memperkenalkan dirinya, banyak yang terkejut mendengar namanya.

Siapa saja tidak terkejut mendengar namanya bukan? Dia seorang yang popular dan legenda dua tahun yang lalu di Korea Selatan.

Mereka-mereka yang seumuran atau sebayanya pasti kenal siapa dia. "Lee Jisoo?" Tanya pensyarah mereka.

"Yes."

Pelajar dari luar negara pasti bingung apa yang sedang berlaku tapi bagi mereka yang sememangnya orang dari negara sendiri pasti terkejut dengan kehadiran Jisoo.

Mereka tidak berhenti melihat ke arahnya.

"So it's you... The prodigy..." Gelaran itu sudah lama tidak didengari oleh Jisoo. Dia terdiam seketika.

""That was a very long time ago, Dr."

"But everyone still remembers you. Where have you been?"

"I took a short break, and now I'm here, continuing to study."

"Why'd you choose this course? Would you like to become the one who rules or the one to be ruled?"

"I'll be the one who rules people, but don't get me wrong by what I just said. I'm on the good side, not the bad side."

"That's good to hear. Nice to meet you then."

Jisoo tunduk hormat, "And again, my name is Lee Jisoo. Nice to meet you guys, be nice to me. Thank you."

"So... What happened to your family?" Secara tiba-tiba soalan itu dipersoalkan. Jisoo terdiam lagi. Dia kurang yakin ingin jawab apa dengan pertanyaannya itu.

"Should I answer that-"

"Yes. We would like to know what happened to your family, and where have you been for the past few years? It's not like we didn't know what happened. Everyone in South Korea knows about the incident."

Jisoo mengerutkan dahinya kerana tidak sangka di hari pertama kelasnya, dia diserang seperti ini. Sudah dua tahun berlalu tapi masih jadi persoalan.

"Well... Like I said, I took a little bit of break because of my problems. Those incidents meant to stay where it was left I guess. I couldn't say more about what happened but for sure there's reason for everything I did and I have my rights to remain silent."

"Let me ask you guys... You guys remember her right?"

Mereka angguk. Jisoo yang masih berdiri hanya mampu melihat mereka yang angguk dan masih menatapnya.

"I was a victim of the situation. I couldn't do anything because of it, and I couldn't even go out. That's the main reason I took a break for years. Please understand that every human has feelings, and so do I. If you guys keep questioning my past, I'm sorry. I couldn't answer more further."

"I see... As a lecturer, I'm sorry to ask you about your past. Let the past be past. Everyone, please be nice to her. I believe she went through a lot these past few years. And I believe your closest friends helped you a lot, right?"

"Yes, they did... Thanks for your concern, Dr."

"You're welcome. Everyone... This is a reminder. Do not attack her, especially those who know her stories. Do not do something stupid that can ruin someone's life. Okay?"

"Got it Dr." Segelintir menjawab dengan betul, segelintir lagi langsung tidak menjawab. Jisoo tidak begitu peduli apa pandangan orang terhadapnya tapi dia cuma takut dia dibuli gara-gara itu sahaja.

Tidak mungkin kan? Kan dia cuma manusia biasa lagi sekarang. Tiada yang akan lindungi dia. Ayahnya tiada untuk dirinya lagi.

Jadi orang senang untuk membulinya dan mengambil kesempatan ke atasnya.

Jisoo kemudian duduk. Dia berasa panik sebenarnya tapi dia mampu mengawal paniknya kerana sudah biasa dengan situasi seperti itu.

"Next." Pensyarah mereka meminta untuk pelajar seterusnya pula memperkenalkan diri. Jisoo mendapat pesanan mesej daripada Danielle melalui KakaoTalk.

"Okay tak?"

Jisoo hanya melihat pesanan itu dan membalas dengan emoji thumbs up saja. Tidak sangka Danielle tetap risau dan ambil peduli dengan Jisoo walaupun mereka sekarang tidak sefahaman.

Dia meletakkan telefonnya semula dan melakar figura pensyarah mereka yang sedang duduk di hadapan sambil mendengar pengenalan diri setiap pelajar.

Pensyarah itu kelihatan dalam lingkungan umur 30-an. Masih muda lagi padahal sudah ada gelaran Dr. Sudah menjadi satu habit bagi Jisoo untuk menconteng pada bukunya.

Orang yang duduk di sebelah kirinya hanya melihat lukisan Jisoo. Jisoo kemudian menutup bukunya dan menumpukan perhatian kepada semua pelajar yang sedang memperkenalkan diri.

Nama-nama mereka semua unik dan bukan senang untuk diingati. Namun, Jisoo tidak pun peduli dengan nama-nama pelajar yang sekelas dengannya.

"Alright... I think everyone done, right?"

"Yessss..." Jawab mereka sekelas serentak. "As for the first lecture for today, we gotta learn a bit about Labour Law. Everyone knows what Law is? What Labour is?"

Tiada sesiapa pun yang menjawab. Jisoo tahu tapi dia diam saja. Dia tidak mahu terhegeh-hegeh memberi jawapan padahal tidak diminta.

"Labour is what we call a worker, and law is what we call a rule that the workers have to follow." Salah satu pelajar menyuarakan pendapatnya.

"Only for workers?" Your answers correct but there's something missing."

"Erm... Both employees and employers have to follow the rule." Pelajar lain menambah pendapatnya lagi.

"That's correct. Thanks, both of you! So, I believe most of you already know what this course is about. We simply need to understand more about law and labour. We need to find out the facts, especially in South Korea."

"Dr..."

"Yes?"

"Can I ask something?"

"What's your name again?"

"Rin."

"Okay, you can ask."

"When we talk about labour and law, do we get to know the truth behind it?"

"I guess so... But what kind of truth you wanna know, Rin-ssi?"

"Why... I mean, how come most people continue to live in poverty? Do laws actually exist? If that's the case, why are humans becoming poorer rather than richer?"

Persoalan itu sama seperti yang difikirkan oleh Jisoo. Dia juga tertanya-tanya tentang itu. Dia mahu tahu samada kemiskinan itu boleh dihapuskan atau tidak.

"To answer your question, let me ask you first. What if only those rich people exist in this world? What will happen?"

"I don't know..."

"Poor people exist to balance our system. Your question is quite complicated to answer because I'm not a god, I have no rights to judge this world. But as an educated person, let me answer that. Living in poverty is a common thing. You can't change it unless you want to. And by changing poverty, it's not that easy. Laws aren't always working right on time or as you expected, yet law can be applied to everything you need to. However, you gotta remember that you can't control the laws."

"I see... But why does laws even exist?"

"Isn't this obvious? Laws are everything. It can be used for both positive and harmful purposes. You must be careful when dealing with legislation. You must remember that we lived in a governed world. As a worker or laborer, you have limited capabilities. If you want to conquer the world, then take over the law."

"I would love to... I want to rule the world but..."

"But what?"

"I'm a girl."

"Who said that girl can't be a leader?"

Dia terdiam. Pelajar bernama Rin itu terdiam. Jisoo juga masih memikirkan tentang perkara undang-undang saja.

"I admire how ambitious you are, Rin-ssi. You know how to discuss topics like these. This type of issue is a little sensitive, but it's fine. You can discuss it in my class. Remember, only my class, not others."

"Okay Dr. Thank you for answering my questions."

"Yes."

Kelas mereka semakin menarik apabila ramai pelajar yang suka bertanya dan berkongsi pendapat. Jisoo berasa sangat terpencil.

Dulu, dialah pelajar terpandai dalam kelasnya bahkan seluruh sekolah yang ada di Korea Selatan. Tapi kini ramai lagi yang lebih pintar berbandingnya.

Memandangkan Universiti ini antara Universiti yang dipenuhi pelajar bijak pandai, tidak hairan mereka semua serba tahu. Jisoo merasa dirinya terpencil dalam kalangan pelajar yang ada di kelasnya.

~ ~ ~
Bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

8.9K 1.7K 13
❛ Still standing and watching you like Netflix for hours. Tapi hasilnya sia sia, sayang❜ - Choi Yeonjun. Dari jauh , lelaki muda perhatikan wanita k...
30.2K 2.3K 43
Lacuna ; (n.) a blank space or a missing part [ Jake Alaris Lewis. ] Anak kepada Hades, God of Underworld. Kehidupannya sebagai anak berdarah kacuka...
136K 612 24
Shownu merupakan Seorang usahawan yg terkenal dan berjaya. Walaupun di usia yg masih muda dia berjaya membangunkan sebuah syarikat yg mempunyai banya...
12.2K 609 23
She fall first, he fall harders. Ayat ini pasti selalu akan ada di setiap novel-novel cinta tidak kesah bagaimana konsepnya jalan ceritanya. Namun b...