Painful love (end) (revisi)

By bunnysilvi_

176 28 25

Raya Anastasya- siswi SMA yang mengejar seorang laki-laki yang mempunyai sebuah trauma terhadap perempuan, ak... More

PROLOG
GESTARAYA01
GESTARAYA02
GESTARAYA03
GESTARAYA04
GESTARAYA05
GESTARAYA06
GESTARAYA07
GESTARAYA08
GESTARAYA09
GESTARAYA11
GESTARAYA12
GESTARAYA13
GESTARAYA14
GESTARAYA15
GESTARAYA16
GESTARAYA17
GESTARAYA 18
GESTARAYA19
GESTARAYA20
GESTARAYA21
GESTARAYA22
GESTARAYA23
GESTARAYA24
GESTARAYA25
GESTARAYA26
GESTARAYA27
GESTARAYA28
EPILOG

GESTARAYA10

5 1 0
By bunnysilvi_

"Oh."

Bastian pun menyalakan mobilnya dan segera menuju ke cafe tempat Raya dan Nayla.

Selang beberapa menit, Bastian sudah sampai di cafe.

"Bas, disini," ucap Raya.

Bastian pun menggendong Nayla. "Ra, lu pulang naik apa?" tanya Bastian yang khawatir jika Raya sendirian.

"Gue pulang sama temen gue kok, Bas." Raya berbohong, ia hanya tidak mau merepotkan Bastian.

"Oh, Yaudah gue pulang duluan, ya," ucap Bastian.

Gue tau lu bohong, Nay Bastian membatin.

Sesampainya di mobil Bastian menaruh Nayla, Bastian mengambil handphone nya dan menelepon Gestara.

"Ges, ke cafe Deket sekolah, anterin Raya ke apartemen nya," ucap Bastian di telepon itu.

"Kenapa harus gue?"

"Kasian, Raya ini juga udah malam, bahaya kalo Raya sendirian di jalan."

"Ck, kirim lokasinya, gue kesana."

Bastian pun mengirimkan lokasi cafe nya.

Setelah mematikan telepon Gestara langsung pergi ke mobilnya dan langsung menuju ke cafe tempat Raya. Sesampainya di cafe, Gestara masuk dan melihat Raya sedang memakai airpods dan sedang melamun.

Gestara melihat ada Americano, Gestara tiba-tiba teringat dengan perkataan dokter waktu itu, bahwa Raya tidak boleh meminum kopi.

Gestara pun langsung mengambil kopi itu dan langsung membuangnya ke tong sampah, Raya yang kaget langsung melepaskan airpods nya.

"Gestara?!"

"Ngapain lu disini?" tanya Raya yang kaget.

"Ayok balik," ajak Gestara yang langsung menarik tangan Raya. "Apaan si, Ges lepasin, gue belum bayar," ucap Raya sembari mencoba melepaskan tangan Gestara.

"Gak usah bayar, cafe ini milik Abang gue."

Raya yang mendengar itu sangat kaget, Raya hanya bisa pasrah, Gestara pun mengantarkan Raya sampai di depan apartemen nya.

"Makasih, Ges," ucap Raya yang langsung membuka pintu mobil dan langsung pergi keluar.

Gestara kenapa si? Dia jadi aneh Batin Raya.

*****

Tingkah laku Raya sangat lah berbeda setelah memutuskan untuk tidak menggangu Gestara lagi, Raya kini menjadi orang yang pendiam.

Hari ini, Raya berangkat sendirian lagi, sesampainya di kelas, ia tidak langsung duduk di tempatnya.

"Eh, lu suka kan sama Gestara?" tanya Raya ke salah satu murid.

"Iya, kenapa?"

"Mau tukeran tempat duduk gak? Lu duduk sama Gestara biar gue duduk disini," ucap Raya.

"Emang boleh?"

"Boleh, udah sana pindah."

Raya pun duduk, tapi kini ia duduk tidak bersama Gestara, ia duduk bersama teman laki-laki yang lain.

Raya sudah memikirkan, dari jauh hari untuk pindah tempat duduk.

Saat Gestara datang, ia sedikit heran, karena Raya tidak duduk di tempatnya.

Pindah? Batin Gestara, ia langsung meletakkan tas nya.

Saat guru mulai memasuki kelas, terlihat Raya sedang mengobrol bersama laki-laki, bahkan Raya tertawa.

Gestara yang sedari tadi melihat itu, merasa kesal. Apakah Gestara mulai mencintai Raya?

Raya yang merasa ada yang memperhatikan nya langsung melihat ke Gestara dan benar saja, Gestara sedang melihatnya.

Kenapa si Gestara? Liatin mulu Batin Raya

*****
Saat sedang duduk di kantin, Raya mengobrol bersama Nayla sembari memakan makanan yang mereka bawa dari rumah.

"Nay, tau gak si?" tanya Raya.

"Gak, lo belum cerita apa-apa anjir, gimana gue mau tau," jawab Nayla.

"Tadi pas gue lagi ngobrol, Gestara ngeliatin gue mulu anjir," ucap Raya.

Nayla yang mendengar itu, merasa tidak kaget, tapi ia berpura-pura kaget, karena Nayla sudah tau semuanya.

"Hah? Emang iya?" tanya Nayla yang berpura-pura kaget.

"Iya, terus kayak marah gitu tatapannya," ucap Raya.

"Suka kali sama Lo, Ra," celetuk Nayla.

"Gak mungkin," ucap Raya.

"Oh iya, kenapa lo pindah tempat duduk, Ra?" tanya Nayla.

"Gue mau menjauh dari Gestara, kebetulan di kelas juga kan ada yang suka sama Gestara, jadi gue kasih tempat duduk ke dia aja," ucap Raya.

"Jangan baik-baik apa."

"Gak apa-apa, selama kita masih hidup, kita harus selalu berbuat baik."

"Kalo kayak gitu juga gue tau kali, tapi jangan terlalu baik," ucap Nayla.

"Udah biarin."

"Ayok ke kelas," ajak Raya.

"Ayok."

Bentar lagi Lo bakal kaget, Ra, akan ada sesuatu Batin Nayla.

Kok gue ngerasa, Nayla sembunyikan sesuatu dari gue ya? Atau cuman perasaan gue doang? Batin Raya, yang terus merasa ada yang aneh.

Apa yang akan terjadi?

******
Saat bel sekolah berbunyi, semua murid pun keluar dari kelas, semua murid menuju gerbang sekolah yang harus melewati sebuah lapangan yang cukup besar dan luas, termasuk Raya.

Raya tiba-tiba berhenti di tengah lapangan, karena mendapatkan sebuah notif dari handphonenya.

Nayla: Tungguin gue disitu, jangan kemana-mana.

Raya: Iya.

Raya pun menunggu Nayla di tengah lapangan, namun Raya tidak kunjung datang, saat Raya hendak pergi tiba-tiba saja, Gestara menarik tangan Raya, lalu Gestara mengucapkan sebuah kalimat yang mampu membuat para murid heboh.

"Ra, gue suka sama, Lo."

"Lo mau gak jadi pacar gue?" sambung Gestara.

Para murid yang melihat itu seketika Langsung sangat heboh. "TERIMA!!" teriak beberapa murid.

Ini bohong kan? Ini cuman mimpi kan?
Gak, Ra, ini gak mimpi, ini nyata,  gue harus gimana? Apa gue terima? Batin Raya yang kebingungan.

"G-gue terima," ucap Raya yang sedikit gugup untuk mengatakannya.

"Ayok, balik gue anter," ucap Gestara yang langsung menarik tangan Raya.

"Akhirnya mereka berdua jadian juga, ya," ucap Nayla yang senang, akhirnya perjuangan Raya tidaklah sia-sia.

"Iya," ucap Bastian.

"Ayok, kita juga pulang," ajak Bastian.

"Ayok."

Sepanjang perjalanan Raya hanya bisa diam, ia masih malu dan tidak menyangka bahwa Gestara menembak nya.

"Ra, kenapa diem?" tanya Gestara.

"Eh, gak apa-apa, kok," jawab Raya.

Sesampainya di depan apartemen Raya, saat Raya ingin membuka pintu mobil tiba-tiba saja gestara menahannya.

"Tunggu, diem disini," ucap Gestara yang langsung pergi keluar untuk membuka pintu mobil agar Raya bisa keluar.

"Makasih, Ges," ucap Raya.

"Sama-sama," ucap Gestara yang langsung pergi.

Demi apa gue pacaran sama Gestara, sumpah kok tiba-tiba banget Batin Raya.

Malam harinya, saat Raya sedang sibuk bermain handphone, tiba-tiba saja, Gestara mengirim kan sebuah pesan.

Gestara: Tidur, udah malem.

Raya: Belum ngantuk, lagian ini juga baru jam 10.

Gestara: Gak ada alasan, tidur, nanti sakit.

Raya: Iya, iya.

Gestara: Last chat di gua, jangan iya, iya doang, tidur, jangan sampe lu masih on.

Raya yang melihat pesan itu, langsung  tidak bisa mengendalikan dirinya, ia salah tingkah.

"Gini rasanya pacaran sama Gestara?"

Raya pun langsung mematikan handphone nya, sepanjang malam ia merasakan salting yang luar biasa.

"Oke, tarik nafas kendalikan diri lu."

Continue Reading

You'll Also Like

81.8K 9.6K 15
[Brothership, Familyship, & Bromance Area] [Not BL!] . . . Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat meliha...
165K 14.4K 33
AZIEL si Remaja nakal maniak permen yang tinggal sendiri dalam keadaan sebatang kara tiba tiba ada sebuah keluarga yang mengaku sebagai keluarga kand...
254K 27.2K 23
Gean mengulangi masa kecilnya disaat ia sudah beranjak dewasa.
762K 19.7K 200
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa 🔞.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...