.
.
.
Jaemin berjalan lesu dengan wajah lelahnya, saat dia sampai di depan rumahnya senyumnya mengembang melihat ada seorang bayi yang sedang menyusu pada botol di sana.
"Minjae !!!"
Renjun Menoleh dan tersenyum senang "Kaka !!"
Jaemin tersenyum dan menatap anak nya, mencium keningnya dan memeluknya dengan Dengan erat dan Renjun di sana hanya membiarkan ayah satu anak itu menyalurkan kerinduan pada anaknya
"Bagaimana dengan kabar anak ayah ? Baik kan ?"
Renjun Tersenyum "dia baik, pintar sekali tidak menangis"
" Pintar~" dia mencium kening minjae lagi
"Kita harus pergi dan kalau bisa jangan kembali ya ?"
.
.
.
.
"Bayi ini tidak bersalah ! Aku yang salah !"
Renjun menatap orang tua dan kalanya yang sedang adu mulut di depan anak kecil yang bahkan tidak ada salah apapun di sana
" Bajingan , bunda bahkan tidak pernah mengajarkan kamu menjadi anak yang kurang ajar seperti itu Jaemin !" Teriak bundanya
Sang ayah melirik Renjun "Jun , bawa bayinya ke kamar kamu ."
Renjun mengangguk cepat dan segera mengendong bayi yang ada di sofa itu dan membawanya ke lantai dua tepatnya di kamar nya.
Dia duduk dengan lesu dan menatap bayi yang sedang membuka matanya itu.
"Sayang , bagaimana bisa kamu serumit ini?"
Dia memeluk minjae kemudian menangis "kenapa buna kamu ninggalin kamu ?"
" Andai waktu bisa berputar kembali.", katanya lagi
" Kalau waktu kembali, aku ga bakal biarin Buna kamu pulang ke laut, ayo kita cari mahkota itu sama sama ya?"
Dia mengelus Rambut halus itu dengan tangannya
"Bagaimana di dalam perut Buna??"
"Lucunya ~~" sang bayi merespon dengan sedikit senyuman membuat Renjun menghangat
" Buna baik ya ?"
Sang bayi merespon lagi dengan tangannya yang kecil menggenggam ibu jari Renjun di sana
" Bila sudah besar ,minjae tidak boleh membenci Buna yaa~~ ?"
" Manusia itu tak luput dari yang namanya kesalahan , mereka berdua melakukannya dan kamu berhasil lahir."
Dia mendekatkan wajahnya ke anak kecil itu dan hanya ingin bercerita sedikit
" Kaka ku juga begitu , namanya Xiojun , kakakku mempunya suami yang adalah makhluk laut kemudian dia hamil , dia melahirkan tanpa suaminya karna sang suami Memberikan nyawanya kepada anaknya dan kakakku, karna kakaku sangat cinta kepada mahluk itu , akhirnya dia memutuskan untuk membunuh dirinya dan anaknya di laut serta berharap akan kembali berkumpul."
Kemudian tertawa kecil
" Intinya, jika mereka saling cinta , mereka akan berkumpul dimana pun Mereka berada."
Oekkk
Oekkk
" Kamu poop ?!!"
.
.
.
.
__
" Aku sudah tau caranya!"
"Apa itu?"
"Menyatukan kembali' mereka hanya ada satu cara, Hyuck ku belum menjadi busa laut kan ?"
Temannya menggeleng cepat " upacara baru di mulai tadi, dan kemudian nanti malam mereka akan membuang Hyuck di dasar Laut bersama para leluhur."
"Aku harus Membuat Hyuck bahagia."
"Caranya?"
"Tapi ada konsekuensinya!"
"Apa itu?!"
"Kita akan lupa masa kini dan fokus pada masa lalu."
Sang temannya mengangguk cepat Sembari tersenyum
.
.
.
___
" Kak Lo yakin mau bawa minjae sama Lo?"
Jaemin mengangguk cepat "iya, gue mau bawa anak gue pergi jauh dari Seoul ren, kalau orang tua kita nanya gue Kemana, bilang aja gatau oke?"
Renjun mengangguk "tapi kak.."
"Gue bakal kasih tau Lo dimana gue sama anak gue tinggal selanjutnya."
Renjun hanya pasrah dan mengangguk "kak ,hati hati ya ,anak kecil itu bahaya di bawa keluar malam malam gini.."
" Iya ,gue bakal hati hati .."
Kemudian menatap adiknya dan memutuskan untuk naik ke Bus dengan tas besar di sisi kanannya dan tas besar yang ada di pundaknya serta tangan kirinya mengendong bayi yang sedang mengemut dot nya.
" Kita bakal pergi ya sayang, hanya ada kamu dan ayah ..."
Kemudian bus berjalan meninggalkan pekarangan Seoul membuat Renjun kembali menangis dia benar benar tidak tega atas apa yang terjadi pada Kaka nya
Dia tidak menyalahkan siapapun tapi dia hanya merasa tidak adil pada dunia ini.
Saat menaiki bus semuanya fokus pada kegiatan masing masing begitupun Jaemin yang sudah mulai memejamkan matanya di saat anakmu sudah terlelap tapi dia tidak boleh tertidur.
" SEMUANYA TURUN !!! BUS TERBAKAR!!!"
Jaemin langsung membuka matanya dan berlari panik sambil mengendong anaknya.
Namun saat dia ingin turun, sang anak terdempet dengan orang orang yang panik di sana.
Akhirnya dia mengalah dan membiarkan semua orang turun.
Namun saat dia ingin turun.
TERKUNCI !!
Dia benar benar panik sekarang, anaknya sudah menangis kencang karna asap yang sangat tebal di bus tersebut
" Uhuk !! Uhuk !!"
"Oekk !! Oekkk !!!!"
"Iya sayang sabar ya ?!"
"TOLONG!! TOLONG !!!" Jaemin menggebrak gebrak pintu itu dengan cepat
Namun matanya memicing jendela yang terbuka di belakang sana ,dia memberanikan diri untuk berjalan ke sana dan Berkata
"AMBIL ANAKKU!!! CEPAT SIAPAPUN!!" Dia menyerahkan bayi itu keluar dan ada satu perempuan yang mengambil minjaee
Jaemin lega, namun saat dia ingin ikut keluar bus itu menggelinding membuat Jaemin yang ada di dalam sana berteriak hebat.
Bus itu berhenti dan Jaemin memejamkan matanya yang terasa sangat Sakit.
Tubuhnya sudah penuh dengan luka bakar.
"Minjae .. anak ayah ..."
"Hahh.."
Kemudian memejamkan matanya dan tak bangun lagi.
.
.
.
.
.
.
Dia bangun dari tidurnya
"aku Donghyuck,siapa itu maling?"
"Donghyuck ?! " Jaemin menggeleng cepat
Kemudian dia menatap Donghyuck dari atas sampai bawah "kamu beneran Donghyuck!"
"Loh mas nya siapa? Kenal sama saya ?"
"Hah? Aku Jaemin sayang.. masa ga kenal sama mas ?"
"Bodoamat! Pokonya aku bukan maling, aku itu Donghyuck!!"
"Mas nya siapa?! Jangan sok akrab ya ?!"
Jaemin terdiam di tempatnya.
Membeku dan berfikir mengapa Donghyuck tak mengenalinya?
Tunggu bukankah tadi dia kecelakaan.. terguling..dan..
" Ada apa ini sebenarnya?"
.
.
.
.
_____