Vol. II - PERJALANAN ARIEXA M...

By Rcandoanything

46.5K 5.7K 931

Cerita ini murni atas imajinasi penulis,mohon maaf apabila tidak sesuai dengan selera pembacaπŸ™πŸ» saya menuli... More

Perpindahan yang Memalukan
Hadiah dan Misi sebagai Roxy
Dunia Vorix I
Dunia Vorix II
Dunia Vorix III
Dunia Vorix IV
Dunia Vorix V
Dunia Vorix VI
Dunia Vorix VII
Dunia Vorix VIII
Dunia Vorix IX
Dunia Vorix X
Dunia Vorix XI
Dunia Vorix XII
Dunia Vorix XIII
Dunia Vorix XIV
Dunia Vorix XV 😳
Dunia Vorix XVI πŸ”žπŸ’¦
Dunia Vorix XVII
Dunia Vorix XVIII
Dunia Vorix XIX
Dunia Vorix XX πŸ’•
Dunia Vorix XXI
Dunia Vorix XXII ⚠️
Dunia Vorix XXIII
Dunia Vorix XXIV
Dunia Vorix XXV πŸ₯΅
Dunia Vorix XXVI ⚠️🚫
Dunia Vorix XXVII
Dunia Vorix XXVIII πŸ”žπŸ’¦
Dunia Vorix XXIX πŸ”žπŸ₯΅
Dunia Vorix XXX
Dunia Vorix XXXI
Dunia Vorix XXXII (end)
Berpindah ke Dunia Modern
Dunia Theron 1
Dunia Theron 2
Dunia Theron 3
Dunia Theron 4
Dunia Theron 5
Dunia Theron 6
Dunia Theron 7
Dunia Theron 8
Dunia Theron 9
Dunia Theron 10
Dunia Theron 11 πŸ”žπŸ’¦
Dunia Theron 12
Dunia Theron 13
Dunia Theron 14
Dunia Theron 15
Dunia Theron 16 🌦️
Dunia Theron 17
Dunia Theron 18
Dunia Theron 19
Dunia Theron 20
Dunia Theron 21
Dunia Theron 22
Dunia Theron 23 πŸ”ž
Dunia Theron 24
Dunia Theron 25
Dunia Theron 26 (end)
Melanjutkan Perjalanan
Dunia Orlo 1
Dunia Orlo 2 πŸ”žπŸ’¦
Dunia Orlo 3 ☺️
Dunia Orlo 4
Dunia Orlo 5
Dunia Orlo 6
Dunia Orlo 7 πŸ”žπŸ’¦
Dunia Orlo 8 πŸ”ž
Dunia Orlo 9 πŸ”žπŸ’¦
Dunia Orlo 10 ⚠️
Dunia Orlo 11 πŸ’•
Dunia Orlo 12
Dunia Orlo 13
Dunia Orlo 14 πŸ”žπŸ’¦
Dunia Orlo 15
Dunia Orlo 16 πŸ’ž
Dunia Orlo 18 (end)
Permintaan Tuan sang Suami
Exa & Edmund πŸ₯°
Kisah Novel 'Bintang Kecil' & Keluarga Ariexa
Karma Sang Penulis Egois
Novel 'Bintang Kecil' I
Novel Bintang Kecil II
Novel Bintang Kecil III
Novel Bintang Kecil IV
Novel Bintang Kecil V
Novel Bintang Kecil VI
Novel Bintang Kecil VII
Novel Bintang Kecil VIII
Novel Bintang Kecil IX
Novel Bintang Kecil X
Novel Bintang Kecil XI
Novel Bintang Kecil XII
Novel Bintang Kecil XIII
Novel Bintang Kecil XIV
Novel Bintang Kecil XV
Novel Bintang Kecil XVI 🚫
Novel Bintang Kecil XVII πŸ”ž
Novel Bintang Kecil XVIII
Novel Bintang Kecil XIX
Novel Bintang Kecil XX
Novel Bintang Kecil XXI
Novel Bintang Kecil XXII πŸ”ž
Novel Bintang Kecil XXIII
Novel Bintang Kecil XXIV
Novel Bintang Kecil XXV
Novel Bintang Kecil XXVI
Novel Bintang Kecil XXVII πŸ”ž
Novel Bintang Kecil XXVIII
Novel Bintang Kecil XXIX
Novel Bintang Kecil XXX
Novel Bintang Kecil XXXI πŸ”žπŸ’¦
Novel Bintang Kecil XXXII πŸ”žπŸ’¦
Novel Bintang Kecil XXXIII πŸ”ž
Novel Bintang Kecil XXXIV πŸ”žπŸ’¦
Novel Bintang Kecil XXXV πŸ”žπŸ’¦
Novel Bintang Kecil XXXVI
Novel Bintang Kecil XXXVII
Novel Bintang Kecil XXXVIII
Novel Bintang Kecil XXXIX
Novel Bintang Kecil XXXX
Novel Bintang Kecil XXXXI
Novel Bintang Kecil XXXXII
Novel Bintang Kecil XXXXIII
Novel Bintang Kecil XXXXIV
Novel Bintang Kecil XXXXV πŸ’žπŸ§Ά
Novel Bintang Kecil XXXXVI
Novel Bintang Kecil XXXXVII
Novel Bintang Kecil XXXXVIII 😎
Novel Bintang Kecil XXXXIX πŸ˜ŽπŸ’“
Novel Bintang Kecil XXXXX
Novel Bintang Kecil X(5) I
Novel Bintang Kecil X(5) II
Novel Bintang Kecil X(5) III🚫
Novel Bintang Kecil X(5) IV
Novel Bintang Kecil X(5) V
Novel Bintang Kecil X(5) VI
Novel Bintang Kecil X(5) VII
Novel Bintang Kecil X(5) VIII🚫
Novel Bintang Kecil X(5) IX
Novel Bintang Kecil X(6)
Novel Bintang Kecil X(6) I
Novel Bintang Kecil X(6) II
Novel Bintang Kecil X(6) III end
Kembali Bertemu πŸ’ž
Kehidupan Bahagia Ariexa (end)

Dunia Orlo 17

230 38 2
By Rcandoanything

Itu 👆🏻 Alxis
.

"Ariexa,ayah tidak menyangka kamu akan tumbuh begitu cepat dengan kekuatanmu saat ini,seorang diri. Bahkan kemampuanmu dengan darah bangsa vampire murni begitu besar dan menakjubkan."

Walaupun kalimat vicar panjang,tapi nada suara dinginnya tidak hilang.

"Aku tidak sendiri,aku bersama kedua saudar sepupu ku."

"Ya,dengan kedua saudara sepupumu."

Heray,ibu exa,tersenyum mendengar suaminya mengoreksi dirinya sendiri karna sang putri tidak terima kedua saudara sepupunya tidak tersebut.

"Terimakasih."

Vicar hanya mengangguk sekali menanggapi ucapan terimakasih dari putrinya,lalu tatapannya jatuh pada alxis yang lebih sering diam melamun setelah dungeon muncul.

"Alxis,kau memiliki kekasih diluar sana..?"

Pertanyaan yang hampir menjadi pernyataan itu membuat alxis langsung menatap ayahnya dengan dingin,ia melirik adik dan ibunya dari ekor mata.

"Tidak ada."

"Kau selalu melamun,tak fokus,semenjak dungeon muncul. Ku pikir kau sedang memikirkan kondisi kekasihmu yang hilang di luar sana."

"Tidak ada." desis alxis.

Exa dan ibunya tersenyum melihat alxis yang kesal,alxis menatap keduanya dengan mata dinginnya,menatap dalam-dalam kedua perempuan itu terutama exa. Hal itu tidak melunturkan senyum kedua perempuan vampire itu,exa malah meladeni ibunya yang mengolok-olok sang kakak.

"Ariexa"

Exa menoleh pada ayahnya yang memanggil,ia melihat ketegangan di pundak sang ayah,jadi ia duduk bersandar dengan santai.

"Kekuatan yang kamu perlihatkan,menarik minat banyak vampire. Banyak yang mengajukan perjodohan pada ayah untukmu dengan anggota keluarga mereka,ayah tidak menerima dan tidak menolak"

"Kamu lebih berhak menentukan hidupmu,putriku"

Heray memotong sang suami,ia tidak mempercayakan kalimat pendukung untuk putri mereka,pada sang suami.

Exa mengangguk ringan,ia mengayunkan gelas wine ditangannya yang berisi darah dengan anggun. Exa menangkap tatapan panas dari alxis,ia melihat tubuh alxis yang lebih tegang,mata panas serat kecemburuan tertuju pada exa.

"Putriku,jangan terlalu difikirkan,ya? Ibu dan ayah akan menolak mereka jika memang putri ibu tidak mau,lagi pula kakakmu saja belum memiliki kekasih."

"Bu."

"Itu kenyataannya,alxis."

Alxis bungkam,tidak bisa membantah apalagi melawan ibunya,ia menatap exa dalam-dalam.

"Ibu,ayah,aku memiliki kekasih."

Mata ketiga vampire itu sedikit melebar,menatap exa dengan keterkejutan di mata mereka.

"Ke-kekasih?"

"Hm."

Exa menjawab alxis dengan samar-samar,kemudian heray memborbardir putrinya dengan berbagai pertanyaan mengenai kekasihnya itu. Dari siapa dia,darimana asalnya,keluarganya darimana,seperti apa kekasih dan keluarganya,apa mereka tau mengenai dirinya,apa mereka benar-benar tulus.

"Bu"

Exa menggenggam tangan heray dengan lembut,mengelusnya dengan kelembutan,ia menatap mata ibunya untuk memberi sang ibu ketenangan.

"Ibu dan ayah sudah bertemu dengannya,sering. Dia dari keluarga yang sama kedudukannya dengan kami,mungkin bisa lebih tinggi lagi."

Ucap exa tanpa terburu-buru,ia memainkan kata di dalamnya agar mereka berfikir luas.

"Ibu dan ayah sering bertemu?"

"Ya dan tidak"

"Apa maksudmu?"

"Dua."

"Dua?! Putri ibu memiliki dua kekasih??"

"Aku tidak punya pilihan lain,bu. Mereka menjatuhkan diri dan kedudukan mereka untukku,aku tidak ingin membuat mereka jatuh begitu menyedihkan."

Kening vicar berkerut begitu dalam,heray menatap putrinya dalam-dalam dan ia menemukan perasaan bersalah dan tak berdaya di kedalam mata sang putri,itu membuatnya tersentuh karna putrinya tidak bersalah.

"Tidak apa. Tidak apa. Putri ibu tidak berdaya,putri ibu hanya seorang perempuan yang tidak bisa menahan segala sesuatunya apalagi dalam hal hubungan asmara."

Heray menarik putrinya kedalam pelukan yang hangat,tubuh exa sempat membeku,hatinya yang tenang memiliki riak yang kuat saat merasakan pelukan dari heray,ibunya di dunia ini.

'Sadar exa. Dia ibu lo di dunia ini,bukan benar-benar ibu lo! Sadar!'

Rai yang mendengar hal itu merasa sedih,ia sedih karna istrinya masih saja mendorong dirinya untuk menolak perasaan hangat dari pelukan seorang ibu.

'Lo ga pernah di takdirkan untuk merasakan kehangatan orangtua,ariexa. Lo tuh terlahir hanya sebagai penopang,kau pemberi,bukan penerima. Sadar!'

Perasaan frustasi,ketidak berdayaan,keputus asaan,kehilangan,sesak,dan sakit,rai rasakan dari perasaan istrinya sekarang.

Exa dengan gerakan kaku,ragu,dan patah-patah,membalas pelukan heray. Ia menyembunyikan wajahnya di leher heray,menghirup aroma tubuh heray perlahan-lahan agar tidak ketahuan,ia menikmati elusan di punggung dan kepalanya,rasa hangat itu menyeruak masuk kedalam relung hatinya yang dingin.

'Sebentar aja,biarin gua sebentar aja menikmati waktu ini...'

Tanpa exa sadari,air matanya sudah jatuh,ia mengeratkan pelukannya saat heray tidak mendorongnya karna telah berani memeluknya,ia semakin menenggelamkan wajanya di leher heray ketika heray mengatakan hal yang mungkin bertujuan untuk menenangkannya.

'I..ibu...kakek,kaka dipeluk ibu'

'Kaka akhirnya merasakan ini,kek! Akhirnya ibu ga nolak pelukan kaka'

Pikiran exa begitu berisik dengan kesenangannya,rai merasakan sakit yang begitu menyesakkan ketika mendengar hal itu,ia merasa sakit karna sang istri begitu bahagia hanya karna pelukan dari ibunya di dunia ini.

"Ariexa,kamu baik-baik saja nak?"

"Ariexa,lihat ibu,nak"

"Sebentar saja...sebentar lagi bu"

Gumaman tak jelas exa bisa heray dengar dengan sangat jelas,ia khawatir,tapi tidak melepas pelukannya dan malah memper-eratnya.

Rai akhirnya membuat sang istri tertidur atau bisa dibilang pingsan,ini agar meyakinkan heray,vicar dan alxis jika exa sedang dalam tekanan karna beberapa hal dan termasuk mengenai kekasihnya. Rai juga mengganggu pikiran heray dan vicar agar membawa exa kedalam kamar mereka dan tidur bersama mereka,ia ingin istrinya merasakan betapa hangatnya tidur bersama orangtuanya,ditengah-tengah pelukan kedua orangtuanya.

"Hanya ini yang bisa aku lakukan,ayank. Tidur lah dengan nyenyak,istriku" ucap rai diam-diam.

.

"Ariexa? Kenapa nak?"

Suara serak dari sisi kirinya membuat exa kembali ke kenyataan,ia menoleh ke kiri,ternyata ibunya sudah bangun dan sedang menatapnya dengan khawatir.

"Ibu tidur bersamaku?"

"Tidak,ibu dan ayah membawamu tidur bersama. Kenapa? Ada sesuatu yang ingin kamu bagikan dengan ibu,hm?"

"Aku.."

Dari sisi kanannya,exa merasakan elusan di kepala dari sang ayah,exa menoleh dan menatap ayahnya dalam-dalam.

"Katakan jika kamu sudah siap."

Mata merah exa sudah berkaca-kaca,ia berfikir kenapa hatinya saat ini begitu sensitif.

"Aku bertemu dengan diriku dari dunia lain."

Alis vicar naik sebelah,menatap putrinya dalam-dalam,tapi tidak ada yang membuka suaranya.

"Dia manusia,tapi sudah seperti mesin menyerupai manusia. Dia terlahir sebagai kakak dan memiliki 4 adik,tapi dia tidak memiliki sosok ibu dan ayah di kehidupannya."

Heray berbaring miring menghadap putrinya,menopang tubuhnya dengan satu tangan,sedangkan tangan satu lagi ia gunakan menghapus air mata yang mentes di ujung mata putrinya.

"Mereka mati?"

Exa menggelengkan kepalanya,ia menikmati perhatian dari dua orangtua di sisinya,usapan di kepalanya,dan elusan di sisi wajahnya.

"Mereka ada,tapi tidak pernah peduli. Mereka membuang diriku bersama kakek dan nenek,menjadikanku mesin pembunuh ketika aku masih begitu muda belasan tahun,aku mencoba menjaga adik-adikku di dunia itu walaupun aku harus mengecewakan mereka."

"Dia,bukan kamu tapi dia."

Exa menoleh pada ibunya yang mengoreksi,

"Dia juga diriku,bu"

"Kamu dengan kondisi yang berbeda,ayah mengerti"

Vicar memotong istrinya yang ingin mengatakan sesuatu,tentu untuk membantah pengakuan putrinya.

"Ayah,aku disana tidak pernah merasakan sama sekali pelukan dari seorang ibu dan ayah. Saat kami bertemu,dia sedang menangis setelah melihat seseorang berpelukan dengan ibu dan ayahnya. Dia ingin merasakannya juga"

'Dia ingin kalian tetap disisinya,ayah ibu...tapi dia tau diri,sadar dengan posisinya yang tidak akan pernah bisa memiliki sosok ayah dan ibu di hidupnya.' terus exa dalam hati.

"Kamu sudah melihat kenangannya,nak?"

"Sudah. Dia terlahir dengan takdir tidak akan pernah merasakan sosok ibu dan ayahnya."

Heray dan vicar saling tatap,keduanya langsung mengerti kenapa tadi putrinya menangis di pelukan heray,bahkan sampai kehilangan kesadaran. Mungkin karna terhubung dengan dirinya yang ada di dunia lain,entah bagaimana bisa itu terjadi,tapi yang pasti mereka percaya dengan putrinya.

"Saat ibu memelukmu,apa dia bisa merasakannya?"

"Dia merasakannya,dia akhirnya merasakan pelukan dari seorang ibu."

Hati seorang ibu dalam diri heray tersentuh,air matanya jatuh mendengar hal tersebut,ia menarik putrinya kedalam dekapannya. Mengelus surai sang putri dengan lembut,mengecupi kepalanya berkali-kali.

"Kalian anakku,bahkan jika kami berbeda dunia,kamu adalah anakku."

Exa menangis dalam diam di dekapan ibunya,ia membalas pelukan heray dengan erat,ia juga merasakan rengkuhan di punggungnya dan kini dirinya berada di tengah-tengah pelukan kedua orangtuanya.

"Ayank"

"Hm"

"Ingin lebih banyak waktu?"

Rai mendapat gelengan dari istrinya yang saat ini ada di pelukannya,tadi setelah mengeluarkan beberapa keluhan dihatinya,exa pamit ke kamarnya dan disinilah ia. Bersama rai yang sedang memeluk tubuh tingginya,exa sedikit menurunkan badannya agar bisa membaringkan kepalanya di dada sang suami,menerima elusan di punggung dan kepalanya.

"Ayank bisa membawa ayah dan ibu bersama kita"

"No,biarkan mereka tetap disini dengan kehidupan mereka. Aku bisa mengunjungi mereka sesekali"

"Ayank,kamu di perbolehkan bersikap egois ayank. Mereka orangtua ayank,ayank tidak mengambil mereka dari siapapun karna ayank disini dengan tubuh asli ayank"

"Ngga sayang,aku sudah sangat bahagia merasakan pelukan itu. Aku tidak ingin mengambil mereka dari dunia ini,apalagi kak alxis membutuhkan mereka"

Rai tidak bisa membujuk istrinya lagi,ia sudah mencoba membujuk istrinya agar membawa ayah,ibu,dan kakaknya bersama mereka. Tapi exa menolak gagasan itu,ia bilang tidak ingin merebut mereka dari dunia ini,ia ingin mereka menjalani kehidupannya sesuai dengan takdir mereka,ia tidak ingin bersikap egois dan membawa mereka hanya untuk dirinya sendiri.

"Oke,aku tidak akan memaksa ayank. Lebih baik kita tidur,besok ayank akan berangkat menuju dungeon utama dan berperang disana,ayank harus istirahat yang banyak"

"Nn"

Dengan samar exa menganggukkan kepalanya,ia mengeratkan pelukannya di perut ramping sang suami,matanya perlahan menutup dan langsung mengarungi alam mimpi.

Rai mengecup kepala istrinya dengan mesra dan penuh kasih,menyelimuti tubuh keduanya,membuat penghalang agar tidak ada yang memergoki mereka,lalu ia tidur menyusul istrinya.

Pagi sekali exa sudah bangun,ia berolahraga seperti biasanya selama 3 jam,rencananya ia akan pergi ke lokasi dimana dungeon utama berada saat sore hari,bersama elion,mic,ayahnya,raja volta,raja lucretin (raja elf),raja crixus (raja werewolf),dan banyak anggota yang memiliki darah murni dari bangsa masing-masing.

"Yang mulia,kami bertiga akan pergi lebih dulu. Beberapa bawahan kami akan tetap disini untuk menuntun yang mulia dan pasukan lainnya ke lokasi dungeon,kami akan menunggu disana."

"Pergi bersama."

"Mohon maaf yang mulia,kami memiliki beberapa persiapan yang perlu kami persiapkan"

"Ayah,kami memiliki beberapa urusan yang harus diselesaikan segera sebelum masuk kedalam dungeon. Kami berjanji akan berada disana sebelum kalian sampai."

"Tidak."

Elion dan mic menatap exa,berharap exa bisa melakukan sesuatu agar raja mengizinkan mereka pergi lebih dulu. Karna sejak tadi mereka tertahan disini,raja tidak mengizinkan elion keluar dari rumah padahal mic sudah menjemput,lalu exa yang baru datang juga belum mengeluarkan suara.

"Pergi. Ada dan tidak adanya izin,tidak membuat kami tertahan disini."

Exa langsung berdiri dari duduknya,ia bahkan tak melirik raja volta sama sekali. Elion dan mic langsung berdiri,mengambil jaket masing-masing,volta yang melihat itu langsung berdiri dengan wajah yang semakin dingin.

"Aku bilang kalian tidak pergi."

Exa menghiraukannya,ia berjalan lebih dulu ke pintu keluar,elion dan mic menyusul di belakangnya. Apa yang exa lakukan membuat volta semakin marah,ia langsung berdiri di hadapan exa,menghalangi jalannya,menatap exa yang malah menatapnya dengan dingin dan datar,itu melukainya.

"Kau tidak boleh pergi."

"Aku akan."

"Tidak! Kau tidak boleh! Kau akan bersamaku."

Mata merah volta semakin merah,tapi tidak ada kemarah disana,hanya ada tatapan terluka seperti kucing yang sedih karna di tinggal majikannya.

"Aku memiliki urusan penting,volta. Kamu tidak bisa menahan kami"

Exa melembutkan intonasinya,ia mengelus satu sisi wajah volta dengan lembut.

"Kamu harus memeriksa dungeon dahulu sendirian sebelum membuat rencana penghancuran,aku tidak mau kamu masuk ke dungeon utama untuk memeriksa seorang diri. Biarkan aku ikut denganmu dan kita periksa bersama,lalu setelah itu kita buat rencana penghancuran bersama"

"Aku berjanji tidak akan terjadi apapun padaku,aku sudah berjanji padamu. Percayalah padaku"

"Aku percaya,sungguh aku percaya! Tapi aku khawatir,dungeon utama memiliki misteri yang begitu dalam dan bahayanya jauh lebih besar,aku khawatir padamu.. ariexa..."

Exa menarik volta dalam pelukannya,ia melirik keduanya di belakang dan memberi mereka kode untuk keluar lebih dulu,ia akan menenangkan volta.

"Baby,aku tidak akan mungkin meninggalkanmu. Kami baru saja bersatu,aku baru saja merasakan cinta kami yang bersatu,aku tidak akan mungkin membahayakan diriku yang pada akhirnya membuat kita terpisah."

Volta memeluk punggung exa dengan erat,ia menghirup aroma tubuh exa dalam-dalam.

"Aku takut,aku merasakan aku akan kehilanganmu. Aku takut"

"Aku disini baby,aku bersamamu. Jika memang aku di takdirkan pergi,percayalah, jika aku akan tumbuh di dalam hatimu."

Volta langsung menjauhkan kepalanya,ia menatap exa dengan mata merah marahnya,aura dingin menguar darinya.

"Jangan berkata seperti itu."

"Semisal. Kamu tidak bisa berpegangan pada kebahagian semu,ketika kamu di hadapi dengan bahaya di luar."

"Aku akan melakukannya. Aku akan berperang diluar sana,dan memastikan kamu baik-baik saja,akan ku pastikan kamu akan selalu bersamaku."

Cup

Exa mengecup bibir volta,ia mengajak volta dalam ciuman yang penuh perasaan cinta,perasaan urgent,takut,kritis. Raja vampire yang merasakan segala macam perasaan tidak menyenangkan dalam ciuman itu,menjatuhkan air matanya,ia memeluk leher exa dengan erat sehingga ciuman mereka semakin dalam.

Clak

Cup Cup

Ciuman exa lepas secara paksa,ia mengecup bibir atas dan bawa volta bergantian,lalu menempelkan dahi keduanya dan menatap mata volta yang mengalirkan air mata.

"Kita akan berkumpul lagi,aku janji." ucap exa.

"Berjanjilah..ku mohon tetap bersamaku,aku tidak ingin kehilanganmu,ariexa."

"Ya,aku berjanji."

Volta menganggukkan kepalanya,ia menikmati sentuhan ibu jari exa yang menghapus air matanya yang masih turun. Kelopak mata volta di cium bergantian oleh exa,hidungnya,kedua pipinya,bibirnya,dahinya,lalu puncak kepalanya begitu lama.

"Aku mencintaimu"

"Aku lebih mencintamu"

Cup

Volta menyempatkan mengecup bibir exa,melumatnya sebentar,lalu dilepas. Ia mengantarkan exa keluar,menepuk kepala putranya dua kali,dan membiarkan mereka pergi dengan menggunakan motor masing-masing.

Continue Reading

You'll Also Like

30.7K 3.1K 13
Sampul bukan milik pribadi By @pinterest ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Senyum manis dan wajah yang lucu begitu menggemaskan. Namun mengapa yang ia da...
15.9K 1.3K 22
⚠︎︎ NOT GENDERSWITCH (GS)! ⚠︎︎ Ini rahasianya . . . [Na Jaemin - Lee Jeno]
171K 24K 58
Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka. Cale yang sudah memperkirakan meski dia...
1.8K 136 7
Jane - Demetri from The Twilight Saga story Fanfiction