FAKE SMILE

By Fanya_niyah

1.2K 402 35

"Di peluk oleh luka, dikuatkan oleh rasa dan tawa untuk berpura-pura." ••• Jika banyak remaja ingin menjadi k... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31

Chapter 17

29 11 1
By Fanya_niyah

"Mau makan apa?" Tanya Ryano sembari membolak-balikkan menu. Ia dan Aluna kini berada di kantin sekolah.

"Mau makan kamu."

Ryano sontak berhenti membaca menu kemudian menoleh ke arah gadis di hadapannya yang kini tengah cengengesan sendiri.

"Pikirannya nggak boleh kotor," ucapnya sembari menjitak pelan dahi gadis itu, kemudian kembali melihat menu.

Aluna tertawa pelan, sikap Ryano akhir-akhir ini kembali cool seperti beberapa waktu yang lalu, dinginnya bagaikan seribu pintu kulkas.

Aluna menoleh ke meja di samping mereka, di sana ada Lyla dan Si kembar. Keduanya sengaja memisahkan diri karena Aluna ingin fokus menyalin catatan Ryano dan mengejar ketertinggalannya sebagai murid baru.

"Soal yang ini gimana sih, Yan?" Tanya Aluna sembari menunjukkan sebuah soal matematika kepada Ryano.

Ryano yang baru saja kembali setelah selesai memesan makanan langsung mengambil alih buku Aluna.

Tangan Ryano bergerak mengambil alih pulpen yang bertengger di atas bibirnya Aluna.

"Easy," ujarnya lalu tangannya mulai menuliskan rumus yang bisa memecahkan soal itu.

"Belajar matematika itu sama saja dengan belajar memahami," tangannya masih sibuk menulis jawaban dari soal itu.

"Matematika bukan hanya sekedar menghapal rumus, tetapi lebih ke pemahaman tentang apa isi soal dan apa yang di inginkan soal itu," Ryano menyodorkan kembali buku itu ke Aluna.

"Understand?" Tanyanya kemudian.

Aluna diam membeku, ucapan Ryano tidak ada satupun yang masuk ke dalam otaknya.

Tangan Aluna bergerak menutup semua buku pelajarannya yang berada di atas meja. "Kalau buat sekarang aku nggak paham dan nggak mau belajar."

Ryano menghela napas pelan, ia kembali duduk tegak di kursinya. Namun tiba-tiba, rasa mual membuat lelaki itu langsung menutup mulutnya menggunakan kepalan tangan.

Aluna mengerutkan kening melihatnya. "Kamu kenapa, Yan?" Tanya gadis itu langsung.

Ryano terdiam sejenak. "Nggak kenapa-kenapa," ujarnya sambil berdiri dari kursinya.

"Kamu mau kemana, Yan?" Tanya Aluna.

"Kamar kecil. Kamu tunggu di sini bentar," setelahnya Ryano langsung meninggalakan kantin itu.

Lyla yang berada di meja sebelah tentu memperhatikannya. "Ryan kenapa, Lun? Kok kayaknya dia sakit gitu?" Tanyanya.

Aluna menggedikkan bahunya, ia pun tidak tau. Pandangannya menatap khawatir ke tempat di mana punggung Ryano menghilang.

"Ryan itu sakit," ucap Tio yang tiba-tiba keluar dari mulutnya. Sontak Nio, Aluna dan Lyla menoleh ke arahnya.

"Hah? Sakit apa?" Tanya Aluna. Pandangan Tio yang sedari tadi menunduk memainkan ponsel, kini naik menatap satu per satu sahabat-sahabatnya.

"Nggak tau, tapi Ryan udah kegilangan kurang lebih sepuluh kilo berat badannya dalam waktu kurang dari sebulan." Ketiga sahabatnya kompak membulatkan mata tidak percaya.

"Tau dari mana lo?" Tanya Nio tidak percaya, padahal Ryano selalu makan banyak dan terlihat sehat di pengelihatannya.

"Nggak sengaja gue ngelihat data pemeriksaan yang kita lakuin per bulan di UKS." Ujar Tio.

"Turun sepuluh kilo dalam waktu kurang dari satu bulan itu nggak wajar," ucap Lyla.

Pandangan Tio kini berubah menjadi tajam. "Ryan nyembunyiin sesuatu dari kita semua."

"Waktu itu, gue tanya data pemeriksaannya dia dan..." Tio menjeda kalimatnya, matanya beralih menatap Ryano yang baru saja keluar dari kamar kecil dengan wajah yang sedikit basah, sepertinya sehabis cuci muka, sambil mengusap bekas air di wajahnya.

"Ryan bohong."

To be continue....

Continue Reading

You'll Also Like

6.6K 661 27
" Gue terlalu ceroboh dalam mengambil keputusan sampai orang yg gue sayang pergi" * Razzan Fernando " Andai waktu bisa gue ulang kembali mungkin gue...
25.6K 3.8K 59
Devano anggara adalah adik kakak yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dan bertindak sesuka hati yang berujung sebuah penyesalan.
4.4K 2.8K 46
Kapasitas otaknya lemah, fisiknya juga lemah karena dihajar habis habisan sejak kecil oleh pria yang memandangnya sebagai sampah. Tuntutan demi tuntu...
1.5M 43.8K 44
"Sialan Dara?!" "Si bangsat Aksa?!" Setelah kedua manusia itu saling melempar umpatan, lalu hening sekejap seolah semesta bercanda mempertemukan mere...