Annalise and The Underworld

By Okta_viani4

38.5K 3.5K 160

BANTU KLIK BINTANG YA READERS TERCINTA. Apakah kalian percaya kalau dunia lain itu ada? Atau kehidupan yang d... More

01. Awal
02. Bantuan seseorang
03. Makhluk immortal
04. Dia tahu?
05. Suara misterius
06. Kalung delima merah
07. Niat buruk?
08. Sang Archduke!
09. Apa ini!
10. Wow! ini gila
11. Academia Alexius
12. Kelas baru
13. Kuis dihari pertama
14. Rambutku kenapa?
15. Dua wilayah berbeda
16. Bertemu seseorang
17. Manis
19. Mimpi
20. Aturan academia
21. Fakta tersembunyi
22. Perpustakaan kota
23. Hati murni
24. Penjara bawah tanah
25. Para tahanan
26. Diculik lagi
27. Berinteraksi
28. Impulsif
29. Sebuah kisah

18. Annalise dan keajaiban

1.1K 104 2
By Okta_viani4

Ig: Pineapple _vii
Tiktok: Pineapple _vii
________________________

"Annalise bagaimana bisa kau-?" tanya Vivian syok.

Annalise menolehkan kepalanya kebelakang, menatap bingung pada Vivian, "Apanya?" tanya Annalise tidak mengerti.

Vivian menghampiri sahabatnya itu lalu setelah sampai di samping Annalise yang masih berjongkok di depan pohonnya ia berucap, "Kau mengucapkan apa sampai air itu bisa keluar dari tanah dengan sendirinya?" tanyanya lagi, Vivian masih sedikit terkejut saat mengingat kejadian langka itu.

"Bukannya kalian juga melakukan hal yang serupa?" tanya Annalise balik menatap Vivian yang sontak menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kau lihat itu! Di sana ada tempat wadah air, dan itu untuk mengambil air dari kran yang ada di sebelahnya," tunjuk Vivian pada satu spot paling ujung yang memang benar ada satu wadah semacam bak kecil dan di sampingnya ada sebuah kran air yang gagangnya berwarna hitam.

"Kenapa aku tidak melihat kran itu kemarin," gumam Annalise bingung, apa karena warna kran itu sama dengan tembok dibelakangnya yang juga berwarna senada. Tapi Annalise sekarang mampu melihatnya meskipun warna mereka sama tapi sangat nampak jelas kran yang menjulang tinggi yang hampir setara dengan pinggang orang dewasa itu.

Vivian mengguncang bahu Annalise untuk menyadarkan gadis itu, "Cepat katakan kau mengucapkan apa sampai air itu bisa keluar dari dalam tanah!" desak nya.

"Aku hanya mengatakan, air keluarlah," jawab Annalise sambil meringis pelan, apa ia akan mendapatkan masalah setelah ini? pikir gadis itu.

Vivian mengerti, "Aku akan mencobanya," ucapnya lalu dengan tergesa-gesa berlari ke arah pohon miliknya yang tidak jauh dari milik Annalise, ia mencoba mempraktekkan nya, "Air keluarlah," pinta Vivian lalu tak lama keluarlah air dari dalam tanah itu, membentuk sebuah lingkaran yang ditengah-tengah nya ada pohon milik Vivian, namun bedanya karena pohon Vivian sudah besar maka air itu ikut membesar sama seperti air mancur buatan.

Vivian bergerak menjauh karena takut seragamnya basah, "Wow! Annalise ini keajaiban!" pekik Vivian girang, sedangkan Annalise masih menatap melongo pada Air mancur itu yang masih mengelilingi pohon milik Vivian.

"Bagiamana cara menghentikannya?" tanya Vivian saat merasa tanah sudah akan banjir.

"Katakan air berhentilah," titah Annalise yang langsung dilakukan oleh Vivian dan ya cara itu berhasil kembali.

"Bagaimana bisa kau terpikirkan hal itu?" tanya Vivian mendekat kembali pada sahabatnya.

Annalise mencoba mengingat kembali, "Kemarin aku kesal karena tidak tahu bagaimana caranya untuk menyirami pohon ku ini, karena aku tidak melihat adanya kran air atau sejenisnya. jadinya karena aku sangat kesal waktu itu aku mengatakan kalau lebih baik airnya keluar sendiri saja, dan ajaib nya memang keluar," cerita Annalise membuat Vivian menutup mulutnya kagum.

"Ku kira itu memang cara untuk menyirami pohonnya," ucapnya sambil meringis.

"Hal ini harus di laporkan pada pihak kerajaan, kau bisa mendapatkan hadiah karena menambah inovasi di wilayah ini. Dengan keajaiban yang tidak sengaja kau temukan," jelas Vivian semangat, lalu menggandeng Annalise untuk mengajaknya kembali ke dalam mobil.

"Aku bisa meminta apa saja?" tanya Annalise saat mereka berdua sudah ada didalam mobil dan sudah memakai sabuk pengaman.

"Ya," balas Vivian.

"Termasuk jika aku ingin dikembalikan ke dunia ku?" tanya Annalise membuat pergerakan Vivian yang akan mengatur tujuan mereka ke istana kerajaan harus terhenti.

"Kau mau meninggalkan aku sendirian?" tanya Vivian sedih, ia bahkan lupa kalau Annalise bukan berasal dari dunianya.

"Kau pasti merindukan keluarga mu juga teman-temanmu di sana ya?" tanya Vivian yang dibalas anggukan pelan dari Annalise.

"Jujur aku senang bisa berteman denganmu, dan jika aku bisa kembali ke dunia ku aku berjanji tidak akan melupakanmu. Kau sahabat terbaikku Vivian juga orang pertama yang menolongku di duni ini," ucap Annalise ikut sedih.

"Kau jangan melupakan ku ya, awas saja," peringat Vivian yang sadar kalau ia tidak boleh egois karena Annalise juga memiliki dunianya sendiri.

Annalise tiba-tiba menahan tangan Vivian yang akan mengklik tujuan mereka yaitu ke istana kerajaan.

"Tapi entah kenapa aku tiba-tiba mempunyai firasat buruk kalau pria itu tidak akan mau mengembalikan ku ke dunia ku lagi," ucap Annalise seraya menatap Vivian.

"Kau saja belum pernah bertemu dengan Archduke, jadi bagaimana bisa kau mengatakan itu," ucap Vivian seraya menggelengkan kepalanya pelan.

Annalise mendengus kesal, "Kau pasti tidak percaya Vivian saat ku ceritakan apa yang Archduke mu itu katakan padaku tadi," ucap Annalise dalam hati.

Gadis itu memasang wajah memelas nya, "Aku tidak mau bertemu dengannya Vivian, kau saja yang mengatakan kalau dirimu yang menemukan keajaiban ini. Karena aku tidak mau berurusan dengannya," ucap Annalise setengah merengek.

Vivian menatap malas pada Annalise, "Tidak bisa begitu, Archduke bisa mendeteksi kebohongan ku nanti. Memangnya kau mau sahabat mu ini dipenjara?" tanyanya sedikit menakut-nakuti Annalise, tapi yang Vivian katakan memang benar adanya.

"Di penjara?"

Vivian mengangguk sekali, "Archduke sangat tidak menyukai kebohongan jadi siapa saja yang berani membohongi nya maka dia tidak akan segan-segan memasukkan orang itu kedalam penjara," jelas Vivian tidak main-main.

"Seram sekali," gumam Annalise bergidik.

"Kita pergi ke pusat perbelanjaan saja kalau begitu, masalah keajaiban ini bisa kapan saja kita laporkan ke istana. Bagaimana?" tanya Vivian yang diangguki cepat oleh Annalise, gadis itu berpikir lebih baik ia cuci mata dengan melihat barang-barang yang terpajang di setiap toko di pusat perbelanjaan daripada harus menemui pria bermata hitam pekat itu.

Vivian mengatur tujuan nya menjadi ke pusat perbelanjaan, dengan waktu singkat mereka pun telah sampai di parkiran mall. Lalu berjalan beriringan masuk ke dalam pusat perbelanjaan yang berbeda dengan yang Annalise datangi kemarin, karena pusat perbelanjaan ini lebih besar dua kali lipat dari yang kemarin.

Vivian menarik tangan Annalise ke arah toko yang menjual banyaknya dress juga gaun yang sangat elegan, sampai-sampai Annalise yang tadinya tidak tertarik untuk membeli apapun jadi punya keinginan untuk membeli salah satu pakaian di toko itu.

"Kau pilihlah Annalise, matamu tidak bisa berbohong jika kau ingin memilikinya. Jadi ambillah," ucap Vivian saat tidak sengaja melirik Annalise yang terpana melihat desain pakaian di sini.

"Tapi buat apa juga aku membeli dress sebagus ini Vivian, aku juga akan selalu di dalam rumah tidak kemana-mana," ucapnya sedikit cemberut.

"Bisa kau jadikan sebagai koleksi, ataupun saat ada seorang pria yang mengajakmu berkencan kau tidak bingung memilih pakaian," hasut Vivian lalu tergelak saat Annalise menyetujui ucapannya.

"Karena kau berkata seperti itu, baiklah aku akan memilih satu," ucapnya bersemangat.

Annalise pun sedikit menjauh dari Vivian karena ingin melihat-lihat dulu, namun entah kenapa tangannya langsung terjulur pada dress berwarna baby blue yang memiliki potongan di sebelah kanan dari bawah mata kaki hingga ke paha yang mana akan mempertontonkan kaki jenjang milik gadis itu. Dress itu sangat polos dengan tidak ada pernak-pernik yang mencolok pada dress itu yang mana hanya memiliki tali spaghetti di pundaknya.

Karena Annalise tidak suka yang terlalu terbuka, ia mencari sebuah cardigan yang cocok jika dipadukan dengan dress pilihannya, setidaknya tidak akan terlalu terbuka di area pundak nanti.

Gotcha! Annalise menemukan nya, sebuah cardigan crop yang memiliki warna senada dengan campuran warna putih di bagian lengannya. Dan ada ukiran bunga kecil di bagian dada kanan cardigan itu.

Bye see you next chapter👋🏻
Kalau ada typo tandain yaa,
Thanks
_____________________________

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 132K 43
"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" Sentak Bara. "BACOT BANGSAT!" Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga...
84K 9.2K 7
Antartika pindah ke Fizzo dengan judul baru yaitu 'Sociopath'.
12.3M 413K 63
Eliana Snow is a sweet, innocent young woman who's about to inherit the family fortune at age 21. Right now her parents' company, bank accounts, and...
13.1M 104K 9
[preview] V E N G E A N C E ❦ Riley Owens, the innocent, and beautiful girl who had always been smart and caring. She has always had a great life esp...