Mommy

By ArgaJara

154K 6.3K 210

"Sayangg.. Aku mau ituu" "Nanti Vano, tunggu keano tidur dulu" -•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•- Book yang pe... More

Chapter 01 ( Kak Kenzi )
Chapter 02 ( Supermarket)
Chapter 03 ( Mommy Baru )
Chapter 04 ( Minta Tolong )
Chapter 14 (percepat¹-keluarga kecil)
Chapter 05 ( Keano Sakit )
Chapter 15 (percepat²-lahiran)
Chapter 06 (Keano mau nen)
Chapter 16 (Percepat³-baby niel)
Chapter 07 (Daddy Juga Mau)
Chapter 09 (Mina)
Chapter 10 (Tiga Ronde🔞)
Chapter 11 (Kantor)
Chapter 12 (Bikin Adik🔞)
Chapter 13 (Hamil?)

Chapter 08 (Satu Ronde🔞)

14.5K 407 14
By ArgaJara


Vano membawa kenzi menuju apartemen nya bukan rumahnya, dia berhenti didepan gedung apartemen dan langsung membawa kenzi menuju kamarnya yang ada di lantai empat.

"Vano.. Kok kesini"

Vano tersenyum. "Kita obati luka lukamu dulu sayang, kamu tidak mau kan kalau keano menangis hanya karna ini?"

"Benar juga.."

"Tenang saja, tidak akan ada apa apa" Vano

Setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai didepan pintu kamar apartemen Vano, Vano langsung membuka pintu dan membawa kenzi masuk.

Vano mendudukkan kenzi dengan hati hati diatas sofa. "Vano sakit.."

"Apa yang sakit? Bilang padaku" Vano

"Hikss.. Bawahan ku sakit Vano, perih" kenzi

Vano terdiam sebentar lalu memindahkan kenzi agar duduk diatas pahanya, kenzi merasa sedikit lega lalu dia menyender pada bahu lebar Vano.

"Vano.. Makasih" ucap kenzi lirih.

Vano tersenyum lalu mengangguk. "Sama sama, sekarang ceritakan apa yang dilakukan mereka padamu"

Kenzi terdiam sebentar. "Mereka.. Melakukan hal itu kemarin.. Aku sampai pingsan dibuat mereka"

"Berapa orang yang melakukannya?" Vano

Kenzi menggeleng. "Tidak tahu.. Aku tidak menghitung nya, mereka sangat kasar hikss"

Mata Vano kembali memanas bahkan tangannya rasanya sangat gatal ingin memukuli semuanya.

"Tidak usah takut lagi, kamu denganku sekarang dan kamu aman" Vano

Kenzi tersenyum lalu memeluk Vano, Vano kembali tersenyum. "Ayo mandi, kita bersihkan tubuhmu yang kotor"

Kenzi mengangguk dan Vano langsung menggendong nya dan membawanya kekamar mandi, menaruhnya didalam bhathup dan menyalakan air.

Vano melepaskan jas yang masih dia pakai dan melemparkan nya ke lantai, tidak peduli mau basah atau tidak.

"Vano kenapa ikut masuk?" tanya kenzi

Vano tersenyum. "Aku juga ingin mandi"

"Kan bisa nanti.." kenzi

"Tidak usah takut, aku janji hanya mandi" Vano

Kenzi mengangguk kaku.

Setelah selesai mandi Vano memakaikan pakaiannya pada kenzi, memang kebesaran tapi dimata Vano terlihat sangat menggemaskan.

Dia membawa kenzi menuju kamar dan mendudukkan nya diatas kasur. "Masih sakit?"

Kenzi menggeleng. "Sudah tidak sesakit tadi"

"Baguslah, istirahat kalau sudah membaik kita pulang ke rumah" Vano

"M-mau tidur dipeluk Vano.." kenzi

Vano tersenyum lalu mengangguk. "Ayo"

Vano langsung membaringkan tubuhnya dan membawa kenzi masuk ke dalam dekapan nya, tangan Vano mengusap bokong kenzi. Rasanya geli tapi nyaman.

"Vano"

"Hmm?"

"Keano tidak apa apa kan selama aku tidak ada?" tanya kenzi

"Tidak apa apa, dia baik baik saja hanya.. Banyak menangis" Vano

"Maafkan aku.. Seharusnya aku lebih berhati hati lagi" kenzi

"Ini bukan salahmu, tidak usah dipikirkan" Vano

Kenzi mendongkak lalu menatap wajah Vano, dia membuat dirinya menjadi tengkurap lalu mengecup bibir Vano.

Vano membeku sekejap.

"Maafkan aku selalu menyusahkan mu.. Aku tidak tahu harus bayar pakai apa, apa kamu mau uang? Tapi uangmu banyak, jadi untuk apa" kenzi

Vano tersenyum lalu membalikkan posisi mereka dan kali ini Vano berada diatas tubuh kenzi. "Aku tidak butuh uang"

"Jadi Vano mau apa biar aku bisa balas semuanya?" tanya kenzi

"Kalau itu gampang" Vano langsung berbisik pada kenzi dan membuat kenzi kaget.

"Va-vano serius.." kenzi

Vano mengangguk. "Gampang bukan?"

"Gampang darimana nya! Itu susah!" kenzi

"Jadi? Mau deal atau tidak, hmm?" Vano

Kenzi berfikir sebentar lalu mengangguk. "Yasudah, daddy sama anak gak ada bedanya! Tapi memang enak ya?"

Vano mengangguk. "Iya, rasanya manis"

"Mau sekarang atau nanti?" kenzi

"Sekarang! Kalau nanti aku tidak akan kebagian dengan keano" Vano

Kenzi tertawa pelan lalu mengangguk, Vano langsung menaikkan kaos kenzi hingga sedada dan memperlihatkan puting susu kenzi membuat Vano menelan ludah dengan kasar.

"Jangan diusap Vano.."

Tanpa basa basi Vano langsung meraup dengan rakus puting susu kenzi dan menghisap nya dengan kuat, kenzi yang melihat itu hanya tersenyum.

Jari jari lentik nya mengusap kepala Vano dengan lembut. "Shhh.. Vano jangan kuat kuat"

Tangan Vano meremas dada yang sebelahnya dan memainkan puting susu kenzi, kenzi membiarkan Vano menyusu padanya sedangkan dia langsung menutup mata dan tak lama dia tertidur.

•••

Setelah kenzi benar-benar sembuh Vano membawa kenzi pulang ke rumah, mereka berdua sama sama khawatir pada keano.

Vano memarkirkan mobilnya didepan rumah dan mereka langsung turun dan berjalan masuk kedalam rumah, ketika mereka membuka pintu.

Mereka melihat keano yang sedang duduk sendirian. "Keano" panggil kenzi

Keano langsung menoleh kearah samping, dia langsung tersenyum melihat kenzi dan Vano. Dia langsung berlari menghampiri keduanya dan memeluk mereka.

"Mommy daddy.."

Kenzi tersenyum saat keano memeluknya dengan erat. "Mommy kemana saja hikss.. Kenapa nda pulang"

"Maafkan mommy, mommy hanya pergi sebentar" kenzi

"Lama mommy!! Seminggu lebih ano ditinggal, mommy sudah tidak sayang ano lagi ya" keano

"Sayang kok, maafin mommy ninggalin ano sendiri" kenzi

"Mommy masih sayang sama ano?" tanya keano

Kenzi tersenyum sambil mengangguk. "Iyaa sayang, mommy sayang banget"

Keano tersenyum mendengar nya dia kembali memeluk kenzi dengan erat, Vano yang melihat itu merasa hangat.

"Kenzi, aduhh kamu kemana saja sayang. Kamu gak papa kan? Gak ada yang sakit kan?" vara berlari lalu langsung memeluk kenzi dengan erat.

Kenzi menggeleng. "Gak ada tan, udah sehat lagi"

"Baguslah kalau begitu, tante kaget denger kamu hilang dari rumah" vara

"Mom, aku sudah membeli makan. Mommy daddy dan keano sudah makan?" tanya Vano

"Kebetulan belum, keano dari kemarin belum makan" vara

"Loh? Kok gak makan" kenzi

"Ano nda nafsu mommy.." keano

"Yasudah, kita makan bersama saja ya? Mommy juga sudah masak" vara

Kenzi dan Vano mengangguk.

"Kenzi"

Kenzi berbalik dan melihat ada Vano yang berdiri dibelakang nya. "Kenapa?"

"Mana keano?" tanya Vano sambil berjalan mendekat.

"Keano baru saja tidur, pulas banget kayaknya semalam gak tidur ya?" kenzi

"Dia memang susah tidur selama kamu tidak ada" Vano

Kenzi mengangguk mengerti. Keduanya berdiri dibalkon menatap langit yang sudah mulai gelap, Vano melirik kearah kenzi.

Dia menarik pinggang kenzi hingga akhirnya menempel pada tubuhnya, kenzi yang melihat itu terheran heran.

"Kenapa Vano?" tanya kenzi

Vano hendak mencium bibir kenzi namun kenzi lebih dulu menahannya. "Jangan Vano"

"Kenapa?" tanya Vano

"N-nanti ada yang lihat.." kenzi

Vano tersenyum. "Tidak akan"

"Vano" kenzi

Vano akhirnya mengangguk. "Kalau gitu jangan disini" ucapnya lalu menarik tangan kenzi menuju kamar lain.

Dia membawa kenzi masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintu, Vano mencium bibir kenzi dan melumat nya.

Kenzi tidak menolak dia malah mengalungkan tangannya pada leher Vano, keduanya saling melumat. Tangan Vano meraih kunci dan mengunci pintu, membawa kenzi kearah kasur lalu melemparkan tubuh kenzi keatas kasur

Vano kembali mencium bibir kenzi dan lagi lagi dia melumat nya dengan tidak sabar.

"Mmmphh.. Umhh"

Tangan Vano turun kebawah dan meremas bokong kenzi dengan kuat membuat kenzi kagett.

"Umhh.. Ahh!"

Ciuman terlepas. Kenzi terengah-engah dan menatap Vano dengan tatapan sayu.

"Kenzi"

"Uhmm?"

"I love you" bisik Vano lalu menjilat daun telinga kenzi yang sudah memerah.

Kenzi yang mendengar itu langsung tersenyum. "I love you more, daddy"

Mendengar jawaban dari kenzi membuat Vano tersenyum miring, dia langsung menyambar leher kenzi dan mulai membuat banyak tanda.

Kenzi hanya diam dan membiarkan Vano melakukan sesukanya, tubuhnya benar-benar pasrah dibawah Vano.

"Jangan.. Banyak bikin tanda nya, besok aku ada kelas.. Vanohh"

Vano tidak peduli dia semakin liar membuat tanda dileher kenzi, sampai terlihat jelas. Kenzi memejamkan mata dengan erat saat merasakan tangan Vano yang meremas dadanya dengan kuat.

"Umhhh.. Vanoo" panggil kenzi dengan nada manja:D

"Hmm"

"Udahh, jangan bikin tanda lagi" kenzi

Vano menurut dia berhenti membuat tanda dan menatap leher kenzi sambil tersenyum miring, Vano bangun lalu melepaskan kaos hitam yang dia pakai dan membuangnya ke lantai.

Nafas keduanya sedikit memburu, mereka berdua sama sama terangsang. Kenzi mencium bibir Vano dan Vano langsung menahan tengguk nya dan memperdalam ciuman nya.

Tangan Vano mulai membuka kancing kemeja yang kenzi pakai, satu persatu kancing itu terlepas. Vano langsung melepaskan kemeja lalu membuangnya ke lantai.

Dia melepaskan lumatannya lalu turun kearea dada, dia menghisap puting susu kenzi dengan kuat membuat kenzi mengigit bibir bawah.

"Umphhh.. Vano"

Cukup lama Vano menyusu pada kenzi lalu dia berhenti dan menatap puting susu kenzi yang sudah mulai lecet gara gara gigitannya, dia tersenyum lalu membuka sabuk yang masih melingkar di pinggangnya.

Dia melepaskan celananya dan membuangnya ke lantai, dia juga melepaskan celana yang kenzi pakai dan membuat keduanya sama sama naked.

"Vanoo.."

Vano tersenyum lalu dia kembali mencium bibir kenzi dengan lembut, tangannya mulai mengusap lubang kenzi dan membuat kenzi mencengkram tangan Vano.

Vano mulai memasukkan jarinya kedalam lubang kenzi dan membuat lumatannya terlepas.

"Vano.. Perih"

"Shutt.. Maafkan aku"

Satu jari Vano masuk semua dan dia langsung menggerakkan nya dengan pelan, setelah merasa agak licin dia menambahkan satu jari lagi hingga akhirnya tiga hari bergerak didalam lubang kenzi.

"Vanohh.. Ahh"

"Hmm? Enak sayang?"

"Emmhhh.. Ahhh perih Vano ahh"

"Tenang saja, perihnya hanya sebentar"

Gerakan jari Vano semakin cepat membuat desahan kenzi semakin kuat, Vano tersenyum miring saat melihat wajah kenzi yang sudah memerah.

"V-vano.. Cepetin"

"Aku menemukannya ternyata" Vano langsung mempercepat gerakan jarinya membuat kenzi mendongkak dan kakinya sedikit merapat.

"Ahh!! Ahh!! Ahh!! Vanohh.. Nyahh"

Nafas kenzi terengah-engah karna pelepasan pertamanya, tubuhnya sempat bergetar sekejap saat cairan putih mulai keluar.

"Vano.. Hikss jangan"

Vano mengecup kening kenzi lalu tersenyum hangat. "Tenang saja, hanya satu ronde aku janji"

Kenzi yang merasakan kecupan hangat dari Vano akhirnya mengangguk. "Pelan.."

Vano mengangguk, dia mulai mengarahkan miliknya pada lubang sempit kenzi dan dengan perlahan dia memasukkan nya.

"Vanohh.. Sakit"

Vano mendorongnya dengan perlahan karna takut menyakiti kenzi, tak lama miliknya masuk semua dan membuatnya mendesah saat merasakan pijatan dari lubang kenzi.

"Ahhh.. Sempit sekali sayang"

"Van.. Ahhh vanohh"

"Hmmm?" Vano mulai menggerakkan nya dengan pelan dan lama kelamaan menjadi cepat.

"Vanoo.. Ahh!! Ahh!! Aghhh"

"Ini enak sayang, ahhh"

Kenzi mencengkram seprai dengan kuat saat Vano menyentuh sesuatu didalam sana, Vano yang sadar langsung mempercepat gerakannya.

"Ahh!! Vanohh ahh!! M-mau pipishh ahh"

"Keluar kan sayang aghhh"

"Vanoo!!" / "arghhh!!"

Keduanya sama sama cum, tubuh kenzi kembali bergetar saat dirinya cum dan merasakan hangat didalam lubangnya saat Vano menyemburkan banyak benihnya kedalam.

Vano tersenyum lalu mengecup kening, kedua mata kenzi, kedua pipi dan berakhir dibibir. "Terima kasih"

Kenzi tersenyum lalu mengangguk lemas, Vano langsung menarik kenzi agar masuk kedalam pelukan nya.

Dia mengecup leher kenzi lalu dengan pelan mengeluarkan miliknya, dia membaringkan tubuhnya disamping kenzi dan memeluknya.

"Istirahat lah, nanti aku yang bersihkan"

"Uhmm.."

••

Kenzi terbangun dari tidurnya, dia duduk dan melihat kearah jam. Sudah jam 4 sore, dia berdiri dengan pelan karna bawahannya masih terasa perih.

Dia keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum karna dia haus, dia mengambil gelas lalu menuangkan juss jeruk pada gelas.

Dia meminum jus jeruk itu hingga habis lalu menaruh gelas di atas meja makan, dia menatap rumah yang kosong.

"Kemana semua orang? Kok sepi ya" gumam kenzi

Tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggang nya, dia langsung menoleh dan ternyata itu Vano. "Bikin kaget saja!"

Vano tersenyum. "Maaf"

Kenzi berbalik dan menatap Vano. "Keano kemana? Tante vara sama om Alvin juga? Kok rumah sepi"

"Mommy dan daddy mengajak keano berjalan jalan, entah kapan pulangnya" Vano

Kenzi mengangguk mengerti.

"Bawahanmu masih sakit?" tanya Vano

"Sedikit, hanya perih" kenzi

"Baguslah, nanti pakai lagi salep nya agar cepat hilang" Vano

Kenzi mengangguk. "Iyaa"

Vano menatap kenzi lalu menarik pinggang kenzi membuat tubuh keduanya menempel. "Kenzi, aku mau ini ya?"

Kenzi menggeleng. "Tidak, masih perih Vano nanti saja"

"Mumpung tidak ada keano" Vano

"Dari kemarin itu aja alesan nya, nanti aja masih perih tau" kenzi

"Please yaa" Vano

"Gak mau Vano.. Kamu kalau ngisap gak bisa diem beda sama keano, lagian Vano kan sudah besar kenapa masih mau?" kenzi

"Aku juga mau, masa hanya keano yang dikasih" Vano

"Nanti saja, jangan sekarang" kenzi

"Aku maunya sekarang" Vano

"Nanti" kenzi

"Sekarang" Vano

"Nanti atau tidak sama sekali" kenzi

Vano langsung cemberut, kenzi yang melihat itu hanya tertawa pelan lalu mencubit pipi Vano. "Nanti saja, dadaku masih sakit"

"Tapi aku maunya sekarang kalau nanti pasti tidak akan kebagian" Vano

"Gak kebagian, emang kemarin siapa yang nen sampai ketiduran padahal masih siang?" kenzi

"Itukan kemarin, boleh yaa" Vano

"Gak Vano, nanti saja dadaku masih sakit" kenzi

Vano terlihat semakin cemberut membuat kenzi gemas. "Gak usah cemberut, mendingan temenin aku nonton"

"Nonton apa?" tanya Vano

"Drama, aku nemu drama thailand yang seram" kenzi

Vano mengangguk, tangannya dengan nakal menepuk pantat kenzi dengan cukup keras. "Sakit!"

"Maaf maaf, yaudah ayo" Vano

Keduanya berjalan menuju kamar dan mulai menonton drama bersama.

—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—
JANGAN SALAH LAPAK!
BL/HOMO/BXB
FIKSI! JANGAN DIANGGAP SERIUS
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!

Continue Reading

You'll Also Like

8.2M 466K 55
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
422K 42.7K 49
I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfection, your happiness and sadness, everything.
3.6K 222 7
Gulf adalah anak kesayangan krluarganya joss sang kakak yang fokus memegang perusahaan sang ayah pun juga harus membagi waktunya untuk menjaga sang a...
302K 8.3K 74
Bagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantre...