THE BRIDE OF MASKED KNIGHT .

By shiefach4488

7.4K 1.7K 45

Melati atau Mela adalah seorang gadis biasa yang sedang terjebak dengan cinta pertamanya , cinta yang membe... More

1.AWAL KISAH CINTA
2. BERTEDUH DI BAWAH PAYUNG .
3.MENUJU HATIMU .
4. Awas ....!!!! Disini ada SETAN ...!!!!!
5. GILANG JATUH CINTA .
6. AXE GENG .
7 . RENCANA GILANG .
8 KEPUTUSAN BESAR .
9. PERSELISIHAN ANTARA DUA PRIA.
10 .LAGU TENTANG CINTA.
11. MURID PINDAHAN YANG MENGGEMPARKAN.
12. CERITA YANG SEBENARNYA.
13. DIAM-DIAM MEMPERHATIKAN.
14. SELAMAT TINGGAL.
15 . TRAGEDI
16 .PASCA LEDAKAN.
17 .SLEEPING BEAUTY .
18. DELUSI
19. PIKNIK
20 . BELENGGU
21. WAKTU YANG TERUS BERJALAN
22. KOTA KECIL YANG MISTERIUS
23. PRIA BERTOPENG
24. PENGUNTIT YANG MERESAHKAN.
25 . TAWANAN HUTANG PAMAN
26. SARANG SERIGALA
27. OLD FRIEND
28 LET'S BE FRIEND
29 . TRANSAKSI GELAP
30 . PENGGEREBEKAN KAPAL
31 . GENG EAGLE
32. KEMBALINYA JEJAK SEPATU
33.SEJUTA PERTANYAAN
34. KEMBALINYA GILANG
35 .PENJEMPUTAN MELA
36 . PEMBUKTIAN
38. PERNIKAHAN YANG DI PERCEPAT
39 HARI - H
40 . PENCULIKAN MELA.
41. PENCARIAN MELA
42 . APA KAU SUDAH GILA ?
43.BURUNG DALAM SANGKAR
44. HARIMAU YANG TERBANGUN
45. SIA -SIA
46 .MIMPI YANG SEMPURNA
47 . CINTA DAN RACUN .
48. PEREMPUAN ITU , ISTRIKU .
49 . PERTEMPURAN BATIN.
50. GUNDAH
51 . TEPIAN RINDU

37 . CINCIN YANG HILANG .

91 31 0
By shiefach4488

Mela membuka matanya perlahan-lahan , Mela merasakan kehangatan menyelimuti tubuhnya bersama dengan dekapan Gilang .

" Ah, aku lapar , " gumam Mela pagi itu sembari mencoba membuka matanya .

" Kau lapar ?" suara serak Gilang terdengar di telinga Mela.

" He'em , Aku lapar sekali , seperti sudah seminggu tak makan , " jawab Mela .

Mela membalikan tubuhnya sehingga dia bisa melihat dengan jelas wajah Gilang saat dia baru bangun tidur , dan memperhatikannya untuk sesaat tersirat senyum manis di wajah Mela menikmati pemandangan indah itu untuk pertama kalinya .

" Apa yang kau lihat ? " tanya Gilang .
Gilang kembali mendekap Mela dengan erat , berusaha menyembunyikan wajah bantalnya .

" Owh , jadi begini penampilanmu saat baru bangun tidur ?" tanya Mela dengan genit mencuri-curi pandang pada tunangannya .

" Hemm, aku kedinginan ," ucap Gilang sembari menarik Mela lebih dekat lagi .

" Ayo bangun ,aku lapar , " Mela mendongakan wajahnya serasa meminta Gilang untuk segera bangun dengan tatapan manjanya .

" Kamu lapar ? " tanya Gilang lagi, mencoba melihat ke arah Mela ,memperhatikan Mela yang terlihat benar-benar kelaparan .

" Baiklah , beri aku waktu 5 menit.... ," ucap Gilang sembari melepaskan pelukannya , lalu menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya .

" Pukul berapa sekarang?" tanya Gilang sembari melihat ke arah jam dinding di kamar itu .

" Owh ,sudah jam 8 , aku rasa kita bangun kesiangan , " Gilang segera bangkit dan terduduk di ranjang mencoba mengumpulkan kesadarannya .

Mela ikut bangkit dan duduk berhadapan dengan Gilang di atas ranjang , Mela tak pernah membayangkan bahwa mereka bisa menghabiskan malam bersama secepat ini .

" Sampai kapan kau akan memandangiku seperti itu ?" tanya Gilang melirik ke arah Mela yang tersipu malu pagi itu .

"Kenapa ?? Apa aku tak boleh memandangimu ?" tanya Mela sembari memonyongkan bibirnya .

" Huuft ,tidak begitu , hanya saja ..., aku masih belum terbiasa melihatmu sepagi ini , " jawab Gilang sembari membelai lembut penuh kasih sayang ke pipi Mela .

Gilang membelai kembali leher dan dada Mela tepat dimana dia menggingitnya semalam . Melihat bekas itu timbul banyak pertanyaan di benaknya.

" Bagaimana dia melakukannya , apa yang terjadi saat itu ?" Gilang bertanya dengan kesenduan yang terlihat jelas di wajahnya.

" Luka ini ?" tanya Mela sembari menunjuk ke bekas higitan di area leher dan dadanya .

Gilang mengangguk .

" Pada hari pertama aku di bawa ketempat itu , aku hampir mengalami hal yang mengerikan , tapi tiba-tiba Ian membawaku ke dalam kamarnya , lalu dia melakukannya , aku takut dia akan menjahatiku , dan aku sempat berfikir untuk mengakhiri hidupku namun ternyata dia hanya ingin melindungiku , " Mela menjelaskan .

" Melindungimu ?" Gilang terlihat keheranan.

" He'em, awalnya aku juga bingung , namun saat aku melihat ketulusan di matanya ,aku mencoba untuk mengerti , dan dia bilang selama aku tinggal di kamarnya dia akan memastikan aku aman selama disana, tanpa ada yang berani menggangguku, " jelas Mela lagi.

" Owh , jadi kau tidur sekamar dengan dia selama beberapa hari ini ?" Tanya Gilang , Gilang menyilangkan tangannya ke dada tanda dia cukup terganggu dengan cerita Mela tentang pria itu .

" Hehehe . Tidak , tidak seperti yang kamu pikirkan , dia tidak pernah ada di tempat itu ,dia terlihat sangat sibuk , jadi aku hanya tinggal sendiri di kamar itu , " Mela menambahkan.

" Huuft . Lalu kenapa kau memakai pakaiannya ?"
Tanya Gilang dengan tatapan kecemburuan di matanya.

" Ah , karena aku tidak ada baju ganti , jadi aku mengambil apa aja yang ada , hehehe ... dia juga memarahiku karena itu ," Mela menjelaskan.

" Kenapa kau terdengar begitu akrab dengannya ??" Gilang mengernyitkan dahinya, Gilang sengaja menunjukan kecemburuannya pada Mela untuk melihat reaksi Mela .

" Hehehe... Iya , kami bersepakat untuk berteman , dia tidak sejahat yang kamu pikir ,dia juga berjanji padaku untuk segera membebaskanku dalam waktu dekat . "

Ucap Mela sembari kembali memeluk erat Gilang , tak ingin Gilang herlarut-larut dalam kecemburuannya .

" Ah , benarkah ?? aku rasa aku terlalu menganggapnya jahat , " ucap Gilang sembari tersenyum membalas pelukan Mela.

" Heem . Aku harap kalian bisa akur ,aku banyak berhutang budi padanya , " ucap Mela.

" Benarkah ? sepertinya memang aku harus berterima kasih padanya ," ucap Gilang .

" Berterima kasih ?" tanya Mela.
" He'm , aku harus berterima kasih padanya ,akan banyak hal ," jawab Gilang .

" Banyak hal ?" tanya Mela lagi .

" Hehehehe , iya . Aku akan berterima kasih karena dia menjagamu dengan baik selama disana , dan ..." ucap Gilang terhenti ,

" Dan ? dan apa ?" Mela kembali bertanya ,

" Dan telah mengajarimu menjadi sesexy itu , " goda Gilang .

" Hei ! dia tidak mengajariku apa-apa , " ucap Mela ,sedikit menggerutu ,

" Benarkah ? jadi itu adalah keahlianmu pribadi ? tanpa ada yang mengajari ? Owh , kekasih hatiku ternyata masih menyimpan banyak keahliannya , " goda Gilang lagi.

"Tidak begitu , " Mela mencoba untuk menyangkalnya ,sembari memukul-mukul kecil dada Gilang .

" Jadi dia tidak mengajarkan apapun padamu?" goda Gilang lagi .

" Tidak , dia hanya menjagaku selama disana , jadi jangan membencinya ,apa kau mengerti ?" ucap Mela dengan tatapan tajamnya .

" Ok , ok aku mengerti tuan putri ," ucap Gilang .

" Heem . Baiklah kalau begitu , aku akan ke kamar mandi dulu ,tidak ada kesalah pahaman lagi kan ? tanya Mela dengan senyum ceria .

" Iya . kamu duluan saja ," ucap Gilang .

Mela segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, namun , kakinya yang lemah membuatnya bersimpuh setelah turun dari ranjang.

" Ouchh !" pekiknya ,

" Kau tak apa-apa ?" tanya Gilang , Gilang segera bangkit dan menolong Mela untuk berdiri .

Dengan malu-malu Mela mencoba bangkit dan menuju ke kamar mandi . Tak lama suara nyanyian Mela mulai terdengar , terdengar jelas bagaimana dia bernyanyi dengan ceria.

Namun di sisi lain , Gilang kembali merenungkan semua cerita yang Mela ceritakan . Kini dia mengerti kenapa pria itu bersikap seperti itu saat Gilang mencoba untuk menjemput Mela kemarin .

" Jadi dia jatuh cinta pada tunanganku ?? huh ... ?" gumam Gilang , Gilang mencoba untuk meredam kecemburuan dan amarahnya ,dia tidak ingin membuat Mela merasa tidak nyaman dengan rasa cemburu buta yang sedang dia rasakan , perasaan yang sudah lama tidak pernah dia rasakan.

" Aahh ... Sial !! Kenapa sesesak ini ! " gumam Gilang , berguling-guling di atas kasur dengan tinjuan- tinjuan kecil menghantam bantalnya .

Sedetik kemudian , Gilang menyingkap selimutnya dan melihat bercak-bercak darah dan sperma bekas pertempurannya semalam , melihat itu membuatnya kembali tersipu malu ,mengingat kembali kemesraannya dengan Mela , keintiman yang telah terjadi di antara mereka membuat Gilang perlahan-lahan melupakan pria itu .

" Ahh.. tidak bisa di biarkan ... !!!" Gilang bangkit dengan buru-buru untuk keluar dari kamar Mela ,untuk membersihkan sprei dan selimut yang telah ternoda .

**********************

" Kau bermalam disana ...?!! "

Murry melontarkan pertanyaan dengan nada datar dan tatapan sinis ke arah Gilang yang memergokinya keluar dari kamar Mela pagi itu, dengan sprei dan selimut di tangannya .

" Aduh , kak !! Kau buat aku kaget !!" pekik Gilang .

" Kenapa kau sekaget itu , seperti orang yang telah berbuat kejahatan , apa yang sudah kau perbuat pada sahabatku semalam ? " Murry mulai mengintrograsi Gilang yang terlihat gugup karena tertangkap basah oleh kakaknya.

" Huuft ! Tidak ada .. !! AWAS . Aku sedang buru-buru .Kakak minggir bentar jangan halangin jalanku , " pinta Gilang dengan berusaha menggeser Murry yang berdiri menghadangi langkahnya. Namun seberapa kuat Gilang mencoba kakaknya tak bergeser sejengkalpun , berdiri kokoh untuk mencegah Gilang kabur dari pandangannya .

Bukan karena Murry sangat kuat , hanya Gilang tak ingin menggunakan tenaga untuk menghadapi kakaknya , saudara satu-satunya .

" Ihh ... Kakak keras kepala sekali ... !!! Tidak ada . Tidak ada kejadian apapun semalam , aku hanya menemaninya tidur saja ," bisik Gilang tak ingin percakapan di antara mereka terdengar oleh Mela .

" Kenapa bisik-bisik segala , apa kau pikir aku akan percaya .Dari sorotan matamu saja aku bisa menebak apa yang kamu lakukan semalam , " Mela menekankan suaranya dengan tatapan tajam pada adiknya.

" Huuft . Kenapa kakak tak percaya padaku ? dan lagi aku sudah cukup dewasa untuk menghabiskan malam dengan tunanganku , kenapa kakak begitu protective padaku ? " tanya Gilang dengan sikap kakaknya . Gilang segera menuju ke mesin cuci dan mencuci sprei dan selimut yang sedari tadi dia genggam erat di pelukannya ,tak ingin yang lain Tau apa yang telah terjadi semalam di kamar itu .

Setelah itu Gilang berusaha untuk pergi menghindari percakapan dengan Murry , namun Murry dengan cepat meraih rambut Gilang dan menariknya dengan kuat sehingga membuat Gilang menjerit kesakitan .

" Aow... Aow. .. aow .. kakak .... Sakit kak , "

Gilang mencoba melepaskan cengkraman Murry Di Kepalanya .

" Hei ! Aku tak peduli denganmu , yang aku pedulikan itu Mela sahabatku ! apa yang sudah terjadi padanya apa yang kau perbuat padanya , kenapa dia seperti itu kemarin ! "

Ucap Mela dengan mata berkaca-kaca tercermin betapa frustasinya dia saat ini mencemaskan keadaan Mela.

" Aow... Aow.... Iya .. iya . Aku minta maaf ! Mela baik-baik saja , dan aku tidak melakukan hal yang menyakitinya . Kakak jangan khawatir , aduh... ,aduh . Lepaskan cengkraman kakak dulu ya ?aku mohon !!ini benar-benar sakit , "

Pinta Gilang dengan meringis melihat ke arah Murry yang masih nampak begitu kacau dan frustasi .

"Hikss hikss hikss . Aku takut ,Mela akan kembali seperti dulu saat semua kejadian buruk itu terulang kembali , " Murry segera melepaskan cengkramannya dan berganti menunduk menyembunyikan air matanya .

Melihat kesedihan yang di rasakan Murry ,Gilang segera menenangkan Kakaknya.

" Bukan begitu, Kakak tidak perlu kawatir ,Mela baik-baik saja , Aku sudah meriksanya semalam ," ucap Gilang .

" Benarkah ? kau sudah memeriksanya semalam ? apa dia baik-baik saja ?" Murry begitu bersemangat setelah mendengar pernyataan Gilang ,membuat Gilang sedikit kebingungan saat menjawab pertanyaan Kakaknya.

" Owhh. . i .. iya . Aku sudah memeriksanya semalam . Sekarang dia sedang mandi sebentar lagi dia juga akan keluar ,kakak bisa tanyakan sendiri padanya , Ok ? jangan kawatir ," ucap Gilang .

Murry hanya terdiam sembari mengangguk , setelah memastikan Kakaknya baik-baik saja ,Gilang segera berlari menuju ke kamar sebelah ,tempat dia menaruh barang-barangnya.

" Bruuuakkk !!"
Suara pintu yang terbuka dengan keras saat Gilang mendorongnya .

Tanpa memperdulikan Edo yang masih berbaring tidur di atas kasur melanjutkan tidur nyenyaknya , seolah dobrakan pintu itu sudah terbiasa terdengar hari-hari baginya . Edo hanya melirik sebentar kearah Gilang lalu kembali menarik selimutnya .

" Hei , Hei, bangun !" Gilang mengoyangkan tubuh Edo sekuat tenaga membuatnya tergoyang kesana kemari di atas ranjangnya ,memaksanya untuk bangun dan membuka matanya .

" Huuft . Tak bisakah kau biarkan aku istirahat ? aku lelah sekali !!" teriak Edo dengan lantang merasa kesal dengan sikap Gilang padanya pagi itu .

Sesekali Edo memancal selimutnya untuk menyalurkan kekesalan di hatinya yang di akibatkan oleh Gilang .

" Aah , bangun . Apa kau lihat kotak kecil berwarna hitam yang aku taruh di sini ?" tanya Gilang antusias.

" Mana aku tau ?aku tak pernah mengotak-atik barangmu . Kamu cari saja dulu, jangan kau ganggu aku !!" ucap Edo hendak menangis karena terlalu memendam rasa marahnya.

" Aahh !! buka dulu matamu ,lalu lihat betul-betul apa yang aku cari , " Gilang berusaha membuka mata Edo dengan tangannya .

" Kotak segini ini loh , warnanya hitam , di dalam ada cincinnya ," Gilang kembali menjelaskan .

" Tidak tau !! Owhh ! Lepaskan , mataku mau copot ini !!"

Edo segera menepis tangan Gilang yang mencoba membuka matanya dengan paksa .

" Aah ! lalu kemana perginya ?" Gilang mulai merasa panik , bagaimana tidak cincin yang sudah lama dia siapkan untuk melamar Mela setelah masa bertunangan mereka yang cukup lama kini menghilang begitu saja.

" Mana aku tau . Kau kan yang simpan semua barangmu , dan lagi , bisa tidak kau sedikit memperlakukanku dengan lembut ? aku ini manusia bukan korden yang bisa kamu buka tutup seenaknya ! " Edo segera bangkit dari tidurnya , mengusap-usap matanya yang terasa sedikit perih .

"Banyak omong kamu ini ,tau ngak kotak yang aku cari ?" tanya Gilang lagi .

" Tidak ... !! harus berapa kali lagi menjawab agar kau bisa mengerti ? semenjak tinggal di luar negri kamu jadi lupa ya sama Bahasa Indonesia ? kan aku sudah bilang tidak tau itu artinya tidak tau , don't know !!you know ? jangan tanya lagi , aku mau tidur . Ok ??!" Edo kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya bersiap-siap untuk kembali tidur.

Sebelum sempat selimut itu menutupi tubuh Edo Gilang segera menariknya dan membuangnya ke lantai . Meninggalkan Edo melongo kedinginan , karena dia hanya mengenakan celana dalam saja . sebuah kebiasan yang sudah biasa dia lakukan saat tidur .

Gilang dengan santai segera keluar dari kamar itu , hingga beberapa detik kemudian terdengar jeritan sumpah serapah yang Edo ucapkan untuk Gilang mulai terdengar hingga ke dalam kamar Mela .
Membuat Gilang tertawa cekikikan di balik pintu ,merasa cukup puas dengan balasan untuk sikap menjengkelkannya Edo padanya pagi itu .






To be continue ----
*****************















Continue Reading

You'll Also Like

13.7K 7.8K 28
[1] A Enemies to lover story of Albert Bryan Rutherford & Fransissca Anita Irish Kebenaran yang hanya ada di dalam hati kita. Nasib akan selalu meng...
83.2K 9.1K 7
Antartika pindah ke Fizzo dengan judul baru yaitu 'Sociopath'.
NAILA By Trisna

Teen Fiction

9.3K 274 2
Naila gadis berparas cantik,lugu,dan pendiam,gadis malang yg tidak tahu siapa keluargannya ,sejak kecil dia tinggal dipanti asuhan. Di Sekolahnya Na...
9.4K 358 17
Komunikasi yang masih berjalan antara Rekza dan mantannya menjadikan Shaselfa risau. Akan sulit mewujudkan keinginannya mendapatkan suami kaya kalau...