•Pastikan kalian pencet tanda bintang di pojok kiri bawah terlebih dahulu ya.
~~~~~~~~~~
Happy Reading
~~~~~~~~~~
•
•
•
•
Di sebuah kamar bernuansa violet seorang gadis cantik sedang terlelap dalam tidur nya dia adalah akina. Akina nampak begitu nyenyak tapi tepat di jam 4.44 AM.
Sebuah asap hitam keluar dari tubuhnya lalu menyelimuti seluruh tubuh akina dan ekspresi tenangnya sebelumnya berubah menjadi gelisah.
Entah apa yg sedang terjadi Tapi asap itu kemudian di serap oleh kalung yg ia gunakan dan begitu asap itu hilang akina pun terlihat kembali tenang.
°
°
°
°
°
°
°
°
(Sekolah byeobich)
Akina datang atau sampai di sekolah cukup pagi hari ini bahkan teman-teman sekelasnya pun belum banyak yg hadir
"Pagi paketu"sapa akina karena melihat Hanbin yg sudah ada di meja nya dan lagi membaca sebuah buku
"Ooo pagi kau hari ini gak terlambat ya"ucap Hanbi
"Gak dong masa terlambat mulu" ucap akina menaruh tas nya lalu dia pun keluar dari kelas ya tujuan kelas hari untuk itu pun kalo mereka sudah datang berkumpul dengan hari dan lainya bagaimana pun roona dan eunbi masih belum datang
Saat akina sampai dan melihat kedalam kelas hari, akina tidak melihat hari ataupun gaeun dan hyun-woo. Jadi dia pun memutuskan menghampiri ciel.
"Mereka belum datang?" Tanya akuna
"Mungkin sebentar lagi"ucap ciel
"Seharusnya tadi berangkat bareng mereka saja" ucap akina dan duduk di kursi samping ciel karena si pemilik belum hadir "papah sih berikeras mau ngantar jadi kepagian kan masuknya"
"Bagus dong jadi kamu gak terlambat terus" ucap ciel
"Aku hanya beberapa kali aja yg terlambat gak terus menerus" ucap akina
Tapi kemudian Akina mendengar bisik-bisik yg sedang membicarakan nya dan hari membuat telinga Akina panas
"Kau tau tidak hari dan rion sering bermain bersama di rumah shinbi"
"Hah? Kau yg benar saja"
"Iya seperti nya hari yg selalu mengajaknya. Kan aku sudah pernah bilang koo hari itu tidak seperti yg kita lihat."
"Seperti itu kah?"
"Iya dan lagi sepupunya itu si akina dia sangat licik masa sudah mendekati kanglim malah juga mendekati rion dan ciel"
"Tapi akina dan ciel mereka kan sepupuan"
"Tapi aku pernah dengar kalo mereka sama sekali bukan sepupu"
"Benarkah? Tapi mereka tinggal serumah"
"Nah itu dia aku tidak tau apa hubungannya. Tapi mereka berdua itu benar-benar perempuan licik semua cowo aja di embat"
Akina yg mendengar itu merasa kesal bahkan tangannya sudah terkepal erat. Akina pun bangkit dari duduknya tapi tanganya di tahan ileh ciel
"Mau apa kau? Jangan buat keributan"ucap ciel
"Tidak bisa ciel. Mulut lemes gitu harus di kasih paham"ucap akina berjalan ke arah ketiga orang itu.
"Ohoooo seru ya ngegosip orang di belakang?"ucap akina pada mereka bertiga.
"Kenapa? Kau tersinggung ya? Kalo gitu apa yg aku katakan itu benar dong" ucap perempuan dengan kuncir kuda itu.
"Ya kau benar sangat benar aku dan Hari memang di kelilingi oleh tiga cowok terkeren di sekolah ini"ucap akina
"Ya karena kalian murahan"
"Murahan? Oh tidak dong kan yg ngedekatin mereka bukan kami yg bersikap so centil di depan mereka"ucap akina "lagian apa masalahnya dengan kalian? Oowhhh I see... Kalian cemburu? Atau iri? Hahahaha kasian gak ada yg suka dengan kalian ya?" Lanjut akina membuat mereka bertiga menjadi sangat marah dengan ucapan akina.
"Hahhhh... Tu anak kalo sudah mengata-ngatai udah gak bisa di rem lagi dah" batin ciel
"Siapa yg iri? Kami gak iri sama kalian. Lagian ngapain iri sama orang yg bisa nya menggoda saja"
"Hahahahaha menggoda? Sorry sorry ye.... Kami yg diam aja di bilang ngegoda apa lagi kalo kami beneran melakukanya bisa-bisa semua cowo pada nyangkut di kami" ucap akina " tapi kalo beneran kesian dong ama kalian bertiga nanti gak ada yg bisa kalian caperin lagi dong" lanjut akina
"Kami tidak pernah caper tidak seperti kalian"
"Ouwh benarkah? Hemm tapi yg juga sih mesti kalian caper pun gak bakal ada yg tertarik apalagi pada cewe yg hatinya busuk kek kalian" ucap akina
"Apa maksud mu hah?"
"Wow wow marah? Berarti beneran dong hahahaha" ucap akina dengan tawa jahat.
"Kau?"
"Dengar jika ingin berdebat maka cari lawan yg kau yakin bisa menang" ucap akina langsung dengan nada penekanan dan tatapan tajam membuat mereka bertiga seketika merasa takut
Kemudian rion masuk ke kelas diiringi oleh sorakan para fansnya
"Ada apa ini?" Tanya rion melihat suasana kelasnya yg terasa tegang
"Akina sedang berdebat"ucap ciel
Rion pun menghampiri akina dan trio wek-wek itu.
"Kin apa yg terjadi?" Tanya rion pada akina membuat trio wek-wek itu langsung berubah mode jadi caper
"Hai rion" sapa si rambut kuncir kuda itu. "Selamat pagi "
"Ah iya selamat pagi"ucap rion
"Eh? Kau tidak membawa tas? Kau luoa jika kita akan pergi ke pelatihan kepemimpinan siswa?"
"Latihan kepemimpinan siswa? Kita belajar apa di sana?" Tanya rion membuat trio itu terkekeh sok manja
"Eleh katanya gak caper-caperan tapi liat yg ganteng aja langsung berubah tu sikap jadi sok lemah gemulai" ucap akina membuat mereka bertiga menatap akina kesal
Rion kemudian berjalan lebih dekat pada akina.
"Apa kau tidur nyenyak kin?" Tanya rion
"Ya" jawab akina
"Tapi mengapa ada kantung mata gini? Kau yakin tidur nyenyak" ucap Rion menyentuh kantung mata akina
Trio wek-wek yg melihat itu menjadi kesal
"Lihat nih aku diam aja loh dia yg datang sendiri gak kek kalian kalo gak bergerak menyapa ya gak bakal di sapa balik hahahahahaha" ucap akina yg semakin membuat mereka bertiga kesal lalu pergi dari sana.
Dan kebetulan mereka bertiga berpapasan dengan hari yg ingin masuk kelas.
"Eh ada apa dengan mereka? Kok keliatan kesal gitu?"ucap hari karena dia juga di tatap kesal oleh tiga orang itu
"Sudah tidak perlu di pikirkan orang dengan penyakit hati itu memang gitu" ucap akina
*knock...knock...*
Pintu kelas hari yang diketok membuat mereka semua melihat kearah pintu dan di sana berdiri hanbin (ketua kelas Akina)
"Cepat kembali ke kelas untuk bersiap kita akan segera pergi untuk kepelatihan kepemimpinan siswa"ucap hanbin pada akina
"Okey paketu" ucap akina " aku kembali ke kelas sampai ketemu di sana" lanjut akina sebelum keluar dari kelas hari
(Kelas Akina)
"Dia tidak masuk?" Batin akina melihat kursi kanglim yg kosong di sebelahnya itu.
"Kalian semua sudah siap kan? Ayo ke lapangan kita akan segera berangkat" ucap Hanbin
"Yaaaaa"ucap mereka menjawab
"Ayo kin" ucap Roona yg di angguki oleh akina
Seluruh murid kelas lima pun berkumpul di lapangan di mana bus yg akan mengangkut mereka berada.
"Kalian semua masuk lah ke bus yg ada nama kelas kalian sesuai absen" ucap pak guru yg di turuti oleh mereka
Setelah semua nya sudah lengkap dan berada di bus. Bus pun mulai bergerak membawa mereka ke tempat tujuan.
______________________________________