Merried with Duda

By cokicokltsi

293K 9.7K 86

"Ada perlu apa ya?" Tanya Bapak Alza memulai pembicaraan. "Izin kan saya memperkenalkan diri, Pak" Andra ban... More

PROLOG
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39 (18+)
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 44
BAB 45 (18+)
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50

BAB 43

3.9K 176 3
By cokicokltsi

18 - Juli - 2024

Hari pernikahan Andra dan Alza tiba. Akad nikah dilaksanakan pada pukul 09.00 di rumah Andra, sementara resepsinya akan berlangsung digedung yang telah Andra sewakan.

"Bunda cantik banget" Ucap Devansa.

"Terimakasih, sayang" Alza.

Alza sudah siap mengenakan baju kebaya yang ia beli bersama Bu Laras dibutik Bu Hanif. Begitu pula dengan Andra, ia mengenakan baju jas.

Alza berada didalam kamar bersama Ibu Rena, Andra dan Devansa.

Tatapan Andra terkunci kearah Alza saat ini, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, wanita cantik ini akan menjadi pendamping hidupnya.

"Cantik sekali ya Alza sampai Nak Andra pandangin terus begitu" Celetuk Bu Rena.

"Ehh...hehe iya, Bu" Andra salah tingkah.

"Andra, ayo turun" Panggil Pak Daren.

"Iya, Yah, saya permisi Bu" Ucap Andra sebelum keluar dari dalam kamar.

"Santai aja ya jangan gugup" Bu Rena.

"Iya, Bu, ayo Devansa" Andra dan Devansa pergi bersama Ayah nya.

Kini hanya tersisa anak dan ibu didalam kamar itu

Ibu Rena duduk disebelah Alza, diatas sofa yang telah disediakan.

Bu Rena menatap anaknya itu tanpa berpaling kearah manapun. "Alza, cantiknya Ibu" Mata Bu Rena berkaca-kaca.

"Iya Bu??" Alza menatap Ibunya itu.

Bu Rena tersenyum seraya meraih tangan Alza dan mengelus punggung tangannya dengan lembut.

"Ibu senang sekaligus haru, sayang. Ibu gak nyangka, anak bungsu Ibu ini akan menikah dan menjadi istri orang" Air mata Bu Rena tumpah. Bukan menangis sedih, melainkan menangis haru karna melihat anak bungsunya ini tak lama lagi akan menjadi istri orang.

Alza ikut menangis saat melihat ibunya berlinang air mata.

"Alza ingat pesan Ibu yh, nurut sama suami jangan membantah, kalau ada masalah selesaikan baik-baik ya, kalau ada apa-apa jangan sungkan minta tolong sama Ibu Bapak atau sama Kak Yuli. Cintai Andra sebagaimana dia mencintai mu"

"Iya, Bu, insyaAllah Alza janji bakalan ingat pesan Ibu" Jawab Alza dengan suara yang bergetar seraya menundukkan kepalanya.

"Ibu turut bahagia, Sayang" Bu Rena mengelus kepala Alza dengan lembut.

"Semoga keluarga Alza selalu dilindungi oleh Allah swt, jangan lupa selalu berdoa dan bersujud ya, Sayang"

"Iya, Bu, Alza janji" Alza memeluk Ibunya dan dibalas oleh Bu Rena.

"Udah jangan nangis ya, nanti luntur make up nya hahaha" Bu Rena.

"Hehe iya, Bu, ibu jugaa" Alza menghapus air matanya dengan tissue.

~~~~~

Acara pun dimulai, di awali dengan pembacaan doa. Setelah itu pembacaan ijab kabul.

"Sudah siap?" Tanya penghulu kepada Andra.

"Bismillah, sudah Pak" Jawab Andra.

"Silahkan dijabat tangan calon mertua Anda"

Andra menjabat tangan Pak Adnan, dengan berdoa didalam hati supaya diberikkan kelancaran dan dihilangkan rasa gugupnya. Andra menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.

"Ya Devandra Agaskar Danuarta, aku nikahkan dan aku kawinkan engkau dengan putriku yang bernama Alzaskia Arsyad dengan maskawin berupa emas 5 gram, uang sebesar 60 juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!!" Pak Adnan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Alzaskia Arsyad binti Adnan Fadillah dengan maskawin yang telah disebutkan, dibayar tunai" Jawab Andra dengan satu tarikkan nafas.

"Gimana para saksi??"

"SAHH!!"

"Alhamdulillah.."

Alza yang mendengar semua itu dari dalam kamar meneteskan air mata haru dan bahagia, begitu pula dengan Bu Rena.

"Alhamdulillah, sayang" Bu Rena memeluk anak bungsu nya itu. Alza menangis di dekapan sang Ibu.

Pintu terbuka, menampilkan Kak Yuli yang juga berlinang air mata, ia berjalan mendekati Alza dan Bu Rena.

"Adik ku sayang" Kak Yuli mengelus punggung Alza.

"Kak.." Kini Alza beralih kearah kak Yuli.

"Kakak harap rumah tangga kalian sakinah mawadah warohmah yaa"

"Kalian baik-baik ya, pertengkaran itu pasti ada disetiap rumah tangga, tapi selesaikan dengan cara yang baik ya, jangan sampai ada kata pisah"

"Iya, Kak"

"Udah jangan nangis.." Ucap Kak Yuli seraya menghapus air mata Alza, namun air matanya sendiri terus menerus menetes.

"Kakak juga ihh.."

"Sekarang anak kesayangan Ibu dua-duanya udah punya keluarga masing-masing. Jangan lupain Bapak sama Ibu ya, sering-sering main kerumah" Ibu Rena.

"Ibuu..." Alza dan Kak Yuli memeluk Ibu mereka itu bersama.

"Terimakasih sudah melahirkan dan merawat kami sampai dewasa Bu"

"Kalau ada apa-apa, Ibu bisa hubungi Alza atau gak Kak Yuli"

"Iya sayang" Bu Rena mencium kening kedua anaknya secara bergantian.

"Apapun itu, kalian masih anak kecil dimata Ibu"

~~~~~

Pembacaan doa penutup pun dibacakan.

"Silahkan Mas dijemput pasangannya" Ucap penghulu kepada Andra.

Andra mengangguk seraya tersenyum, ia berdiri dan berjalan menaiki anak-anak tangga, pergi menuju kamar untuk menjemput sang istri.

Sebelum masuk, Andra mengetuk pintu terlebih dahulu walau pintunya sudah terbuka lebar.

"Permisi..." Andra masuk.

Senyuman terpancar di wajah pasutri yang baru saja SAH itu.

"Gimana, Nak Andra perasaannya?" Tanya Bu Rena.

"Saya senang Bu, saya juga bersyukur semuanya berjalan lancar" Jawab Andra.

Bu Rena mendekati Andra, ia mengelus punggung Andra yang bidang itu.

"Di panggil yaa??"

"Iya, Bu, mau tanda tangan buku nikah"

"Ya sudah, ayo siap-siap"

Andra melangkah mendekati Alza.

"Ayo..." Andra mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati Alza menerima uluran tangan itu, ia menggenggam erat tangan Andra.

Alza dan Andra menuruni anak tangga satu persatu dengan saling bergenggam tangan.

Semua mata tertuju kearah mereka, sorak sorai teman-teman dan gemuruh tepuk tangan menyambut mereka.

Vira sudah mewek sadari tadi saat ijab kabul dimulai, tak terasa temannya atau lebih dikenal dengan sahabatnya saat ini sudah menikah, tentunya waktu untuk mereka bersama-sama akan berkurang.

Kini Alza dan Andra sedang menandatangani buku nikah milik mereka berdua.

Setelah selesai, Alza mencium punggung tangan Andra, setelahnya Andra pun mencium kening sang istri.

Kedua pasangan suami istri itu mencium punggung tangan kedua orang tua dan mertua mereka.

Acara akad nikah pun selesai, semuanya berjalan dengan lancar.

Mereka pun bersiap untuk pergi menuju gedung yang sudah didekorasi dengan cantik dan indah untuk tempat dilaksanakannya acara resepsi pernikahan.

Andra dan Alza pergi kesana dengan menaiki mobil pribadi milik Andra. Dan yang menyetir mobil adalah Javas.

~~~~~

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Sebagian tamu mulai berdatangan.

Alza dan Andra duduk berdampingan dipanggung, mereka berdua melihat banyaknya tamu yang mengisi gedung itu.

Andra meraih tangan Alza, di elusnya dengan lembut. Alza melirik, menatap mata Andra, kini pandangan mereka saling bertemu. Senyuman terukir diwajah mereka.

"Makasih ya Mas untuk semuanya" Alza.

"Saya yang makasih sama kamu, makasih sudah mau terima saya" Andra.

"Seperti janji saya, saya akan selalu ada buat kamu.."

Alza menggenggam erat tangan Andra, begitu hangat telapak tangan pria itu.

"Mulai sekarang, kita jalanin hidup sama-sama ya, Mas"

"Iya, cantik"

~~~~~





*****

Jangan lupa vote and komen ya guys!!

HAPPY READING!!

Continue Reading

You'll Also Like

6K 1.9K 45
The PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih k...
22K 816 44
Sekar yang sudah didesak kedua orangtuanya untuk menikah di usianya ke-27, namun di satu sisi ia belum punya pacar bahkan gebetan hingga suatu perist...
52.7K 4.2K 20
Sehun dan Luhan kedua dua pria normal yang tinggal dalam satu atap yang sama. Luhan yang meledak-ledak, petakilan, namun terkadang lembut. Sedangkan...
Irena By junew

Teen Fiction

9.4K 601 7
Kisah si kecil Irin yang telah tumbuh dewasa. (Sequel of My Future) Irin-perempuan super ceria dan penuh kasih sayang dari orang tuanya. Menjadi desa...