buat yg udah baca, ini isi nya sama guys 🥲
Setelah kejadian Willo yang berantem sama geng Shark lagi, dan apalagi ternyata dalang dari foto - foto Willo yang kesebar itu adalah Zia. Kathrine jadi agak super protektif and posesif sama pacar nya, Willo. Jadi gak heran, kalau tiap pagi Willo di introgasi dulu, dan meskipun Willo ada di sebelah nya, di lirik terus kayak gak ada hari esok.
"kenapa kakk? kok ngeliat Illo terus? itu nasi goreng nya dimakan, nanti dingin. Illo suapin ya?"
Kathrine menggelengkan kepala nya "gakpapa, aku bisa makan sendiri" Kathrine kemudian menyuapi dirinya sendiri, Willo dan teman - teman nya langsung bertukar pandang. Kabar baik, kondisi Rafif sudah mulai membaik sekarang. Dan mendadak, Yena yang awal nya agak cuek - cuek ke Rafif, jadi super bucin sekarang. Entah kemana gengsi nya yang dulu itu, jelas Rafif happy banget Yena jadi bucin.
Mikha kemudian melirik Kathrine "Willo nya ga bakal di ambil orang kok, Zia juga di skors karna di grebek polisi kemarin. Apalagi yang lo takutin, hah?" tanya Mikha, dan di angguki sama semuanya yang ada di meja "itu, anak baru yang masuk ke kelas Willo" tiba - tiba Kathrine menjawab, membuat atensi mereka tertuju sama anak baru yang lagi duduk di meja agak pojok. Kathrine heran, entah gimana anak itu masuk ke kelas Willo, padahal kuota nya terbilang penuh.
"Ohhh... si cewek itu, cakep sih..."
Sontak mereka semua mendelik, kok Yena malah mendukung si cewek itu "lo salah ngomong, njir" bisik Gita, dan mencubit lengan teman nya itu karna gemas. Yena langsung menutup mulut nya "sumpah gue gak bermaksud, kath" ucap nya, Kathrine gak merespon. Tapi dia menatap Willo dengan tatapan tajam "engga kakk, tadi Illo cuma bantuin jelasin tugas aja... lagian dia gak ngerti" Willo memasang wajah memelas, Kathrine pun kembali focus makan.
Setelah makan, Willo terlihat capek, karna kapasitas otak nya udah penuh menampung materi, eh malah muncul perempuan lain yang tiba - tiba dateng, dan Willo bertugas untuk menjadi teman sebangku nya. Sialan, karna Yaffie kemarin terlalu banyak ngomong, dia di pindahin ke kursi depan. Dan berakhir dengan cewek baru itu, duduk di sebelah Willo.
Ngeliat muka pacar nya yang capek gitu, Kathrine pun jadi merasa bersalah "capek, will?" tanya Kathrine, Willo menoleh ke arah pacar nya "capek kakk, mana panas banget lagi hari ini" Willo melepas kancing dua
seragam nya, yang kalau di lihat guru, pasti udah di omelin "yaudah, ayo ke uks aja" Kathrine menarik tangan Willo, sedangkan remaja itu tampak kebingungan "hah?" Kathrine mendengus malas "guys, gue temenin Willo ngadem di uks dulu" kemudian mereka berdua langsung pergi gitu aja.
"Kira - kira gimana nasib Willo abis dari uks nanti?"
Semua orang yang ada di meja menatap Rafif "pasti nya, lebih seger sih" jawab Yaffie, dengan wajah sok serius gitu. Sontak semua orang langsung tertawa, karena tau apa yang di maksud sama Yaffie barusan "seger apa segerr?" tanya Gita sambil tertawa, Yaffie mengangkat kedua bahu nya "gak ada yang tau, cuma mereka dan tuhan yang tau" lagi - lagi mereka menertawakan teman mereka sendiri, sungguh sahabat sejati bukan?
UKS.
Willo merebahkan tubuh nya di atas ranjang uks, dan mengangkat kedua tangan nya ke atas kepala nya. Sementara Kathrine terlihat sedang berbicara sama yang piket uks. Setelah itu, yang piket uks tiba - tiba keluar dari uks, dan menyisakan Willo dan Kathrine berdua "aku udah bilang sama yang piket, biar aku aja yang gantiin" Willo ngangguk pelan, dia menutup matanya, menikmati nikmat nya hembusan ac yang ada di atas kepala nya.
"jadi anak pmr tuh, enak gak sih, kak?"
Kathrine duduk di pinggir ranjang, dia mengangkat kedua bahu nya "fifty - fifty lah" jawab nya, Willo ga merespon. Dia udah larut dalam mimpi nya, Kathrine tersenyum gemas, dia mengecup pipi gembul Willo, setelah itu dia juga mengusap - usap kepala pacar nya "dulu aku jahat banget sama kamu, will. Tapi kamu gak pernah benci sama aku... thanks for everything ganteng..." Kathrine tersenyum, dan menarik selimut untuk menutup tubuh Willo.
Tiba - tiba pintu uks terbuka, membuat Kathrine langsung menoleh. Kathrine kemudian menyibak gorden, dan terkejut saat melihat gadis pindahan tadi berdiri di depan meja "kenapa? need something?" Kathrine berlagak sopan, gadis itu menatap gorden yang di buka oleh Kathrine tadi "ada Willo?" Kathrine mengerut kan kening nya "iya ada... kenapa?" tanya Kathrine balik , gadis itu melirik Kathrine "Willo kenapa?" tanya gadis itu, Kathrine tersenyum tipis "ah, cuma kecapean aja... oh btw, kamu siapanya?" Kathrine membuka buku tamu, dan berhenti ketika gadis itu menyebutkan nama nya.
"Cynthia, dan gue pacar nya"
Kathrine mendongakkan kepala nya "sorry?" Cynthia menoleh ke arah nya "Cynthia, dan gue pacar nya" ucap Cynthia lagi, Kathrine terdiam di tempat nya. Namun sedetik kemudian, dia menulis nama Cynthia di buku tamu "lo siapa?" Kathrine mengangkat kepala nya, gak sopan banget ni adek kelas "Kathrine Oktalana, selaku ketua pmr, dan juga waketos" Cynthia tertawa remeh, Kathrine jelas gak senang dengan hal itu "ohh, lo waketos songong itu ya?" Kathrine mendelik, apa - apaan gadis ini?
Cynthia melipat tangan nya kedepan dada "masa lo engga inget gue?" Kathrine mencoba mencerna semua nya, dia mencoba untuk mengingat kejadian - kejadian yang sudah lampau "lo... mantan nya Roki?" Cynthia tertawa, dia menganggukkan kepala nya. Kathrine tak tahu harus berbuar apa, jujur dia beneran kaget dengan semua ini "kebetulan gue dapat misi baru nih, lumayan udah nganggur lama..." Cynthia menatap Kathrine dari atas hingga bawah, kemudian dia keluar dari uks begitu saja, tanpa sepatah kata pun.
"sial!"
Kathrine meraba saku rok nya, dia kemudian mengeluarkan ponsel dan menelfon Roki. Namun laki - laki itu tak menjawab nya, mungkin dia lagi bolos di belakang sekolah. Ah sial, Kathrine menatap Willo yang terlelap di atas ranjang uks. Dia gak mau meninggalkan pacar nya di sana, Kathrine pun akhirnya menelfon Yaffie dan Rafif, meminta tolong pada mereka, untuk mencari keberadaan Roki.
Gak lama kemudian, Mikha, Yena dan Nissa masuk ke dalam uks "kenapa kath? tu cewe ngapain?" tanya Mikha, Kathrine melirik Willo "dia... kayak nya mau ngerusak hubungan gue sama Willo, kayak Zia" ucap Kathrine, Mikha, Yena dan Nissa jelas langsung kaget. Mereka saling bertatapan "Yaffie sama Rafif gimana?" tanya Kathrine, dia mengusap - usap kepala Willo pelan. Karna tampak nya, remaja itu agak terganggu sama suara mereka.
"udah pergi kak, Kak Gita ikut juga" jawab Nissa, dia kemudian menyibak gorden, dan duduk di bangsal sebelah "Haska sama Roki udah ga ada hubungan apa - apa lagi sama geng Shark abis Jaefry masuk penjara. Dan... kita juga gak tau kira - kira kenapa, Cynthia mau ganggu hubungan lo sama si milo dingin ini" jelas Mikha, dan di angguki sama Yena dan Nissa. Karna Haska dan Roki yang bilang sendiri pada mereka, jadi gak perlu takut untuk meminta tolong dan sebagainya.
Mereka lanjut bincang - bincang, sembari menunggu Yaffie, Rafif dan Gita membawa Roki dan Haska. Benar aja, gak lama kemudian Gita masuk sambil merangkul Haska yang tampak babak belur "jangan mikir gue sama yang lain mukulin mereka, justru kita ketemu sama mereka di tempat Rafif di culik kemarin" Gita menaruh Haska di atas bangsal yang di duduki Nissa, begitu juga dengan Yaffie, menaruh Roki di sebelah bangsal Haska.
Kathrine jelas kaget banget, se obses itu kah Jaefry padanya? dia sampai gak bisa berkata - kata sekarang "ki? lo kenapa ga bilang kalo mantan lo anak geng shark juga?" tanya Kathrine, setelah mengingat apa yang harus dia tanyakan. Roki meringis kesakitan, dia gak sanggup menjawab pertanyaan dari Kathrine "kita gak tau, kath! dia tiba - tiba aja udah jadi bawahan nya Jaefry selain Zia" ucap Haska, mewakili Roki yang udah meringis kesakitan. Kathrine beralih memanggil beberapa anggota pmr lain nya, untuk membantu nya mengobati luka Haska dan Roki.
Setelah semua selesai, akhirnya Roki dan Haska sudah bisa berbicara dengan normal kembali "gue minta maaf, harus nya gue sama Haska bisa berhentiin Jaefry" ucap Roki, menundukkan kepala nya "engga, ini bukan salah kalian... ini salah gue juga, harus nya sebelum nya gue ngomong baik - baik sama Jaefry di penjara" ucap Kathrine lesu, namun seperti nya semua orang yang ada di sana gak setuju sama apa yang di bilang sama Kathrine.
"kak? jangan gila. Jaefry tuh makin di baikin, makin ngelunjak! stop kasihani orang yang sebenarnya gak baik buat kakak!"
Nissa yang awal nya cuma diam aja, mendadak angkat suara. Jelas Kathrine langsung menoleh ke arah adik nya "Niss?" Nissa menatap kakak nya tajam, dia menunjuk Willo yang masih tertidur pulas "harus nya dia, dia yang kakak kasihani, kakak sayangi. bukan si tolol Jaefry itu! udahlah kak, belajar dari masa lalu. Jaefry kan emang udah terbukti bukan orang yang baik buat kakak, kenapa harus baik - baik lagi sih?" omel Nissa panjang lebar, jujur dia usah gemas banget sama kakak nya sendiri.
"bener kata Nissa, kath. Jaefry bukan orang yang pantas, buat di kasihani. Dia bukan cinta sama lo, tapi dia obses sama tubuh lo."
kathrine cuma diam aja, dia gak tahu harus beraksi apa "Kath? lo tau kan, kalo dulu Jefri pacarin lo karena apa?" tanya Roki, menatap Kathrine dengan wajah nya yang lebam "iya... karna Ayah gue pengusaha..." jawab Kathrine, menundukkan kepala nya "plus... dia kena dare, pacarin cewek terseksi menurut dia kan?" Roki sama Haska langsung kaget, karna perasaan mereka gak pernah bilang gitu.
"gak perlu tau gue tau itu dari mana... jujur gue terlalu buta sama cinta gue ke dia"
Keluh Kathrine, dan dia mengusap kepala Willo yang masih tertidur dengan lelap nya, dan gak mendengar percakapan mereka.
"maaf, will"
Pulang Sekolah.
Willo dan Kathrine sedang berada di parkiran, jelas Willo gak tau apa - apa tentang kejadian di uks tadi, dia aja tidur sampe ngences "Kak, mau jalan - jalan dulu? Illo bosen di rumah terus... cuma ngeliat muka Wira sama Sunan. Belum lagi papa sama mama ngebucin, Illo mendadak mual 7 hari 7 malam" ucap Willo ngaco, Kathrine tertawa saat mendengar nya "papa sama mama beneran rujuk, will?" Willo menganggukkan kepala nya, setelah memakai helm full face milik nya.
"udah dong, aku sama Wira udah bisa resign jadi anak broken home"
Kathrine yang sedang memakai helm pun jadi tertawa, emang Willo selalu bisa jadi moodbooster nya "hahaha, ada- ada aja, pake cara resign segala" gadis itu menepuk pelan bahu Willo.
"ya kan emangg, gimana cii" Kathrine terkekeh gemas, apalagi ngeliat muka sok imut Willo di balik helm nya. Kathrine pun naik ke atas motor ninja Willo, dan bersiap untuk memeluk pacar nya itu "mau kemana, kak?" tanya Willo, motor nya udah siap di ajak kebut - kebutan di jalan "gatau, ikut kamu aja, will" jawab Kathrine, lalu menaruh kepala nya di pundak tegap Willo "ahh! Illo mau nya kakak yang tentuin" remaja itu mematikan mesin motor nya, membuat Kathrine jadi kebingungan.
"yaudah, kamu mau gak? makan masakan aku?"
"MAUUUU! OKE GASS KE RUMAH KAK KATHRINE"
Rumah Kathrine.
"Kathrine pulang!"
Willo dan Kathrine masuk secara bersamaan, mereka berdua melepas sepatu dan menaruh nya di atas rak sepatu. Saat masuk, mereka berdua kaget, ternyata di ruang tamu udah ada Gita dan Nissa yang lagi mesra - mesraan "ohhh pantesan gak keliatan di parkiran, rupanya udah teleportasi ke sini!" cibir Willo, membuat pacar nya tertawa saat mendengar cibiran nya.
Gita sama Nissa langsung gelagapan, secara, mereka gak pernah menunjukkan kemesraan mereka di depan publik "dek, masak yuk, kayak kemarin" Kathrine menatap adik nya, sambil menaik turun kan alis nya. Nissa mengangguk cepat "ayoo!" sebelum Nissa bangkit, dia mengecup pipi Gita. Barulah dia mengejar Kathrine yang pergi ke arah dapur "lo yang ajarin ya, will?" Gita memegangi pipi nya, sementara Willo cuma ketawa aja.
Gak lama kemudian, Nissa dan Kathrine muncul lagi dan terlihat sudah menggunakan cemelek. Sontak Willo sama Gita langsung melongo, saat melihat body pacar mereka sendiri, apalagi mereka yang cuma pakai baju kaus aja. Jelas dong, kebentuk banget lekukan tubuh indah mereka berdua.
"gila... body nya..."
Puji Gita sambil geleng - geleng kepala , dan di angguki setuju oleh Willo. Rasanya air liur mereka bisa ngalir kapan aja "bangun njir" sambung Willo, sambil menatap pacar nya sendiri. Kathrine sama Nissa masih gak sadar, kalau dari tadi Willo dan Gita menatap mereka dengan mata yang berbinar - binar.
"tahan will, tahan"
"lo juga goblok"
Mereka berdua secara bersamaan nutup mulut sendiri, takut ketahuan kalo asli nya air liur mereka udah netes kemana - mana.
Nissa yang lagi ngaduk telur, mendadak ga sengaja melirik Gita dan Willo yang ada di ruang tamu. Dia tertawa, kemudian menyenggol lengan Kathrine "kak, liat tuh kelakuan" bisik nya, Kathrine pun jadi ikut menoleh ke arah ruang tamu. Dia ketawa, apalagi ngeliat muka Willo yang merah banget kayak kepiting rebus
"kalian kenapa sih? gitu banget ngeliatin nya"
Ucap Kathrine, iseng. Sontak Gita sama Willo langsung geleng - geleng kepala.
"e-engga! kata Gita Nissa sek-"
"KOK JADI GUE ANJIR?"
Setelah makanan yang di masak oleh Kathrine dan Nissa di tata dengan rapi, barulah Willo sama Gita pergi ke ruang makan. Mereka melongo lagi, waktu ngeliat hidangan yang di buat sama pacar nya sendiri.
Kathrine dan Nissa narik kursi, dan duduk di samping pacar masing - masing "gimana?" tanya Kathrine, Willo menatap Kathrine dengan mata yang berbinar - binar "cobain dulu" ucap Kathathrine super duper lembut, mampu membuat Willo langsung terbang ke langit ke tujuh setelah mendengar nya. Tangan bergetar
Willo dan Gita mengambil sendok, dan mencicip hidangan buatan sang kekasih.
"damn..."
Willo terdiam, dia gak sanggup untuk berkata - kata karna rasanya "ga enak ya?" tanya Kathrine, dengan wajah yang di imut - imutkan. Willo langsung mendelik "ENAKKK" pekik Willo, dia kemudian menganggukkan kepala nya semangat. Kathrine terkekeh geli, dia menarik tengkuk Willo, dan mengecup pipi nya "makasih sayangg" pipi Willo langsung memerah, dia melirik Gita yang juga melirik nya saat itu. Pipi mereka berdua sudah merah sempurna, Kathrine dan Nissa langsung terkekeh pelan saat melihat nya.
"git"
"will"
Sekarang mereka berempat udah gak di ruang makan lagi, Willo ikut sama Kathrine ke kamar nya, sedangkan Gita sama Nissa lagi nobar anime di ruang televisi.
"kak, Illo ngantuk lagi. kakak taro obat penenang ya di nasi nya? padahal kan Illo udah bobo di uks tadi"
Willo mengucek - ucek matanya, Kathrine tersenyum gemas, dia mendekati Willo dan mengusap pipi nya "ngantuk? mau tidur lagi?" tanya Kathrine, dan di angguki sama Willo "yaudah sini" gadis itu naik ke atas ranjang nya, dan di susul oleh Willo setelah nya. Willo langsung melebur kedalam pelukan hangat Kathrine, melihat Willo yang bertingkah menggemaskan, Kathrine jadi salting tujuh keliling "kamu kok gemesin banget sih, will?" Kathrine mengusap - usap kepala Willo, sementara sang empu hanya diam saja.
"udah mendarah daging, kak. Kalo kata mama, sih.... beda lagi kalo kakak tanya sama Wira"
Kathrine tertawa pelan, dia mengecup pipi gembul Willo "pipi terus, bibir Illo cemburu nih, kak" bibir Willo sudah pout sempurna, Kathrine lagi - lagi di buat gemas sama tingkah nya "kemana Willo Rahandika Kahlevi yang kerjaan nya bolos, balapan, bandel, hm?" Willo memicingkan matanya "kalo sama kakak beda lagi, kalo sama kakak aku Illo Rahandika Kahlevi" mereka berdua sama - sama tertawa, Kathrine merasa senang. Ternyata dia gak salah pilih orang... Willo benar - benar adalah orang yang tepat untuk nya.
Terkadang Kathrine merasa bersalah sama dirinya sendiri, mengingat betapa buruk nya sikap dia sama Willo dulu. Sebelum kejadian jidat nya benjol karna ulah Willo, mereka berdua itu sempat berantem, karna Kathrine yang membela Jaefry saat baku hantam sama Willo. Tapi ajaib nya, Willo gak pernah menaruh rasa benci pada Kathrine. Bahkan dia rela, nolongin Kathrine yang udah bersikap semena - mena sama dia dahulu.
Gak kerasa, Willo udah terbang ke alam mimpi nya. Sementara Kathrine masih terjaga, dia memandangi wajah tampan Willo yang ada di atas nya. Namun semua itu buyar, ketika tiba - tiba ponsel Willo yang berada di saku celana nya mengeluarkan suara notifikasi. Kathrine dengan perlahan mengambil ponsel milik pacar nya itu, dan melihat siapa yang mengirimkan pesan pada Willo.
"ah paling Wi... ra.... bangsat"
Kathrine mengumpat kesal, apalagi saat melihat ternyata nomer yang tertera adalah nomer Cynthia, saingan baru si Waketos cantik itu, untuk kedepan nya.
Tapi Kathrine mendadak pengen ketawa, karna ngeliat nama yang di simpan sama Willo untuk Cynthia.
jujur kalo bikin yang baru dan paste semuanya rasanya cape banget, jadi yaudah lah, kita bikin jalan pintas 🥲
jangan lupa voteee-!