Kemarin, aku menganyam khayalan tentang keinginan,
Namun, semua berlarian menjauh,
Mungkin bukan takdirku, bukan rezekiku.
Hari ini, kembali ku berangan-angan,
Namun suara dalam diriku berbisik lembut, "Jangan terlalu berharap, sayang."
Aku menahan hasrat dengan lembut,
Mengusap kepalaku seolah meredakan gelora,
Tak ingin terjebak dalam ilusi,
Tak mau berharap tinggi, hanya untuk kecewa di akhir.
Kita sering terjebak dalam kemilau mimpi,
Namun aku berusaha mengekang diri,
Mengusir bayang-bayang yang menari dalam pikiran,
Menegur hati, "Jangan terlalu bernafsu."
Ternyata, dalam pasrah dan penerimaan,
Kehidupan memberi lebih dari yang diharapkan,
Lebih berharga daripada mengejar yang semu,
Penerimaan diri membawa kebahagiaan yang lebih nyata.