Terlihat seorang gadis yang sedang berjalan santai, sambil membaca buku yang dia bawa secara tiba tiba tersiram air dari atas yang di ikuti suara tawa kencang, seolah olah itu adalah hal yang lucu.
"Maaf yaa kita ga sengaja" ucap salah seorang dari mereka dengan nada tidak bersalah, membuat gadis itu hanya bisa menunduk menahan tangis
"Kalian kalau ga niat sekolah lebih baik pulang" sebuah suara dingin terdengar membuat 5 siswi yang tadi dengan sengaja menuangkan air terkejut begitu berbalik dan melihat siapa si pemilik suara, yang ternyata adalah Jevano baskara agnibarta, salah satu anggota komit disiplin sekolah yang paling di takut
"Kalian semua ikut gue ke ruang BK!" suara tegas dari ketua OSIS terdengar dari balik Jevano "punya kaki telinga ga?! Jalan!" sentak Jevano membuat ke 5 gadis disana segera berjalan menuju ruang Bk, sementara di bawah sana sudah ada Nathan dan Haikal yang mengurus korban
"Hai gue Haikal, dia Nathan lu ga papa kan? Ga ada yang luka?" Haikal bertanya yang hanya di jawab gelengan dari gadis itu "Lu pasti kaget ya tadi, tapi ga usah khawatir lu bakal aman, OSIS sama komit disiplin ga akan tinggal diem kok" tambah Haikal yang hanya di jawab dengan anggukan Nathan yang melihat itu sedikit bingung lalu meminta Haikal untuk mencari pinjaman baju ganti dari anak osis atau yang lain sementara Natahan memberikan jaket yang di pakainya karena melihat gadis itu sedikit kedinginan
"Kita tunggu Haikal di UKS" ucap Nathan sambil menuntun gadis itu menuju ruang UKS di gedung sekolah.
"Siapa nama lu?" Nathan bertanya sambil membuka buku kesehatan, namun bukannya menjawab gadis itu malah menggerakkan tangannya
"Wren wisteria"
"Nama yang bagus" puji Nathan dengan senyum kecil, membuat gadis di hadapannya terkejut
"Kamu paham?"
"Gue punya adik manis yang istimewa" jawab Nathan yang hanya di jawab dengan anggukannya
"Boleh bertanya?" Nathan mengangguk memberikan izin "Apa adikmu seperti aku sejak lahir?"
"Maaf kalau aku menyinggung "
"Ga papa, iya adik gue itu sejak lahir memiliki keistimewaan itu, ngomong - ngomong gue memanggil lu apa?"
"Sesuk kamu aja tapi keluarga ku memanggilku eria" Nathan berpikir sesaat sebelum tersenyum "boleh kalau gue panggil Ren?
"BRAK!!" Jevano membuka kecnag ruang UKS membuat dua orang disana sedikit terkejut, langkahnya diikuti dengan kehadiran Haikal dan dua siswi yang Nathan kenal sebagai kekasih dari Jevano dan Haikal
"Astaga Eri, kita lengah dikit aja kamu udah kuyup gini, maaf" kalindra memeluk erat Eri sambil mengumumkan kata kata maaf sementara Ginevra sibuk memberikan teh hangat pada Eri
"Aku baik baik saja, kalian tidak usah panik begitu" Eri tersenyum manis lalu menatap Nathan "jaketnya nanti aku balikin ya" Nathan hanya mengangguk sementara Jevano menatap Nathan terkejut ketika melihat Nathan hanya mengenakan seragam sekolahnya dan langsung berlari keluar UKS.
"Lain kali jangan sembarangan kasih jaket, cuaca akhir - akhir ini lagi dingin" Pesan Jevano yang hanya di balas anggukan dari Nathan
"El lo denger ga?" tanya Jevano sambil menatap Nathan yang hanya diam
"Denger No, iya maaf aku salah udah sembarangan kasih jaket, ga akan aku ulang.....kalo inget tapi"
"Ga ada yaa lo harus selalu inget pesen gue, atau lo mai gue bilangin biar homeschooling" mendengar kata Homeschooling sontak membuat Nathan menggelang, meski di rumah nanti tetap ada Jivan adiknya tetap saja akan terasa bosan jika homeschooling.
"Iya bang, adek sey sorry" Nathan menatap Jevano dengan senyum manisnya yang pasti jika orang melihatnya akan terpesona, wajahnya yang mungil dengan mata rusa dan warna kulit pucat wajahnya terlihat cantik dan tampan di saat bersamaan tergantung bagaimana Nathan membuat ekspresi wajahnya.