TAEKOOK SAD STORY

By Kimvlie

3.4K 675 205

‼️⚠️ TAEKOOK BxB ⚠️‼️ More

SEBUAH PENGORBANAN
CINTA ABADI
MAWAR PUTIH
CINTA LEWAT SEMESTA

🌙HANYA KAMU🌟

660 165 44
By Kimvlie

_Happy Reading_


Seoul Korea Selatan.....





KIM UNIVERSITY.....






Bel berbunyi menandakan sudah waktu nya untuk berganti jam pelajaran baru, bahkan beberapa mahasiswa keluar dari kelas nya untuk berganti ruangan mengikuti kelas yang mereka pilih.

Siapa yang tidak tau dengan KIM UNIVERSITY sekolah dengan segala fasilitas yang sangat mewah, bahkan semua jenjang sudah tersedia di dalam nya.

Di saat semua mahasiswa berjalan keluar dan akan berganti kelas dua orang siswa yang selalu pergi bersama kemanapun, kedua nya seperti biasa akan mengikuti kelas yang sama... Lebih tepat nya KIM TAEHYUNG anak dari pemilik KAMPUS tersebut yang  terus menempeli teman masa sekolah nya yaitu JEON JUNGKOOK ke manapun jungkook pergi.

"Wae, kenapa berhenti?". Tanya taehyung saat kedua nya masih berada di koridor.

"Kenapa bertanya, apa kau tidak sadar?". Tanya balik Jungkook

"Aku..??? apa salahku". Tunjuk taehyung pada dirinya sendiri.

"Dasar alien bodoh, kau jalan seperti itu apa kau tidak sadar kalau itu bisa membahayakan dirimu eoh". Ucap Jungkook.

Taehyung yang mendengar nya pun tersenyum, taehyung melangkah mendekati Jungkook dengan jarak yang sangat dekat.

"Jadi kookie ku, mengkhawatirkan ku hmm??". Tanya taehyung dengan tersenyum tampannya ke arah Jungkook.

Tuuukkkkk

"Akkkhhh... Kenapa memukul kepala ku".

"Karna otak mu seperti nya yang bermasalah". Jawab Jungkook.

"Otak ku bermasalah itu karna dirimu kookie, tapi aku tau kau itu menyukai ku kan, kau terpesona dengan ku kan... Ayo ngaku??". Tanya taehyung yang masih terus berdiri di depan Jungkook.

"Dengar wahai tuan muda kim taehyung yang terhormat, jangan samakaan aku dengan wanita dan pria yang menggilaimu bahkan terlihat begitu obsessi saat menyukai dirimu.. karna aku lebih jauh berbeda lagi pula jika mereka tau bagaimana kelakuan asli dari dirimu sudah pasti mereka semua akan menjauh dalam hitungan detik". Jawab Jungkook.

"Apa maksud mu?".

"Ya karna apa yang mereka fikirkan tentang dirimu, dirimu yang sangat perfect, tampan, mempesona tapi siapa sangka sang tuan muda ternyata orang yang ceroboh, kelakuan nya sangat abstract belum lagi kebiasaan nya kalau sedang tidur.. ap...". Jungkook menatap taehyung dengan ejekan nya ketika taehyung membekap mulut nya.

"Diam lah, jangan berani membocorkan kepada orang lain atau...". Ancam taehyung

"Arrggghhhhh... Akkkhh... Kau.. apa sekarang kau itu berubah jadi keturuan Singa eoh, kenapa suka sekali menggigit orang !". Pekik taehyung saat Jungkook menggigit tangan nya.

"Rasakan, siapa suruh membekap mulut ku .. soal aku bicara atau tidak tentang kebiasaan buruk mu, itu tergantung sikap mu nanti". Ucap jungkook

"Memang nya sikap ku kenapa, bukan nya aku selalu bersikap baik dan ...".

Langkah taehyung terhenti saat Jungkook juga berhenti, mata nya menatap ke arah luar jendela kampus.. senyum kecil di bibir nya terukir, senyuman yang sangat manis, senyuman yang mampu mengalihkan pandangan taehyung dari apapun juga.

"Cantik dan manis". Batin taehyung

Jungkook perlahan mendekati jendela lalu membuka nya, tangan nya pun mengarah ke luar jendela dan senyuman nya semakin merekah saat melihat butiran putih yang terjatuh di telapak tangan nya.

"Salju pertama". Gumam kecil Jungkook

"Benar, dan ini sudah yang sekian kali nya saat salju pertama turun kita selalu bersama bukan". Timpal taehyung membuat Jungkook menoleh menatap nya.

"Kookie, entah apa alasan mu sampai saat ini dirimu masih belum membalas cinta ku, tapi sampai kapanpun aku akan tetap menunggu mu sampai dirimu membalas cinta ku". Ucap lembut taehyung lalu mengelus kepala Jungkook bahkan taehyung tersenyum tampan ke arah, di saat kedua nya masih terus berpandagan bel pun kembali terdengar.

"Aku.. aku.. emmm.. bel nya sudah terdengar lagi.. sebaiknya kita masuk". Ucap Jungkook dengan gugup lalu berjalan masuk lebih dulu ke dalam kelas.

Di dalam kelas semua mahasiswa dan mahasiswi kini sudah duduk di kursi nya begitu juga dengan taehyung dan Jungkook, tidak lama nama Jungkook pun di panggil untuk menyanyikan satu lagu.

Di depan kelas saat Jungkook berdiri tatapan mata nya hanya tertuju kepada taehyung, tidak lama bibir kecil nya mulai melantukan satu lagu, lagu yang terdengar indah dan lembut, lagu yang memang dia tulis khusus untuk taehyung walaupun taehyung sendiri tidak menyadari nya.

Jungkook terus menyanyikan lagu tersebut bahkan semua teman nya yang lain di buat terpukau dengan suara indah Jungkook, setelah selesai menyanyi Jungkook yang baru saja ingin duduk pun merasakan nyeri di perut nya, tidak lama Jungkook merasakan tenggorokan nya yang tidak nyaman.

Jungkook memaksakan untuk tetap berjalan ke kursi nya namun beberapa langkah saat Jungkook ingin duduk mata nya gelap, keseimbangan nya mulai goyah..

Bruugghhhhhh

"Kookieeee !!!". Suara taehyung yang langsung menghampiri Jungkook, dan tanpa banyak fikir lagi taehyung langsung menggendong Jungkook membawa nya ke unit kesehataan kampus.

Di dalam ruang kesehataan Jungkook yang selesai di periksa oleh petugas kesehataan kampus masih berbaring, sedangkan taehyung dirinya masih ada di luar.

"Apa kamu serung merasakan nyeri di perut mu?". Tanya nya

"Eum.. aku memiliki penyakit asam lambung". Jawab Jungkook

"Tapi apa sering jatuh pingsan, maksud ku biasa nya kau tidak akan jatuh pingsan kalau memang sudah sarapan lebih dulu".

"Saran ku, pergi lah ke rumah sakit untuk kembali mencek kesehatan mu Jungkook". Pinta nya lagi dan Jungkook dirinya hanya membalas dengan mengangguk pelan.

"Aku keluar dulu, karna di depan bodyguard mu terlihat sangat Khawatir". Ucap nya dengan kekehan nya.

Tidak lama taehyung masuk, taehyung langsung memeluk Jungkook dengan erat, bahkan Jungkook sampai merasa sesak karena ulah taehyung.

"Kau.. kau mau membunuh ku eoh". Suara Jungkook pelan.

Taehyung yang menyadari nya pun seketika melepaskan pelukan nya, lalu dirinya menatap Jungkook lekat.

"Kau, apa kau belum sarapan tadi pagi?". Tanya taehyung

"Sarapan, sedikit".

"Lihat kau itu kenapa sangat nakal hmm, pasti lambung mu kambug karna telat makan iyah kan?".

"Iyah.. aku salah, maaf". Jawab Jungkook dengan menunduk.

"Lain kali jangan seperti itu kookie, apa kau tau aku sangat Khawatir tadi". Ucap taehyung dengan lembut dan Jungkook hanya mengangguk pelan.

"Apa pelajaran olah raga belum mulai?". Tanya Jungkook

"Sebentar lagi, dan sebaiknya kau jangan ikut dan jangan membantah karna ini demi kebaikan mu". Jawab taehyung.

"Iyah, aku akan tiduran dan melihat dari sini".

"Ya sudah kalau begitu aku keluar dulu, setelah selesai jam pelajaran olah raga aku akan segera datang dan membelikan makanan untuk mu hmm". Jelas taehyung lalu pergi keluar dari ruangan.






Jungkook pun berjaln mendekat ke arah jendela, dirinya kembali menatap salju yang masih turun berjatuhan.

"Indahnya". Gumam nya.

Jungkook berbalik mencari sesuatu, lalu dirinya segara mengambil botol kaca yang kecil dan kembali ke jendela, Jungkook pun menampung beberapa butir salju yang turun.

"Aku akan memindahkan nya ke botol khusus, akan aku buat menjadi bandul kalung". Gumam Jungkook










Malam hari nya Jungkook yang sedang berada di apartment nya kembali merasakan sakit di bagian perut nya, bahkan dirinya pun beberapa kali muntah tanpa henti pada akhrnya Jungkook pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit sendirian tanpa memberitau taehyung terlebih dahulu, alasan nya karna taehyung yang selalu bersikap berlebihaan dan sudah pasti kalau taehyung tau dirinya sedang tidak enak badan pasti besok dia tidak akan mengizinkan nya untuk ikut latihan di kampus karna sebentar lagi kampus tempat nya belajar akan mengadaka pentas seni dan Jungkook dirinya di tunjuk untuk menyanyikan beberapa lagu orang pengajar musik nya.





Sesampainya di rumah sakit Jungkook pun langsung masuk dan di tangani dan saat ini Jungkook sudah berada di salah satu ruangan dokter.

Jungkook menceritakan semua gejala yang di rasakan setelah nya dokter pun langsung memeriksa nya.

"3 hari lagi silahkan datang kembali untuk mengambil hasil cek laboratarium, dan untuk sementara aku akan memberikan obat pereda nyeri dan mual". Ucap dokter tersebut.

"Terima kasih dok... Emm dok, tolong jangan beritau taehyung kalau aku datang berobat, dokter tau kan bagaimana sifat taehyung". Ucap Jungkook dan dokter itu hanya mengangguk kecil.

Jungkook pun meninggalkan ruangan dokter dan saat dirinya berjalan pun Jungkook terus menunduk takut takut kalau suster yang ada di sana mengenali dirinya lalu memberi laporan kepada taehyung bisa habis dirinya nanti terkena siraman rohani oleh taehyung dan itu semua karna rumah sakit yang dia datangi adalah milik KELUARGA KIM.

Ke esokan pagi nya Jungkook yang sudah bangun dan akan bersiap pergi ke kampus merasakan sakit pada seluruh badan nya, bahkan dirinya mungkin tidak sanggup untuk berjalan namun Jungkook memaksakan dirinya untuk tetap bangun.

Sesampainya di kampus Jungkook hanya duduk dengan menelungkupkan kepala nya di atas meja karna sungguh dirinya merasa lemas hari ini.

"Pagi babyyyy". Suara taehyung yang baru saja datang dan langsung duduk di depan Jungkook.

"Hmmm".

"Tumben kau tidak bersemangat, ada apa?". Tanya taehyung sedangkan Jungkook dirinya hanya menggeleng pelan.

"Kookie coba angkat kepala mu". Pinta taehyung

"Aku ngantuk tae".

"Aku bilang angkat kepala mu Jungkook!". Suara rendah taehyung dan hal itu pun membuat Jungkook mengangkat kepala nya karna dia tau di saat taehyung suda marah dia akan merendahkan suara nya.

"Kau terlihat pucat.. apa kau sakit??".

"Hanya masuk angin saja".

"Ceroboh.. tunggu sebentar". Ucap taehyung lalu pergi meninggalkan kelas, beberapa menit kemudian taehyung pun datang dengan makanan dan susu di tangan nya.

"Ini.. makan dan minum lah".

"Eum".

Jungkook pun memakan makanan yang di belikan oleh taehyung, namun tidak lama Jungkook kembali merasakan mual di perut nya.

"Ada apa???". Tanya taehyung

Jungkook tidak menjawab, Jungkook langsung berlari keluar dan taehyung yang melihat nya pun langsung mengejar nya.

Di dalam toilet Jungkook memuntahkan makanan nya dan taehyung dirinya dengan setia menepuk nepuk punggung Jungkook.

"Kita ke rumah sakit sek...".

"Aku baik baik saja tae, aku sudah membeli obat semalam di apotik dan hari ini aku harus latihan bukan". Sela Jungkook

"Tapi kookie aku ..".

"Aku mohon hmm.. taetae". Rayu Jungkook dengan jurus andalan serta panggilan sayang nya kepada taehyung.

"Emm.. tapi kalau rasa nya semakin memburuk kau harus tetap berobat". Pesan taehyung dan Jungkook mengangguk cepat.

Beberapa hari berlalu saat ini Jungkook sudah berada di rumah sakit untuk mengambil hasil laboratarium.

"Ini hasil nya jung dan...". Jeda dokter tersebut

"Dan apa dok?".

"Tetap tenang Setelah melihat hasil nya". Lanjut dokter tersebut.

Jungkook mengangguk pelan, dirinya pun membuka hasil nya lalu membaca nya. Setelah membaca hasil nya terlihat senyum kecil di bibir nya namun wajah nya mengatakan semua nya.

"Ternyata benar dugaan ku". Gumam Jungkook

"Apa maksud mu jung?".

"Sebelum aku ke rumah sakit, aku sudah mencari tau di internet di sana tertera apa yang aku alami tapi aku menghiraukan itu semua dan nyata nya.. ". Jeda Jungkook lalu meremat kertas lab yang ada di tangan nya.

"Apa orang tua mu sebelum nya pernah mengalami ini??".

"Aku tidak tau". Jawab Jungkook

"Jung, dengan kondisi mu yang seperti ini sebaiknya kurangi aktifitas mu.. terlebih lagi jangan ikut kegiatan yang membuat tubuh mu lelah".

"Terima kasih saran nya dok".

"Minggu depan datang lah lagi, karna dirimu harus melakukan pengecekkan rutin dan aku akan mencarikan don...".

"Tidak dok.. aku tidak mau".

"Waeee.. apa kau mau mati eoh???". Tanya dokter tersebut dan Jungkook hanya tersenyum kecil.

"Kalau aku harus mati, aku ingin mati bersama dengan orang yang aku sayang dan bukan mati di ruang operasi". Jawab Jungkook lalu pergi meninggalkan ruangan dokter.

Jungkook berjalan gontai, dirinya bahkan hanya menatap lurus ke depan dengan mata yang memerah.

Jungkook yang merasa sedih pun memilih untuk duduk di taman, mata nya memandangi orang orang yang sedang berlalu lalang dan tidak lama dirinya menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Apa yang harus aku katakan kepada taehyung hiksss... Eomma hiksss... Appa hiksss... Kenapa jadi seperti ini hiksss.. ". Jungkook menangis dan terus menangis tidak perduli dengan banyak nya orang yang sedang memadangi dirinya saat ini, dan saat hari sudah malam Jungkook pun pergi meninggalkan taman dan pulang ke apartment nya.




Pagi hari nya Jungkook yang sudah bersiap pun tidak lupa meminum obat nya dan membawa nya beberpa untuk di minum nanti.. bahkan Jungkook juga membawa kalung dengan bandul butiran salju yang dia buat untuk di berikan kepada taehyung.

Saat ini semua mahasiswa dan mahasiswi sudah berkumpul di dalam gedung karna rencana acara yang akan di adakan di ruang gedung pun di batalkan karna cuaca dingin yang sedang berjalan.

Di belakang panggung Jungkook sedang bersama dengan taehyung dan kedua nya sedang berdiri berhadapan saat ini.

"Kookie kau semakin hari semakin terlihat sangat pucat".

"Seperti nya aku lupa memakai lip balm". Jawab Jungkook

"Eumm.. taetae, aku punya sesuatu untuk mu".

"Sesuatu??".

Jungkook mengeluarkan kalung dari saku nya dan menunjukkan kepada taehyung.





"Lihat, aku membuat ini khusus untuk mu. Dan bandul ini sudah aku isi dengan salju pertama yang turun waktu itu yah walaupun sekarang sudah mencair". Ucap Jungkook dan taehyung yang mendengar nya pun tersenyum.

"Jadi apa itu tanda cinta mu hmm?". Goda taehyung dan Jungkook hanya menunduk malu.

"Ayo pakaikan". Pinta taehyung

Jungkook pun memakaikan kalung ke leher taehyung dan saat kalung sudah terpasang kedua nya masih saling menatap.

Jungkook memejamkan mata nya saat taehyung mencium bibir mungil nya, kedua nya berciuman cukup lama sampai terdengar suara mic dan kedua nya menyudahi nya.

"Semangat aku selalu berdoa untuk kelancaraan mu". Ucap taehyung

"Eum.. terima kasih hyung". Jawab Jungkook lalu naik ke atas panggung karna nama nya sudah di panggil.

Saat Jungkook sudah berada di atas panggung taehyung hanya berdiri menyaksikan nya dari samping panggung.

"Emmmm.. Selamat siang semua nya". Suara Jungkook

"Sebelum aku memulai nya, aku ingin menyampaikan sesuatu terlebih dulu".

"Saat ini aku ada di atas panggung ini karna aku suka dengan musik, lalu hal yang mendorong ku ikut acara ini karna aku ingin memberitau semua orang kalau ada seseorang yang sangat aku sayangi yang selalu setia bersama ku, bahkan aku menulis lagu ini khusus untuk dirinya dan ..". Jeda Jungkook lalu menoleh ke arah taehyung, Jungkook melihat taehyung yang tersenyum dengan tampan ke arah nya.

"Hyung.. jika kamu suatu saat nanti tiba-tiba merindukan ku, jika kamu ingin menemui ku, dengarkanlah lagu ini karna aku sudah mencurahkan semua isi hati ku lewat lagu ini dan percaya lah aku akan ada selalu di samping mu walaupun raga ini tidak lagi bisa kau peluk... Aku mencintai mu kim taehyung". Ucap Jungkook.







Taehyung yang awal nya tersenyum senang tiba tiba saja senyuman nya mati, entah kenapa saat dirinya mendengar perkataan Jungkook dia merasa kalau kookie nya akan pergi meninggalkan dirinyanya.

Tatapan mata taehyung tiba tiba saja berubah menjadi sendu, bahkan seluruh tubuh nya tiba tiba bergetar, hati nya terasa begitu sakit... Sangat sakit bahkan sangat teramat sakit saat Jungkook terus menyanyikan lagu dari bait ke bait lain nya, di saat semua orang terpesona dengan suara merdu Jungkook namun taehyung dirinya merasakan kesedihaan dan kehilangan di dalam nya.

"Ini.. perasaan apa ini.. lalu ini ..". Jeda taehyung saat tiba tiba saja air mata nya menetes, taehyung menghapus air mata nya lalu menatap Jungkook yang sedang melihat ke arah nya dengan senyuman manis nya.

Di saat bait terakhir Jungkook mulai merasakan tubuh mulai tidak stabil, pandangan nya mulai sedikit kabur, bahkan dada nya terasa sangat sakit. Jungkook menutup mata nya berharap rasa sakit nya akan hilang namun ternyata salah rasa sakit nya kunjung bertambah dan taehyung yang melihat nya pun mulai Khawatir, di saat tubuh Jungkook akan terjatuh taehyung dirinya langsung menghampiri Jungkook, Jungkook melompat ke atas panggung dan Langsung menangkap tubuh Jungkook.


Bruuukkkkkk.....

"Kookieee... Ada apa dengan mu.. kookiee.. sadarlah kookieeee !!!". Teriak taehyung kencang.

Tanpa fikir panjang lagi taehyung langsung mengangkat tubuh Jungkook dan membawa nya meninggalkan kampus, sepanjang jalan menuju rumah sakit taehyung membawa mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan taehyung terus menyalakan klaskon mobil nya Seprti orang gila agar pengendara lain memberikan nya jalan untuk mereka lewat.

Sesampainya di rumah sakit, lebih tepat nya KTH HOSPITAL yaitu rumah sakit milik keluarga nya. Taehyung langsung membawa Jungkook dan menaruh nya di atas bangkar.

"DOKTEEERRRR... DI MANA DOKTEERRR NYAAA... CEPAT PERIKSA KOOKIEE KU.. KENAPA KALIAN DIAM SAJA HAH... APA KALIAN MAU AKU PECAAATTT HAH !!!". suara taehyung yang menggelegar membuat satu rumah sakit heboh, tidak lama satu orang dokter menghampiri taehyung dan Jungkook.

"Paman... Paman tolong Jungkookku paman.. tolong paman hiksss... aku mohon Pamannn hiksss".

"Tenang tae, tenanglah".

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG PAMAN, JUNGKOOK KU TIBA TIBA SAJA PINGSAN APA PAMAN TIDAK LIHAT HAH !!". marah taehyung tanpa sadar membentak sang pamannya.

"Sus, bawa segera pasien ke ruang IGD". Pinta sang dokter tersebut.

Taehyung pun mengikuti suster yang membawa Jungkook ke ruang IGD bahkan taehyung ingin ikut masuk ke dalam IDG.

"Maaf tuan.. silahkan tunggu di luar". Ucap suster tersebut.

Taehyung pun mau tidak mau menunggu di depan IGD, bahkan taehyung terus berdiri dan enggan duduk sama sekali.. tatapan mata nya hanya tertuju pada pintu IGD saat ini.

Tidak lama dokter pun keluar dan Langsung menghampiri taehyung.

"Tae".

"Paman.. bagaimana ke adaan Jungkook?". Tanya taehyung sedangkan dokter kepercayaan KELUARGA KIM dari semenjak taehyung kecil sampai saat ini dirinya bingung harus memulai dari mana.

"Paman, kenapa paman diam saja, Jungkook dia baik baik saja kan paman, dia tidak apa apa kan paman???". Tanya taehyung lagi.

"Tae.. sebelum nya maafkan paman, salah paman yang tidak memberitau keadaan Jungkook sebelum nya.. belum lama ini dia mendatangi paman karna dia mengeluh sakit pada bagian perut nya, akhirnya paman meminta Jungkook untuk melakukan beberapa test dilaboratarium dan hasil nya..". Jeda dokter tersebut sedangkan taehyung dirinya terus menatap nya.

"Jungkook dia terkena kanker hati atau lebih tebih tepat nya ada kerusakan pada hati nya".

DEEGGGGGGGG

Taehyung tiba-tiba terhuyung ke belakang sampai terbentur ke ding ding rumah sakit.

"Ti.. tidak mungkinkan paman.. Jungkook dia tidak merokok, dia tidak minum beralkhol, bagaimana bisa dia terkena kanker hati.. pasti ada yang salah kan paman, ini tidak mungkin". Ucap taehyung menatap dokter tersebut dengan mata memerah dan air mata yang terus lolos.

"Hasil nya sudah positive tae, bahkan paman sudah melakukan pengecekkan beberapa kali dan hasil nya tetap sama Jungkook dia positive terkena kanker hati". Jelas dokter tersebut.

Runtuh sudah pertahanan taehyung dirinya benar benar menangis saat ini, dirinya lemah dan itu semua karna Jungkook nya.

"Paman.. apa dia bisa sembuh, dia.. dia bisa sembuh kan paman dia...".

"Bisa tae, dia bisa sembuh asal dia melakukan perobatan yang sangat rutin. Dan dia harus tetap berada di rumah sakit agar kondisi nya bisa terus terpantau oleh tim dokter dan...".

"Dan apa paman?".

"Karna penyakit nya aktifitas Jungkook tidak bisa seperti biasa nya, bahkan dari makanan pun tidak semua bisa dia makan tae". Jawab dokter tersebut.

Taehyung yang mendengar nya pun hanya bisa diam, lalu taehyung meminta kepada dokter agar memindahkan Jungkook ke ruang rawat VVIP.





Setelah Jungkook di pindahkan taehyung pun masuk ke dalam ruang rawat Jungkook, taehyung melihat Jungkook yang masih memejamkan mata nya dengan alat alat yang terpasang di tubuh nya.




"Kenapa kau menyembunyikan hmm, wae.. apa kau berfikir aku akan menjauh darimu hmm?". Tanya taehyung

"Kau tau,, kita sudah bersumpah bukan saat kita duduk di bangku SMP sampai kapanpun entah itu dirimu atau aku kita akan terus bersama sama,, apa kau lupa akan sumpah itu Jungkook?".

Taehyung terus berbicara, bahkan terus berbicara kepada Jungkook yang masih belum sadarkan diri, tangan taehyung bergetar saat menyetuh pipi Jungkook, taehyung mengelus nya dengan lembut bahkan taehyung mengusap bibir Jungkook yang pucat.

"Tae".

"Paman.. kenapa Jungkook belum sadarkan diri??".

"Itu karna kondisi tubuh nya yang menurun drastis tae, dan paman belum bisa memastikan kapan dia akan bisa membuka kedua mata nya". Jawab dokter tersebut.

"Baby.. kookie.. tunggu hyung hmm, hyung janji akan menyelamatkan dirimu, kau pasti sembuh dan kita bisa melihat salju pertama bersama sama lagi". Ucap taehyung.

"Paman, aku titip Jungkook. Jangan biarkan siapapun masuk sampai aku kembali, kecuali paman dan satu suster kepercayaan ku". Pesan taehyung

"Kau akan pergi ke mana tae??".

"Meneruskan amanat eomma dan appa, dia ingin aku menjadi seorang dokter. Saat itu aku mengabaikan nya dan sekarang demi Jungkook aku akan mengambil jurusan kedokteran dan aku berjanji kurang dari 2 tahun aku akan menjadi dokter sukses dan hebat, bahkan aku bisa menyembuhkan Jungkookku". Jawab taehyung.

Cuuuuuppppppp

Taehyung mencium kening Jungkook sebelum pergi meninggalkan Jungkook, bahkan taehyung masih menatap nya dengan nanar lalu mengenggam tangan Jungkook.

"Tunggu aku.. aku akan kembali, aku akan menyembuhkan mu sayang aku janji padamu baby". Ucap taehyung pelan tepat di telinga Jungkook lalu pergi, dan saat taehyung pergi satu air mata lolos dari mata Jungkook seolah Jungkook mendengar semua Perkataan taehyung.










3 hari setelah kepergian taehyung Jungkook yang terlihat termenung, dirinya hanya diam duduk di kursi roda depan jendela ruang rawat nya.

Jungkook dirinya terus memandangi biru langit dengan earphones yang terpasang di telinga nya, Jungkook menutup mata nya mendengar lagu yang pernah dia nyanyikan bersama dengan taehyung.

"Baru 3 hari hyung, aku sudah merindukan dirimu". Gumam nya kecil.

"Apa aku bisa bertahan sampai dirimu kembali hyung,,,".

Jungkook kemudian meminta kepada suster yang sudah di tugaskan untuk menjaga Jungkook selama taehyung pergi, Jungkook meminta suster untuk memberikan nya kertas origami.

"Ini tuan". Suara suster yang memberikan nya kertas origami.







Jungkook mengambil nya lalu mulai melipat lipat kertas origami nya dengan bentuk burung burung kecil, setelah nya Jungkook memasukkan nya ke dalam toples kaca yang sebelum nya sudah dia minta.





"Aku akan membuat burung dari kertas origami sampai dirimu kembali hyung". Ucap nya dalam hati lalu memeluk toples kaca dengan satu burung kertas origami kecil, dan Setelah nya Jungkook kembali membuat burung dari kertas origami yang berurukan besar untuk di gantungkan di langit langit ruang rawat nya.

2 bulan sudah Jungkook menjalani perawatan, bahkan selama itu pun Jungkook terkadang menyakiti dirinya karna tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa nya, bahkan untuk makan pun Jungkook tidak bisa seperti biasa nya.

"Bodoh.. bodoh.. bodoh hiksss.. kau sangat tidak berguna Jungkook hiksss... Bagaimana nanti kalau taehyung datang hikssss... Bagaimana kalau dia tau kondisi mu yang seperti ini hikkksss". Tangis Jungkook yang memukuli kaki nya yang terasa lemas dan sulit untuk bergerak.

"Tuan sudah waktu nya anda membersihkan diri". Suara suster yang membawa tempat yang berisi air hangat dan juga handuk kecil.

"Sus.. tolong ambilkan cermin itu". Pinta Jungkook

Suster pun mengambil cermin lalu di berikan kepada Jungkook, setelah mendapatkan cermin perlahan Jungkook melihat dirinya di depan cermin dan sedetik kemudian dirinya tertawa kecil dengan tangan yang menyentuh wajah nya sendiri.


"Lihat lah jung, lihat keadaan mu saat ini, apa kamu pantas untuk kim taehyung, kau sudah seperti mayat hidup kau.. kau ...". Ucap Jungkook yang berbicara dengan dirinya sendiri di depan cermin, tangan Jungkook meremat kencang.

PRAAANNNGGGGGGGGG

Jungkook melempar cermin sampai membuat suster yang ada di samping nya kaget, bahkan Jungkook sudah menangis histeris saat ini.

"Tuan ada apa tuan, apa ad ...".

"Pergiiiii... Hikssss.. pergiiii... Hiksss.. tinggalkan aku sendiri hikssss... Pergiiiiiii !!!". Pinta Jungkook sedangkan sang suster yang melihat nya pun langsung pergi keluar untuk memberitau dokter tentang keadaan Jungkook.

Sedangkan saat suster pergi dada nya kembali sakit bahkan sangat sesak, Jungkook pun berusaha ingin meraih obat yang ada di atas nakas.

BRUUUUKKKK

PRAAANNNGGGGGGGGG


Tubuh nya terjatuh dari atas tempat tidur nya, bahkan botol yang berisi obat nya juga hancur ke lantai, tidak lama dokter pun datang dan saat melihat Jungkook sudah ada di lantai dirinya langsung membantu Jungkook untuk kembali ke tempat tidur nya.

"Dok.. biarkan aku mati hikkkssss... Aku ingin mati saja hiksss... Aku ingin matiiiii hiksss....".

"Apa yang kau katakan jung, ingat lah taehyung dia sedang berusaha untuk menjadi seorang dokter yang terbaik, dia akan menyembuhkan mu jung di...".

"Tidak dok hikssss .. begini saja eoh, kau berikan aku suntikan mati dan saat taehyung kembali bilag saja kalau aku tidak sanggup bertahan aku mohon dok hikssss... Aku mohon hikssss... Aku hiksss.. aku tidak sanggup untuk bertemu dengan taehyung hiksss... Kondisi ku seperti mayat hidup hiksss... Aku mohon dok hikkssss". Ucap Jungkook sedangkan dokter tersebut hanya diam tanpa menjawab nya, tidak lama Jungkook memejamkan mata nya karna suster yang memberikan suntikan penenang kepada Jungkook.

"Dokter, kasihan sekali tuan Jungkook. Dia masih muda tapi harus melawan penyakit nya". Ucap suster setelah Jungkook tertidur.

"Hmmm.. takdir memang terkadang sangat kejam".

"Dok, apa dia bisa bertahan sampai tuan taehyung kembali?".

"Aku tidak yakin". Jawab dokter tersebut lalu pergi meninggalkan Jungkook.

Waktu berlalu sangat cepat namun terasa sangat lambat bagi Jungkook, karna tidak terasa dirinya mampu bertahan sampai hampir 2 tahun.

Saat ini Jungkook dirinya masih terus membuat burung kertas, bahkan burung kertas yang ada di dalam toples kaca sudah hampir terisi penuh.

Merasa dirinya lelah Jungkook pun menyudahi nya lalu mendorong kursi roda nya ke depan cermin yang memang sudah ada di sana, Jungkook menyisir rambut nya dengan perlahan. Bibir pucat, kantong mata yang dalam serta tubuh yang menguning membuat Jungkook merasa miris terhadap dirinya sendiri.

"Hyung saat kau datang nanti, apa kau masih mengenali ku". Ucap lirih Jungkook.

Air mata nya selalu menetes di saat dirinya mengingat taehyung, banyak hal di dalam benak Jungkook yang membuat dirinya takut dan ketakutan yang paling besar adalah taehyung, Jungkook takut kalau taehyung mengingkari janji nya.

"Hyung.. kapan kau akan kembali, ini sudah hampir 2 tahun tapi kau belum juga datang. Apa kau mengingkari janji mu hyung, apa kau melupakan janji mu, apa kau melupakan diriku". Ucap Jungkook lalu kepala nya beralih ke arah pintu menatap nya lama berharap taehyung datang membuka pintu dan tersenyum ke arah nya.

"Jangan berkhayal terlalu tinggi jungkook, dia pasti sudah melupakan dirimu". Sendu Jungkook lalu meraih toples kaca yang ada di samping nya, Jungkook memejamkan mata nya dan ingin memecahkan nya.

"Kookieee"....





Jungkook terdiam, mata nya terbuka secara perlahan lalu kepala perlahan menoleh ke arah dimana pintu itu berada dan disana lah Taehyung. Terlihat begitu tampan dengan setelan Jas Dokter yang Taehyung kenakan.

Mata nya memerah dengan senyum merekah di bibir pucat nya, orang yang dia harapkan benar benar datang, ternyata semua ketakukan dan keraguan nya sirna ternyata taehyung dia kembali, dia menepati janji nya.

"Hyung... Hiksss... Hyung... Ka.. kau.. datang hiksss... Kau datang hikssss...". Tangis Jungkook.

GREEEPPPPPP

Taehyung berjalan cepat lalu memeluk erat Jungkook, bahkan sangat erat. Jungkook dirinya pun menangis di dalam pelukan taehyung dia sangat  senang, dia sangat bahagia taehyung nya kembali menepati janji nya.

"Jangan menangis lagi hemm.. hyung sudah kembali sekarang". Ucap taehyung

"Hikssss... Aku sangat merindukan dirimu hyung hiksss... Aku sangat merindukan dirimu hiksss".

"Eum.. hyung juga sangat merindukan dirimu dan lihat lah hyung sudah berhasil sekarang". Jawab taehyung lalu melepaskan pelukan nya dan berdiri di hadapan Jungkook.








Taehyung yang berdiri di hadapan Jungkook lengkap dengan seragam kedokteran, memakai baju dokter yang berwarna putih bersih serta kaca mata yang dia kenakan membuat kadar ketampanan nya kian bertambah.

"Aku senang, kau berhasil hyung".

"Hemmm... Dan itu semua karna dirimu, aku seperti ini demi dirimu". Ucap taehyung yang saat ini sudah berjongkok di hadapan Jungkook dengan menggenggam kedua tangan nya.

"Hyung.. aku membuat sesuatu untuk mu".

"Sesuatu apa?". Tanya taehyung dan Jungkook dirinya menunjuk ke arah toples kaca, taehyung yang melihat nya pun tersenyum lalu mengambil nya.

"Jadi ini kau buat khusus untuk ku?".

"Eum".

"Baiklah hyung akan menerima nya dan hyung akan anggap ini sebagai tanda cinta darimu untuk hyung". Ucap taehyung dan Jungkook dirinya mengangguk pelan.

Taehyung kembali memeluk Jungkook, sungguh dirinya benar benar sangat merindukan Jungkook bahkan mungkin rasa rindu yang sangat besar membuat dirinya enggan melepaskan pelukan nya.

Beberapa hari setelah kedatangan taehyung kini Jungkook sedikit merasa lebih hidup, bahkan taehyung dirinya benar benar sangat memperhatikan Jungkook. Kini Jungkook berada di dalam pengawasan taehyung dan mengambil alih dalam pengobatan nya.

Bahkan taehyung sekarang melarang siapapun untuk masuk ke dalam ruang rawat Jungkook tanpa seizin dirinya, entah itu suster atau dokter lain nya.

Taehyung yang baru saja kembali dari ruang laboratarium dengan perlahan pun terdiam saat melihat Jungkook dari kaca yang ada di pintu ruang rawat nya, Jungkook yang sedang duduk di kursi roda dan sedang membuat burung kertas, taehyung merasa sedih, dirinya merasa kasihan bahkan taehyung merasa sakit karna melihat keadaan Jungkook saat ini.






Pipi tirus, kelopak mata yang cekung, bibir memucat, badan yang menguning serta tubuh yang terlihat kurus, taehyung membalikkan badan nya dirinya sungguh tidak sanggup melihat keadaan Jungkook saat ini.. bahkan taehyung meremat kuat kertas laboratarium yang baru saja dia ambil.

"Ya tuhan hiksss... Kenapa kau berikan cobaan yang begitu menyakitkan bagi Jungkookku hiksss... Tolong berikan Jungkook ku kesembuhan hikksss.. aku tidak sanggup hiksssss.. aku sungguh tidak sanggup melihat penderitaan nya hikkkssss..". Tangis taehyung dari balik pintu sedangkan Jungkook yang memang tadi melihat bayangan taehyung dirinya pun menghampiri pintu dan saat dirinya akan membuka pintu nya Jungkook mengurungkan niat nya karna mendengar tangisan dari kekasih itu, Jungkook dirinya pun ikut menangis, menangis dalam diam dengan hati yang teriris bahkan kini Jungkook menyalahkan dirinya sendiri dan saat Jungkook menyadari kalau taehyung akan masuk ke dalam ruangan nya Jungkook kembali mendorong kursi roda nya ke tempat semula bahkan Jungkook menghapus jejak air mata yang tertinggal.

"Baby". Panggil taehyung

"Hyung.. bagaimana hasil nya?". Tanya Jungkook

"Eumm.. itu.. emm.. ".

"Wae hyung, apa hasil nya belum keluar??". Tanya Jungkook yang menatap ke arah taehyung sedangkan taehyung dirinya memilih melihat ke arah lain karna tidak sanggup untuk membalas tatapan mata Jungkook.

"Eum.. hasil nya belum keluar, bagian laboratarium sedang sibuk saat ini". Bohong taehyung dengan menahaan rasa panas di mata nya.

Jungkook yang mendengar nya pun meraih tangan taehyung dan mengelus lembut punggung tangan nya.

"Hyung, apa kau mencintaiku?". Tanya Jungkook

"Iya baby, aku sangat mencintai dirimu". Ya

"Hyung.. jika memang benar kau mencintaiku nikahi aku hyung, aku ingin menikah dengan dirimu hyung setidaknya sebelum aku pergi meninggalkan dunia ini aku benar benar merasa bahagia karna keinginan ku sudah tercapai". Ucap Jungkook dengan senyum manis nya sedangkan taehyung yang mendengar perkataan Jungkook dirinya langsung memeluk erat tubuh Jungkook.

"Tidak baby hiksss... Kau tidak akan pergi meninggalkanku atau pun dunia ini hiksss.. kau akan sembuh hikssss... Kita akan terus bersama sama hiksss.. percaya kepadaku hiksss.. kau akan sembuh baby hiksss.. kau akan sembuh".

"Sudah cukup hyung, aku sudah tau semua nya.. kanker hati yang aku derita sudah masuk ke stadium akhir, bahkan aku sudah mencari tau orang yang terkena kanker hati dia tidak akan mampu bertahan hanya dalam waktu 1 tahun.. tapi lihat aku mampu bertahan selama ini dan itu semua berkat dirimu mu hyung, kau sudah menjadi dokter yang hebat.. kau sudah merawat ku dan aku sangat bahagia karna hal itu hyung". Ucap Jungkook

"Tidak baby hiksss... Aku belum melakukan yang terbaik hiksss.. aku hiksss.. aku hikssss.. ak..". Jungkook melepaskan pelukan taehyung dan Langsung mencium bibir taehyung dengan lembut, taehyung dirinya perlahan membalas ciuman yang berikan Jungkook dengan di selingi isakan nya.

"Akkhhh..". Pekik Jungkook dengan memegangi dada nya.

"Baby.. apa dada mu sakit lagi, tunggu sebentar hyung akan mengambil obat untuk mu". Ucap taehyung lalu segera mengambil obat yang ada di atas nakas.

"Uhuuuukkkkk.. uhuuukkkkk..". Jungkook sedikit terbatuk dengan menutup mulut nya dengan tangan kirinya, dirinya menatap miris saat melihat darah yang ada di telapak tangan nya dan dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Baby.. ini minum obat nya hem". Suruh taehyung yang memberikan obat untuk Jungkook, sedangkan Jungkook dirinya menyembunyikan tangan kiri nya yang terdapat noda darah milik nya.

"Bagaimana apa masih sakit?". Tanya taehyung

"Tidak".

"Baby ayo istrahat ag...".

"Hyung.. kau belum menjawab pertanyaan ku?".

"Emm.. hyung akan mempersiapkan semua nya, hyung akan membuat hari pernikahaan kita menjadi sangat meriah dan istimewa". Jawab taehyung.

"Terima kasih hyung, dan aku ingin konsep pernikahaan kita nanti semua berwarna putih seputih salju dan aku ingin di langit langit tergantung burung kertas buatan ku". Ucap Jungkook kepada taehyung, taehyung dirinya tersenyum kecil lalu mengangguk pelan.

Taehyung mengangkat tubuh Jungkook berjalan menuju tempat tidur nya, bahkan taehyung pun ikut berbaring di samping Jungkook dan menjadikan tangan nya sebagai bantalan kepala Jungkook.

"Selamat tidur baby".

"Selamat tidur hyung".













Beberapa hari kemudian taehyung dirinya benar benar mengikuti permintaan Jungkook, taehyung menyiapkan semua nya bahkan taehyung mengubah taman rumah sakit dan aula ruma sakit sebagai tempat dirinya megucapkan sumpah janji pernikahaan nanti, karna tidak mungkin bagi Jungkook untuk keluar sangat jauh dari rumah sakit karna kondisi nya saat ini yang tidak memungkinkan lagi.

Semua pegawai rumah sakit pun ikut membantu taehyung menyiapkan pernikahaan nya, bahkan saat ini hasil nya sudah hampir 100 persen selesai.

"Bunga salju ini, pasti Jungkook akan menyukai nya". Gumam taehyung yang menengang bunga salju yang sudah dia letakkan di dalam vas bening.

"Sebaiknya aku taruh bunga ini di sana". Ucap nya lagi dan berjalan menuju panggung altar namun...



PRAAANNNGGGGGGGGG




Vas yang berisi bunga salju tiba tiba saja jatuh dan pecah padahal tidak ada angin bahkan tidak tersenggol sedikit pun.

"Akkhhh". Taehyung menghisap jari telunjuk nya yang terkena pecahaan vas lalu dirinya merasakan hati nya sangat gusar.

"Ada apa ini, kenapa perasaanku tidak karuan. Jungkook???". Batin taehyung.

Taehyung terdiam sejenak dan tidak lama taehyung langsung bangun dan berlari masuk ke dalam rumah sakit, taehyung berlari kencang menuju ruang rawat Jungkook dan benar saja alarm dari ruang rawat Jungkook berbunyi kencang, taehyung yang melihat nya pun langsung panik.

BRAAKKKKKKK

Taehyung membuka pintu dengan kencang dan di lihat nya Jungkook yang sedang meremat dada nya dengan wajah yang kesakitan, taehyung dengan cepat menghampiri Jungkook bahkan dia mengambil alih Jungkook saat ini.

"Uhuuuukkkkk.. uhuuuukkkkk..". Jungkook kembali batuk dan kali ini darah segar yang keluar dari mulut nya sangat lah banyak, sedangkan taehyung dirinya dengan tangan yang bergetar terus berusaha untuk menolong Jungkook.

"Hyu.. hyuunggg". Suara Jungkook pelan

"Jangan takut.. hyung akan mengobati mu.. kau akan baik baik saja kau akan baik baik saja ka...".

"Hyu ... Ng.. sudah cuk.. cup". Ucap Jungkook lagi sedangkan taehyung dirinya terdiam dengan tangan bergetar.

"Ak.. aku.. sudah.. tid.. dak.. apa.. apa".

"Mianhe hiksss.. mianhe hiksss...".

"Jang.. ngan.. mem.. meminta ma.. aaafff... Hyu.. ng.. kau tid.. dak.. sal.. lah". Ucap Jungkook dengan perlahan dan sedikit meringis merasakan sakit di dada nya.

"Hyu.. hyung .. aku ingin sekali duduk di balkon". Pinta Jungkook.

Taehyung mengangguk pelan lalu menggendong tubuh Jungkook dan suster lain pun membantu mendorong beberapa alat medis yang memang masih di butuhkan Jungkook.

Saat ini Jungkook sedang duduk di samping taehyung dengan badan yang berselender di dada bidang nya, bahkan taehyung melepaskan jas nya dan di kenakan untuk Jungkook agar dirinya tidak merasa dingin.

"Hyu.. hyung.. jang.. jangan menangis".

"Tidak hiksss.. aku hikssss.. aku tidak menangis hiksss". Jawab taehyung dengan isakan kecil nya.

"Hyu.. hyung.. kau berbohong".

"Hyu.. ung.. ter.. rima.. kas..sih.. kar.. karna hyung sud.. dah memenuhi keinginan ku.. set.. telah ini tetaplah menjadi see.. seorang dokter yang men.. nolong ban.. nyak orang". Ucap Jungkook sedangkan taehyung dirinya tidak sanggup untuk mengangkat suara nya, dirinya hanya bisa menahaan tangisan nya bahkan dada nya terasa sesak karna taehyung benar benar menangis dalam diam hanya sesekali terdengar isakan yang lolos.

"Hyung.. sal.. ju..". Ucap Jungkook lagi lalu taehyung pun melihat ke langit yang sebentar lagi akan gelap.

"Hyu.. hyung.. setelah aku tiada hiduplah dengan ba.. ik.. tetap jalani kehidupan mu.. ak.. aku.. ak..".

"Jangan bicara lagi baby hiksss... Aku mohon hiksss.. jangan bicara lagi hiksss... kau akan sembuh baby hikkssss hyung janji kau akan sembuh hikkssss... hikkssss hyung tidak sanggup kehilanganmu hikssss tidak sanggup hikkssssss".

"Eum.. tap.. pi.. ber.. janji kep.. pada ku.. jang.. ngan lupakan ak.. aku".

"Iya hiksss .. iyah baby hiksssss.. sampai kapanpun hiikksss aku tidak akan pernah melupakan dirimu hiksss..". Ucap taehyung lalu merangkul dan memperdalam pelukan nya, Jungkook menatap langit dengan musim dingin dan salju pertama yang turun.

"In.. dah".

"Eum.. hiksss.. indah hiksss".

"Aku.. men.. cintaimu taetae.. hyung".

"Aku juga mencintaimu baby hiksss".

Jungkook menggenggam erat tangan taehyung begitu pun sebaliknya, Jungkook yang tersenyum memadangi langit sore bahkan dengan di ikuti matahari yang terbenam begitu juga dengan Jungkook yang pergi meninggalkan taehyung, Jungkook pergi bersama dengan matahari terbenam dan salju pertama di musim dingin.

Taehyung yang merasakan Jungkook sudah pergi meninggalkan nya pun langsung memeluk nya erat bahkan sangat erat.

"Hiksss.. baby hiksssss... Hiksss.. baby hiksss... Aaarrggghhhhhhh hiiikkkksssss... Waeeeee hikkkkssss... Maafkan aku hiksss.. maafkan aku tidak bisa menyembuhkan mu baby hikkkssss... Mianhe hiksss.. mianhe hikssss .. maafkan aku hikssss... Aku mencintaimu hiksss.. aku sangat mencintai dirimu hikssss... Jungkookkk hikkkssss....". Taehyung terus menggerung menangis bahkan sampai malam tiba taehyung terus menangis tanpa henti, kehilangan orang yang dia cintai sehari sebelum hari pernikahaan nya.

Esok pagi nya dengan semua orang yang memakai baju serba hitam dan kaca mata hitam nya, taehyung berdiri di samping peti mati Jungkook dengan tangan yang memegang bunga salju kesukaan Jungkook.

Taehyung bahkan meminta pendeta yang akan menikahkan mereka tepat hari ini, hari yang seharus nya menjadi hari pernikahaan kedua nya.

"Pendeta.. tolong nikahkan aku dan kekasih ku". Pinta taehyung

"Tapi tuan.. dia sudah ti..".

"Apa masalah nya pendeta, bukan kah dua orang yang saling mencintai sampai kapanpun akan tetap terikat. Aku mencintai nya dan dia juga mencintaiku, walaupun Jungkook ku sudah pergi lebih dulu tapi cinta kami tidak akan pernah hilang dan aku sudah berjanji akan menikahi nya". Sela taehyung, bahkan perkataan taehyung membuat semua orang yang hadir di acara pemakamam Jungkook benar benar meneteskan air mata nya karna mereka benar benar menyaksinkan ketulusan cinta dari taehyung untuk Jungkook.

Pendeta yang mendengar perkataan taehyung pun memulai nya, setelah nya taehyung pun megucapkan sumpah janji pernikahaan nya bersama dengan Jungkook dan dia yakin walaupun Jungkook tidak bisa membalas sumpah janji nya saat ini tapi di atas sana Jungkook pasti megucapkan sumpah janji pernikahaan nya.

Setelah megucapkan sumpah janji pernikahaan taehyung menyematkan cincin pernikahaan di jari manis Jungkook dan setelah nya dia sendiri memakaikan cincin di jari manis nya sendiri kemudian taehyung meletakkan bunga salju di samping Jungkook dan mencium kening Jungkook yang terasa dingin bagaikan es.






Air mata taehyung terus mengalir dan sudah pasti di balik kaca mata hitam nya mata taehyung akan sembab karna terus menangis tanpa henti, setelah Jungkook di makamkan taehyung duduk di samping pusara nya dengan dua botol soju yang dia siapkan. Taehyung menuangkan soju di gelas kecil dan di letakkan di samping batu nisan Jungkook lalu sisa nya taehyung menenggak nya sampai habis.

"Hyung pulang dulu baby, besok hyung akan datang untuk menemani mu hem". Ucap taehyung yang mengusap batu nisan Jungkook lalu pergi meninggalkan tempat pemakaman.




*****



Hari terus berlalu di saat waktu semua orang terus berjalan dan berganti tapi tidak dengan taehyung, waktu nya terhenti hari nya berhenti berputar dan itu semua dampak kepergian sang istri kim Jungkook.

Taehyung dirinya yang masih terus merasa sedih dirinya terpukul dan terpuruk bahkan hampir 8 bulan lama nya, taehyung bahkan masih terus menyalahkan dirinya saat ini. Dirinya menatap miris ke arah kedua lengan nya yang penuh dengan goresan benda tajam.

Ya beberpa kali taehyung mencoba untuk mengakhiri hidup nya namun dirinya masih tetap hidup sampai saat ini.

"Baby aku merindukan dirimu hiksss.. aku sudah lelah dengan semua nya, maafkan aku hiksss.. aku tidak bisa memenuhi permintaan mu agar hidup ku terus berjalan hiksss.. nyata nya dunia ku pun mati hiksss.. dunia ku berhenti berputar hiksss... Aku sungguh tidak bisa hidup tanpa dirimu baby hikssss... Aku tidak bisa hidup tanpa dirimu hikkkssss".

Taehyung dirinya terus menangis dan menyebut nama Jungkook, bahkan tangan nya memeluk erat toples kaca yang berisikan burung kertas yang di buat oleh Jungkook dan hal itu semakin membuat taehyung tambah merindukan istri nya.

Taehyung yang terus menerus menangis selama beberapa hari bahkan mengabaikan ketukan pintu dari dokter dan suster yang Khawatir akan keadaan taehyung, taehyung sendiri saat ini terlihat sangat kurus dan tidak terawat karna terus memikirkan Jungkook.

Hari ke 5 taehyung di mana taehyung yang terus mengurung dirinya di bekas ruang rawat Jungkook, saat ini taehyung sedang duduk di atas tempat tidur, taehyung mengelus bantal yang pernah di gunakan Jungkook.

Tangan nya lalu meraih sesuatu di atas nakas, setelah mengambil nya taehyung pun terdiam sejenak, benda yang dia ambil adalah jarum suntik yang di dalam nya sudah berisi cairan obat.

Taehyung pun menyuntikkan jarum ke tangan nya dengan tatapan mata yang tertuju pada bingkai photo dirinya dan Jungkook, setelah semua cairan yang ada di dalam suntikan masuk ke dalam tubuh nya tidak lama taehyung merasa sedikit lemas dan taehyung pun berbaring di atas tempat tidur dengan menghadap ke arah jendela.

Tangan taehyung yang setia memeluk toples yang berisikan burung kertas, air mata yang terjatuh dari pelupuk mata nya.. perlahan taehyung mulai merasakan tubuh nya mulai mati rasa sekarang.


"Baby... Hyung sangat mencintai dirimu".

"Hyung akan segera menyusul dirimu".


Tidak lama taehyung merasakan tangan lembut menyentuh pipi nya dan samar samar taehyung melihat Jungkook yang juga sedang berbaring di depan nya saat ini.. taehyung yang melihat sang istri pun tersenyum tampan dan Jungkook dirinya melempar senyuman manis nya.

Taehyung menutup mata nya secara perlahan dengan senyum bahagia yang terpancar di bibir nya, penyesalan nya yang berjuang untuk menjadi seorang dokter demi menyelamatkan Jungkook memang sia sia karna pada akhrnya Jungkook pergi meninggalkan nya, namun saat ini dirinya sudah tidak merasakan apapun lagi karna dirinya akan terus bersama dengan cinta nya, dengan dunia nya yaitu KIM JUNGKOOK.




PRAAANNNGGGGGGGGG

Toples yang di peluk taehyung pun terjatuh pecah ke lantai bersamaan dengan taehyung yang pergi meninggalkan dunia ini untuk menyusul cinta nya, dengan beberapa menit matahari juga ikut terbenam.

Ruang rawat Jungkook, salju pertama yang turun serta matahari sore yang terbenam kini menjadi saksi bisu akan ketulusan cinta dari taehyung kepada Jungkook dan sebaliknya.

Bahkan semua orang yang ada di rumah sakit entah itu suster, dokter, Ob, atau pasien mereka percaya kalau kisah cinta keduanya putih, bersih, dan suci bagaikan salju pertama yang turun.







-Jeon Jungkook-
"Aku memilihmu bukan karena ingin Tapi karena yakin Bersamamu surga akan jauh lebih terasa begitu dekat"

-Kim Taehyung-
"Cinta terbaik adalah Ia yang tetap bertahan, meski pun dia telah tahu bahwa ada banyak kekurangan pada sosok yang sangat dicintainya"

_VIE_
THE END

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 55.7K 37
⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️ Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah i...
697K 32.8K 34
*** Divana Veronika wanita berusia 25 tahun yang meninggal hanya karena novel milik sahabatnya akan dirinya kembalikan terjatuh saat ia menyebrang ja...
2.6K 454 4
BERAWAL DARI SURAT TILANG... BERAKHIR JADI SURAT NIKAH..... #toptae #taekook #vkook #botjungkook #komedi #fluf #romansa #perjodohan
11.2K 856 14
Jeon Jungkook merupakan istri dari Park Jimin, dia dan Jimin di jodohkan dari kecil, keluarga Park juga sangat menyayangi Jungkook. Jimin dulu yang t...