Didepan markas Vanzandt
Setelah meluapkan kekesalannya selama ini .
Florence mendorong tubuh Demion yg akan memeluknya lalu melangkah pergi disusul Sanara dan Irena .
Jujur Sanara takut Florence pingsan. Belum juga membatin tiba-tiba Florence berhenti memegang kepalanya .
"Akh" Florence memegang tangan Sanara.
Demion menghampiri istrinya memeluknya menenangkan Florence tapi Florence sudah tidak sadarkan diri.
"PANGGIL JUSTIN CEPAT" Teriak Demion membawa Florence kedalam kamarnya yg ada di markas.
Sanara menghubungi Lisana memberi tau bahwa Florence pingsan saat ingin mengejarnya akhirnya dia membawa laju mobilnya berbalik arah lagi ke Markas Vanzandt.
Florence adalah segalanya bagi Lisana. Mereka tumbuh bersama sejak kecil. Hanya Florence yg selalu ada untuknya begitu juga sebaliknya.
Dia akan kesampingkan dulu masalah dengan Jeonero. Kali ini dia tidak mau kehilangan Florence .
Florence dulu saat kolaps pernah sempat hilang detak jantungnya itu hampir membuatnya takut .
Di kamar Demion yg ada di markas
"Gimana" . Ucap Demion khawatir.
"Semuanya baik baik saja semuanya sudah stabil.
Aku sudah menyuntikkan obat penenang agar dia bisa istirahat". Ucap Justin dokter pribadi keluarga Scott.
Dialam bawah sadar Florence.
"Kikan " panggil Florence
"Florence" panggil Kikan kepada Florence.
"Terimakasih ya " . Ucap Florence pada Kikan.
"Untuk apa ". Jawab kikan
"Karna kamu telah membalaskan dendamku pada Jennifer ". Ucap Florence.
"Kikan kamu sekrang akan menjadi Florence selamanya jaga dirimu baik baik dan aku titip orang tua dan juga sahabatku". Ucap Florence lagi.
"Flo " belum selesai Kikan bicara Florence sudah menghilang dengan tersenyum ke arahnya.
Di kamar Alexa
mendengar ribut ribut di luar tapi dia belum pulih total badanya masih sakit semua.
Alexa bersandar pada sandaran ranjang
Alexa tidak bisa keluar tiba tiba ada yg membuka pintu yaitu Vera wanita tomboy anggota mafia dia memberi makan Alexa.
"Itu makanan lo" Ucap ketus vera
"Kenapa lo yg kemari mana si Belinda". Tanya Alexa.
"Di ruang bawah tanah Dia akan mati besok" Ucap santai Vera.
"Jangan bercanda". Ucap Alexa
"Gue gak bercanda ini kenyataan" . Kata Vera santai
"Apa salahnya sampai dia diruang bawah tanah". Tanya Alexa lagi.
"Dia salah karna membuat tuan Jeonero dan kekasihnya putus " . Ucap Vera
Kekasih?
"Iya kekasihnya. Sudahlah jangan banyak tanya. Itu makan makanan lo dan cepat sembuh jangan jadi beban di markas ini". Sarkas Vera.
Alexa terdiam mencerna semuanya
Markas Vanzandt
kamar demion
Disana ada beberapa orang Sanara Irena Jeonero dan Vincent
"Honey demi apapun aku tidak bisa melihatmu seperti ini". Mengecupi tangan Florence. Demion benar benar rapuh saat melihat Florence seperti ini.
Tok Tok tok
"Masuk" Titah Demion
"Florence "panggil Lisana yg melihat Florence tertidur di ranjang.
Sanara memeluk Lisana
"Gimana keadaannya" . Ucap Lisana khawatir.
"Semuanya membaik" . Balas sanara
"Kenapa dia susah sekali diberi tau. Dia tidak boleh marah marah tidak boleh berfikir berat kenapa dia selalu melanggar hal itu". Ucap Lisana yg hanya di dengar semua orang .
"Dia pernah hampir kehilangan detak jantungnya dulu saat kolaps itu sangat berbahaya" kata Florence yg ini membuat Demion menatapnya.
Demion malah semakin bersalah . Semua yg ada disana keluar membiarkan pasangan suami istri itu berdua.
Demion duduk melamun sambil minum wine.
Florence sudah bangun lalu terduduk Demion memperhatikan gerak gerik Florence yg memegangi kepalanya.
Florence belum sadar kalau ada Demion yg memperhatikannya.
"Honey" . Panggilnya dengan lembut.
Florence langsung menoleh ke asal suara. Lalu tidak memperdulikan Demion dia masih kesal.
Demion berjalan mendekati Florence. Ingin memegang Tangan Florence tapi di tepis oleh Florence.
Demion menghela nafas
"Aku mau pulang . Aku tidak mau disini" . Ucap Florence menghadap samping dia tidak mau melihat Demion.
Florence ogah banget berada di markas Demion satu nafas sama Alexa takut tercemar . Dan juga dia belum pulih untuk ribut ribut dengan jablay satu itu.
"Baiklah ayo kita pulang". Ucap Demion dengan nada lembut.
Demion sudah berjalan terlebih dahulu dan bersandar di mobilnya .
Hari ini dia ingin menyetir sendiri agar bisa bicara berdua dengan istri yg sangat dia cintai.
'Kenapa si dia harus seganteng itu' dalam hati Florence.
Setelah mereka masuk mobil Demion melepaskan jaketnya karna dia gerah.
Kalau gini terus bisa gila Florence dia kan masih kesal jadi harus pura pura biasa aja tapi Demion benar benar hot.
Baiklah dia juga akan membuka jaketnya. Kita lihat siapa yg menyerah duluan. Akhirnya Florence ikut membuka jaketnya.
Demion melihat Florence melepaskan jaketnya lalu arah pandangnya kepada p*yudara favoritnya.
'Ah sial' Umpat Demion dalam hati.
'Kenapa si waktu kayak gini dadaku kencang banget. Kan aku malu kalau minta Demion bantuin' . Ucap Florence dalam hati.
Demion mulai mengendari mobilnya dan memang sudah agak sepi karena sudah sangat malam. Sesekali Demion melirik Florence. Demi apapun dia menahan diri mati matian agar tidak menyentuh p*yudara besar itu. Takut Florence marah padanya.
"Hmm honey kamu sudah lebih baik". Ucap Demion canggung.
"Iya ". Jawab singkat Florence.
Demion memegang tangan Florence dan menciumnya berkali-kali . Dia tau istrinya kesal.
"Honey "dengan suara yg sangat lembut.
Florence hanya diam saja.
Demion menepikan mobilnya lalu menurunkan kursi kemudinya agar lebih longgar. Lalu mengangkan Florence duduk di pangkuannya . Dia melihat payudara istrinya lalu Memegangnya.
"Honey apakah ini mulai kencang ". Ucap Demion mengelus dada Florence yg sepertinya memang mengencang
Florence hanya mengganguk saja jujur ini benar benar kencang dan Florence memang butuh suaminya ini tapi malu. Masak habis marah minta di emut kan gengsi.
Demion melepas tali tipis dress Florence dan dada besar itu terbebas dari penyangga apapun dengan p*ting pink yg menegang. Demion akhirnya melihatnya.
Nggghhhhhhh aaaaahhh
Glek
Glek
Glek
Dia sudah meminum air susu Florence lalu berbicara lagi.
"Sudah tidak terlalu kencang? " . Tanya Demion dibalas anggukan saja. Malu banget.
"Honey dengarkan aku baik baik.aku memohon maafmu atas apa yg aku lakukan dulu aku benar benar memohon honey.
Kalau kamu mau aku bisa sujud di kakimu bahkan mencium kakimu akan aku lakukan" ucap Demion lembut yg membuat hati Florence sakit suaminya sampai seperti ini.
Florence hanya diam saja di pangkuan Demion dengan dadanya yg masih terbuka.
Demion belum memakaikan dress istrinya. Dia seharian ini merindukan dada besar ini jadi biarkan terbuka saja toh mobilnya tidak bisa dilihat dari luar karna kacanya gelap.
█▒▒▒▒▒▒▒█ D ◈ F █▒▒▒▒▒▒▒█
Bersambung....
Gimana nih ceritanya..