#Happy reading
***
Kaki jenjang dengan heals yang bergema di sepanjang koridor itu terus melangkah menuju lantai tiga di gedung itu.
Sejauh ini, masih banyak karyawan yang berlalu lalang menuntaskan pekerjaan nya. Senyum manis selalu menghiasi wajah ayu nya di setiap sapaan yang terlontar dari karyawan suaminya itu.
Setibanya di depan ruangan suaminya, wanita yang bernama Lesyara Delluna Aurora itu sedikit merapihkan pakaiannya. Sepulangnya ia dari butik, Lesyara memutuskan untuk mengunjungi suaminya.
Sebut saja jika Lesyara sedikit rindu dengan suaminya itu. Meskipun berada di rumah yang sama, namun keduanya tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai bersama.
"Kemana Syela?" Gumamnya.
Pasalnya, meja sekertaris suaminya itu kosong. Padahal ini masih jam kerja, tapi kenapa gadis itu tidak ada di tempatnya? Begitu pikir Lesyara.
Tidak memikirkan lebih jauh, Lesyara membuka pintu ruangan suaminya dengan senyuman yang lembut.
Tapi senyuman itu tidak bertahan lama.
"M-mas..."
Lirihan suara itu membuat dua sejoli yang tengah dimabuk gairah itu menoleh.
"Sya..."
Daren Artha Wiliam, itu namanya. Ia langsung menghampiri istrinya yang muncul tiba-tiba.
Lesyara tidak percaya, apa yang dilihatnya. Ternyata suaminya bermain belakang dengan sekertaris nya sendiri. Ia melihat nya sendiri, suaminya, lelaki yang selama ini dicintainya sedang bercumbu mesra bersama sekertaris nya sendiri.
"S-sya...sayang, ini tidak seperti yang kamu lihat okey!" Daren masih mencoba menenangkan Lesyara yang terdiam di ambang pintu.
Tapi siapa yang akan percaya jika buktinya saja sudah di depan mata?
"Kamu... Kamu jahat mas! Ternyata ini kelakuan kamu di belakang aku?"
Guratan amarah tercetak jelas di wajah cantik itu. Lesyara tidak bisa menahannya, hatinya sakit seperti diremas dengan kuat.
"Aku bisa jelasin, tolong dengerin penjelasan aku dulu sayang"
"JANGAN PANGGIL AKU SAYANG!"
Seberapa lembutnya-pun Daren menjelaskan, Lesyara tidak akan pernah luluh hanya dengan kata-kata.
"KAMU SUDAH BERSELINGKUH MAS! KAMU MAIN BELAKANG SAMA SEKERTARIS KAMU SENDIRI!!!" Teriak Lesyara dengan tangan yang menunjuk wajah suami beserta selingkuhan suaminya.
"IYA! AKU MEMANG SELINGKUH DENGAN SYELA! PUAS KAMU?!"
DEG!
Hati Lesyara teramat sakit saat suaminya berani membentak nya. Padahal dia benci di bentak, sangat tidak suka.
Melihat keterdiaman Lesyara, Daren seolah tersadar apa yang telah dilakukan nya. Namun karena emosi yang masih memuncak, Daren tidak bisa melunak begitu saja.
"Salahkan kamu sendiri yang terlalu sibuk dengan karir mu itu Sya! Aku memang memperbolehkan kamu untuk menjadi wanita karir, namun aku juga laki-laki biasa yang membutuhkan perhatian dari istrinya!"
Air mata Sang istri terus berlomba keluar dari kedua sudut matanya.
"Aku ingin keturunan Sya, aku juga butuh penerus"-lanjut Daren yang mencoba mendekati istrinya dengan memegang kedua bahu kecil istrinya.
Lesyara mendongak menatap suaminya dengan intens.
"Kalau itu yang kamu mau, ayo berpisah mulai saat ini. Kita jalani hidup kita masing-masing, kamu bisa mempunyai keturunan dari wanita itu, dan aku bisa menjadi wanita karir tanpa harus mengurus seorang suami"
Katakanlah jika perkataan Lesyara sangat jauh melenceng dari apa yang dipikirkan Daren. Daren kira, istrinya itu akan memilih untuk berhenti dari pekerjaan nya dan memilihnya.
"A-apa maksud mu?"
"Aku tidak bisa bersama orang yang telah mengkhianati ku "
Dengan sekali hempasan, kedua tangan Daren yang berada di bahunya terlepas.
Lesyara berlari keluar dari kantor suaminya, isakan terus keluar dari bibirnya. Semua itu tidak luput dari pandangan semua karyawan yang masih berada di sana.
Daren, lelaki itu mengejar nya.
"Sya! Berhenti!"
"Tolong jangan lakukan itu Sya! Aku minta maaf"
Teriakannya bagai angin lalu bagi Lesyara.
Dengan kecepatan penuh, Lesyara mengemudikan mobilnya.Mobilnya melaju kencang di bawah terangnya bulan di malam hari.
Semakin jauh semakin buram juga pandangannya. Tanpa ia sadari, sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan menyebabkan benturan keras.
BRUKKKK!!!!
Kedua mobil itu bertabrakan cukup hebat, mengakibatkan salah satu mobil itu terbakar.
"Jika dengan aku mati terbakar disini membuat sakit hatiku menghilang, aku ikhlas"_ batin Lesyara.
_
_
_
Sudah satu jam Lesyara tersadar di ruangan ini, ruangan yang penuh dengan alat-alat medis. Bau obat-obatan yang menyengat tercium oleh hidung mancungnya.
Apakah ia selamat? Begitu pikirnya.
Pintu terbuka menampakan seroang dokter muda dengan seorang lelaki mapan dibelakang nya. Pandangan Lesyara yang terarah pada jendela ruangan itu teralihkan.
"Bagaimana perasaan anda nyonya Gradana?"_ tanya dokter muda tersebut.
"Gradana?" Gumam Lesyara.
'Sebenarnya dimana aku berada?'_Lesyara.
Samuel Richard Marx, biasa dipanggil Sam. Ia sudah menjadi dokter selama lima tahun ini.
"Biar saya periksa dulu ".
Samuel memeriksa keseluruhan dari pasien nya kali ini. Tatapan tajam dari orang di sampingnya membuat nya sedikit gugup.
"Semuanya sudah mulai normal, hanya perlu istirahat dan peninjauan untuk beberapa hari kedepan" kata Samuel.
"Hm, lalukan yang terbaik untuk dia"
Lesyara menatap keduanya dengan bingung.
"Siapa kalian?"
Keduanya sontak menoleh dengan tatapan yang berbeda.
"Kenapa aku bisa berada disini?" Sambungnya.
Dengan cekatan, Samuel kembali memeriksa keadaan Lesyara sampai dimana ia menghela nafas.
"Kamu tahu siapa dirimu?" Pertanyaan yang ditujukan Samuel pada Lesyara.
"Lesyara"
Samuel mengangguk tanda mengerti. Lalu beralih pada sosok dingin disampingnya.
"Lalu, apa kamu mengenal nya?"
Lesyara menatap sosok tinggi bermanik tajam itu dengan polos.
"Siapa dia? Apa begitu penting sampai aku harus mengingat nya?" Tanya Lesyara.
Samuel syok, seluruh urat saraf nya terasa berhenti. Sedikit melirik takut pada sosok disampingnya.
"Eu...dia suamimu, Gradean Maxiliam Gradana ".
*Bersambung....
#Heiyoooooo😊😊😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman - teman.
Maklumin aja kalau bahasanya tidak jelas ya,,, namanya juga pemula😅 tapi kalau ada yang mau ngasih kritik dan saran, boleh banget...siapa tahu aku bisa belajar dari itu semua...
Jangan lupa follow ya:) nanti aku follback...thank you dada....🥰