ELBARA

By Sudarni6

885 154 8

FOLLOW DULU BARU BACA JIKA SUKA CERITANYA⚠️⚠️⚠️⚠️ cerita ini menceritakan tentang seorang wakil ketua geng mo... More

visual🌿
AWAL MULA
Rindu dan Harapan
pertemuan
Balapan
Rencana
melepas rindu
siapa gadis itu?
Siapa Dia?
perjodohan
Wedding Day
Teror
Maaf El
Dewa dan Risa
kejadian di kantin
kecewa
Tasya
kekhawatiran Bara
bentakan Vania
mulai berubah
kerinduan Elina
Black Moon dan Raider
mulai menemukan bukti
Hadian yang begitu berharga

Happy birthday Elina

10 1 0
By Sudarni6

Jangan lupa Vote dan komen

Selamat membaca
-
-
-

"U-uncle Satria?" Tanya Tasya menatap mereka.

"Iya, Lo pasti tahukan keberadaan Uncle Satria di mana?" Tasya terdiam beberapa saat, menatap lurus ke depan entah apa yang dia pikirkan

"Aku nggak tahu kak."jawabnya

"Lo jangan bohong, gue tahu Lo pasti tahu keberadaan Uncle Satria dimana." Ucap Dewa menatap Tasya dengan tatapan serius.

"A-aku b-benar nggak tahu."

"Tasya gue mohon sama Lo, beritahu kami. Di mana keberadaan Uncle Satria."

"Aku nggak tahu kak!!! aku udah lama nggak pernah ketemu Uncle Satria." Kini Tasya mulai kesal meninggalkan mereka di ruang tamu

"Dia berbohong." Ucap Kevin menatap kepergian Tasya

"Gue yakin dia pasti mengetahui sesuatu." Timbal Dewa di setujui Alvin

Sementara itu di kamar, Tasya menatap foto Sintia. Senyum tipis terbit di bibirnya

"Kenapa mah? Kenapa semua ini harus terjadi? Mereka mulai menanyakan keberadaan uncle? Aku harus bagaimana? Karena dia aku harus kehilangan mama untuk selama-lamanya." Tangis Tasya memeluk foto Sintia. Beberapa menit kemudian Tasya menatap foto Sintia dan mengusapnya

"Tidak Gue nggak boleh lemah, iya gue harus kuat." Ucapnya menyakinkan dirinya dan menghapus air matanya

Dretttt dretttt dretttt

"Hallo." Sapa Tasya

"......."

"Aku tahu."

"......"

"Baiklah."

Setelah panggilan telpon terputus Tasya tersenyum tipis menatap lurus ke depan. Sementara itu Risa, Biangka dan Keyla sedang berada di pusat perbelanjaan. Untuk mencari hadiah untuk ulang tahun Elina

"Ehh ini lucu banget." Hebo Biangka memeluk Boneka berukuran kecil. "Gue mau beli."

"Beli aja Bia, kalau Lo suka." Ucap Keyla masih mencari sesuatu.

"Ok, mbak saya mau yang ini. Tolong di bungkusin." Kata Biangka menyerahkan Boneka tersebut.

"Lo udah dapat?" Tanya Biangka, Keyla hanya menggelengkan kepalanya "gue bantu."

"Lo udah dapet?" Tanya Risa

"Gue belum dapat, gue bingung mau kasih kado apa." Jawab Keyla

"Kita ketempat lain." Saran Risa disetujui mereka

"Bagaimana kalau kita ke toko baju?"

"Boleh."

"Gue bayar ini dulu." Ucap Risa berjalan menuju kasir dan membayar belanjaannya

"Cakra kado ini bagus deh, kalau Elina pakai." Beritahu Vania memperlihatkan gelang tersebut kepada Cakra

"Ya udah kalau begitu ini aja, Elina pasti suka." Vania mengangguk.

"Terima kasih mbak." Ucap kasir tersebut tersenyum setelah Risa membayar. Risa hanya mengangguk dan berjalan menghampiri Biangka dan Keyla

"Risa." Sapa Vania dengan senyum manisnya. "Kamu ke sini lagi ngapain?" Risa menatap Vania. Dengan tatapan datar nya.

"Menurut Lo.."

"Eh, kamu kesini pasti mau cari kado untuk Elina? Kalau begitu kita sama, aku dan Cakra ke sini juga cari kado untuk Elina."

"Lo cari kado?" Tanya Risa. Vania mengangguk sambil menunjukkan sebuah gelang

"Gue pikir Lo nggak akan. Ingat." Vania memudarkan senyumnya menatap Risa

"Aku ingat Ris, Elina kan sahabat aku."

"Sahabat? Nggak salah dengar gue?" Tanya Risa

"Iya, Elina kan sahabat aku."

"Nggak ada sahabat yang rela menyakiti sahabatnya sendiri demi orang lain."

"Risa Lo tahukan, ini semua kita lakukan de-"

"Demi kebaikan Elina begitu? Gue muak dengarnya. Kalian selalu ngomong seperti itu. Tapi apa yang kalian liat sekarang? Elina Bahagia nggak? Nggak Elina nggak bahagia, dia terluka karena sikap kalian. Termasuk Lo." Tunjuk Risa menatap Vania

"Risa." Lirih Vania menundukkan kepalanya,

"Risa, Lo kok lama bangetsih." Ucap Biangka dengan kesal.

"Vania, kalian semua ada di sini?" Tanya Keyla. Menatap Vania, Cakra dan inti Black Moon

"Iya, key, kita kesini buat."

"Kita pergi yuk, gue udah selesai." Ucap Risa memotong ucapan Vania. Tampa menunggu persetujuan mereka Risa langsung saja menarik tangan Keyla dan Biangka. Meninggalkan Vania, Cakra dan inti Black

•••••

Malam ini adalah hari ulang tahun Elina, ia tersenyum menatap dirinya di depan cermin. Gaun hitam, elegan. Bermotif sederhana.

( Model gaun yang dikenakan )

"Mama sama papa kok belum ada kabar? Apa mereka sudah di jalan." Ucapnya menatap ponselnya

Tok tok tok tok

"Maaf mengganggu non, di bawah para tamu dan sahabat Non. Sudah datang." Ucap seorang maid

"Saya akan turun."

Setelah memastikan dirinya begitu sempurna. Ia berjalan Keluar kamar. Semua para tamu dan sahabatnya telah menunggunya di taman belakang rumah. Yang telah di hias.

"OMG gue nggak nyangka, di banyak cogan." Hebo Biangka menatap para tamu. Tamu malam ini hanya terdiri dari sahabat berserta para orang tua. Dan sebagian lain anak geng motor Black Moon.

"Ehh Ris Lo cantik banget malam ini." Puji Dewa menatap Risa Tampa berkedip. Risa menatap Dewa tatapan tajamnya

"Jauh-jauh Lo dari gue."

"Ya elah Ris, nggak boleh seperti itu." Kata Biangka. "Ucapan Dewa ada benarnya, Lo malam ini kelihatan sangat cantik,. Gue saja sampai palingling liatnya."

"Terserah Lo." Setelah itu Risa langsung saja pergi meninggalkan mereka.

"Ehh Risa Lo mau kemana?" Teriak Biangka namun tidak di hiraukan.

"Kamu sangat cantik malam ini." Bisik Kevin. Membuat pipi Keyla merah merona

"Jangan seperti ini nanti ada yang liat."

"Ehh Lo lagi ngapain?" Tanya Alvin menatap Kevin dan Keyla.

"Kepo Lo.." ucap Kevin menjauhkan dirinya dari Keyla

Tap tap tap tap

Seluruh para tamu mengalihkan pandangannya menatap ke arah Tangga. Di mana seorang gadis cantik berdiri mengunakan Kaun hitam yang begitu simpel.

"Gila cantik benar." Ucap Dewa dan Alvin menatap penampilan Elina

"OMG sahabat gue cantik banget."

"Bidadari surga ini."

Itu ucapnya dan pujian yang di lontarkan kepadanya, membuat senyum Elina semakin manis. Monika menghampiri Elina dengan senyum manisnya

"Kamu sangat cantik sayang. Bunda sampai nggak bisa berkata-kata."

"Makasih Bun. Bunda juga cantik malam ini."

"Kamu ini bisa saja."

"Bun! Mama sama papa mana? Mereka belum sampai?" Tanya Elina Sedari tadi ia mencari orang tuanya

"Oh i-itu m-mereka."

"Mereka lagi di jalan. Sebentar lagi sampai." Ucap Bram memotong ucapan Monika

"Begitu yah, kalau seperti ini kita tunggu mereka saja." Ucap Elina. Membuat Monika dan Bram menatapnya dengan tatapan senduh

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan." Batin Monika

"Bar bagaimana ini?" Bisik Dewa menatap Elina yang sedang berbicara dengan para sahabatnya

"Kita harus cari cara lain." Ucap Cakra

Sementara itu seorang gadis tersenyum tipis, menatap mereka.

"Sampai kapan Lo bakal menunggu? Mereka nggak akan datang." Ucap Tasya menatap Elina dengan tatapan kebencian

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 50 18
Azlan Davindra Zyandru Anak tunggal dari keluarga yang terpandang. Ayahnya seorang pengusaha sukses. Ia seorang pemimpin dari perkumpulan motor berna...
Alegra 2 By matcha

Teen Fiction

28K 2.4K 18
🏴𝐁𝐈𝐀𝐒𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐍𝐆𝐆𝐀𝐊 𝐔𝐒𝐀𝐇 𝐍𝐔𝐍𝐆𝐆𝐔 𝐄𝐍𝐃 𝐍𝐀𝐍𝐓𝐈 𝐍𝐘𝐄𝐒𝐄𝐋🏴 Note: BANYAK KATA-KAT...
410K 39K 38
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
4.6K 142 17
{JANGAN PLAGIAT} Seseorang lelaki pindahan dari swiss, ia bersekolah di Halder School, lalu ia masuk di kelas Xll Mipa 1. Namanya Antariksa Buana Hal...