❤💬
️1.234likes
gestarakumala_pradepa:my beloved wife😊💝
lihat semua komentar
@bagasdribble:nyai blorong aktif lagi nih 😘
↩saldowagaptek membalaskan komentar@bagasdribble PERHATIAN SEMUANYA YANG POSTING FOTO INI BUKANLAH ACHA MELAINKAN SUAMINYA SENDIRI YA SAYA SAKSINYA🤩
@lalisa.sd.smp.sma.stres:mau juga dong di-posting sama pak dokter pake emo² love🥺
btw tebak reaksi si nyai sekarang,yang bener dapet saldo dari pak dokter
↩️agussyedihkepengenkawa__kawa membalaskan komentar @lalisa.sd.smp.sma.stres:nguntal ban dalem sambil kayang
@mairabundanya__tara.dewa:cantiknya menantuku🥰
gantengnya putraku😘
semoga kalian selalu bahagia dan hidupnya selalu barokah yah, masyaallahtabarakallah 🥰🌹❣️💘
salam santun semuanya😊🤭🙏
↩ saldowagaptek membalaskan komentar@mairabundanya_tara.dewa:bunda ihh maluu😭😭
↩ mairabundanya_tara.dewa membalaskan komentar @saldowagaptek:kenapa malu?apakah adek malu dengan komentar bunda?apa yang harus dipermalukan?lagipula komentar bunda bagus karena mendoakan kehidupan kakak kamu itu.
kamu lupa yah sama ceramahan ustadz abdul mengenai orangtua?apa mau bunda ulang supaya adek bener-bener paham?lagipula komentar bunda tidak ada unsur menghina loh adek astagfirullah 🥺
didalam Islam,seorang anak tidak boleh--- lihat selengkapnya
@Riyansintya_07:bagaimana tanggapan ketua mengenai putri pertama kami yang sangat cantik itu ya ketua?@misslimbadkawai
@iniicha.bukanbabi:
si mingyu kecebur kali,
waah romantis sekali pasangan ini😍
pinjem motor buat beli data,yang kemarin gamungkin lupa kan kak acha?
@lisana.sd.smp.stres:puantess di aploud wong abis bikin air mancur sekolam🥰
@reynaldyyy:abis buka puasa yah pak🤗?
@velliyyy percuma cantik kalau teposs😝suaminya pun gabakalan betah dan berakhir cari yang tobruddd
↩lalisa.sd.smp.sma.stres membalaskan komentar @velliyyy gpp tepos yang penting barang suaminya tobruddd dan gamudah kepincut sama yang mukanya kek peli😛
@chaangcute:Lis....lo kok bisa tau kalau punyanya tobrut?apa jangan-jangan...😔
"assalamualaikum?"
"waalaikumusallam"Acha cepat-cepat menetralkan raut wajahnya setelah tau siapa yang datang,dia meletakan ponselnya ke atas nakas dan masih bertahan pada posisinya semula yakni duduk berselonjor diatas kasur yang nyaman.
"udah makan?"gestara mendaratkan bokongnya disebelah acha,kedua sudut bibirnya masih melemparkan senyuman tipis yang ditunjukkannya sejak masuk ke dalam kamar.
"kamu habis liat apa di ponsel kamu tadi?"
Acha langsung mendelikan matanya dan bergegas merebut ponsel miliknya yang hampir dipegang oleh gestara.
"apasih kepo banget"
gestara tetap tersenyum lalu semakin memandangi dalam wajah istrinya yang tampaknya akan berusaha memalingkan wajah.
"jauh-jauh deh pak apaan banget sih,bapak pikir acha bakalan luluh karena bapak mandeng-mandeng acha kek gini??"meskipun ia sedang mengomel kesal,acha tidak menatapnya sama sekali saat memarahi.
"kamu belum lihat postingan saya?"
kali ini gestara sedikit melunturkan senyumannya karena acha masih kelihatan marah terhadapnya.
"kalau udah apa masalahnya?"acha mendecak.
"seharusnya kamu jangan marah lagi sama saya"
"bapak pikir acha ini bocah puber yang di posting gitu aja kudu nge-maafin?kalau bapak ada maunya mending hapus aja sekarang!"Acha menukik tajam suaminya yang sudah mendongakan kepala layaknya meminta pertolongan kepada tuhan.
"maunya kamu apa sekarang?pergi kerumahnya melinda buat ganti uang yang saya gunakan?"finalnya.
"terserah"
"ikut saya kalau begitu"
"nadanya jangan kaya gitu bisa?"acha langsung menahan tangan gestara yang akan mencekalnya.
karena barusan gestara memang sedikit ngegas ketika berkata.
"istrinya gestara yang paling cantik...mau ikut kan kerumahnya melinda?biar kamu gak marah lagi sama saya..."gestara langsung menunjukan senyum lebar yang terkesan----
"ikhlas apa terpaksa?"
"ikhlas sayang...kalau gak ikhlas lebih baik saya menolak dan lebih memilih ngliat kamu marah"laki-laki itu menarik salah satu tangan istrinya untuk diarahkan tepat ke dada bidangnya.
"beneran?buktinya"acha menaikan sebelah alisnya masih tidak mau percaya.
"kamu mau apa sekarang?semua permintaan kamu bakal saya turutin asal jangan yang aneh-aneh"
begitu mendengarkan penuturan tersebut,acha pun langsung mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir serius.
"beli jajan di blok m"
"tapikan disan--
"oooh jadi maunya liat acha marah aja??"potongnya cepat.
"yaudah iya,tapi harus disertai pengawasan saya"
gestara merentangkan kedua tangannya lebar-lebar,dan acha pun langsung berlari kepelukan hangat itu.
tok
tok
tok
"bapak ngapain diem aja?bantuin ketuk atuh pak"
perlahan tangan pria itu terangkat,kemudian mengetuk pintu didepannya meskipun terasa berat untuk melakukannya.
"ngetuk pintu itu bukan beginoooy pak,nih biar acha contohin!"
Acha kembali maju lalu mengetuk-ngetuk pintu tersebut dengan sekuat tenaga,sehingga menimbulkan suara ketukan yang terkesan ingin melabrak sang pemilik rumah.
cklek
setelah beberapa saat menunggu si pemilik rumah membuka,akhirnya pintu tersebut mulai terbuka dan nampaklah si suster melinda yang kelihatan kaget melihat kedatangan mereka.
"dokter gestara?mba acha?ternyata kalian yah yang datang kerumah saya?mari silahkan mas--
"makasih atas tawaranya sus..tapi mohon maaf kita cuman sebentaran aja disini,soalnya suami saya mau ngomong sesuatu sama sus"
Melinda mengalihkan perhatiannya kepada gestara,namun laki-laki yang menjabat sebagai dokter tersebut terlihat gugup dan ingin kabur dari tempatnya entah karena apa.
"pak cepatan ngomong"acha telah menginjak kaki serta mendeliki suaminya yang masih terbungkam sejak mereka sampai.
"mau acha yang ngomong atau tidur di sofa luar sampe seminggu?"bisiknya mengancam.
"Lin...sebelumnya saya mau minta maaf kalau perkataan kali ini membuat kamu--
"ketika di bogor kemarin,suami saya ada beliin suster melinda pembalut yah?"
kelampau kesal,akhirnya acha memutuskan untuk bicara daripada mendengarkan penuturan suaminya yang agak menjengkelkan dan tidak langsung ke inti.
"benar..."
"boleh kembalikan uang yang suami saya keluarkan buat beli itu gak sus?totalnya dua puluh ribu"
detik itu juga,gestara sudah tidak berani menatap melinda yang berubah syok setelah mendengarkan ucapan dari istrinya.
pria itu sudah mengelus-elus dagunya karena malu.
"dua puluh ribu yah? sebentar..."Melinda langsung merogohi saku dasternya kemudian mengeluarkan selembar uang berwarna biru dan langsung diberikannya kepada acha.
"gak ada uang pas yah mba?soalnya saya gak ada uang recehan nih..."acha melengkungkan bibirnya merasa sedih.
"saya juga gak punya mba,lebih baik sisa uangnya gak usah dikembaliin aja mba"
"jangan gitu dong sus,saya kan maunya cuman dua puluh ribu doang...kayaknya di tas saya ada uang koin recehan nih mbak,gakpapa kan?"
Melinda menganggukan kepalanya dengan perasaan kesal.
"tanganya di jeberin dulu dong sus...saya hitung yah?pak dokter juga harus liat biar pada percaya kalau acha bener-bener ngasih kembalian tiga puluh ribu ke sus melinda"
lima menit kemudian
lima menit telah acha habiskan untuk memberikan uang kembalian kepada melinda.
uang yang acha berikan tidak ada yang kertas melainkan uang-uang koin jelek yang sudah karatan dan bengkok cem otak jahilnya.
disana acha benar-benar puas karena sudah berhasil membuat keduanya malu karena tingkah menjengkelkannya.
acha bahkan bisa menebak isi hati suaminya yang diperintahkan oleh dirinya untuk merekam acha yang akan menghitung uang kembalian teruntuk Linda.
Acha bilang,vidionya untuk memberikan bukti kepada Malaikat bahwa kali ini dia tidak berbuat curang pasal uang kembalian.
"selesai!!oke sus linda sebelumnya terimakasih banyak karena sudah mau mengganti uang suami saya untuk kemarin,kalau begitu kami pulang dulu yah?!"
sang tuan rumah hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah memucat,seolah acha telah menghisap habis energinya seharian.
blok m
"yang bayar siapa?"
"saya lah"
"loh emangnya bapak dapet uang darimana?bukanya semua uang bapak ada di acha semua?apa jangan-jangan bapak masih punya simpenan uang tanpa sepengetahuan acha?"Acha telah menudingi suaminya dengan mata memicing.
"saya pinjem uang ke bunda"gestara menunjukan dua lembar uang sisa dari berhutang ke bunda.
"berapa?"
"satu juta,buat belikan nenek obat dan buah..sisanya tinggal ini,mau kamu pegang juga?"
"ya iyalah!siniin"
gestara sempat mengusap-usap keningnya sebelum memberikan semua sisa uang itu kepada istrinya.
dan sekarang dia sudah tidak lagi memiliki pegangan apa-apa.
dia hanya berpegangan keningnya sampai waktu yang akan ditentukan oleh acha.
"bapak...acha boleh beli bakso gak?"rengeknya yang tiba-tiba mengganduli lengan tara sambil mengarahkan jari pada tukang bakso disekitar mereka.
"jangan ah,lihat aja tempatnya...pasti banyak kumanya"
beginilah jika acha berpergian mencari jajan bersama gestara,pasti gestara tidak akan sembarangan menyetujui permintaan istrinya sebelum mengeceki keadaan pedagang yang menjadi tujuan.
jika pergi bersama lisa,air got pun bakalan mereka seduh sampe bening.
"tapikan acha kepengin pak...lagian yang namanya tukang bakso ya kaya gitulah penampilannya"
"pliss pak acha lagi ngidam ini,emangnya bapak gak tau yah kalau ada orang ngidam itu harus diturutin..siapa tau itu permintaan terakhir acha karena kita juga gak tau acha bakalan selamet apa enggak kalau lahirin si dedek...bapak kan dokter dan harusnya bapak harus tau kalau ibu melahirkan itu ngorbaninya nyawa bukan---
"husst hustt udah yah?jangan ngomong kaya gitu lagi pamali,saya bakal belikan kamu bakso tapi harus saya yang belikan langsung oke?sekarang mana uangnya?"Acha tidak melanjutkan kata-katanya setelah tara menyela sambil mendaratkan jari ke bibirnya.
"belii sepuluh ribu yah?kembaliannya langsung kembaliin ke acha ingett?"
"loh kamu gak ikut?"
"gak deh,acha mau liat-liat jajan dulu disekitar sana,susulin yah pak!"
gestara masih belum melangkahkan kaki ke penjual bakso demi memperhatikan istrinya yang telah berpencar pergi tanpa dirinya.
👊👊👊👊
"makasih yah pak"
sang penjual hanya mengangguk dan lekas memberikan uang kembalian pada pelanggannya itu.
si penjual tampak kesenangan karena jualanya mendadak laris setelah pria tampan itu membeli dagangannya yang mampu menarik para ciwi-ciwi untuk membeli.
namun sayangnya gestara terlihat tak peduli meskipun sedari tadi sempat mendengarkan bisikan-bisikan dari pelanggan lain yang terdengar jelas seperti tengah memujinya secara diam-diam.
beruntung tidak ada acha disini,jika dia ada mungkin para ciwi-ciwi itu telah mendapatkan delikan mata dari pemilik hatinya tersebut.
mereka tidak tau saja bahwa dirinya telah memiliki seorang istri yang kegalakanya melebihi macan.
sebelumnya maaf jika gestara telah percaya diri,tapi memang itulah kenyataannya ya bestie
"achaa,kamu ngapain?"
yang dipanggil segera berbalik dan kemudian kembali melanjutkan kegiatan sebelumnya yaitu mondar-mandir bak orang kebingungan di hadapan pedagang kebab.
"kamu mau beli kebab?"
"kenapa jadi bapak sih yang nawarin?"
gestara langsung mengurutkan kening merasa tak paham.
"Acha kepengen beli kebab,tapi acha kepengen ditawarin dulu sama si penjualnya...bantu omongin dong pak"
kali ini gestara merasa konek dan langsung menghampiri si pedagang untuk meminta sesuatu.
tak lama kemudian si pedagang tampak keluar dan menyambut acha dengan senyuman lebar.
"mau beli kebab teh?"
"mauuu,kebab spesialnya satu yah??"Acha masih fokus memandangi si pedagang hingga mengharuskan tara segera maju untuk pasang badan.
"sebentar yah teh?teteh sama aa-ny boleh duduk disini dulu sembari nunggu..."dengan gerakan sopan sang pedagang kebab mengambilkan dua buah kursi untuk mereka.
kemudian dia kembali kedalam untuk membuatkan pesanannya barusan.
"mas-mas kebabnya ganteng yah pak?"
gestara auto mendelik dan meraup wajah cantik istrinya saat itu juga.
"gantengan juga saya"
"ihh narsis"
"kalau saya gak ganteng,kamu mana mau nikah sama saya"
"y-ya emang bener sih..tapi mas-mas itu juga ganteng sampe acha aja pengen ditawarin dia dulu biar si dede mau beli"
"jadi itu alasanya?"gestara menganggguk-anggukan kepalanya sembari merengut.
"gakpapa,ngidam doang...toh kalau sudah lahir juga wajahnya bakal mirip sama saya bukanya si pedagang kebab"
"Acha habisin semuanya gakpapa kan?"
"habisin aja,itu kan memang punya kamu"
"bapak gak mau minta?"
gestara menggelengkan kepalanya lalu membersihkan keringat pada kening istrinya dengan sangat telaten.
sementara acha tengah sibuk menghabiskan makananya yang dikatakan lumayan.
tapi sebelumnya gestara sudah membatasi acha akan makanan tersebut.
"saya lagi diet,kemarin BB saya naik tiga kilo,dan rencananya saya mau pergi nge-gym untuk mengembalikan otot-otot perut saya itu"
"lagian cuman naik tiga kilo doang kok,bapak tuh harus gemuk biar orang-orang gak pada ngira kalau bapak itu gak bahagia hidup sama acha gara-gara berat badan bapak segitu aja"
"saya bahagia kok,tapi yang harus gemuk itu justru kamu supaya orang-orang tau bahwa kamu itu makmur"
"sangkin makmurnya sampe kenyang sembilan bulan gini yah pak"
keduanya sama-sama terkekeh sebelum gestara berucap lagi.
"dek... bilangin ke ibu supaya kedepannya gak marah-marah lagi ke ayah ya?"
terakhir,gestara mencium perut Tummy istrinya kemudian dilanjutkan menciumi seluruh wajah cantiknya tanpa terkecuali.