– Pagi Hari
Rifqi duduk di bangku taman sekolah, seperti biasa menunggu Gracie. Tapi hari ini terasa berbeda. Wajahnya terlihat cemas setelah semalam menerima pesan dari Refianto.
Pesan Refianto:
"Bro, hati-hati deh. Ada gosip yang bilang lo deket sama Gracie. Fans beratnya udah mulai curiga gara-gara foto di pantai yang mirip banget sama dia."
Rifqi memandangi ponselnya dengan gugup. Dia tahu foto yang dimaksud itu foto Gracie saat melepas masker dan topinya. Padahal, dia berjanji tidak akan menyebarkannya.
Rifqi (dalam hati):
“Apa ini kerjaan hacker? Atau ada yang ngintip waktu aku motret dia?”
Gracie datang dengan senyum biasa, tapi segera menyadari ekspresi Rifqi yang berbeda.
Gracie (duduk di samping Rifqi):
“Kamu kenapa, sayang? Kelihatan tegang banget.”
Rifqi:
“Gracie... ada masalah. Kayaknya foto kamu waktu di pantai udah bocor.”
Gracie terdiam sejenak, matanya membulat.
Gracie:
“Apa? Foto yang waktu aku lepas masker? Tapi... kamu nggak pernah nge-share, kan?”
Rifqi (menggeleng cepat):
“Nggak pernah! Aku janji, aku nggak ngapa-ngapain. Tapi tadi malam Refi ngasih tahu kalau ada gosip yang nyebar. Fans kamu mulai curiga.”
Gracie menunduk, jelas terlihat panik.
Gracie (berbisik):
“Kalau gosip ini sampai ke manajemen... aku bisa kena hukuman. Bahkan bisa dikeluarin.”
Latar: Kelas – Siang Hari
Di sela-sela pelajaran, Rifqi menerima pesan dari Pratama.
Pesan Pratama:
"Bro, ada akun fansbase yang nge-post foto Gracie. Mereka bilang itu dari pantai Karang Setia. Lo harus hati-hati."
Rifqi menutup ponselnya, wajahnya semakin tegang. Sepulang sekolah, dia dan Gracie memutuskan untuk bertemu lagi di taman untuk membahas masalah ini.
Latar: Taman Sekolah – Sore Hari
Gracie terlihat gelisah, memainkan ujung bajunya.
Gracie:
“Aku takut banget, Rif. Kalau ketahuan, aku nggak cuma rugi karier, tapi aku juga bisa kehilangan kamu.”
Rifqi (menggenggam tangan Gracie):
“Kita pasti bisa cari jalan keluar, sayang. Aku nggak bakal biarin kamu sendirian.”
Refianto dan Pratama tiba-tiba muncul dari balik semak, membuat Rifqi dan Gracie kaget setengah mati.
Refianto (mengangkat tangan):
“Bro, tenang. Kita nggak bakal ngadu kok. Justru kita mau bantu.”
Gracie (bingung):
“Tapi... gimana caranya? Fansbase itu udah tahu. Mereka pasti bakal nyebar gosip lebih jauh.”
Pratama (berpikir keras):
“Gini, kita bisa bikin mereka mikir kalau itu cuma kebetulan. Kita bikin klarifikasi kalau Gracie waktu itu nggak di pantai, tapi di tempat lain.”
Rifqi:
“Tapi... kalau mereka minta bukti?”
Refianto (menepuk bahu Rifqi):
“Makanya, bro. Gue sama Tama bakal cari info siapa yang nyebarin foto itu. Kalau kita tahu dalangnya, kita bisa matiin gosip ini sebelum sampai ke manajemen.”
Latar: Malam Hari – Rumah Rifqi
Rifqi tidak bisa tidur, terus memikirkan rencana Refi dan Pratama. Dia membuka ponselnya dan melihat akun fansbase yang disebutkan tadi. Komentarnya sudah ramai, beberapa mengarah pada spekulasi tentang hubungan Gracie dengan seorang cowok misterius.
Rifqi (dalam hati):
“Aku nggak mau Gracie kehilangan semuanya gara-gara aku. Aku harus lakuin sesuatu.”
Dia mengetik pesan ke Gracie.
Pesan Rifqi:
"Sayang, aku janji kita bakal lewatin ini bareng. Jangan khawatir, ya."
Gracie membalas dengan emoji hati dan pesan singkat:
"Aku percaya sama kamu."
Latar: Sekolah – Hari Berikutnya
Refianto dan Pratama datang dengan kabar mengejutkan.
Refianto:
“Bro, gue tahu siapa yang nyebarin. Kayaknya itu fans yang lihat lo waktu di pantai. Dia nggak sengaja ngambil foto kalian dari jauh.”
Pratama:
“Dia bahkan nge-tag akun fansbase itu. Tapi tenang, gue udah chat dia pakai akun fake, bilang kalau itu bukan Gracie, cuma cewek yang mirip.”
Rifqi (kaget):
“Dia percaya?”
Refianto (mengangguk):
“Sejauh ini iya. Tapi kita harus hati-hati. Kalau gosip ini terus menyebar, bakal susah untuk diluruskan.”
Gracie muncul dari belakang mereka, wajahnya penuh kekhawatiran.
Gracie:
“Aku nggak tahu gimana caranya aku bisa bales kebaikan kalian.”
Pratama (tertawa kecil):
“Gampang, traktir kita makan. Udah lama gue ngincer bubur depan sekolah.”
Mereka semua tertawa kecil, meskipun ketegangan masih terasa.
Latar: Malam Hari – Rumah Gracie
Gracie duduk di tempat tidurnya, membaca pesan dari Rifqi.
Pesan Rifqi:
"Sayang, aku bersyukur punya teman yang bantu kita. Tapi yang paling penting, aku bersyukur punya kamu."
Gracie tersenyum kecil, meskipun rasa takut masih ada di hatinya.
Gracie (berbisik pada diri sendiri):
“Aku juga bersyukur punya kamu, Rif...”
To be continued...