Tubuhmu adalah kaki langit yang kudaki dengan rasa legit
Sepanjang malam-malam panjang, menyibak belantaramu yang beraroma enigma
Tubuhmu adalah surga yang hilang, bukan karena Adam melakukan kesalahan dengan bius Hawa yang meminta buah terlarang
Tapi laksana palung Mariana yang kuresapi tiap pekat kegelapannya
Setiap lekukannya
Embusan napasnya
Bahkan aku tak lari dari Amphitretus pelagicus dengan dua puluh baris gigi tajamnya
Tubuhmu adalah buku misteri
Yang kujamahi tiap lembarnya dengan cinta dan gairah
Enha// Rindu dendam pada Sang pemilik "jagoan kecil".
Teruslah bertumbuh, bapak di sini, menantimu .....