Indah yang menghabiskan malamnya dengan tidur saja dan bangun di jam 9 pagi.
Ia bangun karena seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Nona !! Bangunlahhh" teriaknya
Ya .. suara itu sangat familiar di telinga Indah.
Suara chef rumahnya ... Chef yang di pekerjakan langsung dari China.
"Nǐ xiǎng chī dōngxī ma?" Teriaknya lagi
"Iyaaahhh" teriak Indah dari dalam
Dengan terhuyung, Indah membuka pintunya dan ia melihat senyum Chef itu dihadapannya.
"Long time no see my baby panda" ucapnya
"Zhong Chef lu berisik banget huhhh" keluh Indah
"Cepat bersihkan tubuh bau mu itu dan ganti pakaian, aku akan buat sarapan enak untukmu" ucapnya
"Masih mau tidur 😭😭" ucap Indah
"Engga engga ... ada Haikal di bawah sudah rapi ... Cepat !! Jangan malu-maluin" ucap sang Chef
Zhong Chef sudah seperti keluarga bagi Indah dan orang tuanya. Terkadang ia merepet seperti kakak bagi Indah.
***
"Mas Haikal, makan yang banyak yah ..." ucap Chef
"Hummm" sahut Haikal
Haikal sedikit berbincang dengan sang Chef tentang Indah dan tak lama Indah turun dari kamarnya.
Ia mengenakan pakaian santainya.
Lalu duduk di samping Haikal dan menyantap makanannya.
"Mama sama papa kok belum keluar dari kamar?" Tanya Indah
"Loh non Indah ga dikasih tau ? Mama sama papa di Macau" ucap Chef
"Hah ? MACAU ?!" Indah meninggikan suaranya
"Iyah ... ada kerjaan mendadak sih kayaknya" ucap Chef
"Kayaknya lo udah jadi anak mama dan papa sih, gue bukan ... masa gue disuruh pulang eh malah ke luar jauh" keluh Indah
"Kamu mau nyusul?" Ucap Haikal dengan lembut
"Capek gila ... aussie indo aja berapa jam, masak mau flight ke Macau lagi" ucap Indah
"Sabar sabar" sahut June yang baru saja datang dan ikut untuk sarapan
"Huh"
Setelah sarapan, Indah ke sofa ruang tamu dan bersantai.
Tiba-tiba June lari membawa paket.
"Non !!! Pakeeettt" teriak June dengan sebuah paket besar di tangannya
"Gue ga pesen apa-apa" ucap Indah
"Liat dulu aja" ucap June
Indah membukanya dan berisi undangan. Tertulis ada 2500 pcs undangan.
Indah membukanya dan membaca tanggal hari pernikahannya dengan Haikal.
"Haikal" panggil Indah
Haikal yang tepat saja baru lewat menoleh dan menghampiri Indah.
"Ya ?" Tanyanya
Indah memberikan undangan itu kepada Haikal.
"Yang bener aja, minggu depan ?" Ucap Indah
"Ini semua orang tua kita yang rencanain" ucap Haikal
"Terus ... lo ga ada masalah ?" Tanya Indah
Haikal menggelengkan kepala ...
"Kalau sudah nikah, gue pasti ikut lo kan ... gue pasti ga boleh kerja lagi, gue pasti bakal disibukkin dengan hal-hal rumah tangga yang bahkan gue belom ..."
Ucapan Indah dihentikan oleh tangan Haikal yang menggenggam kedua tangannya.
"Eitts eiitsss hold on" ucap Haikal
"Gue setuju sama perjodohan ini, karena gue ga mau cari jodoh gue sendiri ... beberapa kali gue cari sendiri dan beberapa kali juga gue disakitin. Jadi gue setuju karena orang tua gue pasti bakal tau tentang pasangan gue dan mereka ikut campur bila terjadi sesuatu dan i trust you , i believe you" jelas Haikal
"Lo pasti tau kan gue udah ada kerjaan di aussie sama temen-temen gue. Walau penghasilan gue belom apa-apa" ucap Indah
"I know it" ucap Haikal
"Dan gimana kita bisa tinggal, kalo lo aja di jakarta ?" Tanya Indah
"Kata siapa gue di Jakarta ?" Tanya Haikal
"Humm ?" Indah menaikkan alisnya
"Gue punya salah satu resto di Aussie, kalo emang kita mau tinggal di sana, gue jadiin resto di Aussie jadi resto utama" ucap Haikal
Indah hanya diam saja mendengar perkataan Haikal.
"Gue ga akan paksa lo apa-apa Ndah" ucap Haikal lagi
"Jadi gimana ? Setuju ga sama pernikahan ini?" Tanya Haikal
Setelah memikirkannya beberapa saat ...
"Oke Gue mau tapi ga mau mengundang sebanyak ini ... 2500 orang ? Dan mereka menyaksikan kita yang belom ada hati sama sekali" jelas Indah
"Jadi lo cuma mau ada kita dan keluarga aja?" Tanya Haikal
"Hmmh" Indah mengangguk
"Boleh saja" ucap Haikal
Indah mungkin sedikit bingung karena Haikal seperti memberi kebebasan bagi Indah berekspresi, tanpa menentangnya sedikitpun.
***
Sementara di Apartemen Indah dan Tika di Aussie ...
Tika mengerjakan pekerjaannya hingga larut sendirian.
Ia memakan nasi kepal seadanya saja, karena ia malas masak
"Scriptnya udah terus kan tinggal tempel aja yakaan" ucap Tika meyakinkannya.
Tiba-tiba ponsel Tika berdering dan tertulis nama Jeff.
Tika pun mengangkatnya.
"Halo ?" Panggil Tika
"Eh ya Halo ... ini gue di depan apartemen lo Tik, mobil lu gue anter" ucap nya
"Ehh iya?" Tika pun berlari tanpa mematikan panggilannya.
Ia berlari ke bawah dan menemui Jeff yang membawa mobilnya ke Apartemen Tika.
"Jeff" panggil Tika
"Eh Tik" panggil Jeff
"Ya ampun dianterin, maaf ya ngerepotin"ucap Tika
"Ini kan juga karena aku ... maaf ya" ucap Jeff
Tiba-tiba hujan turun ...
"Eh hujann, masuk ke mobil duluu" ucap Tika
Tika dan Jeff masuk ke mobil, Tika membawa mobilnya ke parkiran dan mengajak Jeff untuk minum teh di apartemennya.
"Biasanya disini sharing sama temen, tapi dia ada acara di Jakarta. Jadi gue sendirian" jelas Tika
"Ohh gitu" jawab Jeff
"Ini lemon teanya" ucap Tika
"Thanks" ucap Jeff
Keduanya duduk dan diam saja dan sesekali sambil melihat dan tersenyum.
"Udah makan belum?" Tanya Tika
"Belum" jawab Jeff
"Mau keluar bareng cari makan?" Tanya Tika
"Boleh" ucap Jeff
Dan keduanya pun keluar rumah mencari makan.
*tbc*