"Bella pamitan PTT cuma bbm aja, ada apa sama dia yah? Ras dia enggak ada cerita?" Tanya Sharena dijawab dengan gelengan dari Rasti.
"Karena di blognya terakhir dia nulis begini. Nah gw bingung kenapa dia nulis kalimat sedih gitu? Anyone know?" Sharena menunjukkan blog Bella ke teman-temannya.
"Kok Bella tumben enggak curhat yah? Kenapa dia cuma nulis? Sye, apa orang yang keganjringan nulis di blog itu lebih merdeka curhat sendirian ketimbang ke sahabat siapapun yang lebih bersosial gitu?" Tanya Nade heran.
"Hmm depend. Kalo menurut gw blog ini cuma alternative terakhir. Yang penting adalah masalahnya si Bella itu sendiri. Let me define maksud tulisannya Bella yah Ladies." Kemudian Sharena pun mengartikan tulisan Bella sekalipun ia tidak begitu yakin.
"Ka, apa iya Ka Bella deket lagi sama Bang Rio? Soalnya kan itu tentang perbedaan keyakinan tulisannya. Intinya dia belum bisa move on dari cinta lama terus pas ketemu lagi di malam wisuda Ka Keke kemarin, mereka deket lagi jadi makin kronis." Jelas Audy kritis.
"Ada yang liat Rio sama Bella ngobrol?" Tanya Sharena, yang lain hanya saling menatap.
"Gw telepon Rio." Keke mengambil inisiatif.
"Hai Rio."
"Hai Ke."
"Sibuk? Sori ganggu."
"Oh enggak apa-apa Bel lanjut aja. Ada apa nih tumben?"
"Sorry banget sebelumnya Rio. Mau tanya tentang Bella, ada contact sama Bella semenjak malam wisuda gw ga Rio? Karena tiba-tiba Bella berangkat PTT dan kita hanya diBBM, tumben."
Rio diam sejenak.
"Rio."
"Iya Ke."
"Rio tahu?"
"Jadi Bella enggak cerita sama kalian?"
"Soal?"
"Kayak de javu yah Ke."
"Aduhh enggak ngerti Rio. Maksudnya gimana?"
"Pas malam itu gw sama Bella akhirnya ketemu lagi dan ternyata kita saling menunggu dan masih punya rasa yang sama. Gw enggak mau kehilangan momen itu, akhirnya kita jadian malam itu juga. Sebulan kemudian Bella mengirimkan gw surat yang bahas puisinya sulit untuk gw mengerti dan dia hilang lagi. Sekarang lo telepon kalo dia sudah berangkat PTT bahkan gw enggak tahu."
"Rio lo terpukul?"
"Gw mengerti kok Ke. BBM gw alamat email lo yah biar puisinya gw scan email."
"OK."
"See you soon Keke."
"Take care ya Rio. Thank you infonya."
Keke dan lainnya lemas dan tak bicara sepatah katapun setelah telepon ditutup.
"Ini email dari Rio. Sye coba terjemahkan." Keke memberikan ponselnya kepada Sharena. Sharena pun meraih ponsel Keke dan coba untuk memahami maksud tulisan Bella.
"Fix, bener Rio bilang de javu. Tepat kata Audy galau kronis."
"Kalimat yang mana Ka?"
"Kalimat pertama aja sudah sangat menjelaskan. Jadi postingan di blog dan puisi yang dikirim ke Rio itu artinya sama yaitu cinta atas dasar perbedaan dan itu terlarang. Dan yang sedih coba baca bait lima, sepertinya Bella tahu kalau orang-orang sekitarnya tidak setuju hubungan mereka, it means termasuk kita karena dia tidak menulis pengecualian di sana. Dan kalau memang dia merasa kita setuju dia enggak akan pamit sekedar BBM."
"Ini salah gw. Gw terlalu keras kemarin menentang hubungannya sama Rio." Ucap Rasti.
"Lo udah tepat kok Ras. Itu perlu supaya mereka berdua punya rambu-rambu." Sahut Keke.
"Iya Ras lo enggak salah. Postingan puisi di blog Bella yang bait terakhir, peringatan lo mungkin inspirasi dia untuk tidak gegabah." Jelas Sye.
"Iya Ras. Bella pernah bilang kok ke gw, kalau dulu dia meninggalkan Rio karena lo bener." Nade menambahkan.
"Ka Keke Bang Rio sms."
"Baca aja Dy."
"Ke, sori gw sudah merusak semuanya." Audy membacakan sms Rio.
"Jangan bilang gitu Rio, mungkin ini yang terbaik buat Bella. Dia lagi pingin sendiri. Rio take care yah. Bales gitu Dy." Sahut Sharena dan yang lain setuju.
***